Apresiasi Sastra Oleh I Nyoman Suarka
Tinjauan Umum Mata Kuliah Mata kuliah Apresiasi Sastra 1 merupakan mata kuliah bersyarat dan termasuk dalam kelompok Mata Kuliah Keahlian Berkarya (MKB) Mata kuliah ini akan mengantarkan mahasiswa untuk memahami dan memiliki wawasan yang memadai tentang apresiasi sastra Tujuan: mahasiswa dapat menjelaskan dan mengidentifikasi hakikat dan aspek-aspek apresiasi sastra berdasarkan atas pemahaman
Materi: hakikat apresiasi sastra, aspek-aspek apresiasi sastra, cara menganalisis aspek-aspek apresiasi sastra, hakikat dan konstituen karya sastra, hakikat dan konstituen pengarang, hakikat dan konstituen pembaca, hakikat dan unsur-unsur karya sastra geguritan, hakikat dan kaidah pupuh Ginada, Ginanti, Pangkur, Pucung, Dangdang, Durma, Semarandana, Sinom, Mas Kumambang, Mijil, Kawitan Wargasari
Penilaian: kemampuan mahasiswa dalam menguasai mata kuliah ini akan dinilai melalui hasil tes tulis dan praktek serta laporan tugas individual berupa pembuatan karya ilmiah tentang analisis salah satu aspek struktur karya sastra geguritan
Hakikat Apresiasi Sastra Apresiasi = penghargaan terhadap sesuatu yang didasarkan atas pemahaman Sastra= karya lisan ataupun tertulis yang memiliki berbagai ciri keunggulan, seperti keorisinilan, keartistikan, keindahan dalam isi dan ungkapannya. Apresiasi sastra= penghargaan terhadap karya sastra berdasarkan atas pemahaman
Aspek-aspek Apresiasi Sastra Karya sastra (Bali): bentuk, fungsi, makna Pengarang: proses kreatif, status sosial, ekonomi, pendidikan, karya-karyanya Pembaca: penyambut dan penikmat Semesta: mimesis dan kreatio
Hakikat Karya Sastra Bali Sastra = aksara Nyastra = segala aktivitas yang berhubungan dengan aksara Bali. Dalam tradisi nyastra tidak dibedakan antara teks lisan dengan tulisan Aksara Bali bukan sekadar simbol bunyi tetapi juga sebagai simbol budaya. Misalnya, Á
Kesusastraan Bali mempunyai ruang lingkup sangat luas, baik dari segi bahasa, bentuk dan jenis sastra, maupun aksara yang digunakan. Dari segi bahasa, kesusastraan Bali meliputi karya sastra berbahasa Sanskerta, berbahasa Jawa Kuna, berbahasa Tengahan, berbahasa Bali ataupun berbahasa Melayu.
Dari segi bentuk dan jenis, kesusastraan Bali meliputi parwa, kakawin, kidung, geguritan, babad, satua, paribasa, puisi, cerpen, novel, drama. Dari segi aksara, kesusastraan Bali ditulis dengan menggunakan aksara Bali dan huruf Latin.
Cara Menganalisis Aspek-aspek Apresiasi Sastra Pendekatan Ekspresif Pendekatan Objektif Pendekatan Pragmatik Pendekatan Mimetik