SYSTEMA LIMBICUM Prof. S. Aswin, MD, PhD
LINGKUNGAN LUAR INDIVIDU MORFOLOGIS * S U R V I V E FISIOLOGIS PERILAKU * Manusia: ? LINGKUNGAN DALAM M A “MODERN” FUNGSI-FUNGSI S N (NEOCORTEX) LUHUR U U OTAK R S V I “PRIMITIF” I A (ARCHICORTEX PELESTARIAN V + E PALEOCORTEX) DIRI SPESIES (SISTEM LIMBIK) A D P T S I
Lobus limbicus Lobus limbicus Gambar 14
LIMBIC SYSTEM
4 4 3 5 2 Gambar 5 bawah Gy. Parolfactorius Gy. Paraterminalis 1 Gy. Parolfactorius Gy. Paraterminalis Gy. Subcalosus Gy. Cinguli Isthmus
Gambar 7
OTAK MANUSIA PRIMITIF MODERN SIST. LIMBIK NEOCORTEX (OTAK EMOSI) (OTAK RASIONAL) Emosi Fungsi luhur* Motivasi (Higher functions) Naluri PELESTARIAN DIRI PELESTARIAN SPESIES (SELF PRESERVATION) (SPECIES PRESERVATION) Makan, minum, fighting Reproduksi * Belajar, memori, membuat keputusan, perencanaan, prediksi, memusatkan perhatian dll.
SYSTEMA LIMBICUM BROCA (1878) IDENTIFIKASI LOBUS LIMBICUS (GRAND LIMBIQUE LOBE) Limbus: border FUNGSI: PENTING DALAM OLFAKSI NOSE BRAIN (RHINENCEPHALON) PAPEZ (1937) SPEKULASI: LOBUS LIMBICUS PERILAKU EMOSIONAL SIRKUIT PAPEZ:” SUBSTRAT ANATOMIS EMOSI” GYRUS CINGULI THALAMUS CORPUS MAMMILLARE HIPPOCAMPUS 4 (cingulum) (tract. mammillothalamicus) 3 2 (fornix) 1 5
McLEAN (1952) SYSTEMA LIMBICUM: WARISAN MAMMALIA RENDAH* McLEAN (1970) “TRIUNE BRAIN” (Three-in-one brain): 1. Reptilian brain (otak reptil):- sesuai dengan truncus cerebri - fungsi:- vital - perilaku stereotipik 2. Old mammalian brain/”limbic” brain (Paleomammalian brain): perilaku emosional 3. New mammalian brain (neocortex): higher cognition (fungsi-fungsi luhur) (Sistem limbik: salah satu komponen 3 bagian otak, yaitu otak paleomammalia) Neomammalian brain * Paleomammalian brain Reptilian brain
ISTILAH LAIN SYSTEMA LIMBICUM VISCERAL BRAIN (fungsi-fungsi viseral) NOSE BRAIN (RHINENCEPHALON) (fungsi olfaksi) VITAL BRAIN (fungsi-fungsi vital) EMOTIONAL BRAIN (fungsi-fungsi emosional) LIMBIC BRAIN KORTIKAL SUBKORTIKAL (LOBUS LIMBICUS) (NUCLEI) GY. PAROLFACTORIUS SEPTUM (NUCLEI SEPTALES GY. PARATERMINALIS AREA PREOPRICA GY. SUBCALLOSUS THALAMUS GY. CINGULI HYPOTHALAMUS ISTHMUS AMYGDALA HIPPOCAMPUS GY. HIPPOCAMPUS GY. PARAHIPPOCAMPUS GY. DENTATUS KOMPONEN SYSTEMA LIMBICUM
Gy. cinguli Gy. subcallosus Isthmus Gy. paraterminalis Gambar 5 bawah
Stria medullaris thalami Septum pellucidum Stria medullaris thalami Gambar 18 Tractus mammillo- thalamicus Area septalis Stria terminalis Hypothalamus Amygdala Corpus mammillare (2) Gy. hippocamps (1) (3) Gy. parahippocampus (4) Formatio hippocampi : (1) + (2) + (3) + (4)
SYSTEMA LIMBICUM FILOGENETIS TUA JANGKA PENDEK JAWABAN-JAWABAN HOMEOSTATIK JANGKA PANJANG * PELESTARIAN DIRI * PELESTARIAN SPESIES EMOSI NALURI (INSTINCT) MEMORY (INGATAN)
STRUKTUR UTAMA SIRKUIT PAPEZ CONSCIOUSNESS EMOTIONAL EXPERIENCE CINGULATE CORTEX SENSORY CORTEX ANTERIOR THALAMUS HIPPOCAMPUS HYPOTHALAMUS (MAMMILLARY BODY) EMOTIONAL STIMULUS AUTONOMIC NERVOUS SYSTEM
KEDUDUKAN HYPOTHALAMUS INSTRUMENT PANEL: MONITOR REGULATOR SYST. LIMBICUM Output HYPOTHALAMUS MOOD/AFFECT Trofo Ergo OTONOMIK TRUNC. CEREBRI MOTORIK HYPOPHYSIS (somatomotorik viseromotorik) ENDOKRIN (HORMON) Trofotropik: fungsi-fungsi restoratif Ergotropik : jawaban: - muskuler - vegetatif/autonomik - perubahan mood
Gambar 17
