Media Massa dan Budaya Pertemuan 11 & 12

Slides:



Advertisements
Presentasi serupa
MENGELOLA PERIKLANAN, PROMOSI PENJUALAN DAN HUBUNGAN MASYARAKAT
Advertisements

VIII. Saluran Pemasaran
DASAR KOMPETENSI KEAHLIAN AKUNTANSI
Fenomena Komunikasi Massa
Memahami Proses Pemasaran Dan Perilaku Konsumen
Konvergensi Media dan Trend Media Massa Saat Ini Pertemuan 25 & 26
Media Relation Media Massa.
Pertumbuhan Komunikasi Massa (1) Pertemuan 7 Matakuliah: O0144 / Teori Komunikasi Massa Tahun: 2008 / 2009.
Memahami Lingkungan Bisnis
PERIKLANAN INTERNASIONAL
KONSEP INFORMASI DAN BERITA DALAM KOMUNIKASI INTERNASIONAL
KOMUNIKASI MASSA KARAKTERISTIK ISI PESAN
Disajikan oleh Usman Yatim
Mass Media Effects SAP 2 Recap by “The Invation of Mars” 30 Oktober 1938; kepanikan 1 juta warga AS karena siaran radio yang menggambarkan serangan.
MEDIA MASA PERTEMUAN 13 Matakuliah : O0042 – Pengantar Sosiologi
Isi Media, Analisis, Realitas dan Ragam Gaya Media Pertemuan 15 & 16
Munculnya Media Komunikasi Massa (2) Pertemuan 4
Teori Normatif Pers 2.
KOMUNIKASI DAN MASYARAKAT Pertemuan 12 Matakuliah: O0062 / Pengantar Ilmu Komunikasi Tahun : September 2008.
TEORI-TEORI TENTANG MEDIA
Analisis Eksternal Perusahaan
BAB III LINGKUNGAN PERUSAHAAN dan ETIKA
Fenomena Komunikasi Massa
Media Massa sebagai Institusi
Komunikasi Massa.
KOMUNIKASI MASSA DAN MASYARAKAT MODERN Pertemuan 9 & 10
Mata Kuliah. : Komunikasi Internasional Materi
Teori Normatif Tentang Struktur dan Penampilan Media Pertemuan 17 & 18
Perubahan Sosial dan Teori Pembangunan (Cara Pandang Modernisasi)
JENIS-JENIS IKLAN.
LATIHAN DAN TUGAS AKHIR PRA-UTS
Komunikasi massa.
PEMASARAN SOSIAL Opini Publik.
Memahami Proses Pemasaran Dan Perilaku Konsumen
Fenomena Komunikasi Massa
Matakuliah : O0232 Tahun : Tahun 2009 Pertemuan 2 NEW MEDIA.
MEDIA KOMUNIKASI.
Mata Kuliah. : Komunikasi Internasional Materi
Lingkungan Pemasaran Pertemuan 3 Buku 1 Hal:
JENIS-JENIS IKLAN.
- Melly Maulin P.,S.Sos.,M.Si
Komunikasi Massa Global
Perencanaan Media Pertemuan 10
LINGKUNGAN PEMASARAN Roni Kurniawan, M.Si.
Media dan Masyarakat suatu Teori Fungsionalis Teori Fungsionalis menjelaskan bahwa institusi dan praktek sosial berkaitan dengan kebutuhan dari Masyarakat.
JENIS-JENIS IKLAN.
PEMASARAN SOSIAL Opini Publik.
KOMUNIKASI MASSA Pertemuan 11
Munculnya Media Komunikasi Massa (1) Pertemuan 3
KOMUNIKASI MASSA.
Pelaporan dan Pengungkapan Keuangan
DIMENSI-DIMENSI ETIKA ILMU KOMUNIKASI Pertemuan 9
KONSEP DAN DEFINISI MEDIA MASSA (2) Pertemuan 6
Komunikasi Massa Global
GLOBALISASI, APA ITU ? Fakta dan proses, bukan produk akhir
FUNGSI PUBLISITAS DAN ARUS INFORMASI
KOMUNIKASI MASSA Definisi komunikasi massa :
JENIS-JENIS IKLAN.
KULIAH III - MINGGU V UEU, Jakarta, 11 April 2015
MODEL-MODEL EFEK MEDIA
STRUKTUR & ORGANISASI MEDIA
Ekonomi Media Cetak Wahyudi M Pratopo.
Kontribusi Media Lokal dalam Memacu Pertumbuhan Ekonomi
Perubahan Sosial dan Teori Pembangunan (Cara Pandang Modernisasi)
KELOMPOK 4 FATIMAH ALAMSYAH NATALIA C. KUMEANG OLIVIA CH. PARAMULIA MICHELA S. TAMBUNAN PRISKILA LANG
MEDIA RELATIONS.
URGENSI ETIKA ILMU KOMUNIKASI Pertemuan 8
KARAKTER WIRAUSAHA SUKSES
From Communication to Mass Communication
Jurnalistik dan Pers Selain komunikasi, istilah jurnalistik juga memiliki kaitan erat dengan istilah pers. Bahkan, jurnalistik sering diidentikkan dengan.
Transcript presentasi:

Media Massa dan Budaya Pertemuan 11 & 12 Matakuliah : O0144 / Teori Komunikasi Massa Tahun : 2008 / 2009 Media Massa dan Budaya Pertemuan 11 & 12

Media Massa dan Budaya Konteks Produksi Budaya Media Keaneka ragaman Internal Institusi Media Peran media di tengah kekuasaan sosial Hubungan dengan masyarakat hubungan dengan internal organisasi media Hubungan dengan audiens Kegiatan Organisasi Media: Penjagaan Gerbang Faktor lain dan Media lainnya Bina Nusantara

Konteks produksi Budaya Media Masyarakat Institusi Media Organisasi media Peran Komunikator Massa Bina Nusantara

Penjelasan . . . Terdapat tiga komponen utama yang berhubungan dengan produksi budaya media: Institusi Media Organisasi Media Komunikator Massa Komponen di atas menunjukkan batas yang berada di sekitar komponen-komponen tersebut Bina Nusantara

Keanekaragaman Internal Institusi Media Beberapa variabel yang berpengaruh pada keragaman institusi media, yakni: Tipe media Skala dan jangkauan operasi Kewajiban kerja atau fungsi Bentuk pemilikan, pengendalian, dan manajemen Bina Nusantara

Organisasi media di tengah kekuatan sosial Peristiwa + Penyediaan informai & budaya I Pesaing Agen berita Informal Pemasang Iklan Pemilik Serikat buruh Manajemen Teknik Kontrol hukum/ politik kekuatan ekonomi Kekuasaan Sosial budaya Pelaksana Media Instisusi Sosial lainnya kepentingan/ tuntutan khalayak Bina Nusantara

Organisasi media. . . Terdapat lima bentuk hubungan berkaitan dengan organisasi media: Hubungan dengan masyarakat Hubungan dengan klien, pemilik dan pemasok Hubungan dengan sumber Hubungan antarperan yang berbeda dalam organisasi Hubungan dengan khalayak. Bina Nusantara

Hubungan dengan Masyarakat Beberapa komponen yang berkaitan dengan hunngan media dan masyarakat adalah: Sasaran organisasi media: Etzioni (1961) membagi sasaran organisasi media pada: koersif, utiliter, dan normatif Pemihakan atau netralitas: Media maupun wartawan dapat memilih peran, memihak atau netral. Ciri Komunikator Massa: Di negara-negara Barat, wartawan kebanyakan ditempatkan dalam posisi “elite” Akses: Media berperan sebagai pencipta saluran di antara lembaga-lembaga dan masyarakat, pemerintah dan rakyat. Bina Nusantara

Hubungan dengan klien, pemilik dan pemasok Secara khusus, belum ada teori yang menganalisis tentang hubungan di atas Beberapa hal yang dapat dianalisis menyangkut hal ini antaranya adalah: Sumber dana (tujuan profit versus profesional) Profesional media (mencari untung versus profesionalisme) Media yang berorientasi pasar (setiap kekuatan biasanya saling tawar-menawar) Media publik, biasanya memiliki posisi tawar dalam dunia politik Bina Nusantara

Hubungan dengan sumber Hubungan dengan sumber, dikaitkan dengan pejaga gerbang, dalam seleksi sumber. Beberapa kategori seleksi antaranya: Memilih karya yang ditampilkan Kontak berkesinambungan untuk mengetahui informasi dari berbagai sumber Pengamatan langsung dan pengumpulan informasi Memanfaatkan layanan badan pemasok berita Bina Nusantara

Hubungan internal organisasi media Hubungan internal organisasi media, dapat diukur dalam beberapa kategori: Obyek Orientasi Kriteria sukses 1. Organisasi media itu sendiri Persetujuan manajemen, Promosi, sukses scr ekonomi Persetujuan teman sebaya Keputusan intrinsik 2.Profesi atau keahlian Status di luar organisasi Pengaruh (poliitik, sosial, budaya 3. Masyarakat Popularitas Pengaruh pada perilaku publik 4. Khalayak Bina Nusantara

Hubungan dengan audiens Banyak penelitian menunjukkan, banyak komunikator massa tidak menganggap publik terlalu penting Penelitian terhadap televisi Inggeris, menunjukkan jangkauan televisi yang terlalu luas menimbulkan pandangan sinis tentang publik yang bodoh, tidak mampu & tidak berharga Beberapa media massa memilah audiens secara relatif Bina Nusantara

