AKHLAK DAN PERSIAPAN DA’I

Slides:



Advertisements
Presentasi serupa
Iman Kepada Rasul Allah SWT
Advertisements

Esensi Puasa dari sudut pandang Hadits
OLEH: MUHAMAD FATONI,M.Pd.I BAB III. Allah Menilai Hati Manusia عن أبي هريرة قال : قال رسول الله صلى الله عليه وآله وسلم : ' إن الله لا ينظر إلى صوركم.
ETIKA DAKWAH REDAKSI AYAT
Materi kls 5.
HUKUM MEMINTA-MINTA FATWA TARJIH.
Beriman kepada rasul allah
BERIMAN KEPADA RASUL - RASUL ALLAH SWT
USHOLLI DAN QUNUT FATWA TARJIH 05.
MA’RIFATUSY SYAHADATAIN
أولئك يجزون الغرفة بما صبروا ويلقون فيها تحية وسلاما (الفرقان:75)
Pandangan Ulama Tentang Demokrasi
Hk Acara Perdata Peradilan Agama Dr. Gemala Dewi,SH.,LL.M
Akhlaq Terhadap Rasulullah SAW.
Pertemuan Ke-15 Rohmansyah, S.Th.I., M.Hum.
PENGERTIAN ISLAM DAN AJARANNYA
IMAN KEPADA RASUL.
AQIDAH UNIT 9 Kelas Bimbingan Dewasa.
S u g e n g R a w u h.
SIKAP IKHLAS, SABAR, DAN PEMAAF
HADITS KEDUAPULUH SATU
HadiTH Tiga Serangkai KURSUS BIMBINGAN UGAMA (KBU)
BAB 3 AKHLAK PENGERTIAN AKHLAK AKHLAK KEPADA ALLAH SWT
PERTEMUAN KE-3 Rohmansyah, S.Th.I., M.Hum.
Pertemuan Ke-3.
ESENSI PUASA DARI SUDUT PANDANG HADITS
PROF.DR.KH.DIDIN HAFIDHUDDIN
KEBIJAKAN NASIONAL PENDIDIKAN KARAKTER 2011
BAB 7 AL- QUR’AN Standar Kompetensi
Bab 4 Sifat – sifat Terpuji Tawadhu Taat Qanaah Sabar.
Ayat-ayat musyawarah Rian Hidayat, S.Pd.I Asy-Syura: 38
Materi III IMAN Oleh: Ahmad Arif Rifan, SHI., MSI.
BAB II HORMAT KEPADA ORANG TUA DAN GURU
BERMUSYAWARAH DENGAN BAIK
MEMBACA SURAT YASIN FATWA TARJIH 2004.
SHALAT-SHALAT SUNAH BAB II KELAS 11.
PENILAIAN HARIAN IMAN KEPADA HARI AKHIR.
RENUNGAN.
Etos (motivasi) Kerja Unggulan
Dipresentasikan oleh Ahmad Rifai
فَضَائِلُ الدَّعْوَةِ
KEPEMIMPINAN di MUHAMMADIYAH Oleh: Nur Cholis Huda
Bacalah Basmalah sebelum memulai pelajaran ini !
Surat al-Muzammil Para ulama mengatakan: Surat al-Muzammil termasuk dalam surat Makkiyyah (surat yang diturunkan sebelum Hijrahnya Nabi Muhammad saw) Jabir.
MEDIA PENDIDIKAN Disusun oleh : NUR AMIN : KLS : D/4
MATA KULIAH AGAMA ISLAM
Kandungan Kalimat Syahadat (Madlulusy syahadah)
BAB VI Jujur dan Amanah.
Cinta yang membawa ke surga
WELCOME TO KEPUTRIAN 4 April 2014
Pertemuan Ke-3.
Agama !. Institusi khilafah dalam tradisis politik islam Khilafah (bahasa Arab: خلافة), adalah kepemimpinan, imamah, biasa juga disebut kekhalifahan.
Iman Kepada Qada dan Qadar
Oleh : Dr. Octaria Saputra SABAR dan BERSYUKUR.
TAAT PADA ATURAN TAAT PADA ATURAN. QS. An – Nisa’ 4 : 59 Hai orang-orang yang beriman, ta`atilah Allah dan ta`atilah Rasul (Nya), dan ulil amri di antara.
Cinta yang membawa ke surga
SISTEM POLITIK ISLAM.
Materi III IMAN Oleh: Ahmad Arif Rifan, SHI., MSI.
Materi III IMAN Oleh: Ahmad Arif Rifan, SHI., MSI.
AQIDAH UNIT 6 Kelas Bimbingan Dewasa.
Bab 4 Sifat – sifat Terpuji Tawadhu Taat Qanaah Sabar.
Cinta yang membawa ke surga
BAB 2: AKHLAK MUSLIM TERHADAP TUHANNYA
AL QUR’AN SOLUSI SEMUA PROBLEMA
BERSIKAP DEMOKRATIS Q.S. Ali Imran: 159 Rian Hidayat, S.Pd.I.
فَبِمَا رَحْمَةٍ مِنَ اللَّهِ لِنْتَ لَهُمْ ۖ وَلَوْ كُنْتَ فَظًّا غَلِيظَ الْقَلْبِ لَانْفَضُّوا مِنْ حَوْلِكَ ۖ فَاعْفُ عَنْهُمْ وَاسْتَغْفِرْ لَهُمْ
Setiap umat manusia, baik laki-laki maupun perempuan, wajib untuk menuntut ilmu, menuntut ilmu harus dilakukan dengan penuh semangat dan tidak boleh dengan.
Esensi Puasa dari sudut pandang Hadits Ust H. Abdurrahman Makatita, Lc MA Materi Kajian Islam Ramadhan (KISRA) Hari-2.
Esensi Puasa dari sudut pandang Hadits Ust H. Abdurrahman Makatita, Lc MA Materi Kajian Islam Ramadhan (KISRA) Hari-2.
Toleransi, Kerukunan dan Menghindari Tindak Kekerasan Kelompok 1.
Transcript presentasi:

