FISIOLOGI KERJA Modul 13.

Slides:



Advertisements
Presentasi serupa
Biologi mengasikkan Nim : NAMA : Nina Novita Sari
Advertisements

SMK MARSUDI LUHUR 1 YOGYAKARTA
PENGUKURAN ENERGI FISIK SEBAGAI TOLOK UKUR PERBAIKAN TATA CARA KERJA
MANUAL HANDLING Manual Handling :
Antropometri, Kapasitas, dan Produktifitas Kerja
KELELAHAN KERJA DWI HURRIYATI, S.Psi., M.Si..
BAJU WIDJASENA BAGIAN K3 FKM UNDIP
BAB 7 EKONOMI GERAKAN.
Senam Hamil; Langkah bijak mempersiapkan persalinan
FARMAKOLOGI SISTEM KARDIOVASKULER
Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3)
STRESS DALAM PEKERJAAN
Respon – Adaptasi akut & kronis tubuh terhadap latihan Fisik
STRESS DALAM PEKERJAAN
PERTUMBUHAN FISIK (REMAJA) Adriy.weebly.com. Pertumbuhan Pertumbuhan adalah suatu proses perubahan fisiologis yang bersifat progresif dan kontinyu dan.
Aspek Ergonomi Dalam IMK
manual material handling
ASPEK ERGONOMIK.
Human Faktor dan Ergonomi (D0482)
POSTUR KERJA.
KONSUMSI ENERGI KERJA Pertemuan 7 Pertemuan 8.
BIOENERGI.
Peran fisioterapi pada lansia
Fisiologi Tubuh Lab Desain Sistem Kerja Dan Ergonomi
Aplikasi Ergonomi untuk perancangan tempat kerja
MODUL 9. Analisa & Perancangan Kerja
Getaran dan bunyi.
Istilah kelelahan biasanya menunjukan kondisi yang berbeda-beda dari
MODUL 10. Analisa & Perancangan Kerja II
PENGUKURAN ENERGI FISIK SEBAGAI TOLOK UKUR PERBAIKAN TATA CARA KERJA
Penyakit Darah Rendah (Hipotensi)
SISTEM GERAK DAN OTOT TEAM TEACHING: Dra. Hj. Aseptianova, M.Pd.
UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA FAKULTAS ILMU KEOLAHRAGAAN
BEBAN KERJA & PRODUKTIVITAS
ERGONOMI DAN FISIOLOGI KERJA
Aplikasi Ergonomi untuk perancangan tempat kerja
PERSENTASE CAIRAN (LIQUID)
BIOMEKANIKA.
JANTUNG KORONER Tessa Ayu Koropit.
MENGETAHUI PERUBAHAN ANATOMI DAN FISIOLOGIS PADA IBU HAMIL TRIMESTER I II DAN III DALAM BIDANG SISTEM KARDIOVASKULER Aldilah alfi izlami ib
FAAL KERJA: METABOLISME & KAPASITAS KERJA
Ergonomi, Gizi dan Psikologi Kerja
PEMANASAN DAN PENDINGINAN dalam olahraga
PRINSIP LATIHAN FISIOLOGIK
SISTEM GERAK DAN OTOT TEAM TEACHING: Dra. Hj. Aseptianova, M.Pd.
PENGARUH LINGKUNGAN PADA FISIOLOGI KERJA
FARMAKOLOGI SISTEM KARDIOVASKULER
FARMAKOLOGI SISTEM KARDIOVASKULER
ERGONOMI.
STRESS DALAM PEKERJAAN / Meiza86
Dr. Iphov Kumala Sriwana, ST., M.Si
ANATOMI & FISIOLOGI SISTEM CARDIOVASCULER
Aplikasi batas angkat aman
Konsep Dasar Ergonomi Kerja
D4 Keselamatan & Kesehatan Kerja UNIDA Gontor
KEBUTUHAN ZAT GIZI MAKRO PEKERJA PROGRAM STUDI KESEHATAN MASYARAKAT
Desain Stasiun Kerja Kelompok 1 Suryaman Hardiyanti Asyik Ulfah Ervita
SIKAP TUBUH YANG ERGONOMI DALAM BEKERJA DAN DAMPAKNYA
Fisiologi Tubuh.
1. Terminologi PRICE -> pertolongan pertama pada cedera olahraga akut dengan kondisi tertutup (tidak ada robekan kulit atau perdarahan), singkatan dari.
Bagian Kesehatan Lingkungan dan Kesehatan Keselamatan Kerja
Ergonomi, Gizi dan Psikologi Kerja
Fatique dan jam biologis
Otot lurik (rangka, otot serat lintang (musculus striated) atau otot involunter) Fungsi : menggerakkan rangka tubuh manusia atau hewan, sehingga kita bergerak.
ERGONOMI DAN FAAL KERJA OLEH KELOMPOK 5 Alief Wijayanto Vivi Sefrinta Izza Afkarina Dewi Titah
PENYAKIT DEGENERATIF. Apa itu PENYAKIT DEGENERATIF?  Merupakan suatu penyakit yang muncul akibat proses kemunduran fungsi sel tubuh yaitu dari keadaan.
Ergonomi: sistem kerangka dan otot manusia
TEKANAN DARAH TINGGI OLEH : MAHASISWA PRAKTIK PROFESI NERS STIKES KUSUMA HUSADA SURAKARTA TAHUN 2016.
BY : FITRIA OKTARINA.  suatu kondisi dimana tubuh dapat melakukan kegiatan dengan bebas (kosier,1989).  kemampuan seseorang untuk berjalan bangkit berdiri.
FAKTOR ERGONOMI & PSIKOLOGI
Transcript presentasi:

