Unita Werdi Rahajeng+ Yuliezar PD

Slides:



Advertisements
Presentasi serupa
PSIKOTES M. FAKHRURROZI.
Advertisements

PENGUKURAN KECERDASAN, BAKAT, DAN MINAT PESERTA DIDIK
MODUL 8 GAP KOMPETENSI.
Intelegenz Struktur Test Inteligence Structure Test (IST)
Tes Inteligensi.
PENGUKURAN KECERDASAN, BAKAT, DAN MINAT PESERTA DIDIK
Amrizal Rustam Psikologi UGM
TES KESIAPAN SEKOLAH Erma Kumala Sari.
1 Certified Assessor Training Galeri 678 Kemang, 26 – 28 Agustus 2008 OCCUPATIONAL TEST Materi Kuliah Program Magister Psikologi Unika Atmajaya Agustus.
Intelligence Akademi Perawat Panti Waluya
Culture Fair Intelligence Test
HAKIKAT TES IST.PM,FRT,WISC,WPPSI Pertemuan 11
MODEL RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN ( RPP )
TES BAKAT.
Reliabilitas Alat Ukur
PENGANTAR TKD (TES KEMAMPUAN DIFERENSIAL)
Latihan Pemeriksaan Psikologi Klasikal
Skoring dan Interpretasi P T P
PENGANTAR PTP (PEMERIKSAAN TEKNIK PASTI)
TES PSIKOLOGI.
Tes Inteligensi Kelompok
PENGANTAR ADKUDAG (ADMINISTRASI, KEUANGAN, & DAGANG)
Skala Wechsler.
IKA RAHMA SUSILAWATI, M.Psi & TIM Pengampu PD2 KKNI
Sowanya Ardi Prahara, MA. Fakultas Psikologi UMBY 2014
Matakuliah : PENGANTAR DAN APLIKASI PSIKODIAGNOSTIK
PENYUSUNAN TES PERTEMUAN 7 KHAOLA RACHMA ADZIMA PGSD FKIP.
TES KREATIVITAS.
Intelligence Structure Test (IST)
INTELIGENSI.
TES INTELIGENSI STANFORD BINET
Fakultas Psikologi UMBY 2014
Psikotes (Psikologi Test)
PENGERTIAN.
TKF (TES KREATIFITAS FIGURAL)
Tes Inteligensi Stanford-Binet
TES WAIS FAK PSIKOLOGI UMBY 2014.
Praktikum CFIT (Culture Fair Intelligence Test)
Intelegensi dan Kreativitas
Latihan Pemeriksaan Psikologi Klasikal
ASESMEN & TES PSIKOLOGI
PELATIHAN TES POTENSI AKADEMIK (TPA)
TES BAKAT.
Interpretasi IST Inteligence Structure Test
INTELIGENSI.
Tes.
Matakuliah : PENGANTAR DAN APLIKASI PSIKODIAGNOSTIK
PENGANTAR TKD (TES KEMAMPUAN DIFERENSIAL)
TES BAKAT DIFERENSIAL (DAT)
INTELIGENSI.
PENGANTAR PTP (PEMERIKSAAN TEKNIK PASTI)
PROSEDUR STANDARD TES WAIS
WECHSLER ADULT INTELLIGENCE SCALE (WAIS) NOVENDAWATI WAHYU SITASARI
Tes IST (Intelligenz Struktur Test)
Administrasi tes WAIS Perhatikan instruksi tiap subtes dan batas waktu pengerjaan dibeberapa subtes.
INTELIGENSI Ayu Riana Sari., M.Si, Psi.
Culture Fair Test (CFIT)
CULTURE FAIR INTELLIGENCE TEST (CFIT) NOVENDAWATI WAHYU SITASARI
WISC (WECHSLER INTELLIGENCE SCALE FOR CHILDREN) PERTEMUAN 12
Skoring dan Interpretasi P T P
Interpretasi Tes Kemampuan Diferensial
TES WAIS.
TIKI – D (TES INTELIGENSI KOLEKTIF INDONESIA- DASAR) DAN TES BINET
HAKIKAT MAKALAH Kelompok 3: DEVRIE ADITYA PURNAMA GINA ARTHA
Raven’s Progressive Matrices (RPM) dan CFIT
DSS GAP KOMPETENSI, LINIER PROGRAMING, SAW, WP, TOPSIS,
Summary of Software Engineering
TES WAIS NAFESSA, S.Psi. M.Psi.
Tes I Q (Intelligence Quotient)
SPM (Standart Progressive Matrics)
Transcript presentasi:

Unita Werdi Rahajeng+ Yuliezar PD unita@ub.ac.id ASPEK DALAM IST Unita Werdi Rahajeng+ Yuliezar PD unita@ub.ac.id

PENDAHULUAN Rudolf Amthauer Penyusunan IST-70 diawali oleh adanya keinginan untuk menggali dan mengukur inteligensi secara tersendiri terlepas dari aspek kepribadian.

INTELIGENSI ? Inteligensi dianggap sebagai suatu struktur tersendiri, di dalam keseluruhan struktur kepribadian seorang manusia. Keseluruhan struktur tersebut terdiri dari kemampuan-kemampuan jiwa dan rohani, yang berfungsi sedemikian rupa sehingga memberikan kemampuan bagi manusia untuk bertindak sebagai pelaksana dalam dunianya.

