Laws of Nature Absolut Exact Permanent Objective

Slides:



Advertisements
Presentasi serupa
Kajian Al qur'an Tentang Iptek
Advertisements

MU’JIZAT AL-QURAN.
DEWI NURUL MUSJTARI FAKULTAS HUKUM UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH YOGYAKARTA
Materi Al Qur’an Hadits
Agama Islam Pertemuan ke-3.
PENGERTIAN HAM Ham adalah hak yang melekat pada diri setiap manusia sejak awal dilahirkan yang berlaku seumur hidup dan tidak dapat diganggu gugat oleh.
Pendidikan Agama Islam
LEMBAGA KEUANGAN SYARIAH
Materi II KEBENARAN TAUHID Orientasi Nilai-Nilai Dasar Islam (ONDI)
Sifat-sifat Terpuji By : Uswatun Hasanah.
IMAN SEBAGAI DASAR AKIDAH
BERIBADAH DENGAN IKHLAS
ISLAM SEBAGAI WAY OF LIFE YANG KOMPREHENSIF DAN SEMPURNA
KERANGKA DASAR AGAMA ISLAM
وَمَا خَلَقْتُ الْجِنَّ وَالْإِنسَ إِلَّا لِيَعْبُدُونِ
Assalamu'alaikum ETIKA, MORAL DAN AKHLAQ Oleh: Nurhasan, M. Ag Hmmm…..
I. Arti dan Ruang lingkup agama Islam
BAB IX KERUKUNAN UMAT BERAGAMA
BAB II IMAN DAN TAQWA.
Oleh : Achmad Farisi Aziz, M.Pd.I
Hafidz Abdurrahman Syariah Islam.
KONSEP AL-HAAKIM (PEMBUAT HUKUM).
BERIMAN KEPADA KITAB-KITAB ALLAH
IMAN KEPADA MALAIKAT ALLAH.
Oleh: Rohmansyah, S.Th,I., M.Hum
IMAN SEBAGAI DASAR AKIDAH
Falsafah Dan Konsep Dasar Perbankan Islam Serta Sistem Ekonomi Islam
KONSEP HUKUM ALAM Manusia, Ekosistem, harmonisasi dengan alam dan lingkungan kehidupan Oleh: Hafizh Budiman Irfan Aktori Abdillah.
BERIMAN KEPADA KITAB-KITAB ALLAH
DOA HARIAN RAMADHAN.
IMAN PADA ALLAH SWT SMKN 22 JAKARTA Oleh : Miswan, S.Ag.S.Kom.
Sekilas mengenai ekonomi islam
PENDIDIKAN AGAMA ISLAM
Login Word Press Silahkan masukkan username dan pasword anda untuk masuk ke dalam sistem Masuk.
Tuhan Yang Maha Esa dan Ketuhanan
MIN MUQOWIMAT AL-NAFSIYYAH AL-ISLAMIYYAH
Potensi Dasar Manusia Anwar Ma’ruf, ST., MT..
Kewajiban Terhadap Allah SWT
Politik dalam Islam Pegangan Guru. Politik dalam Islam Rumusan Masalah 1.Apa itu politik islam? 2.Nilai-nilai dasar dalam politik islam? 3.Apa itu negara.
Agama Islam Ke-iman-an dan Dan ke-taqwa-an.
AZAS-AZAS HUKUM ISLAM.
KONSEP DASAR MANUSIA/INSAN UNIVERSITAS SINGAPERBANGSA KARAWANG
MAKNA MAKANAN DAN MINUMAN HALAL
BAHAN AJAR PENDIDIKAN AGAMA ISLAM
KLASIFIKASI AYAT AL-QUR’AN (MAKKIYAH MADANIYAH)
ILMU PENGETAHUAN, TEKNOLOGI, DAN SENI DALAM ISLAM
HUBUNGAN MANUSIA DENGAN AGAMA
UQDATUL KUBRO Dari mana saya? Mau apa saya? Mau kemana saya?
Manusia & Nilai-nilai Kemanusiaan Oleh: Arianto Achmad
IMAN SEBAGAI DASAR AKIDAH
O. Solihin Blog: Akidah Islamiyyah Katakanlah: "Dia-lah Allah, Yang Maha Esa. Allah adalah Tuhan yang.
1 IMAN SEBAGAI DASAR AKIDAH. 2 1.Pengertian 2.Ruang Lingkup 3.Faktor Pembinaan Iman 4.Kompetensi Iman yang Sempurna 5.Iman dalam Kehidupan IMAN SEBAGAI.
BAB 2 PENCIPTAAN DUNIA DAN MANUSIA SERTA PERKARA TERPENTING
IMAN KEPADA MALAIKAT ALLAH.
O. Solihin Blog: Akidah Islamiyyah Katakanlah: "Dia-lah Allah, Yang Maha Esa. Allah adalah Tuhan yang.
(E 11) اَلتَّوَازُنُ.
MEMANFAATKAN ANUGERAH ALLAH SWT
IMAN KEPADA MALAIKAT ALLAH.
Hafidz Abdurrahman Syariah Islam.
AQIDAH UNIT 1 Kelas Bimbingan Dewasa.
Hafidz Abdurrahman Syariah Islam.
Sistem Hukum Indonesia ( bahan 13 ) Bhn 13 SISTEM HUKUM INDONESIA
Hafidz Abdurrahman Syariah Islam.
BAB 7: MENJAGA AKHLAK DALAM MAKAN DAN MINUM
IMAN KEPADA MALAIKAT. 1. Pengertian malaikat Allah Kata ‘malaikat’ berasal dari kata malak, bentuk jamaknya adalah malaikah. Kata malak memiliki arti.
HUBUNGAN HUKUM ISLAM DG AGAMA ISLAM. Pendahuluan Sebelum masuknya hukum Islam, rakyat Indonesia menganut hukum adat yang bermacam-macam sistemnya dan.
IMAN KEPADA KITAB ALLAH SWT. DENGAN MEMBACA Y  N  Y  QW  Y  W  N  WQ  Y  TPV  Y  TN Y 
KBM 3 AKHLAK ISLAMIAH BAB 2: HATI YANG SIHAT
Kata-kata Bijak emi Allah yang jiwaku berada di tangan-Nya, seseorang tidak beriman hingga ia mencintai saudaranya sebagaimana ia mencintai dirinya sendiri.
IMAN KEPADA MALAIKAT OLEH: ZAINUL ROHMAN. Pengertian malaikat Allah malaikat berarti utusan Allah yang dengan patuh dan tunduk mengemban semua amanat.
Transcript presentasi:

Laws of Nature Absolut Exact Permanent Objective QS. 54:49 Permanent QS. 48:23 Objective QS. 15:21 Karena hukum Allah bersifat pasti, tetap dan objektif, maka bisa dibuat rumus. Apabila hukum berubah-ubah maka tidak mungkin bisa dibuat rumus-rumus hukum alam maupun rumus hukum Agama.

Laws of Nature Alam micro macro Science & Tech Devine Book Explained in756 Ayas of Quran Explained in 150 Ayas of Quran Alam micro macro Physical Laws (Kauniyah) Spiritual Laws (Din) Work of God Words of God Ghair Mathluw Matluw Hukum gravitasi, rotasi, daur ulang dls Science without religion is lame, religion without science is blind. --Albert Einstein Science & Tech Devine Book Larangan membunuh, Zina dan korupsi

Allah telah menciptakan alam (mikro dan makro) dalam jumlah jenis dan items yang sangat sepktakuler. Dalam tempo enam hari. Supaya alam berjalan dengan tertib maka Allah membuat seperangkat aturan (law). Aturan Allah terbagi dua katagori yakni : Pertama :  Hukum Alam (hukum Kauniyah, ghair mathluwwi = tidak tertulis) tetapi melekat pada alam itu sendiri. Beberapa contoh hukum alam adalah hukum gravitasi, hukum rotasi, hukum daur, dll. Kedua : Hukum agama (hukum Qur'aniyah) yang tertulis (mathluwwi ) di dalam kitab-kitab Allah, seperti larangan berzina, riba, mengumpat dan perintahj berdzikir, shalat, sabar, tawakkal, dll

Semua hukum Allah, baik hukum Kauniyah maupun Qur'aniyah BERSIFAT ABSOLUT memiliki sifat yang sama yakni Pasti (exact). "Sesungguhnya Aku menciptakan sesuatu menurut ketentuan yang pasti (QS. 54 : 49). Tetap, yakni tidak berubah sepanjang waktu (QS. 48 : 23). Objektif, yaitu berlaku kepada apa dan siapa saja (QS. 15:21). Karena hukum Allah bersifat pasti, tetap dan objektif, maka bisa dibuat rumus. Apabila hukum berubah-ubah maka tidak mungkin bisa dibuat rumus-rumus hukum alam maupun rumus hukum Agama.

Kalau sesekali ada perubahan hukum Alam seperti nabi Ibrahim dibakar api tidak mati karena apinya menjadi dingin,  itu adalah sunnatullah yang khusus yakni gabungan hukum alam (hukum fisika) dan hukum spiritual, sebagai upaya Allah SWT untuk memperlihatkan kekuasaan-Nya. Pada kejadian berikutnya tetap mengikuti hukum alam murni. Segenap alam  baik yang ada di langit dan di bumi, secara fisik telah taat kepada hukum alam. Demikian pula di dalam tubuh manusia sendiri hukum alam berjalan secara otomatis. Manusia telah menaati hukum alam tersebut, baik disadari maupun tidak, baik diridhai (thau'an) maupun dibenci (karhan), seperti hukum alam dalam tubuh tetap berlaku. (QS. 3 : 83).

