Dr. Eko Budi Koendhori, dr.,M.Kes Haemophilus Dr. Eko Budi Koendhori, dr.,M.Kes
Morfologi Batang, kecil, gram negatif, pleomorfik Tumbuh pada media diperkaya yang mengandung darah atau bagian dari darah (faktor X/hemin dan V/nicotinamide adenine dinucleotide ) Sering ditumbuhkan dalam media agar darah bersama Staphylococcus karena Staphylococcus bisa memberikan faktor yang diperlukan Haemophillus untuk tumbuh. Koloni Haemophillus tampak kecil di sekitar koloni Staphylococcus. Kingdom : Bacteria Phylum : Proteobacteria Class : Gamma Proteobacteria Order : Pasteurellales Family : Pasteurellaceae Genus : Haemophilus Species : H. Influenzae, H. ducreyi
Haemophillus influenzae Flora normal pada saluran nafas atas Penyebab penting meningitis pada anak dan infeksi saluran nafas pada anak dan dewasa Resisten terhadap ampisilin dan kloramfenikol (plasmid)
Infeksi akut Coccobacil dg panjang 1,5µm kadang berpasangan atau berantai Morfologi koloni tergantung pada media dan umur perbenihan, 6-8 jam setelah ditanam pada media yang diperkaya, bentukan coccobacil lebih dominan. Kemudian bentuk menjadi lebih panjang, mengalami lisis dan pleiomorfik 6-18 jam pada media diperkaya, kuman ini membentuk kapsul yang berperan sebagai antigen (a-f, tapi b penentu patogenitas)
Kultur Media agar coklat : terbentuk koloni coklat abu-abu dengan Ø 1-2 mm (24 jam) Tidak tumbuh pada media agar darah domba kecuali bila dieramkan bersama Staphylococcus -> satellite phenomenon karena Stap menghasilkan NAD (faktor V) sehingga Haemophyllus tumbuh di sekitar Stap.
Struktur Antigen Kapsul H. Influenza terdiri dari polisakarida tipe a-f, tipe b merupakan suatu polyribose-ribinol phospate (PRP) Antigen somatik terdiri dari protein membran luar (lipooligosakarida – endotoksin) dengan struktur yang mirip neisseria
Patogenesis Mekanisme patogenesis belum jelas, tetapi keberadaan kapsul yg bersifat antifagositik H. Influenza tipe b lebih invasif dan patogen dibanding tipe yg lain Lipopolisakarida berperan dalam menimbulkan inflamasi Memproduksi protease spesifik IgA1 yang berperan untuk kolonisasi pada mukosa Setelah usia 3-5 th darah manusia bersifak bakterisidal terhadap H. Influenza, tetapi 25% orang AS tidak memiliki antibodi shg rentan sakit
Klinis
Infeksi oleh H influenza tipe b
Sub acute bacterial endocarditis
Diagnosa Diagnosa ditegakkan berdasarkan riwayat penyakit, pemeriksaan fisik dan gejala. Kultur darah positif pada > 50% PRP didapatkan pada serum, cairan serebrospinal dan urin konsentrat > 95% kasus meningitis H. Influenza. Cocoobacil gram negatif >80% ditemukan pada cairan serebrospinal pada kasus meningitis. Pewarnaan Gram bermanfaat untuk diagnosa cepat septic arthritis dan penyakit saluran nafas bawah.
Pengobatan dan Pencegahan Tanpa pengobatan yg benar meningitis dan epiglotitis krn H. Influenza hampir 100% fatal Banyak yg resisten thd ampicillin, chloramphenicol Cephalosporin adalah drug of choice untuk 2 kasus di atas Penyakit lain yg disebabkan oleh H. Influenza bisa diobati dg ampicilin (bila msh peka), trimethoprim-sulphametoxazol, tetracyclin dan cefaclor Vaksin Hib-C yang mengandung kapsul PRP dikonjugasikan dengan tetanus toxoid cukup berhasil dalam usaha preventif thd H. influenza
H. ducreyi Penyebab penyakit chancroid di Asia dan Afrika Pada wanita tidak menimbulkan gejala, tetapi pada pria seminggu setelah transmisi muncul papula eritematus di daerah genital. Lesi ini menjadi ulkus yang nyeri disertai pembesaran kelenjar inguinal Kuman ini lebih sulit tumbuh dibanding H. Influenza tetapi pada media agar coklat yang ditambah dg IsovitaleX dalam 5%-10% CO2 pertumbuhannya bisa dilihat setelah hari ke 2-4
H. aegyptius Bersifat oportunistik Bisa menyebabkan penyakit yg berat pd anak (Brazilian purpuric fever) yang ditandai dengan conjunctivitis, diikuti dengan demam, muntah2 dan nyeri perut. Pasien kemudian muncul petechiae, purpura, shock dan kematian. Patogenesis dari infeksi ini masih belum jelas. Pertumbuhan kuman ini sama dengan H. influenza