FISIOLOGI KERJA Modul 13

Tujuan Instruksional Umum : Sebagai tambahan pengetahuan mahasiswa agar lebih memahami tentang fisiologi, khususnya fisiologi kerja. Tujuan Instruksional Khusus : Mahasiswa mampu mempelajari, menganalisis dan melakukan upaya perbaikan semua aspek berkaitan dengan fisiologi manusia bagi tenaga kerja.

1. Pengertian Fisiologi kerja merupakan cabang ilmu biologi manusia, mempelajari fungsi organ-organ tubuh manusia pada saat bekerja. Merupakan dasar berkembangnya ergonomi, bertujuan (melalui metode penelitian fisiologik), mengumpulkan sebanyak mungkin informasi yang berkaitan dengan kondisi kerja fisik industri dan sebagainya, untuk meringankan beban kerja serta meningkatkan produktivitas. Studi ini menitikberatkan stress atau beban yang diberikan oleh aktivitas pekerjan tertentu kepada pekerja.

Evaluasi kerja hendaknya sejauh mungkin bersifat objektif dan kuantitatif. Sebagai basis klasifikasi kerja, tingkat konsumsi oksigen atau kebutuhan kalori dapat dijadikan dasar. Misal, pekerjaan yang memerlukan oksigen 0,5 liter/menit atau 2,5 kcal/menit atau setara 10,5 kJ/menit diklasifikasikan sebagai pekerjaan ringan. Sedangkan pekerjaan yang memerlukan oksigen 1,5 – 2 liter/menit atau 7,5 – 10 kcal/menit yang setara 31,4 – 41,9 kJ/menit digolongkan pekerjaan berat. Akan tetapi, berat ringan suatu pekerjaan juga dipengaruhi oleh kondisi lingkungan.

2. Kerja Otot Otot merupakan jaringan eksitabel yang dapat dirangsang secara kimiawi, mekanik, dan elektrik untuk menimbulkan aksi potensial. Kerja fisik sering pula disebut dengan kerja otot. Otot bekerja dengan jalan berkontraksi. Kerja otot dapat dinamis (ritmis, berirama) atau statis (menetap). Pada kerja otot dinamis, kerutan dan pengenduran otot terjadi silih berganti. Sedang pada kerja otot statis, suatu otot menetap berkontraksi untuk suatu periode secara kontinyu.

Di dalam otot terdapat banyak pebuluh darah Di dalam otot terdapat banyak pebuluh darah. Dalam keadaan kerja dinamis, aliran darah meningkat yang akan mensuplai kebutuhan oksigen dalam jumlah yang cukup, serta membantu pembuangan sisa-sisa metabolisme keluar dari otot. Pada keadaan kerja statis yang terjadi cukup lama, cadangan oksigen otot akan berkurang sehingga terjadi keadaan kekurangan oksigen (oxygen debt). Hal ini mengakibatkan terganggunya proses metabolisme dan terjadi penumpukan asam laktat yang bersifat racun bagi otot, yang selanjutnya menimbulkan nyeri serta kelelahan (muscular fatique).

3. Analisa Postur Duduk Posisi kerja duduk memiliki keuntungan tersendiri dibanding dengan posisi kerja berdiri. Pada posisi kerja berdiri, otot soleus dan tibialis anterior cenderung mengalami kelemahan. Duduk dapat mengurangi kerja berlebihan dari otot tersebut, dan terjadinya relaksasi serta menurunnya tekanan hidrostatik vena pada kaki sehingga darah dapat lancar kembali ke jantung. Selain keuntungan, posisi kerja duduk juga memiliki kerugian, antara lain dari hasil studi Eastman Kodak Company (New York), menggambarkan bahwa 35% dari pekerja duduk mengalami keluhan nyeri pinggang. Duduk juga dapat menyebabkan berkurangnya kontraksi otot-otot abdominal. Studi menunjukkan bahwa gaya intradiscus pada regio lumbar ada kaitannya dengan posisi duduk dan penyediaan sandaran kursi.

Sumber : A.P. Moore, and N.J. Petty. Fungtion of The Spine, p. 171