PEMBAGIAN LABA DAN PEMBUBARAN PERSEKUTUAN

Slides:



Advertisements
Presentasi serupa
Akuntansi keuangan lanjutan 1
Advertisements

PERSEKUTUAN FIRMA.
MATERI 2 FIRMA (PARTNERSHIP)
Persekutuan : Pembubaran Karena Perubahan Kepemilikan
Akuntansi keuangan lanjutan 1
Akuntansi keuangan lanjutan 2
d. Ownership Of An Interest In A Partnership
SEKOLAH TINGGI ILMU ADMINISTRASI KAWULA INDONESIA
Persekutuan: Pendirian, Pengoperasian, dan Perubahan Keanggotaan
Jelaskan secara rinci perbedaan kedua neraca yang diilustrasikan?
Created by : Raisa Pratiwi
Materi 6 IKHTISAR SIKLUS AKUNTANSI PERUSAHAAN DAGANG.
PEMBUBARAN PERSEKUTUAN
Created by : Raisa Pratiwi
Persekutuan Firma (Operasi)
Akuntansi keuangan lanjutan 1 Pembentukan persekutuan
DASAR-DASAR PROSEDUR PEMBUKUAN
Perlakuan akuntansi pembagian dividen (semua jenis: dividen kas, dividen surat berharga, dividen saham).
Nugrahini Kusumawati.,SE.,M.Ak
APA ITU JURNAL UMUM??? Jurnal umum adalah media untuk mencatat seluruh jenis transaksi keuangan tanpa terkecuali, baik transaksi penerimaan kas maupun.
BUKU BESAR Buku Besar adalah buku yang berisi kumpulan rekening atau akun (account). Rekening-rekening tersebut digunakan untuk mencatat secara terpisah.
Siklus Akuntansi - Tahap Pelaporan
Akuntansi keuangan lanjutan 1
MODUL III Pembagian Rugi/Laba Persekutuan Contoh :
Jurnal Penutup (Closing Entry)
AKUNTANSI KEUANGAN LANJUTAN I
JURNAL PENUTUP, NERACA SALDO SETELAH PENUTUPAN, DAN JURNAL PEMBALIK
PERSEKUTUAN ( LIKUIDASI )
LIKUIDASI RETNOSARI,S.Pd.
Akuntansi untuk Persekutuan dan Perusahaan Kewajiban Terbatas
MODUL 2 Pembagian Rugi/Laba Persekutuan Contoh :
PERSEKUTUAN (Partnership)
Pembagian Laba atau Rugi Persekutuan
PERSEKUTUAN FIRMA.
PERUBAHAN PEMILIKAN PERSEKUTUAN
PERTEMUAN 3 LIKUIDASI PERSEKUTUAN.
PARTNERSHIP: PEMBENTUKAN DAN OPERASIONALNYA
AKUNTANSI KEUANGAN LANJUTAN
AKUNTANSI KEUANGAN LANJUTAN I
Persekutuan.
Pencatatan Transaksi di Jurnal.
PERSEKUTUAN FORMASI DAN OPERASI
Persekutuan Firma Formasi dan Operasi
Pembentukan dan Pembagian Laba
AKUNTANSI UNTUK PERUSAHAAN DAGANG
PERSEKUTUAN FORMASI DAN OPERASI
AKUNTANSI PERUSAHAAN DAGANG
AKUNTANSI FIRMA Mei, 2017 Prodi Manajemen Pengantar Akuntansi II
Penyesuaian akun-akun
Penyelesaian Siklus Akhir
Investasi Sementara dan Investasi Jangka Panjang
PEMBENTUKAN PERSEKUTUAN
Pertemuan 5 PENJUALAN CICILAN.
Penutupan, Daftar Saldo Setelah Penutupan, dan penyesuaian kembali
Jurnal Penutup dan Neraca Saldo Setelah Penutupan
AKUNTANSI PERUSAHAAN DAGANG
Neraca Lajur.
AKUNTANSI KEUANGAN LANJUTAN 2
BAB VIII SIKLUS AKUNTANSI PERUSAHAAN JASA OLEH: NOVI CAHYANTI.
PERSEKUTUAN USAHA PEMBENTUKAN DAN OPERASI
Analisis Transaksi.
Analisis Transaksi.
ASSETS = LIABILITIES + OWNER EQUITY
MATERI 1 FIRMA (PARTNERSHIP)
AKUNTANSI KEUANGAN MADYA I
PERUBAHAN KEPEMILIKAN PERSEKUTUAN_2
PERSEKUTUAN OLEH Drs. Ec. I Wyn Karman, M. Acc. Ak, CA.
3. LIKUIDASI PERSEKUTUAN 3. LIKUIDASI PERSEKUTUAN.
Bab 5 Konsolidasi pada Anak perusahaan yang dimiliki kurang dari kepemilikan penuh.
LAPORAN KEUANGAN MEMPROSES LAPORAN KEUANGAN.
Transcript presentasi:

