tahapan riset etnografi dengan foto

Slides:



Advertisements
Presentasi serupa
FUNDASI PENELITIAN KUALITATIF
Advertisements

INSTRUMEN DAN TEKNIK PENGUMPULAN DATA
Masalah-masalah BELAJAR
CAMERA SET-UP.
ANALISIS & DIAGNOSIS SITUASI (SOSIAL)
Manajemen Proyek Sistem Informasi DAY-4
STRATEGI MEMBACA KWL (Know-Want to Know-Learned)
OUTLINE DAN STRATEGI PENULISAN PKM Saichudin
Teknik Pengambilan Gambar Produksi
PROSES PENGAMBILAN KEPUTUSAN
Metodologi Penelitian
Penelitian Kualitatif
COLLECTING DATA BY: E.B. SULISTIO, M.AP.
Metode Pembelajaran (Ceramah, Ekspositori, Demonstrasi, Drill dan Latihan, Tanya Jawab) Kelompok 6 : Febi Putri Rahmadini Fuji Rahayu Wulandari.
BERBICARA Mengungkapkan pikiran, perasaan, dan informasi melalui kegiatan berkenalan, berdiskusi, dan bercerita Membahas cerita pendek melalui kegiatan.
Karakteristik Metode Kuantitatif dan Metode Kualitatif
Video Recording NURUL MUSAWATIRA P.
MEMBACA KRITIS A. SYUKUR GHAZALI.
Proposal Penyusunan perencanaan penelitian hukum perlu dijelaskan mengenai metode analisa yang akan diterapkan. Misalnya metode kualitatif atau metode.
Metode Penelitian Kualitatif
Epistemologi.
MATA KULIAH SEMINAR TUJUAN MATA KULIAH SEMINAR , 2 SKS DIMAKSUDKAN UNTUK MEMBEKALI MAHASISWA AGAR TERBIASA MENGEMUKAKAN PENDAPAT DAN MENYELESAIKAN MASALAH.
Teknik Penelitian Kualitatif
KETERAMPILAN DASAR MENGAJAR
Teknik Wawancara dan Menulis Wartawan Media Online
KETERAMPILAN DASAR WAWANCARA
PENGOLAHAN INFORMASI SEBAGAI KONSEP BELAJAR
Penelitian Etnografi Oleh surono..
PENDEKATAN PENELITIAN KUALITATIF
DISTORSI PESAN dalam KOMUNIKASI ORGANISASI Pertemuan 12
RISET DAN PERSIAPAN WAWANCARA Pertemuan 11 & 12
SENI MULTIMEDIA Wisnu Adisukma, M.Sn..
PSIKOLOGI KOMUNIKASI.
Modul 6 Foto Jurnalistik
PENDEKATAN PENELITIAN (Strategi Penelitian) KUALITATIF
PRAKTEK  PEMOTRETAN Andi Nurul Huda.
Rancangan Penelitian Kualitatif
PENDEKATAN PENELITIAN (Strategi Penelitian) KUALITATIF
Ragam Penelitian Kualitatif
4. Menggunakan foto untuk melakukan wawancara (photo elicitation)
PEMBELAJARAN KONTEKSTUAL DAN TEORI BANDURA Oleh : Casutri
Masalah-masalah BELAJAR
PUBLIC SPEAKING Pertemuan 1.
Merancang Penelitian Sesi – 1 Seminar Komunikasi
Wawancara survey.
presentasi interaktif presentasi : penyajian / pemaparan Interaktif : saling mempengaruhi timbal – balik [mutually] presentasi interaktif.
DATA DALAM PENELITIAN ILMIAH
Rancangan Penelitian Kualitatif
ASESMEN PSIKOSOSIAL.
KEABSAHAN DATA.
MELAKUKAN PENELITIAN VEIT & GOULD, 2004:8,
Opini dan penafsiran di tulis pada alinea berbeda
Erry Yudhya Mulyani, M.Sc
Opini dan penafsiran di tulis pada alinea berbeda
Administrasi Efektif.
Metode penelitian lesson#8 LANGKAH-LANGKAH PENELITIAN
  2. Melakukan analisis formal dengan membuka segala temuan dan kemungkinan. Amati data/foto secara keseluruhan, lihat dan ‘dengarkan’ pada ‘informasi.
KONSEP PENDEKATAN SAINTIFIK
PARADIGMA PENELITIAN Apakah Paradigma Penelitian itu……?
Metode penelitian TEKNIK PENGUMPULAN DATA
Formal Presentation.
Metode dan Strategi Penelitian Kualitatif
PROSES PENGAMBILAN GAMBAR
Teknik merancang Questioner dalam analisis kebutuhan PL
KETERAMPILAN DASAR MENGAJAR
MEMBACA KRITIS A. SYUKUR GHAZALI. PERINGKAT MEMBACA MEMBACA PERINGKAT RENDAH MENGENAL BENTUK HURUF MENGENAL UNSUR KEBAHASAAN (KATA, FRASE, KALIMAT, DLL.
PENYAJIAN HASIL DAN PEMBAHASAN PENELITIAN (Menyusun Bab 4 Penelitian)
KOMUNIKASI PART-3 AHMAD DZULFIKRI,SE,MM..
PENELITIAN KUALITATIF
SARI KURNIAWATI.  Teknik ini biasa juga di sebut Very Long Shot atau Extra Long Shot.Teknik ini mencakup sudut pandang yang cukup luas.  Hal ini bertujuan.
Transcript presentasi:

