Ruang Lingkup Psikologi Lintas Budaya RDS

Slides:



Advertisements
Presentasi serupa
KOMUNIKASI DALAM KERAGAMAN BUDAYA
Advertisements

KONSEP DIRI.
PERILAKU INDIVIDU & PERBEDAANNYA..
Prilaku Individu (Pertemuan ke-3)
Stefanus T A. Ivan Lucky G
APA ITU KEPRIBADIAN? KEPRIBADIAN CIRI KEPRIBADIAN
Pembentukan Sikap Dan Tingkah Laku
PENGANTAR ILMU PENGETAHUAN SOSIAL
Seminar, Workshop dan Ziarah Nasional Majelis Nasional Pendidikan Katolik Jogjakarta Mei 2009 DONI KOESOEMA A.
DIRI, KONSEP DIRI, dan PENYESUIAN DIRI
Pertemuan 3 Charisma Ayu Pramuditha, B. Tech Mgt, MHRM
Komunikasi Non-Verbal
IDENTITAS MORAL : PERANANNYA DALAM BERFUNGSINYA MORAL
KEPRIBADIAN.
Teori – Teori Sosial Pip, Jones (2009).
PERILAKU PETANI Sub Pokok Bahasan Ini Mempelajari Teori Perilaku Manusia Dan Faktor Yang Berkorelasi Dng Perilaku Manusia BY : SUTRISNO.
PERILAKU INDIVIDU & PERBEDAANNYA..
K V: HAMBATAN KOMUNIKASI MASSA
Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Perilaku Pembelian Konsumen
PEMIKIRAN TOKOH – TOKOH DALAM ILMU SOSIAL
APA ITU KEPRIBADIAN? KEPRIBADIAN CIRI KEPRIBADIAN
SISTEM KOMUNIKASI INTERPERSONAL
SISTEM KOMUNIKASI INTERPERSONAL
Perilaku Individu dalam Organisasi
Psikologi Lintas Budaya
KETERAMPILAN INTERPERSONAL
Komunikasi Verbal dan Non verbal
KONSEP DIRI & TEORI JOHARI WINDOWS
Persepsi Benda dan Persepsi Sosial
sikap & kepuasan kerja Kelompok 1 Dian Purnama Yuliantini
PEMBENTUKAN DAN PERUBAHAN SIKAP KONSUMEN
Pengertian gestalt Gestalt merupakan salah satu aliran psikologi yang mempelajari suatu gejala sebagai suatu keseluruhan atau totalitas, data-data dalam.
Persepsi, Sikap, dan Nilai
PENGERTIAN KOMUNIKASI ANTAR PRIBADI (KAP) DAN FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KAP Pengertian KAP Secara umum komunikasi antar pribadi (KAP) dapat diartikan.
Konsep Diri Menentukan Identitas Individu
RUANG LINGKUP PSIKOLOGI LINTAS BUDAYA (Lanjutan)
Personality Development
Teori Belajar Humanistik
EMOSI.
by : Ratna D. Suryaratri, M.Si. Zarina Akbar, M.Psi
Persepsi tentang orang dan atribusi
POKOK BAHASAN Pertemuan 01 KESADARAN DIRI
SISTEM KOMUNIKASI INTERPERSONAL
PERILAKU PETANI Sub Pokok Bahasan Ini Mempelajari Teori Perilaku Manusia Dan Faktor Yang Berkorelasi Dng Perilaku Manusia BY : SUTRISNO.
PENILAIAN POTENSI DIRI WIRAUSAHA
Kajian dan Kerangka Kerja Umum dalam Psikologi Lintas Budaya
BUDAYA DAN ETIKA Perubahan lingkungan semakin turbulen, sistem dan subsitem organisasi menjadi makin terbuka dan tingkat persaingan semakin ketat dan.
SISTEM KOMUNIKASI INTERPERSONAL
BERSAHABAT DENGAN EMOSI & MENDENGAR AKTIF
SISTEM KOMUNIKASI INTERPERSONAL
Manusia Manusia atau orang dapat diartikan berbeda-beda menurut biologis, rohani, dan istilah kebudayaan, atau secara campuran. Secara biologis, manusia.
Kaitan Antara Komunikasi dan Kebudayaan
PENDEKATAN-PENDEKATAN KEPEMIMPINAN
Manusia Manusia atau orang dapat diartikan berbeda-beda menurut biologis, rohani, dan istilah kebudayaan, atau secara campuran. Secara biologis, manusia.
pertumbuhan dan perkembangan anak usia dini
SIKAP DAN PERILAKU.
RUANG LINGKUP PSIKOLOGI LINTAS BUDAYA
KEPRIBADIAN.
Teori Belajar Behavioristik & Penerapannya dalam Pembelajaran
Kecerdasan emosional “Pentingnya Kecerdasan Emosional bagi Pemimpin di Sektor Publik dan cara meningkatkannya” Ayunda Ramadhani M.Psi., Psikolog Disajikan.
PERILAKU INDIVIDU & PERBEDAANNYA..
Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Perilaku Pembelian Konsumen
KEPRIBADIAN, KONSEP & CITRA DIRI
“Diri dalam Komunikasi”
Konseling gizi. Gema didalam/gaung/pantulan bunyi ◦ Gema adalah pikiran yang mungkin kita miliki ketika kita mendengarkan orang lain. ◦ Meskipun kita.
Teori Persepsi dalam Komunikasi Antar Pribadi
KEPRIBADIAN.
Teori Belajar Behavioristik & Penerapannya dalam Pembelajaran Teori belajar behavioristik.ppkm1.
MEMAHAMI ORANG LAIN Psikologi sosial : Pertemuan ke 3.
Persepsi dan Komunikasi
Transcript presentasi:

Ruang Lingkup Psikologi Lintas Budaya RDS Personality Ruang Lingkup Psikologi Lintas Budaya RDS

Tema utama Apakah aneka perbedaan yang teramati di antara individu melalui perilaku seharusnya dipahami sebagai disposisi psikologis yang lebih permanen atau hanya tergantung pada situasi-situasi khusus?

Pokok Bahasan Teori sifat dan pembelajaran sosial Perbedaan antara individu atau dalam tradisi lintas budaya di antara anggota yg berbeda Posisi teoretis mengenai universalisme “Budaya subjektif” Bagaimana individu menghayati diri sendiri dan konteks sosiobudaya di tempat mereka

Pokok Bahasan Ungkapan emosi dan bahasa tubuh Kesamaan lintas budaya dalam ungkapan nirkata (nonverbal)  wawasan penting tentang mengapa kita sering dapat memahami perilaku orang dalam budaya lain, Perbedaan dalam perbendaharaan keyakinan, pendapat, sikap dan pengetahuan Kepribadian menurut arti ‘setempat’ Diri (self) Wujud kembar dari kesadaran (altered stats of consciousness)

Kelintasbudayaan sifat manusia Penelitian kepribadian  istilah motif, sifat dan temperamen Konsep  keajekan lintas waktu dan lintas situasi dalam pola perilaku individu  mencerminkan disposisi psikologis perseorangan  mengejawantah  tindakan yg luas Sifat kepribadian diukur melalui: Self report Personality inventory Analisis faktor

Kelintasbudayaan sifat manusia Locus of control (Rotter, 1966)  teori pembelajaran sosial LoC : internal atau eksternal Ada temuan-temuan yang mengacu ke perbedaan budaya dalam struktur faktor letak kendali/LoC (Dyal, 1984) Adanya bias budaya dalam butir pertanyaan Hasil: Individu negara Barat lebih internal daripada individu negara Timur jauh LoC rakyat negara berkembang kurang internal ketimbang rakyat di negara industri

Kelintasbudayaan sifat manusia LoC: Lelaki lebih internal daripada perempuan dalam hal achievement oriented Orang kulit hitam lebih eksternal dibandingkan orang kulit putih Korelasi + LoC dgn prestasi akademik AS  pribadi eksternal lebih banyak mengeluh dan mudah kompromi Berbeda dengan di Selandia Baru (tdk berhubungan), dan di Australia (berlawanan) Kesimpulan  LoC terkait dengan kondisi khusus yang ada pada lingkungan

Kelintasbudayaan sifat manusia Kajian lain yg mengulas sifat manusia MMPI (Minnesota Multiphasic Personality Inventory) Eysenck’s Personality Questionaire CPI (Californis Personality Inventory) STAI (State-Trait Anxiety Inventory) dari Spielberger

Kelintasbudayaan sifat manusia Sifat individu  tradisis interaksionisme  interaksi antara pribadi dan situasi (keajekan perilaku dalam beberapa situasi) Dukungan terhadap gagasan  Sifat tdk mencerminkan disposisi yang menetap, tetapi hanya label yg diyakinkan terus menerus untuk mengurangi informasi keberadaan orang lain agar proporsinya dapat dijadikan pegangan

Kelintasbudayaan sifat manusia Hasil penelitian menunjukkan: Kita biasa mencari alasan atau mengatribusikan sifat yang menetap terutama kepada orang lain Namun, untuk perilaku sendiri, kita cenderung mencari alasannya dari penentu-penentu situasional atau niat kita Nisbett dan Ross, 1980