PEMBAGIAN LABA DAN PEMBUBARAN PERSEKUTUAN PERTEMUAN 2

PEMBAGIAN LABA DAN RUGI Pada awal pendirian para sekutu wajib menentukan tatacara pembagian laba yang disepakati dan dijelaskan dalam akte pendirian. Jika ada gaji bagi sekutu yang aktif, bonus, bunga atas investasi kepada sekutu tidak boleh diperlakukan sebagai akun biaya operasional, tetapi harus diperhitungkan dalam pembagian laba.

BEBERAPA METODEPEMBAGIAN LABA/RUGI Dibagi rata (equaly) Dibagi berdasarkan komposisi yag selalu sama setiap tahun. Dibagi berdasarkan rasio saldo awal dari masing-masing saat pendirian. Dibagi berdasarkan saldo akhir periode akuntansi masing-masing sekutu. Dibagi berdasarkan saldo rata-rata modal dari masing-masing sekutu untuk tiap periodenya.

JURNAL PEMBAGIAN LABA/RUGI Keterangan Debit Kredit Iktisar laba/rugi Modal para sekutu (mencatat pembagian laba) (mencatat pembagian rugi)

Contoh Kasus 1 Persekutuan ABC denganara sekutu A, B, dan C didirikan awal tahun 2008 dengan modal awal: A = Rp 51.000.000 B = Rp 54.000.000 C = Rp 45.000.000 Saldo rekening prive masing-masing sekutu pada kahir tahun adalah : A = Rp 6.500.000 B = Rp 7.000.000 C = Rp 6.000.000 Pada tahun 2008 perusahaan memperoleh laba Rp 45.000.000. Pembagian laba didasarkan sebagai berikut: Diperhitungkan bunga sebesar 8% atas modal awal masing-masing sekutu. Diperhitungkan gajimasing-masing sekutu A= Rp 750.000 per bulan, B=Rp 600.000 per bulan, C= B=Rp 600.000 per bulan Sebagai direktur A memperoleh bonus Rp 10% dari laba sebelum dikurangi gaji & bonus Sisa laba dibagi rata

Laporan pembagian laba dan jurnal pembagian laba Laporan perubahan modal Jawab: 1. Laporan pembagian laba Diminta: Keterangan A B C Total Laba bersih 45.000.000 (-) alokasi bunga: A = 8% x 51.000.000 B = 8% x 54.000.000 C = 8% x 45.000.000 4.080.000 4.320.000 3.600.000 (12.000.000) 33.000.000 (-) Alokasi gaji 9.000.000 7.200.000 (23.400.000) 9.600.000 (-) Alokasi bonus A =10% x 45 juta 4.500.000 (4.500.000) 5.100.000 (-) Sisa laba dibagi rata 1.700.000 (5.100.000) 19.280.000 13.220.000 12.500.000

Jurnal Keterangan Debit Kredit Ikhtisar laba/rugi 45.000.000 Modal A 19.280.000 Modal B 13.220.000 Modal C 12.500.000 Persekutuan ABC Laporan Perubahan Modal Keterangan A B C Total Modal awal 51.000.000 54.000.000 45.000.000 150.000.000 Laba 19.280.000 13.220.000 12.500.000 Prive (6.500.000) (7.000.000) (6.000.000) (19.500.000) Modal akhir 63.780.000 60.220.000 51.500.000 175.500.000

