Pembimbing: dr. Marleni Penyusun: dr. Michelle Abses Peritonsil Portofolio Kasus Medik Pembimbing: dr. Marleni Penyusun: dr. Michelle Program Internsip Dokter Indonesia Puskesmas Kecamatan Kemayoran Jakarta Pusat Periode 12 Juni 2015 – 11 Oktober 2015
Anamnesa Abses Peritonsil IDENTITAS PASIEN Ny. DP 56 tahun KELUHAN UTAMA Nyeri menelan 2 bulan KELUHAN TAMBAHAN Rahang kanan bengkak
Riwayat Penyakit Sekarang Abses Peritonsil Riwayat Penyakit Sekarang 2 BULAN Nyeri menelan progresif, terutama di sisi kanan. 2 MINGGU Mengganjal jika membuka mulut Rahang kanan bawah mulai bengkak namun tidak nyeri. Makan dan minum bisa (agak lunak dan cair) Riwayat keluhan serupa (-)
Riwayat Penyakit Sekarang Abses Peritonsil Riwayat Penyakit Sekarang Demam (-) Batuk pilek (-) Hidung tersumbat (-) Sariawan (-) Penurunan berat badan (-) Perdarahan spontan dari hidung/mulut (-) Fungsi penglihatan & pendengaran normal
Riwayat Penyakit Dahulu Abses Peritonsil Riwayat Penyakit Dahulu Riwayat Pengobatan (-) Riwayat radang tenggorokan berulang (-) Riwayat gigi berlubang (+), tidak nyeri, sudah lama namun pasien tidak berobat Riwayat TB paru (+) 1 tahun lalu berobat 6 bulan tuntas dan dinyatakan sembuh oleh dokter di Medan Riwayat hipertensi (-) Riwayat DM (-)
Pemeriksaan Fisik Abses Peritonsil Keadaan Umum : tampak sakit ringan Kesadaran : Compos Mentis Tekanan Darah : 120/80 mmHg Nadi : 74 x/menit Frekuensi Nafas : 18 x/ menit Suhu : 36,70 C
Abses Peritonsil Kepala : normal Mata : Konjungtiva anemis -/-, sklera ikterik -/- Leher : Tampak pembengkakan pada mandibulla dextra, warna kulit sama dengan sekitar. Teraba pembesaran KGB, konsistensi lunak, batas tidak jelas, nyeri tekan (-).
Abses Peritonsil Paru : vesikuler +/+, rhonki -/-, wheezing -/- Jantung : bunyi jantung I dan II regular, murmur (-), gallop (-) Abdomen : supel, nyeri tekan (-), bising usus (+) normal Ekstremitas : akral hangat
Status Lokalis : Rongga Mulut Abses Peritonsil Status Lokalis : Rongga Mulut Tampak pembengkakan pada peritonsil kanan yang mendesak uvula ke sisi kontralateral, hiperemis (+), pus (-), nyeri (-). Tampak karies pada gigi molar rahang kanan bawah, nyeri (-)
Diagnosa Kerja Pasien wanita, 56 tahun dengan : Abses peritonsil dextra Limfadenopati dextra
Penatalaksanaan Pasien tidak mendapat terapi Pasien langsung dirujuk ke Poli THT RS Ridwan Meuraksa
Penalaran Klinis Abses Peritonsil Abses peritonsil merupakan komplikasi tersering dari tonsilitis akut, dengan gejala demam, nyeri tenggorokan unilateral, odinofagia, dan trismus Infeksi kepala dan leher yang sering pada dewasa muda, ~30% dari abses jaringan lunak kepala dan leher Terbentuk pada tahap lanjut dari perjalanan penyakit penegakan diagnosis dini terapi antibiotik yang tepat cegah perluasan abses
Anatomi Abses Peritonsil Abses Peritonsil Lipatan palatoglossal Lipatan palatofaringeal Tonsil palatina Uvula Abses Peritonsil terkumpulnya pus terlokalisasi di antara tonsil dan lapisan muskular sekitarnya / di antara tonsil dan kapsulnya.
Etiologi Abses Peritonsil Sumber : Galioto, Nicholas J. Peritonsillar Abscess. American Family Physician. 2008; Vol 77; hal 199-202
Abses Peritonsil Sumber : Powell, Emily L et al. A review of the pathogenesis of adult peritonsillar abscess: time for a re-evaluation. Journal of Antimicrobial Chemoteraphy. 2013; Vol 68; hal 1941-50.
