IMAN KEPADA QADA & QADAR THE PRESENTATION IMAN KEPADA QADA & QADAR
Di Susun Oleh : Amin Muto’i Rosyidin Adnan Ashari A. Kholil Ibrahim
Pengertian Qada & Qadar Menurut bahasa qadha memiliki beberapa arti yaitu hukum, ketetapan, perintah, kehendak, pemberitahuan, dan penciptaan. Sedangkan menurut istilah, qadha adalah ketentuan atau ketetapan Allah SWT dari sejak zaman azali tentang segala sesuatu yang berkenaan dengan makhluk-Nya sesuai dengan iradah (kehendak-Nya), meliputi baik dan buruk, hidup dan mati, dan seterusnya. Menurut bahasa, qadar berarti kepastian, peraturan, dan ukuran. Sedangkan menurut istilah, qadar adalah perwujudan ketetapan (qadha) terhadap segala sesuatu yang berkenaan dengan makhluk-Nya yang telah ada sejak zaman azali sesuai dengan iradah-Nya. Qadar disebut juga dengan takdir Allah SWT yang berlaku bagi semua makhluk hidup, baik yang telah, sedang, maupun akan terjadi.
Pengertian Iman kepada Qada & Qadar Arti beriman kepada Qodha dan Qodar Allah artinya mempercayai dengan sepenuh hati bahwa Allah SWT telah menetapkan Qadha dan Qodar mahluknya yang bersifat Azali. Azali Artinya ketetapan itu sudah ada sebelum keberadaan atau kelahiran mahluk tersebut. Orang yang percaya pada Qodha dan qodar Allah tidak akan pasrah tanpa berbuat sesuatu, karena merasa nasibnya sudah ditentukan Allah. Sebab manusia tidak akan tahu apakah takdirnya itu muallaq atau mubram sebelum dia berusaha keras dan berdo’a untuk mendapatkan keinginannya. Dalam Q.S. Ar Ra’du ayat 11 Allah Berfirman yang artinya : “Sesunnguhnya allah tidak akan merubah keadaan suatu kaum sehingga keadaan yang ada pada diri mereka sendiri”.
DALIL TENTANG Iman kepada Qada & Qadar Qs. Ar – Ra’ad ayat 11 Artinya : Bagi manusia ada malaikat-malaikat yang selalu mengikutinya bergiliran, di muka dan di belakangnya, mereka menjaganya atas perintah Allah. Sesungguhnya Allah tidak mengubah keadaan sesuatu kaum sehingga mereka mengubah keadaan yang ada pada diri mereka sendiri. Dan apabila Allah menghendaki keburukan terhadap sesuatu kaum, maka tak ada yang dapat menolaknya, dan sekali-kali tak ada pelindung bagi mereka selain Dia. Q.S Al-A’laa ayat 3 Artinya :"Dan yang menentukan kadar (masing-masing) dan memberi petunjuk.”
PENGERTIAN TAQDIR Kata takdir (taqdir) terambil dari kata qaddara berasal dari akar kata qadara yang berarti antara lain: mengukur, memberi kadar atau ukuran. Sehingga jika ada yang berkata,“ Allah SWT. Telah menakdirkan demikian,” maka itu berarti,” Allah SWT. Telah memberi kadar/ukuran/batas tertentu dalam diri, sifat, atau kemampuan maksimal makhluk-Nya. Ayat-ayat Al-Qur’an yang menjelaskan tentang Iman kepada takdir cukup banyak antara lain : Artinya : Dia (Maryam) berkata, “Ya Tuhanku, bagaimana mungkin aku akan mempunyai anak, padahal tidak ada seorang laki-laki pun yang menyentuhku?” Dia (Allah) berfirman,” demikian Allah menciptakan apa yang dia kehendaki. Apabila Dia hendak menetapkan sesuatu, Dia hanya berkata kepadanya,”jadilah” maka jadilah sesuatu itu.” (Q.S. Ali – Imran :47).
Macam - macam TAkDIR At-Taqdiirul ‘Aam (takdir yang bersifat umum At-Taqdiirul ‘Am adalah takdir Rabb untuk seluruh alam, dalam arti Dia mengetahuinya (dengan ilmu-Nya), mencatatnya, menghendaki dan juga menciptakanya. At-Taqdiirul Basyari (takdir yang berlaku untuk manusia) At-Taqdiirul Basyari adalah takdir yang di dalamnya Allah SWT. mengambil janji atas semua manusia bahwa Dia adalah Rabb mereka, dan menjadikan mereka sebagai saksi atas diri mereka akan hal itu, serta Allah SWT. Menentukan di dalamnya orang- orang yang berbahagia dan orang-orang yang celaka. At-Taqdiirul ‘Umri (takdir yang berlaku bagi usia) At-Taqdiirul ‘Umri adalah takdir (ketentuan) yang terjadi hamba dalam kehidupanya hingga akhir ajalnya, dan juga ketetapan tentang kesengasaraan atau kebahagiaan.