Kelintasbudayaan sifat manusia Jadi, ada pengaruh perbedaan budaya berdasarkan sejauh mana para subjek mengacu pada disposisi kepribadian umum ketika dihadapkan faktor situasional

Pemaknaan Afektif Proses bagaimana anggota-anggota beragam kelompok budaya menghayati diri sendiri dan lingkungan sosial mereka Herkovitz (1948) membuat segi pembedaan: Segi objektif budaya Segi subjektif budaya

Pemaknaan Afektif Segi objektif: Pencerminan dari indikator mengenai kondisi iklim, jumlah tahun sekolah; produk nasional dan sebagainya. Segi subjektif: Mencerminkan bagaimana anggota suatu budaya memandang diri sendiri dan bagaimana mereka menilai pandangan hidup mereka, ‘budaya subjektif’ mereka.

Pemaknaan Afektif Contoh: Triandis dan Vassilou (1972): Orang Yunani cenderung menggambarkan diri mereka sebagai philotimous. Konsep philotimous: Seorang pribadi yg mempunyai sifat sopan, utama, andal, bangga, memiliki ‘jiwa yg baik’, bertindak serba sempurna, memenuhi tanggung jawab, melakukan kewajiban, cinta pada kebenaran, murah hati, rela berkorban, tanggap, menghargai, dan tahu berterimakasih.

Pemaknaan Afektif Kata: Makna konotatif/subjektif Makna denotatif/objektif Konotatif  makna emosional dan metaforik Denotatif  menunjuk ke suatu acuan tertentu

Pemaknaan Afektif Teknik Semantik Diferensial Metode menggambarkan makna konotatif kata Skala dengan dua kutub dengan analisis tiga faktor: Evaluasi (baik - buruk) Potensi (kuat - lemah) Aktivitas (aktif - pasif) Contoh: kata ramah Evaluasi (positif tinggi) Potensi (positif rendah) Aktivitas (agak negatif)

Pemaknaan Afektif Penelitian Atlas Makna Afektif di 30 negara. Osgood, May & Miron, 1972 Tujuan penelitian  menelusuri: Hal-hal universal (kecenderungan lintas keseluruhan masyarakat) Hal-hal sub universal (rumpun masyarakat yg menyepakati pola-pola penyimpangan tertentu) Keunikan-keunikan (penyimpangan individu dari kecenderungan universal)

Pemaknaan Afektif Hasil penelitian: Universal: Evaluatif : terang (+) vs gelap (-) Aktivitas: merah (+) vs biru (-) Sub universal Evaluatif : menjadi agresif (+) di AS, maknanya kompetitif, bukan melukai orang Aktivitas : hitam (+) di India, terkait Dewa Khrisna dan rambut

Perilaku Yang Menyatakan Perasaan (Expressive Behaviors) Pengenalan atas ungkapan emosi Darwin mengungkapkan: Kejadian universal tentang pengungkapan yang sama, emosi bersifat bawaan Perbedaan budaya penting dalam pengungkapan emosi Pengungkapan emosi pada manusia diperoleh dalam proses sosialisasi Klineberg (1940);

Perilaku Yang Menyatakan Perasaan (Expressive Behaviors) Ilustrasi: Perempuan samurai di Jepang akan tersenyum ketika kehilangan suami. Penelitian ungkapan wajah pada suku Fore di Papua Nugini: Mengenali foto berbagai ekpresi wajah Enam emosi: marah, muak, takut, bahagia, susah dan heran Hasilnya dibandingkan dgn hasil dari 5 negara (AS, Brazil, Chili, Argentina dan Jepang) Hasil: tidak ditemukan perbedaan yang signifikan

Perilaku Yang Menyatakan Perasaan (Expressive Behaviors) Anteseden emosi Setiap emosi dipicu oleh jenis-jenis kejadian tertentu Adakah perbedaan lintas budaya dalam penghargaan atau penilaian terhadap kejadian? Apakah yang sama disebabkan situasi tertentu atau apakah kelompok-kelompok budaya berbeda dilihat dari ancangan ini dan sejauh mana?

