Pengembangan Kurikulum

Slides:



Advertisements
Presentasi serupa
Perkembangan sosial pada anak-anak tengah
Advertisements

Belajar Dan Pembelajaran
BLOK 3 Fakultas Kedokteran Universitas Riau
Pendidikan Anak Usia PRA SEKOLAH
PERKEMBANGAN PESERTA DIDIK
METODE PENGAJARAN Oleh: Kelompok Rizqi Nurjannah BELAJAR DAN TEORI BELAJAR.
Vygotsky dan Erikson Pertemuan 3.
Week 4 personality.
Karakteristik Subjek Didik Disusun oleh: 1.Listia 2.Sani 3.Sastra.
Pertumbuhan dan Perkembangan
PERKEMBANGAN PESERTA DIDIK PRA SEKOLAH, SD DAN SMP
TEORI-TEORI PERKEMBANGAN DAN PERTUMBUHAN
RANAH TUJUAN PENDIDIKAN
LANDASAN DAN PRINSIP PENGEMBANGAN KURIKULUM
PENGEMBANGAN KURIKULUM PAUD
PERKEMBANGAN PSYCHO-FISIK ANAK
MASALAH PADA ANAK-ANAK DAN PENYELESAIANNYA
PENERIMAAN DIRI REMAJA PENYANDANG TUNADAKSA
Pembelajaran TIK – Bahasan 1
KARAKTERISTIK PERKEMBANGAN MASA DEWASA AWAL
Home Home Kelompok 3 Fitri Suci Maharsih Nurkhasanah Yoana Natalia E
Pertemuan Kedua Belajar dan Pembelajaran
Indra | Sulastri.  Teori ini berpendapat bahwa kita membangun kemampuan kognitif kita melalui tindakan yang termotivasi dengan sendirinya terhadap lingkungan.
PERKEMBANGAN MANUSIA DAN KEBUTUHANNYA. TAHAP2 DLM PERKEMBANGAN KEHIDUPAN Manusia dpt dilihat sbg mahluk yg terus menerus bergerak dlm kehidupan melalui.
Perkembangan Peserta Didik “Fase Remaja(Adolescence)”
Acr TEORI-teori BELAJAR.
PERSPEKTIF tentang MOTIVASI
KONSEP-KONSEP PERILAKU
Humanistic Trait &Self Theory – Gordon Williard Allport
PERKEMBANGAN PESERTA DIDIK
Psikologi Kepribadian II: Abraham Maslow
Perkembangan Moral, Nilai dan Agama PSIKOLOGI REMAJA
PERILAKU SISWA SEBAGAI INDIVIDU
PRINSIP–PRINSIP Perkembangan
Perkembangan Sosial (Erick Erikson)
KONSEP DAN TEORI BELAJAR
TAHAP-TAHAP PERKEMBANGAN MANUSIA
LANDASAN DAN PRINSIP PENGEMBANGAN KURIKULUM
Gangguan Hubungan Sosial: MENARIK DIRI
PEMAHAMAN KARAKTERISTIK PESERTA DIDIK SEKOLAH MENENGAH PERTAMA
Dasar teori dan Perspektif Psikologi perkembangan
TEORI IDENTITAS EGO (ERIKSON)
Aplikasi, Perspektif & Metode Penelitian Dalam Psikologi
WINNY PUSPASARI THAMRIN
ASSALAMU’ALAIKUM WR.WB.
Karateristik dan Perbedaan Individu
Pengertian ppd Proses PBM
Topik 6 Lingkup Psikologi Konsumen
EVALUASI PENDIDIKAN Sutiman,M.Pd.
LEARNING.
Apa? Setelah akhir dari perkuliahan ini, mahasiswa mampu mengembangkan lingkungan pendidikan yang dapat merangsang perkembangan potensi-potensi peserta.
Perkembangan Peserta Didik (Pertemuan 2)
PENGENALAN KARAKTERISTIK PESERTA DIDIK
PERKEMBANGAN REMAJA Mencapai hubungan dengan teman lawan jenisnya secara matang Mencapai perasaan seks dewasa yang diterima secara sosial Menerima keadaan.
Apa? Setelah akhir dari perkuliahan ini, mahasiswa mampu mengembangkan lingkungan pendidikan yang dapat merangsang perkembangan potensi-potensi peserta.
Dasar teori dan Perspektif Psikologi perkembangan
PERIODISASI PERKEMBANGAN
LANDAS AN PSIKOLOGIS DALAM PENGEM BANGAN KURIKULUM
LANDASAN PSIKOLOGI PENDIDIKAN
LANDASAN PSIKOLOGIS PENGEMBANGAN KURIKULUM DOSEN : Dr. HASMI M.Pd
Pendidikan dan Pembelajaran
Metode Penelitian, Aplikasi & Perspektif dalam Psikologi PERTEMUAN 2
teori belajar Teori Psikologi Klasik Teori Mental State
PERKEMBANGAN INDIVIDU
KONSEP BELAJAR DAN PEMBELAJARAN IPA
Teori Belajar Belajar merupakan suatu proses usaha sadar yang dilakukan oleh individu untuk suatu perubahan dari tidak tahu menjadi tahu, dari tidak memiliki.
TEORI-TEORI PERKEMBANGAN DAN PERTUMBUHAN. HUKUM PERTUMBUHAN DAN PERKEMBANGAN Hukum Cephalocoudal Hukum Proximodistal Perkembangan terjadi dari Umum ke.
Sexual Behaviour Bayi dan Anak. Perkembangan seksualitas bukan hanya perilaku pemuasan seks semata, tapi juga mencakup pembentukan nilai, sikap, perasaan,
PSIKOLOGI PENDIDIKAN KELOMPOK 5 Anggota :1.Roni Hermawan ( ) 2. Joko Sutrisno( ) 3. Ilvan Triyudha Pangestu( ) 4. Resti Nurmaya( )
TUJUAN : SETELAH MENGIKUTI PERKULIAHAN DIHARAPKAN MAMPU MENJELASKAN PEGERTIAN BELAJAR, CIRI-CIRI BELAJAR,TOERI BELAJAR, FAKTOR-2 YANG MEPENGARUHI,PRINSIP.
Transcript presentasi:

Pengembangan Kurikulum Landasan Psikologis Pengembangan Kurikulum Psikologi Perkembangan dan Psikologi Belajar

Psikologi Perkembangan Peserta Didik sebagai Individu: kesatuan psiko-fisik selalu beraktivitas & berinteraksi dengan lingkungannya Individu bersifat unik: memiliki banyak aspek membentuk kesatuan khas Individu dalam proses perkembangan Perkembangan individu dinamis Perkembangan berlangsung melalui belajar, sesuai tingkat kematangan.

Konsep Perkembangan Perubahan seluruh aspek kepribadian : fisik-motorik, intelektual, sosial, afektif, menuju tingkat yang lebih tinggi sempurna, Perubahan struktur (tumbuh) dan fungsi (berkembang). Perkembangan memiliki tempo dan irama, Perkembangan bersifat dinamis

Interaksi Individu-Lingkungan -Pot & Kecakapan -Keb &Tantangan -Masalah I N D I V I D U INTERAKSI: -Sosial -Pengajaran -Bimbingan I N T E R A K S I LINGKUNGAN: -Fisik & Alam -Sosial-Budaya -Ekonomi-Politik -Hukum-Keamanan L I N G K U N G A N

Aspek-aspek Perkembangan Fisik-motorik: kemampuan fisik, motorik, ketrampilan, Intelektual: kemampuan berpikir/kognitif, Sosial kemampuan berinteraksi & komunikasi, adaptasi Afektif : sikap, nilai, emosi, minat, motivasi.