tahapan riset etnografi dengan foto Menentukan pertanyaan awal Memotret (survey awal) Mengidentifkasi segala unsur yang tertangkap oleh kamera (bukalah mata dan indera. Jangan menutup diri pada anggapan-anggapan yang sudah anda percayai sebelumnya) Analisa: Menghitung, mengukur, membandingkan, menemukan pola, melakukan elisitasi, merasakan (bisa semua hal ini dilakukan atau salah satu tergantung foto-nya) Mengajukan pertanyaaan ulang (Meskipun kita sendiri yang memotretnya bukan berarti kita ‘tahu’ apa yang kita foto. Maka jadilah ‘penonton’ bukan ‘operator’ foto) Memotret lagi Melakukan identikasi lagi Melakuakan analisa lagi Membuat penafsiran dan kesimpulan

Llanjutan foto elisitasi… Beberapa langkah yang bisa dilakukan ketika melakukan foto elisitasi: Pilih dan susun foto yang akan dijadikan bahan wawancara. Catat informasi yang sudah diketahui atau mungkin kita ketahui untuk dielaborasi lebih jauh dengan si informan dan tentukan pula informasi apa yang belum kita tahu dan hendak kita cari. Buat outline dari informasi/data yang sudah kita tahu dan yang belum kita tahu. Tentukan subjek/informan yang akan memperkaya data kita. Duduklah dengan informanmu dan lihat bersama-sama foto yang sudah kamu pilih satu persatu tanpa mengajukan pertanyaan atau topik yang spesifik. Catat saja apa yang mereka lontarkan ketika melihat foto-foto tersebut. Pastikan kita mencatat foto yang mana yang memunculkan respon seperti apa. Jangan sampai tertukar. Lalu, ketika informan mulai mengungkap atau melontarkan sesuatu yang menarik susulkan dengan pertanyaan yang berhubungan dengan itu. Apabila tahap sebelumnya dirasa cukup, barulah kita mengajukan pertanyaan atau topik yang sudah kita catat dioutline yang kita buat sebelumnya. Sekarang lihatnya seluruh foto dengan pertanyaan yang lebih spesifik, Buatkalh catatan mengenai respon mereka dan dengan foto yang mana respon itu berhubungan.  

teknik dasar memotret Memotret sebuah subjek secara beragam dari berbagai sudut pengambilan, jarak, dan frame: dari mulai ‘wide’, ‘medium’ dan ‘detail’, mengambil dari arah ketinggian, eye-level, dari bawah, dari samping, dll.   Buatlah komposisi dengan memperhatikan batas terluar dari frame untuk memaksimalkan data dan konteks. Jangan secara otomatis menempatkan subjek ‘utama’ langsung ditengah, tetapi maksimalkan kesuluran frame. Artinya lihat di mana ujung terluar dari frame dan bukan hanya apa yang ada di tengah. Kita ingin menggunakan kamera untuk ‘memperluas’ pandangan kita bukan untuk ‘mengafirmasi’ keyakinan kita. Dengan demikian kita bisa melepaskan diri darifoto yang terlalu ‘subjek oriented’ dan menggunakan foto dalam ‘jaringan’ atau ‘hubungan’ dengan informasi dan data yang lebih luas dan kontekstual.

Buatlah foto secara sekuensial dan bukan hanya satu jepretan saja Buatlah foto secara sekuensial dan bukan hanya satu jepretan saja. Teknik ini terutama dilakukan untuk menangkap sebuah proses berjalan.   Pastikan kita memotret apa yang terjadi sebelum dan sesudah dari sebuah aktifitas atau peristiwa. Buatlah foto dalam interval yang regular, bahkan ketika ‘tidak ada sesuatu’ yang tengah terjadi. Kita tidak bisa berasumsi bahwa kita sudah tahu mana yang ‘sgnifikan; akan terjadi kapan dan dimana.

Buatlah foto tentang hal yang ‘remeh temeh/biasa’ selain foto yang kita anggap ‘dramatis’. Kita terbiasa hanya tertaruk memotret yang kita anggap ‘dramatis’ atau ‘aneh’. Kita lupa sebagian besar hidup berjalan tidak secara dramatis. Hidup sehari-hari yang terlihat ‘remsh temeh’ lah yang sebenarnya menjadi fondasi masyarakat dan kebudayaan.   Buat catatan lapangan yang bisa memuat latar balakang dan identifikasi lain dari foto yang kita hasilkan. Jangan terlalu mengandalkan ingatan. Foto, pada tidik tertentu, ‘tidak berbicara sendiri’, makna dan signifikasinya ditentukan oleh konteksnya.