AKHLAK DAN PERSIAPAN DA’I فقه الدعوة 3 FIQH DAKWAH 3 AKHLAK DAN PERSIAPAN DA’I PROF.DR.KH.DIDIN HAFIDHUDDIN,MS

IKHLAS يَا قَوْمِ لَا أَسْأَلُكُمْ عَلَيْهِ أَجْرًا “Wahai kaumku, aku tidak meminta kepada kalian atas da’wahku ini upah/bayaran.” (QS.Hud: 51) وَيَا قَوْمِ لَا أَسْأَلُكُمْ عَلَيْهِ مَالًا “Wahai kaumku, aku tidak meminta kepada kalian atas da’wahku ini harta.” (Hud: 29)

SIDIQ يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا اتَّقُوا اللَّهَ وَكُونُوا مَعَ الصَّادِقِين Hai orang-orang yang beriman, bertakwalah kepada Allah, dan hendaklah kamu bersama orang-orang yang benar (sidiq). (At-Taubah: 119)

عَنْ النَّبِيِّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ إِنَّ الصِّدْقَ يَهْدِي إِلَى الْبِرِّ وَإِنَّ الْبِرَّ يَهْدِي إِلَى الْجَنَّةِ وَإِنَّ الرَّجُلَ لَيَصْدُقُ حَتَّى يَكُونَ صِدِّيقًا وَإِنَّ الْكَذِبَ يَهْدِي إِلَى الْفُجُورِ وَإِنَّ الْفُجُورَ يَهْدِي إِلَى النَّارِ وَإِنَّ الرَّجُلَ لَيَكْذِبُ حَتَّى يُكْتَبَ عِنْدَ اللَّهِ كَذَّابًا Dari Abdullah bin Mas’ud r.a., dari Nabi Muhammad saw. bahwasanya beliau bersabda. “Sesungguhnya sidiq itu membawa pada kebaikan, dan kebaikan akan menunjukkan pada surga. Dan seseorang beperilaku sidiq, hingga ia dikatakan sebagai seorang yang siddiq. Sementara kedustaan akan membawa pada keburukan, dan keburukan akan mengantarkan pada api neraka. Dan seseorang berperilaku dusta, hingga ia dikatakan sebagai pendusta.” (HR. Bukhari, no. 6094)

AMANAH Amanah adalah perintah Allah yang harus ditunaikan. Allah Subhanahu wa Ta’ala berfirman dalam surat an Nisa, ayat ke-58: إِنَّ اللّهَ يَأْمُرُكُمْ أَن تُؤدُّواْ الأَمَانَاتِ إِلَى أَهْلِهَا… “Sesungguhnya Allah menyuruh kamu menyampaikan amanat kepada yang berhak menerimanya…”

مَا خَطَبَنَا نَبِيُّ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ، إِلاَّ قَالَ: لاَ إِيْـمَانَ لِمَنْ لاَ أَمَانَـةَ لَهُ، وَلاَ دِيْـنَ لِمَنْ لاَ عَهْدَ لَـهُ. Tidaklah Nabiyullah shallallahu ‘alaihi wa sallam berkhutbah kepada kami, melainkan beliau bersabda, “Tidak ada iman bagi orang yang tidak memiliki (sifat) amanah, dan tidak ada agama bagi orang yang tidak menepati janjinya”. (HR Ahmad)

YAKIN وَجَعَلْنَا مِنْهُمْ أَئِمَّةً يَهْدُونَ بِأَمْرِنَا لَمَّا صَبَرُوا وَكَانُوا بِآَيَاتِنَا يُوقِنُونَ Dan Kami jadikan di antara mereka itu pemimpin- pemimpin yang memberi petunjuk dengan perintah Kami ketika mereka sabar. Dan adalah mereka meyakini ayat-ayat Kami.(QS. Al-Sajdah: 24)