Macam - macam TAkDIR At-Taqdiirus Sanawi (takdir yang berlaku tahunan) At-Taqdiirus Sanawi adalah dalam malam qadar (Lailatul qadar) pada setiap tahun ditulis apa yang akan terjadi dalam setahun (kedepan) mengenai kematian, kehidupan, kemuliaan dan kehinaan, juga rizki dan hujan, hingga (mengenai siapakah) orang-orang yang akan berhaji. At-Tadiirul Yaumi (takdir yang berlaku harian) At-Tadiirul Yaumi yaitu takdir yang dikhususkan untuk semua peristiwa yang akan terjadi dalam satu hari, mulai dari penciptaan, rizki, menghidupkan, mematikan, mengampuni dosa, menghilangkan kesusahan dan lain sebagainya.
Ikhtiar berasal dari Bahasa Arab (إخْتِيَارٌ) yang berarti mencari hasil yang lebih baik. Adapun secara istilah, pengertian ikhtiar yaitu usaha manusia untuk memenuhi kebutuhan dalam hidupnya, baik material, spiritual, kesehatan, dan masa depannya agar tujuan hidupnya selamat sejahtera dunia dan akhirat terpenuhi. Maka, segala sesuatu baru bisa dipandang sebagai ikhtiar yang benar jika di dalamnya mengandung unsur kebaikan. Tentu saja, yang dimaksud kebaikan adalah menurut syari’at Islam, bukan semata akal, adat, atau pendapat umum. Sebagaimana Al-Qur'an menjelaskan : Artinya : Sesungguhnya allah tidak akan mengubah keadaan suatu kaum sampai mereka mengubah keadaan yang ada pada diri mereka sendiri. ( QS. Ar-Ra’du 11 ) IKHTIAR
HUBUNGAN IKHTIAR DENGAN QADA & QADAR Firman Allah SWT. Yang artinya : “Sesungguhnya Allah tidak mengubahkeadan suatu kaum, sehingga mereka (berusaha) nengubah apa yang ada pada diri mereka sendiri.(QS. Ar Radu:11)”. Penjelasan di atas menunjukan adanya hubungan antara takdir Allah dengan ikhtiar manusia. Sebagian yang terjadi pada manusia ada yang tidak dapat di hindarkan atau dielakkan, misalnya ketetapan kapan dan dimana ia akan lahir, berkelamin lelaki atau perempuan, kapan dan dimana ia akan meninggal dan sebagainya. Tetapi manusia juga mengetahui bahwa sebagian yang terjadipada dirinya ada penyebabnya, seperti rajin belajar akan menyebabkan pandai, berusaha dan bekerja keras akan mendapatkan hasil yang cukup untuk memenuhi kebutuhan hidupnya dan sebagainya. Dengan demikian manusia tidak haya sekedar menunggu ketentuan takdir, tetapi ia juga diberikan kebebasan bahkan diharuskan untuk berbuat dan berikhtiar. Meskipun dalam berikhtiar ia memilih jalan yang baik atau jahat, semua itu pada akhirnya tetap dalam takdir Alllah SWT.
HIKMAH BERIMAN KEPADA QADA & QADAR Keimanan kepada takdir dapat mengkristalkan makna- makna rububiyah yang menyebabkan seseorang bertawakal kepada-Nya dan ikhlas, serta semata- mata hanya menyembah kepada-Nya. Inilah buah keimanan terhadap takdir yang tertinggi. Ridha dengan hukum Allah SWT. dan pilihanya. Hal ini bertujuan untuk membersihkan hati dan mengosongkannya dari kesusahan dan kesedihan. Firman Allah SWT. “Tidak ada suatu musibah pun yang menimpa seseorang kecuali dengan izin Allah; dan barangsiapa yang beriman kepada Allah niscaya Dia akan memberi petunjuk kepada hatinya. Dan Allah Maha Mengetahui segala sesuatu.” (QS. at-Taghabun: 11).
JAZAKUMULLOH KHOIRON KATSIR,,,