Contoh Kasus 2 Persekutuan ABC dengan para sekutu A, B, dan C didirikan awal tahun 2008 dengan modal awal: A = Rp 51.000.000 B = Rp 54.000.000 C = Rp 45.000.000 Saldo rekening prive masing-masing sekutu pada kahir tahun adalah : A = Rp 6.500.000 B = Rp 7.000.000 C = Rp 6.000.000 Pada tahun 2008 perusahaan memperoleh laba Rp 2.000.000. Pembagian laba didasarkan sebagai berikut: Diperhitungkan bunga sebesar 8% atas modal awal masing-masing sekutu. Diperhitungkan gajimasing-masing sekutu A= Rp 750.000 per bulan, B=Rp 600.000 per bulan, C= B=Rp 600.000 per bulan Sebagai direktur A memperoleh bonus Rp 10% dari laba sebelum dikurangi gaji & bonus Sisa laba dibagi rata

Laporan pembagian laba dan jurnal pembagian laba Laporan perubahan modal Jawab: 1. Laporan pembagian laba Diminta: Keterangan A B C Total Laba bersih 2.000.000 (-) alokasi bunga: A = 8% x 51.000.000 B = 8% x 54.000.000 C = 8% x 45.000.000 4.080.000 4.320.000 3.600.000 (12.000.000) (10.000.000) (-) Alokasi gaji 9.000.000 7.200.000 (23.400.000) (33.400.000) (-) Alokasi bonus A =10% x 2 juta 200.000 (200.000) (-) Konpensasi saldo negatif (11.200.000) (33.600.000) 2.080.000 320.000 (400.000)

Jurnal Keterangan Debit Kredit Ikhtisar laba/rugi 2.000.000 Modal C 400.000 Modal A 2.080.000 Modal B 320.000 Persekutuan ABC Laporan Perubahan Modal Keterangan A B C Total Modal awal 51.000.000 54.000.000 45.000.000 150.000.000 Laba 2.080.000 320.000 (400.000) 2.000.000 Prive (6.500.000) (7.000.000) (6.000.000) (19.500.000) Modal akhir 46.580.000 47.320.000 38.600.000 132.500.000

PERUBAHAN KOMPOSISI KEPEMILIKAN – PEMBUBARAN PERSEKUTUAN Perubahan komposisi kepemilikan secara otomatis perjanjian akte pendirian tidak berlaku lagi (bubar). Dengan demikian harus dibuat akte pendirian yang baru yang disebut dengan istilah dissolution (perubahan komposisi kepemilikan). Kondisi yang mungkin menimbulkan dissolution dapat digambarkan sebagai berikut:

Perubahan Komposisi Sekutu Masuknya sekutu baru Pengunduran diri sekutu TanpaInvestasi langsung pada persekutuan Investasi langsung pada persekutuan Fair value sama dengan Hak modal sekutu Fair value tidak sama dengan Hak modal sekutu Bonus Goodwill

PEMBUBARAN FIRMA KARENA PENGUNDURAN DIRI SEKUTU Berdasarkan pengembalian modal kepada sekutuyang keluar dan perubahan modal sekut yang bertahan, maka pengunduran diri dsekutu dengan menerimapengembalian modal dapat dikelompokkan sebagai berikut: Tanpa membentuk bonus dan goodwill Bonus untuk sekutu bertahan Bonus untuk sekutu yang mundur Mengakui goodwill untuk sekutu yang mundur Mngakui goodwill untuk seluruh sekutu Mengahapus goodwill

MENENTUKAN ADANYA BONUS ATAU GOODWILL Pengembalian modal = Saldo modal. Hal ini berarti pengunuran diri sekutu tidak menibulkan bonus atau goodwill. Pengembalian modal > Saldo modal. Hal ini berarti pengunuran diri sekutu menimbulkan bonus atau goodwill Pengembalian modal < Saldo modal. Hal ini berarti pengunuran diri sekutu menghapus Goodwill atau mebentuk bonus bagi sekutu yang bertahan

Contoh Kasus 1 Pengunduran Sekutu Tidak Membentuk Bonus atau Goodwill Firma ABC dengan para sekutu A, B, dan C membagi laba rugi 2 : 3 : 5 mempunyai modal masing-masing sebagai berikut: A = Rp 200.000.000 B = Rp 250.000.000 C = Rp 550.000.000 + T = Rp1.000.000.000 A mengundurkan diri dari Firma. B dan C sepakat untuk memberikan kas sebesar Rp 200.000.000 yaitu sebesar hak modalnya. Jurnal pengunduran diri A akan dicatat oleh firma sebagai berikut: Keterangan Debit Kredit Modal A 200.000.000 Kas (mencatat pembayaran kepada A)