Tahap Perkembangan Usia Kategori 0.0 Dalam kandungan 0.0  2.0 Bayi 2.0  6.0 Anak Kecil (Usia Dini) 6.0  12.0 Anak (Anak sekolah) 12.0  15.0 Remaja Awal 15.0  18.0 Remaja 18.0  21.0 Remaja Akhir 21.0  35.0 Dewasa Muda 35.0  55.0 Dewasa 55.0  Usia Lanjut

Perkembangan Fisik-Motorik 0.0  2.0 Ketrampilan bergerak & anggota badan 2.0  6.0 Pertumb cepat rangka dan otot, koordinasi mata-tangan, ukuran kepala 90% otak 75% orang dewasa, waktu mereaksi 6.0 12.0 Pertumb tinggi-berat, kaki-tangan, penguasaan ketrampilan gerak, tangan, permainan 12.0 18.0 Pertumb cepat tinggi-berat badan, kaki-tangan, mulai menstruasi / mimpi, perkemb.ciri-ciri kelamin sekunder, mulai kematangan seksual.

Perkembangan Intelek: J.Piaget 0.0  2.0 Berpikir Sensori-motor: gerak refleks  reaksi indra  pemahaman melalui pengindraan 2.0 4.0 Berpikir Prakonsep: egosentris, animis, meniru 4.0 7.0 Berpikir intuitif: mengikuti aku-nya, fantasi, 7.0 11.0 Berpikir konkrit: pemahaman melalui contoh nyata memahami persamaan, perbedaan, hubungan 11.0  Berpikir formal: abstrak, hipotetis, deduktif- induktif, konvergen-divergen, evaluatif, pemecahan masalah, kreatif

Perkembangan Sosial 0.0  2.0 Presocial & Impulsive stage: Ikatan kuat pd ibu, cemas bila pisah, mulai interaksi dgn sebaya, figur orang tua kuat, egoistis-egosentris, 2.0  6.0 Self Protective stage: Egosentris  hubungan sebaya sejenis, hub sosial dgn tetangga sebaya  norma sebaya,  nampak sifat jenis kelamin, 6.0 12.0 Conformist stage: Perhatian terhadap yg lain makin kuat, kerjasama & minat sosial bercampur dgn konflik dan kompetisi, ketrampilan komunikasi sosial berkembang, sifat jenis kelamin makin jelas, 12.0  Conscientous stage: mencari identitas diri, ingin mandiri dan bebas, norma sebaya kuat & sangat penting dalam hubungan sosial, mulai tumbuh hubungan antar jenis.

Kepribadian: Kemandirian (Erikson) 0.0 1.0 Trust – Mistrust: percaya pd orang tua tetapi tidak percaya pd yang lain 1.0 3.0 Autonomy – Shame: mampu berbuat tetapi malu karena belum sem purna 3.0 6.0 Inisiative – Guilt: berusaha berbuat tetapi merasa berdosa karena tidak sempurna 6.0 12.0 Industry – Inferiority: mampu berbuat tetapi merasa rendah diri karena belum sempurna 12.0 18.0 Identity – Role confusion: mempunyai identitas diri ttp bingung karena perannya belum jelas

Kepribadian: Erotis (S.Freud) 0.0 2.0 Oral stage: rangsangan erotis sekitar mulut 2.0 4.0 Anal stage: rangsangan erotis sekitar dubur 4.0 6.0 Phalic stage: rangsangan erotis sekitar kelamin 6.0 12.0 Latency stage: rangsangan erotis tersemunyi aktivitas gerak 12.0  Genital stage: rangsangan seksual pada alat

Perkembangan moral (Kohlberg) Katahati Pasca konvensi Kesepakatan masyarakat Ketaatan pada hukum Konvensi Pra konvensi Agar mendapatkan pujian Berbuat baik untuk keuntungan pribadi Menghindari hukuman –mendapatkan ganjaran

Perkembangan kepribadian: Motivasi: A. Maslow Self Actualization Self Esteem Social Needs Belongingness & Love Needs Physiological Needs