SYSTEMA LIMBICUM (SISTEM LIMBIK) Limbik limbus (border/batas/ambang) Border structures of both diencephalon that mainly surround the hypothalamus FUNGSI: KONTROL AKTIVITAS2 EMOSIONAL & PERILAKU (amygdaloid body) Fungsi: berkaitan erat dengan hypothal. (tidak dengan ganglia basalia) MEMBANTU PENGENDALIAN PERILAKU YANG SESUAI (appropriate) BAGI SESEORANG DENGAN WAKTU & SITUASI SOSIALNYA 1. AMYGDALA
The main anatomical connections of the amygdala To sensory area of cerebral cortex FRONTAL CEREBRAL CORTEX CORTEX & HIPPOCAMPUS SENSORY INFO. THALAMUS BASOLATERAL CORTICOMEDIAL AMYGDALA AMYGDALA CENTRAL NUC. To both corticomedial and basolateral regions BRAINSTEM HYPOTHALAMUS OTHER AREAS OF THE BRAIN AUTONOMIC NERVOUS SYSTEM HYPOTHALAMIC- PITUITARY AXIX
Lebih penting melalui rute subkortikal (the ‘low’ road = AUDITORY CORTEX The ‘high road’ AMYGDALA AUDITORY THALAMUS The ‘low’ road INFERIOR COLLICULI EMOTIONAL RESPONSE* EMOTIONAL STIMULUS Amygdala dan struktur otak lainnya yang terlibat dalam menghasilkan takut (fear) Info. auditoris tidak harus mencapai cortex auditoris dulu sebelum mencapai amygdala (the ‘high road’) Lebih penting melalui rute subkortikal (the ‘low’ road = bypass/jalan pintas) * Respon bahaya/alarm cepat diperlukan untuk merespon stimulus bahaya yang potensial
Bagian primitif cortex cerebri (paleo- & archicortex) 2. HIPPOCAMPUS FUNGSI: MENGINTERPRETASI ARTI PENTING KEBANYAKAN PENGALAMAN SENSORIS JIKA (menurut hippoc.) SUATU PENGALAMAN CUKUP PENTING DISIMPAN DI DALAM MEMORI (di cortex cerebri) PENGALAMAN SENSORIS HIPPOC. MEMORI (konsolidasi) (short-term memory) TANPA HPC KEMAMPUAN MENYIMPAN MEMORI TERGANGGU
Fungsi: MEMBANTU MENGENDALIKAN BANYAK FUNGSI PERILAKU (- Derajat kesiagaan/wakefulness - Perasaan nyaman/well being) STIMULASI AREA2 BERBEDA BERBAGAI MACAM EFEK PERILAKU (termasuk fenomena amuk: septal rage) 3. CORPUS MAMMILLARE 4. AREA /NUC. SEPTALIS ASOSIASI ANTARA FUNGSI2 PERILAKU SADAR & BAWAH SADAR SIST. LIMBIK YANG LEBIH DALAM Membentuk cincin cortex cerebri 5. GY. CINGULI INSULA GY. PARAHIPPOC.
SISTEM LIMBIK KONTROL INTERNAL TUBUH Modifikasi HYPOTHAL. Wakefulness Sleep Excitement Rage Docility Mengendalikan MESENC.
POSITIVE OR NEGATIVE FEELINGS THAT PRODUCED BY PARTICULAR SITUATIONS M O T I N POSITIVE OR NEGATIVE FEELINGS THAT PRODUCED BY PARTICULAR SITUATIONS (Carlson, 1994) COMPONENTS: FEELINGS (PRIVATE EXPERIENCE) BEHAVIORS - SURVIVAL - REPRODUCTION EVOLUTION OF THE BRAIN EMOTION (Vondarahe cit. Ruch, 1966) A WAY OF FEELING AND A WAY OF ACTING A TENDENCY OF ORGANISM TOWARD OR AWAY FROM OBJECT + NOTABLE BODILY ALTERATIONS ELEMENTS: - MOTIVATION - ALERTNESS
SYST. LIMBICUM EMOSIONALITAS KOGNISI SYST. LIMBICUM EMOSI AFEK KONASI/MOTIVASI PERUBAHAN FISIK (ekspresi emosional) GENESIS EMOSI (ASPEK MENTAL): EMOSI MOOD/AFFECT/FEELING EKSPRESI EMOSI (ASPEK FISIK): AKTIVITAS SOMATIK OTONOMIK ENDOKRIN (HORMONAL)
Gambar 8
PERCOBAAN-PERCOBAAN PADA BINATANG ABLASI SYST. LIMB. (LOBUS TEMPORALIS SINDROMA KLUVER-BUCY BILATERAL) (MONYET) ABLASI AREA SEPTALIS (TIKUS) SEPTAL RAGE (Brady & Nauta, 1953) ABLASI AMYGDALA + HIPPOCAMPUS HIPERSEKSUAL (Schreiner & Kling, 1956) LESI AMYGDALA DOCILE (jinak) (PASIEN EPILEPSI BERAT HIPERSEKSUAL + AGRESIF) Oral behavior: - observasi/identifikasi objek dengan mulut - omniphagia - hyperphagia “Psychic blindness” Jinak Hiperseksual (homo-, hetero-, autoseksual) (Kluver-Bucy, 1937)
Delgado (1969) Gambar 10
Delgado (1969) Gambar 9
Schreiner & Kling (1953) Gambar 11