TEORI TATA BAHASA TRANSFORMATIONAL GENERATIVE ASPECTS OF THE THEORY OF SYNTAX (1965)
Penjelasan Chomsky atas kritikan (i) LATAR BELAKANG SS menuai banyak kritik: (i) terhadap formulasi teori tata bahasa generatif dan (ii) terhadap data bahasa yang digunakan. Penjelasan Chomsky atas kritikan (i) Mempertajam penjelasan mengenai definisi konseptual. Menguraikan fungsionalisasi model 1965 Membahas masalah yang belum terselesaikan Di sebut TEORI BAKU (STANDARD THEORY) (RA-S 48)
Konsep dasar ATS (1) Teori berpangkal dari keadaan psikologis dan proses batin (rasionalisme)/deduktif mentalisme (cf. SS: teori linguistik merupakan fungsi tata bahasa, yaitu memberikan deskripsi struktural dari kalimat gramatikal). Tetap mempertahankan asumsi dalam SS: bahasa terdiri atas seperangkat kalimat yang takterhingga jumlahnya dengan panjang terbatas dan dari unsur pembentuk terbatas. Bahasa bersifat nature (sudah dimiliki manusia sejak lahir) (cf. pemerolehan bahasa pada anak).
Konsep dasar ATS (2) Perbedaan antara kompetensi (competence), the speaker-hearer’s knowledge of his language, dan penampilan (performance), the actual use of language in concrete situation. (ATS 4). Hanya penutur ideal yang penampilannya mencerminkan kompetensi yang dimilikinya.
Konsep dasar ATS (3) Tata bahasa merupakan deskripsi dari kompetensi intrinsik penutur ideal. OKI, teknik pemerolehan data bersifat MENTALISTIK, yang berkaitan dengan “discovering a mental reality underlying actual behavior” (ATS 4) Konsep kompetensi dan penampilan mirip dengan langue dan parole, tetapi konsep langue sebagai sistematisasi dari unsur-unsur bahasa ditolak oleh Chomsky.
Konsep dasar ATS (4) Tugas teori linguistik adalah “menemukan model penjelasan (explanatory model), yaitu tata bahasa yang memungkinkan kita mendalami dan mengerti bagaimana minda manusia bekerja” (RAS 50) Tugas tata bahasa generatif adalah “memerinci proses mental yang berada di luar kenyataan bahkan di luar kesadaran manusia, …”, yaitu apa yang benar-benar diketahui oleh pembicara, bukan apa yang dinyatakannya sebagai yang diketahui oleh pembicara tersebut.(RAS 50)
Konsep dasar ATS (5) Tugas TGT adalah sebagai peranti untuk membentuk kalimat serta mendeskripsikan struktur kalimat tersebut. TGT bertugas memisahkan kalimat gramatikal dari kalimat takgramatikal. Penjelasan mengenai cara pembicara melaksanakan derivasi merupakan tugas teori penampilan. (RAS 50)
Konsep dasar ATS (6) Konsep kegramatikalan (grammaticalness) dibedakan dari konsep keberterimaan (acceptability) Kegramatikalan, yang berada dalam wilayah kompetensi, berkenaan dengan whether or not a sentence fixes with the generative rules of the language. Keberterimaan, yang berada di wilayah penampilan, berkenaan dengan “utterances that are perfectly natural and immediately comprehensible without paper and pencil analysis, and in no way bizarre or outlandish.” (ATS 10) Keberterimaan berkaitan dengan konsep tingkat ketepatan.
I called up the man who wrote the book that you told me about. Konsep dasar ATS (7) I called up the man who wrote the book that you told me about. Quite a few of the students who you met who come from New York are friends of mine. I called the man who wrote the book that you told me about up. The man who the boy who the students recognized pointed out is a friend of mine. (ATS 10-11)
Konsep dasar ATS (8) Terdapat penjelasan tentang pemerolehan data yang cukup berpegang pada intuisi penutur, tidak perlu data dalam jumlah yang banyak, seperti yang terdapat dalam ilmu eksakta (cf. SS yang tidak menjelaskan metode pemerolehan data) Teori linguistik harus memiliki daya penjelasan (explanatory power), tidak cukup hanya dengan daya pendeskripsian (deskriptif power) (RAS 51)
Sifat daya menjelaskan teori linguistik harus mencakupi: Konsep dasar ATS (9) Sifat daya menjelaskan teori linguistik harus mencakupi: A universal phonetic theory that defines the notion “possible sentence” A definition of “structural description” A definiton of “generative grammar” A method for determining the structural description of a sentence, given a grammar A way of evaluating alternative proposed grammars. (ATS 31)
Konsep dasar ATS (10) Dengan bahasa matematika, teori linguistik yang memiliki daya penjelasan harus mengandungi: An enumeration of the class s1,s2, …of possible sentences. An enumeration of the class SD1, SD2, …of possible structural descriptions An enumeration of the class G1, G2, …of possible generative grammar Specification of a function f such that SD f(i,j) is the structural description assigned to sentence si by grammar Gj for arbitrary i,j Specification of a function m such that m(i) is an integer associated with the grammar Gi as its value (with, let us say, lower value indicated by higher number) (ATS 31)
Konsep dasar ATS (11) Tujuan teori linguistik adalah menemukan semesta bahasa, yang terdiri atas semesta substantif dan semesta formal. Semesta substantif terdiri atas unsur-unsur untuk mendeskripsikan bahasa (items of a particular kind in any language must be drawn from a fixed class of items.) Contoh: konsep distinctive feature dari Jakobson. (RAS 52, ATS 28)
Konsep dasar ATS (12) Semesta formal berkaitan dengan sifat dan ciri kaidah-kaidah yang menghubungkan semesta substantif. (The character of the rules that appear in grammars and the way in which can be interconnected/ the property of having a grammar meeting a certain abstract condition). Contoh: kata yang mengacu ke konsep warna harus membagi spektrum warna ke dalam segmen-segmen yang bersinambung. (RAS 52, ATS 29)