Perkembangan Individu Instink Belajar  Belajar Belajar  P e r k e m b a n g a n Belajar  Belajar Belajar Kematangan

Rumpun Psikologi Belajar Psik.Disiplin Mental: - Theistic mental discipline - Humanistic mental discipline - Self actualization - Apperception Behaviorisme : - SR Bond - Classical Conditioning - Operant Conditoning/ Reinforcement Kognitif-Gestalt : - Insight - Goal Insight - Cognitive Field

Teori Disiplin Mental Individu punya: Daya mental : ingat, pikir, khayal, indra  latihan daya Kekuatan mental: afektif, sosial, intelek  latihan pemekaran kekuatan mental Potensi mental: intelek, sosial, afektif,  diaktualkan Kekuatan mental: pengetahuan, ide  pembentukan struktur apersepsi

Psik. Disiplin Mental Psik. Daya (St Augustine, J.Calvin) Theistic mental discipline: Psik. Daya (St Augustine, J.Calvin) Manusia jahat-aktif  latihan daya Humanistic mental discipline: Humanisme (Plato-Aristoteles) Manusia netral-aktif  pengemb potensi Self actualization: Romantik Naturalisme (JJ.Rouseau, J.Froebel) Manusia baik-aktif pembelajaran permisif Apperception: Strukturalisme (JFHerbart, EB.Tichener) Manusia netral-pasif tambah penget aperseptif

Behaviorisme Contiguity (SR Bond) Koneksionisme (EL Thorndike): Manusia netral-pasif/reaktif  penguasaan SR Classical Conditioning Behaviorisme (JB Watson):  pengkondisian stimulus Operant Conditoning Reinforcement (CL Hull-BF.Skinner):  pengkondisian Respon.

Behaviorisme Perilaku individu: Stimulus  Respon Belajar = pembentukan S – R sebanyak mungkin Pembentukan S – R berulang-ulang Pembentukan S – R melalui pengkondisian: Kondisi -- Stimulus  Respon Pembentukan S – R melalui penguatan Stimulus  Respon --Penguatan

Theori belajar Behavioral Learning: Process through which experience causes permanent change in knowledge or behavior. Behavioral learning theories: Explanations of learning that focus on external events as the cause of changes in observable behaviors Essentils concept: Contiguity (SR Bond): Association of two events because of repeated pairing. Stimulus: Event that activates behavior Response:Observable reaction to a stimulus

Kognitif-Gestalt Insight Psik Gestalt (M.Wertheimer) Manusia netral aktif belajar pemahaman Goal Insight Konfigurationalisme (BH Bode-RH Wheeler) Manusia netral interaktif pemahaman tk tinggi Cognitive Field Psik Lapangan (K.Lewin,J Dewey, GW Allport) Manusia netral interaktif resktruktur ruang hidup utk pemahaman baru

Tahap Kognitif/Berpikir Kreativitas Berpikir Tahap Tinggi Pemec. masalah Evaluasi Analisis-Sintesis Aplikasi Pemahaman Berpikir tahap Rendah Pengetahuan

Afektif Menerima (receiving):kesediaan menerima stimulus, respon, kontrol dan seleksi gejala atau rangsangan dari luar Mereaksi (responding): ketepatan reaksi, perasaan puas, dll Menilai (evaluating): kesadaran menerima norma, sistem nilai dll Mengorganisasi (organization): pengembangan norma/nilai dlm org. sistem nilai Membentuk watak (Characterization): integritas sistem nilai dalam pola kepribadian dan tingkah laku.

Psikomotor Meniru (imitation/perception) Menyusun (manipulating) Melakukan dengan prosedur (precision) Melakukan dengan tepat dan baik (articulation) Melakukan tindakan secara alami (naturalization)

Tahap Afektif & Psikomotor Membentuk watak Kerja alami Mengorganisasi Kerja tepat Menilai Ikuti Prosedur Mereaksi Menyusun Menerima Meniru

Terima kasih Assalamu’alaikum wr.wb