PELAPORAN HASIL UKUR
Hasil ukur dapat diinterpretasi dengan cara: Membandingkan dengan skor individu lain dalam kelompok Membandingkan dengan standar penampilan yang diterima umum Membandingkan dengan norma
Membandingkan dengan individu lain dalam kelompok Pertanyaan Dani mendapatkan skor 50 untuk midterm Statistik dan 50 untuk midterm PU. Apakah kedua skor tersebut memiliki arti yang sama? Pertanyaan umum: Bagaimana kita dapat membandingkan skor seseorang untuk variable yang berbeda?
Untuk Statistics, skor midterm Dani berada10 point diatas mean • Untuk PU, skornya 10 point dibawah mean • Kita menginterpretasikan hasil midterm Dani dalam kaitannya dengan rata- rata (Mean) nilai di kelasnya.
Standar score Singkatnya, untuk dapat melihat skor seseorang dalam kaitannya dengan (a) mean dari kelompoknya, dan (b) variabilitas dari keseluruhan skor how far a person is from the mean = X - M variabilitas = SD Standard score ** metriknya: standard deviation units **
contoh1 Untuk Skor statistik: (50 - 40)/10 = 1 (satu SD diatas mean) Untuk Skor PU (50 - 60)/10 = -1 (satu SD dibawah mean)
contoh2 Mean-nya sama, tetapi penyebaran skor-nya berbeda Z-score untuk Statistics (50-40)/5 = 2 Z-score untuk PU (50-40)/20 = 0.5
Membandingkan dengan standar Pendekatan testing acuan kriteria (criterion-referenced testing) Pendekatan ini menuntut kejelasan definisi atas domain kriteria Menunjuk pada batasan subjek seperti apa yang dianggap bisa atau tidak bisa pada bidang/ketrampilan tertentu Pembedaan individu bukan hal yang dipentingkan, lebih pada hasil belajar
Hasil tes: berhasil / gagal failing, need improvement, proficient, advance Cut-scores diperoleh melalui proses standard-setting (Subject-matter experts in the content area discuss what people at different classification levels know and can do, and set the standards accordingly)
Membandingkan dengan norma Pendekatan testing acuan norma (Norm-refernced testing) Menggambarkan performans subjek dibandingkan subjek lain yang mengambil tes sama (kelompok norma) Dapat digunakan untuk mengevaluasi taraf kompetensi subjek dan mengambil keputusan tentangnya Memahami variabilitas kompetensi subjek pada bidang yang diukur
Ragam norma: Norma nasional Norma wilayah Norma sekolah Yang membedakan adalah cakupan luas wilayah
Pedoman umum Karakteristik yang diukur memungkinkan subjek diurutkan dalam kontinum rendah ke tinggi Tes harus merupakan definisi operasional karakteristik yang dipersoalkan Sebaran skor (dalam kontinum) merupakan evaluasi atas karakteristik psikologis yang sama Kelompok norma harus ditentukan secara hati-hati, sehingga memenuhi poin (2) dan (3) Data sebaiknya tersedia untuk kelompok/sub kelompok yang relevan
Problem teknis 2 sumber ketidakcermatan dalam evaluasi normatif: Eror pengukuran Ketidakcermatan prosedur pengambilan sampel untuk norma (teknik sampling)