Kita dapat membedakan inteligensi itu secara terpisah dari kepribadian, yaitu apabila inteligensi itu menjadi jelas melalui ‘keberhasilan/prestasi’ yang dicapai. Melalui pengukuran IST diperoleh bahwa faktor-faktor intelektual yang diukur merupakan faktor yang bersifat spesifik (s factor) (Rudolf Amthauer)

Pengukuran aspek intelektual pada kenyataannya tidak bisa terlepas sepenuhnya dari faktor-faktor kepribadian yang lain (motivasi, ambisi , mood) Mengacu pada pendapat Rapaport, Gill &Schafer (1972) maka dalam menginterpretasikan hasil IST hendaknya memandang nilai/hasil yang dicapai testee semata-mata. CFIT (Culture Fair Intelligence Test), bertujuan untuk mengukur faktor kemampuan mental umum (g factor)

IST (Intelligenz Struktur Test) Mengukur: kecerdasan umum, khusus (verbal (SE, Wa, An, GE), angka (Ra, Zr), figural (Fa, Wu), memori (Me)) Dasar teori : LL Thurstone Sifat : masal/klasikal Subyek : usia 12-60 th , laki/perempuan Juml Subtest : 9, @ 20 soal, exc subtes 4 (16 soal) Waktu : >< 72 menit, waktu pengerjaan bbda2. Norma : = IQ weschler Perlengkapan : buku soal, LJ, pulpen, kunci jawaban, norma, stopwatch

ASPEK2 IST (1) SE-Satzergaenzung (MELENGKAPI KALIMAT)-- 6 menit: Pembentukan Pendapat Common Sense Penekanan pada berpikir konkrit praktis Sense of Reality Mandiri dalam berpikir Pengetahuan umum Yang diukur adalah : Judgment 2. WA-Wortauswahl (PERSAMAAN KATA) – 6 menit: Menangkap inti makna yang disampaikan dalam bahasa Rasa Bahasa Berpikir dengan bahasa induktif Empati Komponen-komponen reseptif Yang diukur : kecepatan dalam menangkap dan menyerap inti informasi dalam bentuk verbal

IST (2) 3. AN – Analogien (ANALOGI VERBAL)– 7 menit: Fleksibilitas berpikir Mengalihkan hubungan Kejelasan dan keteraturan logis dalam berpikir Bukan pemecahan masalah yang sifatnya kira-kira Yang di ukur : analisis, judgement, dan kesimpulan 4. GE – Gemeinsamkeiten (SIFAT YANG SAMA)– 8 MENIT : Kemampuan abstraksi dengan bahasa Pembentukan pengertian/pemahaman Berpikir logis dengan bahasa Yang di ukur : kemampuan bernalar secara logis

ME – Merkaufgaben (INGATAN)– 3 menit menghafal + 6 menit pengerjaan: Kemampuan mengingat Kemampuan menyimpan atau mengingat kata-kata yang telah dipelajari Daya Ingat Yang di ukur : Ingatan, perhatian, konsentrasi

IST (3) RA – rechenaufgaben (BERHITUNG)– 10 menit: Berpikir secara praktis dengan berhitung Berpikir matematis, logis dan lugas Bernalar Berpikir runtut dalam membuat kesimpulan Yang di ukur : memecahkan masalah praktis dengan berhitung ZR – Zahlenrlihen (DERET ANGKA) – 10 menit: Berpikir teoritis dengan berhitung Berpikir induktif dengan angka-angka Fleksibilitas berpikir Komponen ritmis Yang di ukur : kemampuan berhitung yang didasarkan pada pendekatan analitis atau informasi faktual dalam bentuk angka, fleksibilitas berpikir..

IST (4) 8. FA – Figurenauswahl (MEMILIH GAMBAR) – 7 menit: Kemampuan membayangkan Berpikir visual menyeluruh Komponen-komponen konstruktif membangun Yang di ukur : kemampuan imajinasi, kreatifitas yang dibantu kemampuan membayangkan secara menyeluruh 9. WU – Wuerferlaufgaben (KUBUS) – 9 menit: Kemampuan membayangkan ruang Komponen-komponen teknis konstruktif Analitis Tidak tergantung pendidikan konvensional Yang diukur : kemampuan analitis yang disertai kemampuan membayangkan secara antisipatif pada perubahan keadaan ruang, kreatifitas, konstruktif, imajinasi, fleksibilitas berpikir.

LANGKAH2 Skoring Masing2 subtest cocokkan dengan kunci jawaban SKOR MENTAH (RW) Pindahkan skor mentah ke scale score (SS) sesuai dengan norma pada masing-masing subtes. perhatikan USIA SUBYEK Hati-hati dengan skoring sub tes ME (posisi dalam urutan skoring di manual book) & GE (cara skoring  SS) Skor sub tes GE (subtes 4) Skor mulai 2,1,0 dikonversikan dulu (lihat buku manual & norma hal.22, 23) = RS  ke norma u/dapat scale score Jumlahkan seluruh skor mentah dari atas ke bawah (JML) GESAMT (SS) GESAMT dikonversikan menjadi skor IQ dengan melihat tabel Norma IST (table 22), kategori IQ di table 23.