OTITIS MEDIA Oleh: dr. Irma Susanti
Anatomi Telinga Telinga terbagi menjadi 3 bagian, yaitu: Telinga luar Telinga tengah Telinga dalam
Telinga luar, terdiri dari: Aurikula (daun telinga) Menampung gelombang suara datang dari luar masuk ke dalam telinga Meatus akustikus eksterna (liang telinga) Saluran penghubung aurikula dengan membran timpani (terdiri tulang rawan & keras, saluran ini mengandung rambut, kelenjar sebasea & kelenjar keringat, khususnya menghasilkan sekret-sekret berbentuk serum) Membran timpani Selaput gendang telinga batas antara telinga luar & telinga tengah
Telinga tengah, terdiri dari: Kavum timpani Rongga di dalam tulang temporalis, terdapat 3 buah tulang pendengaran, yaitu: - Maleus - Inkus dan - Stapes Antrum timpani Rongga tidak teratur terletak di bawah samping dari kavum timpani
Tuba auditiva eustaki Tuba Eustachius adalah saluran yang menghubungkan rongga telinga tengah dengan nasofaring, yang terdiri dari: 2/3 tulang rawan ke arah nasofaring Dan sisanya terdiri dari 1/3 tulang sejati Tuba Eustachius mempunyai tiga fungsi penting, yaitu: Ventilasi berguna untuk menjaga agar tekanan udara dalam telinga tengah selalu sama dengan tekanan udara luar Proteksi untuk melindung telinga tengah dari tekanan suara, dan menghalangi masuknya sekret atau cairan dari nasofaring ke telinga tengah Drainase bertujuan untuk mengalirkan hasil sekret cairan telinga tengah ke nasofaring
Tuba Eustachius biasanya dalam keadaan steril serta tertutup dan baru terbuka pada saat mengunyah, menelan dan menguap Tuba terbuka bila terjadi perbedaan tekanan telinga tengah dan tekanan udara luar antara 20 - 40 mmHg
Telinga Dalam, terdiri dari: Labirin osseus Serangkaian saluran bawah dikelilingi oleh cairan (perilimfe), yang terdiri dari: - Vestibulum - Koklea - Kanalis semi sirkuler Labirintus membranosus, terdiri dari: - Utrikulus - Sakulus - Duktus semi sirkularis
Fisiologi Pendengaran Gelombang Suara Menggetarkan membran timpani Menggetarkan tulang-tulang pendengaran Fenestra ovale Gerakan cairan di dalam koklea
Menimbulkan gerak relatif membran basilaris dan membran tektoria Defleksi stereosilia sel rambut Kanal ion terbuka Terjadi pertukaran ion
Depolarisasi sel rambut Pelepasan Neurotransmitter Potensial aksi saraf auditorius Nukleus auditorius Korteks pendengaran di lobus temporalis
Mengenal Otitis Media Akut (OMA)
Definisi Otitis media akuta adalah peradangan akut pada sebagian atau seluruh mukosa telinga tengah yang diikuti pembentukan pus di kavum timpani, dengan gejala & tanda-tanda yang bersifat cepat & singkat Otitis media akuta pada bayi dan anak sering merupakan lanjutan infeksi saluran nafas atas: Rhinitis akuta Sinusitis akuta Adenoiditis
Otitis media Otitis media akut Otitis media sub akut Otitis media kronik Resiko rendah Resiko tinggi Tipe aman Tipe bahaya
Otitis media Otitis media Superatif Otitis media superatif akut/ Otitis media akut Otitis media Superatif kronik Otitis media Otitis media serosa akut Otitis media non superatif/ Otitis media serosa Otitis media serosa kronik Otitis media spesifik Otitis media adhesiva