Perbedaan hukum Alam dengan hukum Agama adalah dalam hal time respons (reaksi waktu). Reaksi atau  akibat hukum Alam jauh  lebih cepat daripada hukum Agama. Akibat pelanggaran hukum alam dapat cepat dibuktikan melalui pengamatan  panca indera atau bersifat empirik. Karena bersifat empirik, maka orang mudah meyakini (mengimani) kebenaran hukum alam. Sikap percaya ini kemudian melahirkan sikap hati-hati menghadapi hukum alam. Sikap hati-hati itu disebut taqwa. Lain dengan hukum Al-Qur’an, reaksi akibat pelanggaran hukum Al-Qur’an tidak secepat hukum alam, bahkan ada yang baru bisa dibuktikan di akhirat nanti. Karena akibatnya lambat maka manusia kurang percaya (kurang iman) terhadap hukum Al-Qur’an. Akibatnya lebih jauh adalah manusia kurang berhati-hati (tidak taqwa) kalau berhadapan dengan hukum Al-Qur’an. Dalam keseharian terbukti bahwa orang lebih takut meminum racun daripada memakan uang riba. Padahal memakan uang riba juga berbahaya, tetapi karena akibat makan riba sangat lambat maka orang kurang hati-hati terhadap uang riba.

Kesalahan terbesar manusia adalah mengesampingkan hukum Absolut lantas mengambil hukum relatif produk akal manusia. Seharusnya, manusia sebagai bagian dari alam yang secara fisikal diatur oleh  hukum alam yang absolut, maka   perilakunya pun harus diatur oleh hukum  perilaku yang absolut pula, yakni Al-Qur’an.   Segenap kegiatan manusia,  baik prilaku ritual maupun prilaku mu’amalah (ekonomi, politik, dan  sosial budayal) harus menggunakan hukum absolut (din al-Islam) bukan hukum relatif produk pemikiran filosofis manusia. Dalam skala kecil, berpakaian harus menggunakan hukum absolut, penegakkan HAM harus menggunakan hukum absolut

Azas Kesatuan (Tauhidullah) antara aturan Agama dan Aturan Alam : Hukum alam adalah ciptaan Allah, hukum Al-Qur’an (Quraniyah) pun ciptaan Allah. kalau begitu, secara logika tidak mungkin kedua hukum itu bertentangan. Apa-apa yang dilarang oleh Al-Qur’an pasti bagus menurut hukum Alam, sebaliknya apa-apa yang dilarang oleh Al-Qur’an pasti buruk menurut hukum Alam. Apa yang dianggap berbahaya menurut hukum Alam pasti oleh Al-Qur'an diharamkan. Sebaliknya apa-apa yang baik menurut hukum Alam,  pasti dianjurkan oleh Al-Qur'an. Inilah azas kesatuan atau disebut azas tauhidullah. Dengan demikian dalam segala aktivitas manusia harus menyelaraskan dengan kedua hukum tersebut secara bersamaan

Sungguh banyak manusia di dunia ini yang membuat aturan menurut ratio yang dipandu oleh nafsu syaithaniyah, akibatnya  banyak produk hukum/ aturan yang berbahaya bagi kehidupan manusia, misalnya kebolehan aborsi, membiarkan praktik riba, mentolelir minuman keras, melarang poligami, dll.  Dalam hal ini, seorang mukmin wajib memiliki keyakinan tanpa sedikit pun ragu, bahwa hukum Al-Qur'an adalah yang paling baik, selaras dengan hukum Alam, dan paling cocok dengan sifat tabi'at manusia yang fitrah dan hanief (lurus).

Karena hukum Allah terbagi dua maka Ilmu-ilmu Allah pun terbagi dua yakni Ilmu Kauniyah seperti Matematika, Fisika, Biologi, Geologi, Kedokteran serta Ilmu-illmu Qur'aniyah seperti Ulumul Qur'an, Ulumul Hadits, dan Syari'ah,  Kedua gugusan ilmu itu mustahil bertentangan. Kalau ada pertentangan antara keduanya pasti konklusi salah atau kedua ilmu itu ada yang salah. Dengan demikian sebenarnya tidak ada dikhotomi ilmu. Apabila manusia berpaling dari hukum Allah yang absolut,  lantas mengambil hukum produk berfikir filosofis  manusia yang oleh Allah dikatagorikan sebagai hukum Jahiliyah, yang bersifat relatif (mudah berubah),  maka pasti manusia  akan mengalami kehidupan yang sempit dan menyesakkan (ma'isyatan dhanka).