Kegiatan Organisasi Media: Penjagaan Gerbang Konsep penjagaan gerbang biasanya dikaitkan dengan pemilihan berita di newsroom Proses seleksi bersifat subyektif dan atbitrer Bukti dari keteraturan seleksi dilakukan melalui analisis isi Faktor utama yang mempengaruhi pilihan adalah: “manusia”, “lokasi” dan “waktu Bina Nusantara

Kegiatan . . . Tokoh dan Seleksi: Seleksi berita sangat subyektif, tergantung wartawan Pemberitaan biasanya dikaitkan dengan hubungan terhadap tokoh penting, hubungan dengan masyarakat dan lain sebagainya. Berita seringkali dikaitkan dengan pernyataan tokoh Pemilihan berita juga dapat merupakan konsepsi awal dari tim produser (penelitian Elliot, 1972 Bina Nusantara

Kegiatan . . . Lokasi dan Seleksi: Pentingnya faktor lokasi pertama kali dikemukakan oleh Walfer Lippman (1922) Berita, adalah sejumlah peristiwa yang lebih “menonjol” Lokasi pengambilan berita, biasanya telah diprediksi Waktu dan seleksi: Faktor waktu termasuk dalam batasan berita Ketepatan waktu beberapa hal: Berita baru dan relevan Kemampuan teknologi Jenis berita (berita kasus/hard news), berita lunak (soft news) atau berita tiba-tiba (spot news) Bina Nusantara

Kegiatan . . . Faktor lain dan media lainnya: Beberapa faktor yang menjadi pertimbangan dalam penyajian berita, adalah: Memiliki tenggang waktu yang singkat; Memiliki skala intensitas yang besar, jelas dan tidak meragukan; Tidak diharapkan sebelumnya; Secara budaya dekat dengan publik sasaran; Memiliki kesinambungan; Mengandung resiko sekecil mungkin bagi organisasi Bina Nusantara

Kegiatan Organisasi Media: Mekanisme & Proses Penyajian Beberapa model kegiatan organisasi media, dalam mekanisme penyajian, adalah: Model lini peralihan (assembly line) Model keterampilan dan kewirausahaan (craft and enterpreneurship) Model konvensi dan formula (convention and formula) Model citra khalayak dan konflik (audiens image and conflict) Model citra produk (product image) Bina Nusantara

Media dan Masyarakat Menurut Harold Innis, sistem komunikasi peradaban Barat berasal dari sistem komunikasi Yunani dan Romawi Hal ini berarti media tidak hanya dengan sistem pesan, namun sistem relasi sosial, organisasi ekonomi, self-preservation selektif, dan etos tentang dunia yang menjadi landasan peradaban Barat. Bina Nusantara

Masyarakat dengan dominasi komunikasi lisan,menurut Innis, mengalami bias-waktu (time biased). Masyarakat dengan dominasi komunikasi tertulis, menurut Innis, mengalami bias-jarak (space-biased) Dikotomi Innis ini dikembangkan oleh McLuhan, dengan Trichotomy, yakni masyarakat elektronik (electronic-society). Electronic society yang kemudian melahirkan dunia dalam konteks global village (McLuhan) Bina Nusantara

Kebijakan dan Kepemilikan Orientasi budaya dari media massa modern, adalah kesiapan dalam pengujian di bidang hukum, kebijakan, kepemilikan, profesionalisme, dan teknologi. Hal di atas terkait dengan status, eksistensi dan perluasan kebijakan dalam bidang telekomunikasi, penyiaran, satelit, kabel, idustri budaya; kebijakan program. Termasuk juga kebijakan ekspor-impor, khususnya produksi budaya, peluang investasi media, pembatasan kepemilikan, hukum, kebijakan dan aplikasi pada profesional media, tanggung jawab nasional dan regional Bina Nusantara

Kebijakan Perancis, menekankan budaya sebagai prioritas. Dua pendekatan kebijakan dan kepemilikan media antaranya Perancis dan Jerman. Kebijakan Perancis, menekankan budaya sebagai prioritas. Kebijakan ini termasuk penekanan budaya dalam setiap level pemerintahan, dorongan khusus kepada bisnis dan dukungan publik terhadap budaya. Pendekatan Jerman terhadap budaya adalah kombinasi antara kebijakan pemerintah dan perilaku pemilik, khususnya industri braodcasting Bina Nusantara

Beberapa kebijakan media lainnya Profesionalisme Hak Azasi Manusia Kebebasan berbicara dan proteksi media Batas-batas negara Kebijakan masing-masing negara Penggunaan satelit & kebijakan Internasional Komunikasi global versus portal Kebijakan menyangkut eksploitasi informasi Bina Nusantara

Terima Kasih Bina Nusantara