Etiologi Virus penyebab Bakteri penyebab Streptococcus pneumoniae Hemophilus influenza Pneumokokus Pseudomonas Bacteriodes fragilis Moraxella catarhalis Virus penyebab Respiratory syncytial virus (RSV) Influenza virus atau adenovirus Parainfluenza virus Rhinovirus Enterovirus
Trauma Fraktur basis kranii Ledakan atau luka tusukan Hematogen
Faktor Resiko Umur Jenis kelamin Asupan air susu ibu (ASI) atau susu formula Lingkungan merokok Kontak dengan anak lain Status imunologi Infeksi bakteri atau virus di saluran pernapasan atas Disfungsi tuba Eustachius Inmatur tuba Eustachius
Epidemologi Insidens terjadinya otitis media pada anak laki-laki lebih tinggi dibanding dengan anak perempuan Peningkatan insidens pada bayi dan anak-anak kemungkinan disebabkan oleh: struktur dan fungsi tidak matang pada tuba Eustachius Sistem pertahanan tubuh atau status imunologi anak juga masih rendah
Patogenesis Kongesti dan edema pada mukosa saluran napas atas Pada anak, diawali dengan ISPA Kongesti dan edema pada mukosa saluran napas atas kongesti dan edema pada mukosa saluran napas atas termasuk nasofaring dan tuba Eustachius Tuba Eustachius menjadi sempit
Terjadi sumbatan tekanan negatif pada telinga tengah Lama kelamaan Terjadi refluks dan aspirasi virus atau bakteri dari nasofaring ke dalam telinga tengah melalui tuba Eustachius Drainase telinga tengah terganggu
Terjadi infeksi serta akumulasi sekret ditelinga tengah Terjadi proliferasi mikroba patogen pada sekret Akumulasi sekret &cairan yang terlalu banyak akhirnya dapat merobek membran timpani akibat tekanannya yang meninggi
Stadium OMA Otitis Media Akut terbagi menjadi 5 stadium, yaitu: Stadium Kataralis (Oklusio Tuba) Stadium Hiperemis (Pre-supuratif) Stadium Supuratif 3. Stadium Perforata 4. Stadium Resolusi
Stadium Kataralis (oklusio tuba) Infeksi saluran nafas atas Udem mukosa tuba Fungsi terganggu Vakum telinga tengah Permeabilitas meningkat Hydrop ex vaco
Klinis: Otalgi ringan Telinga grebeg-grebeg (terasa berair) Pendengaran menurun Hasil otoskopi, tampak membrana timpani retraksi, hiperemi, kadang-kadang air fluid level
Terapi : Dekongestan oral ( pseudoefedrin) Tetes hidung efedrin HCl 05% untuk usia < 12 tahun dan 1% untuk usia > 12 tahun Simtomatis jika demam beri antipiretik
Stadium Hiperemis/ Pre-superatif Oklusi tuba berkepanjangan Terjadi invasi oleh mikroorganisme piogenik Pelebaran pembuluh darah di membran timpani Membran timpani mengalami hiperemis, edema mukosa dan adanya sekret eksudat serosa
Klinis Otalgia Telinga rasa penuh Demam
Stadium Supuratif Vakum Penetrasi kuman Eksudasi perulen atau nanah Bombans atau membran timpani menonjol
Klinis : Otalgi hebat Febris tinggi Terkadang konvulsi dan diare Hasil Otoskopi tampak membaran timpani Bombans dan Hiperemia
Terapi : Antibiotik Ampisilin dewasa 4 x 500 mg, anak 4 x 25 mg/ kg/ hari atau Amoksisilin dewasa 3 x 500 mg, anak 3 x 10 mg/ kg/ hari atau Eritromisin dewasa 4 x 500 mg, anak 4 x 10 mg/ kg/ hari selama 7 hari Analgetik Miringotomi
Stadium perforasi Bombans Tak diparasentesa Pecah spontan Perforasi
Otore (keluar nanah dari telinga) Gangguan pendengaran Hasil Otoskopi: Klinis Otalgi berkurang Panas berkurang Otore (keluar nanah dari telinga) Gangguan pendengaran Hasil Otoskopi: Tampak Perforasi Sekret mengalir Hiperemis