Perilaku Yang Menyatakan Perasaan (Expressive Behaviors) Kajian lintas budaya: Peneliti; Boucher, 1985 Subjek diminta mengidentifikasi emosi apa yang dialami tokoh dalam suatu cerita pendek Sampel: Korea, AS dan Samoa Hasil  universal, subjek dapat mengenali emosi terhadap cerita antar budaya dan dalam budaya

Perilaku Yang Menyatakan Perasaan (Expressive Behaviors) Kajian lintas budaya oleh Scherer (1986) Open-ended questionnaire Anteseden empat emosi : lucu, susah; marah dan takut Sampel: Amerika, Eropa dan Jepang Hasil: Subjek AS melaporkan reaktvitas emosional yg lebih tinggi dan Jepang lebih rendah ketimbang subjek Eropa

Perilaku Yang Menyatakan Perasaan (Expressive Behaviors) Komunikasi nirkata Komunikasi dalam bentuk gerak-gerik tubuh yang mengandung suatu pesan Gerak tubuh: Adaptor  gerakan berkaitan kebutuhan badani . Ct: mengusap hidung Ilustrator  gerakan terkait isi dan arus pembicaraan, berfungsi menegaskan Emblem  makna kognitif yg familiar untuk para anggota suatu budaya HASIL SOSIALISASI & ENKULTURASI

Perilaku Yang Menyatakan Perasaan (Expressive Behaviors) Kajian budaya: Orang Italia terkesan lebih bergairah karena pola gerak lebih hidup dibandingkan orang Inggris Raya Personal Space (Lingkup pribadi) Orang Arab, Eropa selatan dan Amerika Latin berdiri berdekatan ketika berbicara Orang Eropa utara mempertahankan jarak fisik yang lebih jauh Orang Indonesia??

Diri dan Kesadaran Hakikat diri dan kesadaran Dalam psikologi lintas budaya dibahas kemungkinan variasi lintas budaya dalam masalah diri.

Diri dan Kesadaran Konsepsi tentang diri Paparan dan pemahaman tentang individu unik Pribadi dan kedirian merupakan hasil konstruksi budaya dan karena itu bervariasi menurut budaya

Diri dan Kesadaran Pertanyaan sentral (Shweder dan Bourne, 1984): Apakah konsep pribadi bervariasi secara lintas budaya? Jawabannya: Berdasarkan penelitian pada orang-orang India Pribadi diyakini sebagai hal yang terjelma karena relasi sosial, ke dalam mana seseorang dimasukkan dan dilukiskan bukan menurut sifat-sifat tetapi menurut relasi sosial Konsep: matra individualisme vs kolektivisme

Diri dan Kesadaran Berakar pada eksplorasi antropologis mengenai pribadi dan pembahasan interdisipliner tentang diri, maka penelitian psikologi lintas budaya mencoba menjembatani psikologi sosial dan psikologi kepribadian

Diri dan Kesadaran Konsepsi diri budaya Barat: individu  terpisah, otonom dan atomis (terbentuk dari seperangkat sifat, kemampuan, nilai dan motif) dengan mencari keterpisahan dan ketaktergantungan dari orang lain Konsepsi diri budaya Timur: Kebertalian (relatedness), kesalingsinambungan (connectedness) dan kesalingtergantungan, saling terkait dengan orang lain. Markus & Kitayama, 1991

Diri dan Kesadaran Triandis (1989): Penelitian yang mengkaji 3 aspek diri: Privat Publik Kolektif Kesimpulan: Individualistik ↑, mengacu pada diri privat Keketatan sosial ↑, mengacu pada diri kolektif Kompleks ↑, mengacu pada diri privat dan publik Matra variasi budaya: Individu – kolektivisme keketatan – kelonggaran Kompleksitas budaya

Diri dan Kesadaran Wujud kembar dari kesadaran (Altered States of Conscousness/ASCI): Fenomena yang mencakup pengalaman-pengalaman mistik, meditasi, hipnosis, kerasukan (trance), dan kemasukan (possesion) Ward, 1989.

Diri dan Kesadaran Empat kriterium untuk membedakan ASC dari keberadaan kesadaran lain: (tidur, mimpi dan ngelindur) 1. Introspeksi diri  berbeda  Proses kognitif dan emosi berubah 2. Pola perilaku motorik  Perbedaan yg langsung bisa teramati 3. Induksi  Penggunaan halusinogen, pengurangan stimulasi lingkungan; tegangan fisik 4. Psikofisiologis  Gelombang alfa dalam EEG tinggi

KESIMPULAN Banyak tradisi dalam psikologi lintas budaya menekankan perbedaan kepribadian yang diharapkan konsisten dari situasi ke situasi. Dalam bab ini, kita terutama menyajikan pandangan yang mengajukan berbagai pertanyaan sebagai orientasi. Dari pandangan ini perbedaan-perbedaan lintas budaya menemukan kesejatian dalam keyakinan, norma dan konvensi.

KESIMPULAN Kesamaan-kesamaan makna afektif, pengungkapan emosi dan cara-cara menghayati, menyodorkan landasan psikologis umum, menggarisbawahi perbedaan pola perilaku khas budaya yang tampak.