Abses Peritonsil
Patofisiologi Abses Peritonsil Tonsilitis akut eksudatif selulitis abses Kelenjar Weber membersihkan area tonsil dari kotoran serta membantu proses pencernaan partikel makanan yang terjebak diantara lekukan tonsil Bila meradang selulitis lokal saluran yang menghubungkan dengan permukaan tonsil makin tersumbat nekrosis jaringan dan terbentuknya pus (abses peritonsil)
Manifestasi Klinis Abses Peritonsil Demam, tidak enak badan, nyeri tenggorokan Odinofagia Otalgia Foetor ex ore Hipersalivasi Hot potato voice Trismus Pembengkakan kelenjar submandibula disertai nyeri tekan Pasien dengan abses peritonsil kanan Sumber : Galioto, Nicholas J. Peritonsillar Abscess. American Family Physician. 2008; Vol 77; hal 199-202
DIAGNOSA Abses Peritonsil Sumber : Galioto, Nicholas J. Peritonsillar Abscess. American Family Physician. 2008; Vol 77; hal 199-202
Pemeriksaan Penunjang Abses Peritonsil Pemeriksaan Penunjang Darah lengkap, elektrolit dan C-reactive protein Tes monospot/tes antibodi heterofil menyingkirkan infeksi mononucleosis jika etiologi tidak jelas Kultur cairan dari aspirasi jarum menegakkan diagnosis menentukan pemilihan/perubahan antibiotik Kultur darah jika manifestasi klinis berat
Pemeriksaan Penunjang Abses Peritonsil Pemeriksaan Penunjang USG transkutan/intraoral membedakan antara abses dan selulitis cost-effective dan cepat memerlukan pasien yang kooperatif MRI mengenali jaringan lunak melihat komplikasi tidak menggunakan radiasi Biaya mahal Fasilitas yang memiliki MRI terbatas Tidak bisa pada pasien claustrophobia
Pemeriksaan Penunjang Abses Peritonsil Pemeriksaan Penunjang CT scan kepala dan leher dengan kontras intravena Indikasi : Insisi drainase gagal Pasien tidak dapat membuka mulut Pasien muda (usia < 7 tahun) Tidak kooperatif
Diagnosa Banding Abses Peritonsil Sumber : Steyer, Terrence E. Peritonsillar abscess: Diagnosis and Treatment. American Family Physician. 2002; Vol 65: hal 93-6.
Tatalaksana Awal Abses Peritonsil Suplementasi oksigen Perhatikan ABC Jika jalan napas terhalang intubasi endotrakeal/ krikotiroidotomi/ trakeostomi Resusitasi cairan Antipiretik Analgesik
Prinsip Penatalaksanaan Abses Peritonsil Prinsip Penatalaksanaan ANTIBIOTIK PROSEDUR PEMBEDAHAN SUPORTIF
Antibiotik Abses Peritonsil Antibiotik Intravena : Antibiotik oral: Ampicillin/sulbactam 4 x 3 gram Penicillin G 4 x10 juta unit + Metronidazole 4 x 500 mg Clindamycin 3 x 900 mg Antibiotik oral: Amoxicillin/clavulanic acid 2 x 875 mg Penicillin VK 4 x 500 mg + Metronidazole 4 x 500 mg Clindamycin 2 x 600 mg atau 4 x 300 mg
Prosedur Pembedahan Abses Peritonsil Aspirasi Jarum Prosedur lini pertama yang efektif untuk pasien dengan abses peritonsil Sumber : Flores, Jorge. Peritonsillar Abscess in Emergency Medicine. Medscape. 2015 (diunduh 31 Agustus 2015). Tersedia di http://emedicine.medscape.com/article/764188-overview
Prosedur Pembedahan Insisi Drainase Abses Peritonsil Tempat ideal : bagian yang paling menonjol dan lunak / pada pertengahan garis yang menghubungkan dasar uvula dengan geraham atas terakhir Modalitas tatalaksana yang lebih baik dibandingkan dengan aspirasi jarum. Namun aspirasi jarum digunakan sebagai tatalaksana awal karena sederhana, murah, efektif, dan tidak terlalu traumatik
Abses Peritonsil Insisi Drainase vs Aspirasi Jarum Sumber : Kulkarni, Vikram dan Teklal Patel. Management of Peritonsillar Abscess: comparative prospective study of Needle aspiration and Incision & Drainage in central Indian Population. Asian Journal of Biomedical & Pharmaceutical Sciences. 2013; Vol 3; Hal 61-3.
Prosedur Pembedahan Abses Peritonsil Tonsilektomi Tonsilektomi dianjurkan pada pasien yang memilki indikasi : tonsilitis berulang, sleep apnea, abses peritonsil berulang/menetap Tonsilektomi “a’ chaud” bersamaan dengan drainase Tonsilektomi “a’ tiede” 3-4 hari setelah drainase Tonsilektomi “a’ froid 4-6 minggu setelah drainase
Suportif Antipiretik Analgetik Kortikosteroid Abses Peritonsil Mempercepat penyembuhan, namun masih diperlukan penelitian lanjutan Kombinasi drainase PTA, antibiotik IV, dan 10 mg Dexamethasone IV menghasilkan skor nyeri yang lebih kecil pada 24 jam dibandingkan plasebo, tanpa efek samping serius
Terima kasih