Eksistensi Hukum Al-Qur’an bagi Manusia : Sejak manusia lahir, Allah telah membekali manusia dengan petunjuk yang bersifat naluri (instinc, gharizah, ilham), sehingga bayi bisa menete tanpa belajar lebih dahulu. Ini disebut hidayah ilham atau hidayah wizdan. Tidak cukup dengan naluri, Allah pun memberikan pancaindera. Dengan petunjuk pancaindera manusia bisa melihat, mendengar, mencium, meraba, dan merasa. Ini disebut hidayah Hawas.   Kedua hidayah di atas tidak bisa membuat manusia lebih eksis, maka manusia memerlukan akal agar mampu memahami hukum-hukum alam dengan baik. Dengan akalnya, manusia bisa melahirkan saintek dan seni. Ini disebut hidayah aqli. Akan tetapi pada kenyataannya karena daya nalar manusia sangat terbatas,  maka akal manusia tidak sanggup menembus persoalan yang berada di luar jangkauan akal, misalnya tentang hakikat hidup, soal jin, syurga, neraka, dll. Oleh karena itu,  manusia memerlukan hidayah agama (din/ adyan).

Selanjutnya kita melihat realita di lapangan,  bahwa orang yang sudah mengetahui ilmu agama pun banyak yang tidak mau mengamalkan ilmu yang dimilikinya, sering terjadi pertentangan antara ilmu dengan amalnya.  Oleh karena itu manusia memerlukan hidayah Taufiq, yakni petunjuk dari Allah SWT yang langsung masuk ke dalam hatinya agar seseorang  mau melaksanakan ilmu agamanya. Kemauan untuk mengamalkan ilmu itu disebut hidayah Taufiq (cocok antara ilmu dan amalnya). Dengan demikian, hidayah yang diperlukan manusia ada lima macam yakni (1). Hidayah Ilhami (wizdan) (2). Hidayah Hawas (Pancaindera). (3). Hidayah Aqli  (4).  Hidayah Din (adyan) (5). Hidayah Taufiq.

Hidayah Din (Adyan) yang terdapat di dalam Al-Qur’an bersifat absolut , lurus (shirat al-mustaqim) dan mustahil salah. Fungsi hukum Al-Qur’an adalah  untuk mengatur prilaku manusia, baik dalam soal makan dan minum, rumah tangga, berdagang, soal kenegaraan dan hubungan antar negara. Lebih rinci lagi hukum Al-Qur’an (adyan) berfungsi untuk   : (1).  Menjaga keselamatan jasad (hifzdu al-jasad). Untuk itu Allah melarang berkelahi, membunuh, dan memerintah penegakkan hukum secara tegas dan adil,  termasuk hukum qishash dan hudud.  (2).  Menjaga keselamatan psikis (hifzdu an-Nafs). Salah satunya adanya aturan berdzikir, tawakkal, sabar, qanaah, dan syukur nikmat. (3). Menjaga keselamatan harta (hifdzu al-mal). Salah satunya adalah aturan jual beli,  larangan riba, dan larangan mencuri.  (4). Menjaga keturunan (Hifdzu an-Nasal), Salah satunya adalah aturan pernikahan dan larangan berzina. (5). Menjaga aqal (hifdzu  'aqli). Salah satunya adalah keharusan untuk terus menerus mencari ilmu dan  larangan  meminum khamr

Dan Dialah yang telah menciptakan langit dan bumi dalam enam hari. (QS Dan Dialah yang telah menciptakan langit dan bumi dalam enam hari. (QS. 11 : 7). Di dalam surat al-Hajj, satu hari menurut Allah sama dengan 1000 tahun hitungan manusia. Sedangkann di dalam QS. Al-Ma’arij, satu hari sama dengan 50.000 tahun. Menurut ahli geofisika (yang mendasarkan hidungannya kepada pemnbentukkan batu dan sungai), satu periode sama dengan 600 tahun, sedangkan  menurut ahli astronomi (berdasarkan pergerakan bintang, comet), satu periode bisa mencapai 6 milyar tahun. Salah satu aturan Allah tentang alam adalah terjadinya siang dan malam. Allah menegaskan :”Sesungguhnuya dalam kejadian langit dan bumi, serta pergantian malam dan siang, terdapat tanda-tanda (bahan pemikiran) bagi orang yang beriman (QS. 3 : 190).

Benefit = Knowledge +Use Laws of Nature Explained in756 Ayas of Quran Explained in 150 Ayas of Quran Benefit = Knowledge +Use Physical Laws (Science) Moral Laws (Religion) Work of God Words of God Result=Immediate Result=Longer Mind (To learn) Body (To Survive) Spirit (To Serve) Heart (To love) Science without religion is lame, religion without science is blind. --Albert Einstein USE …. SUCCESS Misuse …. Exploitation Non-use …. downfall