Terapi : Antibiotika sampai 3 minggu Obat cuci telinga (ear toilet) dengan H2O2 3% selama 3 - 5 hari
Stadium resolusi (Penyembuhan) Daya tahan tubuh baik Virulensi rendah Membran timpani yg mengalami perforasi Membran timpani berangsur normal Perforasi membran timpani menutup Sekret purulen akhirnya kering
Keluhan menurun Klinis Hasil Otoskopi Posisi membran timpani kembali normal Warna putih sedikit hiperemi Tampak adanya perforasi
Terapi Obat tidak diperlukan Hindari: Korek-korek telinga Kemasukan air OMA sembuh 10 – 14 hari Perforasi kecil dapat menutup & membentuk sikatrik Fungsi pendengaran normal 1 – 2 bulan kemudian
Komplikasi OMA Mastoiditis akut Meningitis Extradural abses Fasialis parese Labirintitis Abses otak
Mengenal Otitis Media Superatif Kronik (OMSK)
Definisi OMSK adalah stadium dari penyakit telinga tengah dimana terjadi peradangan kronis dari telinga tengah, mastoid, dan membran mengalami perforasi serta ditemukannya sekret (otorea) purulen yang hilang timbul Istilah kronik digunakan apabila penyakit ini hilang timbul atau menetap selama 2 bulan atau lebih.
Epidemologi Usia terbanyak adalah usia 7-18 tahun Kejadian OMSK hampir selalu dimulai dengan otitis media berulang pada anak Penderita dengan penyakit autoimun akan memiliki insiden lebih besar terhadap otitis media kronis Penderita alergi mempunyai insiden otitis media kronis yang lebih tinggi dibanding yang bukan alergi
Etiologi Otitis media kronis merupakan kelanjutan dari otitis media akut ISPA Faktor infeksi yang berasal dari nasofaring (adenoiditis, tonsilitis, rinitis, sinusitis) mencapai telinga tengah melalui tuba Eustachius Gangguan fungsi tuba eustachius
Gejala Klinis Telinga berair (otorrhoe) Sekret bersifat purulen (kental/ putih) atau mukoid (seperti air dan encer) tergantung stadium peradangan Pada OMSK tipe jinak, cairan yang keluar mukopus yang tidak berbau Keluarnya sekret biasanya hilang timbul Pada OMSK stadium inaktif tidak dijumpai adannya sekret telinga
Sekret yang sangat bau, berwarna kuning abu-abu kotor memberi kesan kolesteatoma Gangguan pendengaran tergantung dari derajat kerusakan tulang-tulang pendengaran Pada OMSK tipe ganas unsur mukoid dan sekret telinga tengah berkurang atau hilang Nyeri dan vertigo merupakan gejala yang serius dan tanda berkembangnya komplikasi OMSK
Tatalaksana Konservatif OMSK Benigna Tenang Tidak memerlukan pengobatan Dinasehatkan untuk jangan mengorek telinga Hindari kemasukan air ke dalam telinga Segera berobat bila menderita ISPA Bila fasilitas memungkinkan sebaiknya dilakukan operasi rekonstruksi Miringoplasti Timpanoplasti
OMSK Benigna aktif Pembersihan liang telinga dan kavum timpani Pemberian tetes telinga antibiotika Pemberian antibiotik sistemik dan harus disertai pembersihan sekret
Operasi Tujuan operasi adalah: Dilakukan pada OMSK tipe maligna Menghentikan infeksi secara permanen Memperbaiki membran timpani yang perforasi Mencegah terjadinya komplikasi atau kerusakan pendengaran yang lebih berat, serta Memperbaiki pendengaran Dilakukan pada OMSK tipe maligna Tindakan operasi berupa: Mastoidektomi sederhana (simple mastoidectomy), Mastoidektomi radikal Miringoplasti Timpanoplasti
Terima Kasih