Contoh Kasus 2 Pengunduran Sekutu Membentuk Bonus Untuk Sekutu Yang Bertahan Firma ABC dengan para sekutu A, B, dan C membagi laba rugi 2 : 3 : 5 mempunyai modal masing-masing sebagai berikut: A = Rp 200.000.000 B = Rp 250.000.000 C = Rp 550.000.000 + T = Rp1.000.000.000 A mengundurkan diri dari Firma dan bersedia menerima pengembalian modal Rp 190.000.000, karena memberikan bonus kepada sekutu yang bertahan. Jurnal pengunduran diri A akan dicatat oleh firmam sebagai berikut: Keterangan Debit Kredit Modal A 10.000.000 Modal B 3.750.000 Modal C 6.250.000 (mencatat bonus bagi B dan C) 190.000.000 Kas (mencatat pembayaran kepada A)

Contoh Kasus 3 Pengunduran Sekutu Membentuk Bonus Untuk Sekutu Yang Mundur Firma ABC dengan para sekutu A, B, dan C membagi laba rugi 2 : 3 : 5 mempunyai modal masing-masing sebagai berikut: A = Rp 200.000.000 B = Rp 250.000.000 C = Rp 550.000.000 + T = Rp1.000.000.000 A mengundurkan diri dari Firma dan menerima pengembalian modal Rp 210.000.000, karena menerima bonus dari sekutu yang bertahan. Jurnal pengunduran diri A akan dicatat oleh firmam sebagai berikut: Keterangan Debit Kredit Modal B 3.750.000 Modal C 6.250.000 Modal A 10.000.000 (mencatat bonus bagi B dan C) 210.000.000 Kas (mencatat pembayaran kepada A)

Contoh Kasus 4 Pengunduran Sekutu Goodwill Untuk Sekutu Yang Mundur Firma ABC dengan para sekutu A, B, dan C membagi laba rugi 2 : 3 : 5 mempunyai modal masing-masing sebagai berikut: A = Rp 200.000.000 B = Rp 250.000.000 C = Rp 550.000.000 + T = Rp1.000.000.000 A mengundurkan diri dari Firma dan menerima pengembalian modal Rp 210.000.000, karena menerima Goodwill dari sekutu yang bertahan. Jurnal pengunduran diri A akan dicatat oleh firmam sebagai berikut: Keterangan Debit Kredit Goodwill 10.000.000 Modal A (mencatat goodwill bagi C) 210.000.000 Kas (mencatat pembayaran kepada A)

Contoh Kasus 5 Pengunduran Sekutu Goodwill Untuk Seluruh Sekutu Firma ABC dengan para sekutu A, B, dan C mebagi laba rugi 2 : 3 : 5 mempunyai modal masing-masing sebagai berikut: A = Rp 200.000.000 B = Rp 250.000.000 C = Rp 550.000.000 + T = Rp1.000.000.000 A mengundurkan diri dari Firma dan menerima pengembalian modal Rp 210.000.000, karena menerima Goodwill dan persekutuan mengakui goodwill untuk seluruh sekutu. Jurnal pengunduran diri A akan dicatat oleh firmam sebagai berikut: Keterangan Debit Kredit Goodwill 50.000.000 Modal A 10.000.000 Modal B 15.000.000 Modal C 25.000.000 (mencatat goodwill bagi A, B dan C) 210.000.000 Kas (mencatat pembayaran kepada A)

Contoh Kasus 5 Pengunduran Sekutu Menghapus Goodwill Firma ABC dengan para sekutu A, B, dan C mebagi laba rugi 2 : 3 : 5 mempunyai modal masing-masing sebagai berikut: A = Rp 200.000.000 B = Rp 250.000.000 C = Rp 550.000.000 + T = Rp1.000.000.000 A mengundurkan diri dari Firma dan menerima pengembalian modal Rp 190.000.000, karena menghapus Goodwill persekutuan. Jurnal pengunduran diri A akan dicatat oleh firmam sebagai berikut: Keterangan Debit Kredit Modal A 10.000.000 Modal B 15.000.000 Modal C 25.000.000 Goodwill 50.000.000 (Menghapus goodwill persekutuan) 190.000.000 Kas (mencatat pembayaran kepada A)

