1. HEMONCHIASIS Etiologi : Haemonchus contortus Gejala : Anemis, kurus (makan banyak), lesu, lemah, kepala menunduk, perut sering kali membesar, bulu kusam Pada permulaan infestasi coprostasis diare, penderita makin lama makin lemah
Cacing Haemonchus contortus dalam abomasum
Penularan : Telur (kotoran) larva menempel dirumput/hijauan dimakan Haemonchiasis. Pencegahan : Sanitasi lingkungan, kotoran ditampung ditempat tertentu yang tidak mudah terbawa air hujan, kotoran ternak yang sakit dipendam Hindari penggembalaan kambing di lapangan yang tergenang air. Obat cacing secara berkala. Therapy : Piperazine (220 mg/kg BB), Phenothiazin (0,25 – 1 g/kg BB) Buah pinang (5 – 10 gr) jangan diberikan pada ternak bunting.
Siklus Hidup Haemonchus contortus Telur keluar bersama feses Cacing dewasa dalam abomasum Larva yang tertelan menjadi dewasa Larva menggantung dalam tetes embun Telur menetas menjadi larva Larva menempel dirumputan Siklus Hidup Haemonchus contortus
2. KUDIS (Scabies) Etiologi : Sarcoptes scabei Penularan : Penularan : Kontak langsung, dapat ditularkan ke lain tempat melalui pekerja kandang Gejala : Tunga kudis membuat terowongan dibawah kulit lapisan kulit sebelah atas rusak hancur serta menimbulkan bintik-bintik merah pada kulit bintik merah pecah mengering menjadi kerak Karena gatal gosok-gosok badan bulu rusak dan rontok (alopecia)
Gejala scabiosis pada kambing dan domba Gejala scabiosis pada manusia
Pencegahan : Hewan sakit cepat dikarantina dan diobati Therapy : Therapy : Benzoas benzilicus 10% (EBB), salep Coumaphos (0,5 – 2%), gosok dengan oli bekas. Belerang + kunyit diparut + minyak kelapa dipanaskan Kreolin 1 bag + spiritus 10 bag.
3. MIASIS Etiologi : Bersarangnya stadium larva lalat pada jaringan tubuh hewan (lalat Chrysomya bezziana) Gejala : Lalat meletakkan telur dipinggir luka saat lalat tersebut menghisap caairan/darah dari luka itu. Telur menetas larva. Larva menembus kulit dan makan sel-sel jaringan dan menimbulkan peradangan pada jaringan sekitar larva berkembang menjadi larva yang masak keluar dan menjatuhkan diri ke tanah untuk memupa lalat dewasa. Luka memborok dan bau anyir serta mengeluarkan cairan busuk.
Therapy : Cuci dengan PK Zalf SA c OYA Semprot dengan Gusanex untuk menghindari lalat
B. BAKTERI 1. FOOT ROT Etiologi : Fusiformis necrophorus Gejala : Gejala : Kuku dan kaki berbau busuk Ternak pincang Therapy : Luka bersihkan dengan PK, beri antibiotik.
Gejala Footrot
2. PENYAKIT MATA (Pink Eye) Etiologi : Moraxella bovis Gejala : Mata berwarna putih, yang dirusak adalah selaput mata Therapi : Aureomicyn, Terramicyn
PNEUMONIA Etiologi : Udara lembab dan dingin serta ventilasi jelek Perawatan kambing kurang baik Kambing menerima ransum yang kurang baik Gejala : Nafsu makan berkurang, kurus, lemah. Batuk-batuk, sesak nafas, pernafasan berbunyi Demam, suhu tinggi. Kadang kambing terlihat seperti kedinginan Kondisi badannya makin lama makin menurun.
Pencegahan : Udara kandang jangan lembab, kandang hendaknya hangat tetapi hawanya selalu segar Hindari genangan air disekitar kandang. Perhatikan kebersihan umum Perbaiki ransum ternak. Therapy : Tempatkan pada kandang yang hangat, perbaiki gizi dan beri antibiotika.
C. VIRUS ORF (Scabby mouth, Ecthyma Contagiosa) Etiologi : Virus Parapox Gejala : Mula-mula terbentuk papula vesicula pustule pada daerah sekitar mulut keropeng tebal warna keabu-abuan. Bila lesi luas maka hewan sulit makan
Orf pada manusia Orf pada Domba dan Kambing
Therapy : Antibiotika untuk infeksi sekunder, Yodium tincture Autovaksin : tepung keropeng penderita disuspensikan 1% dalam 50% glycerin pencacaran kulit.
TUGAS Sebutkan dan jelaskan 3 contoh penyakit pada kambing yang disebabkan oleh parasit, 3 contoh penyakit yang disebabkan bakteri, dan 3 contoh penyakit yang disebabkan oleh virus ! Jawaban dikirim ke alamat mamilistisusiati@yahoo.com Paling lambat tgl 9 Desember 2015