Karakteristik sinyal acak Kelompok 9: m lukman t.d.p 135060207111051 reno andriawan 135060207111053 gilang Aditya mahendra 145060209111001
Karakteristik Dinamis Dalam banyak hal, karakteristik dinamis dari sistem instrumentasi menjadi pertimbangan pada pemakaiannya. Karakteristik dinamis antara lain adalah “kecepatan tanggap” dari sistem insrumen (alat ukur). Kecepatan tanggap adalah cepatnya alat ukur bereaksi terhadap setiap perubahan besaran yang diukur. Karaketristik dinamis dari sistem pengukuran lebih baik dibahas dengan mengembangkan suatu model matematika yang berlaku umum yang mencakup hal- hal penting berkenaan dengan karakristik hubungan dinamis antara masukan-keluaran. Model matematika yang digunakan paling luas untuk mempelajari tanggapan dinamis sistem pengukuran adalah persamaan defrensial linier biasa dengan koefisien-koefisien tetapan yang dapat dirumuskan sebagai berikut
Karakteristik dasar alat ukur Dan kali ini kita membahas tentang kesalahan lebih spesifiknya kita membahas kesalahan acak dan tidak menentu untuk menunjang karakteristik sinyal acak berikut kita bahas terlebih dahulu kesalahan secara umum. Kesalahan Terdapat hubungan antara yang diukur (measurand) dengan output teoritis atau ideal dari sebuah transduser. Pada transduser ideal outputnya memberikan harga yang benar, namun pada kenyataannya tidak demikian, dalam batas jangkauan tertentu dari sebuahtransduser terdapat hubungan antara output transduser dengan kurva teoritis. Hubugan ini dapat dinyatakan dengan persamaan matematika, grafik atau harga tabel. Harga output ideal tidak memperhatikan keadaan lingkungan (ambient environ-mental) sepertikondisi instrumen sebenarnya.Pada kenyataannya output transduser memiliki sifat non ideal, maka terdapat deviasi yang diukur dengan harga yang benar, perbedaan dari harga yang dibaca dengan harga yang benar disebut kesalahan (error). Biasanya kesalahan dinyatakan dalam persen terhadap output skala penuh (full scale output/FS). Perbandingan kesalahan dalam % terhadap skala penuh output adalah merupakan ketelitian alat.
Kesalahan acak dan tidak menentu Kesalahan tidak menentu dan acak terlihat bila pengukuran-pengukuran berulang padabesaran sarna menghasilkan harga-harga yang berbeda. Besar dan arah dari kesalahan tidak diketahui dan tidak dapat ditentukan. Hal ini dapat disebabkan karena ada nya gesekan atau histerisis pegas, noise/derau, atau gejala lain. Faktor yang menyebabkan ialah perubahan sinyal input yang acak (random), bersama noise dan drift yang ada dalam pengkondisi sinyal. Kesalahan tersebut timbul banyak dalam analisa datadinamis. Ketidakmenentuan dinyatakan sebagai deviasi rata-rata, kemungkinan kesalahan, atau deviasi statistik. Harga kesalahan diperkirakan sebagai harga dari penyimpangan nilai yang diamati atau dihitung terhadap nilai yang sebenarnya.
Sinyal acak Sinyal yang dapat dinyatakan dengan persamaan matematik adalah sinyal deterministik (deterministic signal). Jika seseorang memberikan Anda sebuah persamaan matematik suatu sinyal, Anda bsa menghitung nilai sinyal tersebut untuk sembarang waktu (kapan saja), tapi jika Anda tidak memiliki persamaan matematik-nya, Anda tidak dapat memberikan informasi apapun tentang sinyal tersebut.
Macam - macam sinyal acak Sayangnya, sinyal deterministik tidak selalu cocok untuk pemodelan dalam dunia nyata. Seringkali kita tidak tahu secara pasti bentuk sinyal-nya seperti apa, tetapi kita memiliki informasi perubahan apa yang akan terjadi, dan kemungkinan akan berulang lagi perubahan tersebut. Banyak ilmuwan telah mengembangkan seperangkat algoritma atau persamaan-persamaan matematik yang membantu untuk mencari karakteristik dan memanipulasi sinyal-sinyal ini. Dalam dunia pemrosesan sinyal, dikenal istilahAcak (random) dan Stokastik (stochastic), kedua istilah ini sebenarnya memilki arti matematis yang sama. Istilah sinyal acak kadang digunakan, dan artinya sama dengan sinyal stokastik. Sedangkan istilah sinyal stokastik jarang sekali (hampir tidak pernah) digunakan, walaupun memiliki arti yang sama dengan sinyal acak.
Sifat sinyal yang hampir sama dengan sinyal acak sinyal yang dikelompokkan sebagai deterministik dan acak yang dinamakan sebagai pseudo- random, pseudo-noise atau PN. PN ini merupakan sinyal deterministik yang memiliki sifat-sifat seperti sinyal acak. Seperti sinyal deterministik lainnya, sinyal PN dinyatakan dalam suatu persamaan, atau algoritma, dan dapat dihasilkan persis sama seperti sebelumnya, atau melalui dua perangkat keras yang berbeda. Perbedaan akan muncul jika kita berusaha untuk meramalkan nilai-nilai akan datang dari nilai-nilai sebelumnya, dan kita tidak tahu operasi internal dari pembangkit sinyal tersebut. Ada algoritma, seringkali algoritma sederhana, yang bisa menghasilkan sinyal-sinyal yang pola-nya tidak menentu.
Terimakasih ya