PEMBUBARAN FIRMA KARENA MASUKNYA SEKUTU BARU Dua kemungkinan masuknya sekutu baru dalam memperoleh hak modal dalam perekutuan: Sekutu baru membeli hak modal sekutu lama Sekutu baru menyetor modal pada persekutuan

SEKUTU BARU MEMBELI HAK MODAL SEKUTU LAMA Berdasarkan jumlah hak modal sekutu lama yang dibeli oleh sekutu baru dapat dikelompokkan menjadi 5: Membeli sebagian hak seorang sekutu Membeli seluruh hak seorang sekutu Membeli sebagian hak beberapa orang sekutu Membeli seluruh hak beberapa orang sekutu Membeli sebagian hak seluruh sekutu

MASUKNYA SEKUTU BARU DENGAN MEMBELI SEBAGIAN HAK SEORANG SEKUTU LAMA Contoh Kasus1 Firma ABC dengan para sekutu A, B, dan C membagi laba rugi 2 : 3 : 5 mempunyai modal masing-masing sebagai berikut: A = Rp 200.000.000 B = Rp 250.000.000 C = Rp 550.000.000 + T = Rp1.000.000.000 Awal tahun 2009 D diterima sebagai sekutu baru dengan cara membeli 50% hak modal B seharga Rp 130.000.000. Jurnal masuknya sekutu D akan dicatat oleh firma sebagai berikut: Keterangan Debit Kredit Modal B 125.000.000 Modal D (mencatat masuknya sekutu D)

MASUKNYA SEKUTU BARU DENGAN MEMBELI SELURUH HAK SEORANG SEKUTU LAMA Contoh Kasus 2 Firma ABC dengan para sekutu A, B, dan C membagi laba rugi 2 : 3 : 5 mempunyai modal masing-masing sebagai berikut: A = Rp 200.000.000 B = Rp 250.000.000 C = Rp 550.000.000 + T = Rp1.000.000.000 Awal tahun 2009 D diterima sebagai sekutu baru dengan cara membeli 100% hak modal B seharga Rp 260.000.000. Jurnal masuknya sekutu D akan dicatat oleh firma sebagai berikut: Keterangan Debit Kredit Modal B 250.000.000 Modal D (mencatat masuknya sekutu D)

MASUKNYA SEKUTU BARU DENGAN MEMBELI SEBAGIAN HAK BEBERAPA SEKUTU LAMA Contoh Kasus 3 Firma ABC dengan para sekutu A, B, dan C membagi laba rugi 2 : 3 : 5 mempunyai modal masing-masing sebagai berikut: A = Rp 200.000.000 B = Rp 250.000.000 C = Rp 550.000.000 + T = Rp1.000.000.000 Awal tahun 2009 D diterima sebagai sekutu baru dengan cara membeli 25% hak modal A dan B seharga Rp 115.000.000. Jurnal masuknya sekutu D akan dicatat oleh firma sebagai berikut: Keterangan Debit Kredit Modal A 50.000.000 Modal B 62.500.000 Modal D 112.500.000 (mencatat masuknya sekutu D)

MASUKNYA SEKUTU BARU DENGAN MEMBELI SELURUH HAK BEBERAPA SEKUTU LAMA Contoh Kasus 4 Firma ABC dengan para sekutu A, B, dan C membagi laba rugi 2 : 3 : 5 mempunyai modal masing-masing sebagai berikut: A = Rp 200.000.000 B = Rp 250.000.000 C = Rp 550.000.000 + T = Rp1.000.000.000 Awal tahun 2009 D diterima sebagai sekutu baru dengan cara membeli 100% hak modal A dan B seharga Rp 500.000.000. Jurnal masuknya sekutu D akan dicatat oleh firma sebagai berikut: Keterangan Debit Kredit Modal A 200.000.000 Modal B 250.000.000 Modal D 450.000.000 (mencatat masuknya sekutu D)

MASUKNYA SEKUTU BARU DENGAN MEMBELI SEBAGIAN HAK SELURUH SEKUTU LAMA Masuknya sekutu baru dengan membeli sebagian hak seluruh sekutu lama, pasti harus disepakati oleh seluruh sekutu. Tiga kemungkinan harga jual beli antara sekutu baru dengan para sekutu lama: Harga jual beli = nilai buku (tidak menimbulkan masalah) Harga jual beli > nilai buku (menimbulkan masalah) Harga jual beli < nilai buku (menimbulkan masalah)

