Pertemuan 4 Bab III KORIDOR DALAM PENGELOLAAN LANSKAP FAKULTAS KEHUTANAN UGM (S1) MATA KULIAH PENGELOLAAN LANSKAP Pertemuan 4 Bab III KORIDOR DALAM PENGELOLAAN LANSKAP Siti Nurul Rofiqo Irwan, S.P., M.Agr., PhD.
Studi koridor telah meningkat dalam beberapa tahun terakhir (Beier dan Noss 1998; Bennett 1999). Peningkatan minat ini dipicu oleh kesadaran bahwa konektivitas, yang dapat diartikan sebagai keberhasilan penyebaran satwa dan rekolonisasi yang merupakan prasyarat utama untuk kelangsungan hidup jangka panjang dalam lanskap yang semakin terfragmentasi (Opdam 1991; Forman 1995; Wiens 1997).
KASUS FRAGMENTASI: Pembangunan Infrastruktur Edge di pinggir jalan Logging, di sebelah kanan adalah Macaranga, species volunteer pada edge
Konsep koridor berakar dalam pemodelan teoritis populasi, di mana antar fragmen yang dihubungkan dengan koridor menpunyai nilai konservasi yang tinggi dari pada fragmen terisolasi (Dia-mond 1975, Wilson dan Willis 1975).
Elemen Ekologi Lanskap Matrik : kawasan lanskap Patches: kawasan lebih kecil yang memiliki kesamaan / keunikan, misalnya sawah, perladangan, habitat. Corridors: elemen lanskap yang menghubungkan patches pada matrik, misalnya jalan, pematang, bentuk sirkulasi lain
Contoh Lanskap Pegunungan Interior Habitat Edge Habitat Patch A Patch B Lanskap Pengunungan
Studi Kasus: KORIDOR Park Connector Network (PCN) of Singapore
CONTOH STUDI KASUS KORIDOR DI DUNIA
KORIDOR Studi Kasus: DIY