MASUKNYA SEKUTU BARU DENGAN MEMBELI SEBAGIAN HAK SELURUH SEKUTU LAMA Contoh Kasus 1 Firma ABC dengan para sekutu A, B, dan C membagi laba rugi 2 : 3 : 5 mempunyai modal masing-masing sebagai berikut: A = Rp 200.000.000 B = Rp 250.000.000 C = Rp 550.000.000 + T = Rp1.000.000.000 Awal tahun 2009 D diterima sebagai sekutu baru dengan cara membeli 25% hak modal A, B dan C seharga nilai buku Rp 250.000.000. Jurnal masuknya sekutu D akan dicatat oleh firma sebagai berikut: Keterangan Debit Kredit Modal A 50.000.000 Modal B 62.500.000 Modal C 137.500.000 Modal D 250.000.000 (mencatat masuknya sekutu D)

Contoh Kasus 2 Firma ABC dengan para sekutu A, B, dan C membagi laba rugi 2 : 3 : 5 mempunyai modal masing-masing sebagai berikut: A = Rp 200.000.000 B = Rp 250.000.000 C = Rp 550.000.000 + T = Rp1.000.000.000 Awal tahun 2009 D diterima sebagai sekutu baru dengan cara membeli 25% hak modal A, B dan C seharga di atas nilai buku Rp 260.000.000 (metode goodwill) Jurnal masuknya sekutu D akan dicatat oleh firma sebagai berikut: Keterangan Debit Kredit Goodwill 40.000.000 Modal A 8.000.000 Modal B 12.000.000 Modal C 20.000.000 (mencatat adanya goodwill firma) 52.000.000 65.500.000 142.500.000 Modal D 260.000.000 (mencatat masuknya sekutu D)

Contoh Kasus 3 Firma ABC dengan para sekutu A, B, dan C membagi laba rugi 2 : 3 : 5 mempunyai modal masing-masing sebagai berikut: A = Rp 200.000.000 B = Rp 250.000.000 C = Rp 550.000.000 + T = Rp1.000.000.000 Awal tahun 2009 D diterima sebagai sekutu baru dengan cara membeli 25% hak modal A, B dan C seharga di atas nilai buku Rp 260.000.000 (metode bonus) Jurnal masuknya sekutu D akan dicatat oleh firma sebagai berikut: Keterangan Debit Kredit Modal A 50.000.000 Modal B 75.000.000 Modal C 125.000.000 Modal D 250.000.000 (mencatat masuknya sekutu D)

Contoh Kasus 4 Firma ABC dengan para sekutu A, B, dan C membagi laba rugi 2 : 3 : 5 mempunyai modal masing-masing sebagai berikut: A = Rp 200.000.000 B = Rp 250.000.000 C = Rp 550.000.000 + T = Rp1.000.000.000 Awal tahun 2009 D diterima sebagai sekutu baru dengan cara membeli 25% hak modal A, B dan C seharga di atas nilai buku Rp 240.000.000 (metode goodwill negatif) Jurnal masuknya sekutu D akan dicatat oleh firma sebagai berikut: Keterangan Debit Kredit Modal A 8.000.000 Modal B 12.000.000 Modal C 20.000.000 Goodwill 40.000.000 (menghapusgoodwill) 48.000.000 59.500.000 132.500.000 Modal D 240.000.000 (mencatat masuknya sekutu D)

Contoh Kasus 5 Firma ABC dengan para sekutu A, B, dan C membagi laba rugi 2 : 3 : 5 mempunyai modal masing-masing sebagai berikut: A = Rp 200.000.000 B = Rp 250.000.000 C = Rp 550.000.000 + T = Rp1.000.000.000 Awal tahun 2009 D diterima sebagai sekutu baru dengan cara membeli 25% hak modal A, B dan C seharga di bawah nilai buku Rp 240.000.000 (metode bonus) Jurnal masuknya sekutu D akan dicatat oleh firma sebagai berikut: Keterangan Debit Kredit Modal A 50.000.000 Modal B 75.000.000 Modal C 125.000.000 Modal D 250.000.000 (mencatat masuknya sekutu D)