SABAR وَلَقَدْ كُذِّبَتْ رُسُلٌ مِنْ قَبْلِكَ فَصَبَرُوْا عَلَى مَا كُذِّبُوْا وَأُوْذُوْا حَتَّى أَتَاهُمْ نَصْرُنَا “Dan sesungguhnya telah didustakan (pula) rasul-rasul sebelum kamu, akan tetapi mereka sabar terhadap pendustaan dan penganiayaan (yang dilakukan) terhadap mereka, sampai datang pertolongan Kami kepada mereka.” (QS.Al-An’am: 34)

RIFQU (LEMAH LEMBUT) فَبِمَا رَحْمَةٍ مِّنَ اللّهِ لِنتَ لَهُمْ وَلَوْ كُنتَ فَظّاً غَلِيظَ الْقَلْبِ لاَنفَضُّواْ مِنْ حَوْلِكَ فَاعْفُ عَنْهُمْ وَاسْتَغْفِرْ لَهُمْ وَشَاوِرْهُمْ فِي الأَمْرِ فَإِذَا عَزَمْتَ فَتَوَكَّلْ عَلَى اللّهِ إِنَّ اللّهَ يُحِبُّ الْمُتَوَكِّلِينَ. "﴿ال عمران: ١٥٩﴾. “Maka disebabkan rahmat dari Allah-lah kamu berlaku lemah-lembut terhadap mereka. Sekiranya kamu bersikap keras lagi berhati kasar, tentulah mereka menjauhkan diri dari sekelilingmu. Karena itu ma`afkanlah mereka, mohonkanlah ampun bagi mereka, dan bermusyawaratlah dengan mereka dalam urusan itu. Kemudian apabila kamu telah membulatkan tekad, maka bertawakkallah kepada Allah. Sesungguhnya Allah menyukai orang-orang yang bertawakkal kepada-Nya.” (QS. Ali Imran [3]: 159). عَلَيْكِ بِالرِّفْقِ ، وَإِيَّاكَ وَالْعُنْفِ ، وَالْفَحْشِ ، إِنَّ الرِّفْقَ لاَ يَكُوْنُ فِيْ شَيْءٍ إِلاَّ زَانَهُ ، وَلاَ يَنْزِعُ مِنْ شَيْءٍ إِلاَّ شَانَهُ. {رواه مسلم}. “Wajib bagimu untuk berbuat lemah lembut, berhati-hatilah dari sikap keras dan keji, sesungguhnya tidaklah sikap lemah lembut ada pada suatu perkara kecuali akan menghiasinya, dan tidaklah ia dicabut dari sesuatu, melainkan akan memburukkan perkara tersebut”. (HR. Muslim)

TAWADHU وَاخْفِضْ جَنَاحَكَ لِمَنِ اتَّبَعَكَ مِنَ الْمُؤْمِنِينَ dan rendahkanlah dirimu terhadap orang- orang yang mengikutimu, yaitu orang-orang yang beriman. (QS. asy-Syu'ara:215)

PENYAYANG (RAHMAH) وَمَا أَرْسَلْنَاكَ إِلَّا رَحْمَةً لِلْعَالَمِينَ Dan tidaklah Aku utus engkau (Muhammad) kecuali untuk rahmat bagi sekalian alam(QS.al-Anbiyaa’: 107)

ISTIQAMAH إِنَّ الَّذِينَ قَالُوا رَبُّنَا اللَّهُ ثُمَّ اسْتَقَامُوا فَلَا خَوْفٌ عَلَيْهِمْ وَلَا هُمْ يَحْزَنُونَ ﴿١٣﴾ أُولَٰئِكَ أَصْحَابُ الْجَنَّةِ خَالِدِينَ فِيهَا جَزَاءً بِمَا كَانُوا يَعْمَلُونَ ﴿١٤﴾ "Sesungguhnya orang-orang yang mengatakan: "Tuhan Kami ialah Allah", kemudian mereka tetap istiqamah Maka tidak ada kekhawatiran terhadap mereka dan mereka tiada (pula) berduka cita. mereka Itulah penghuni-penghuni surga, mereka kekal di dalamnya; sebagai Balasan atas apa yang telah mereka kerjakan ". (QS Al-Ahqaaf: 13- 14)

PERSIAPAN DA’I Karena dakwah adalah tugas dan kewajiban yang sangat mulia, tetapi dipastikan akan banyak tantangan dan rintangannya. Seperti dialami para Rasul dan Nabi terdahulu, juga para alim ulama, para mujahid, dan para salafusshalih. Firman-Nya dalam QS. Ali Imran [3] ayat 184. فَإِن كَذَّبُوكَ فَقَدْ كُذِّبَ رُسُلٌ مِّن قَبْلِكَ جَآؤُوا بِالْبَيِّنَاتِ وَالزُّبُرِ وَالْكِتَابِ الْمُنِيرِ. ﴿ال عمران: ١٨٤﴾. “Jika mereka mendustakan kamu, maka sesungguhnya rasul-rasul sebelum kamupun telah didustakan (pula), mereka membawa mu`jizat-mu`jizat yang nyata, Zabur dan kitab yang memberi penjelasan yang sempurna.” (QS. Ali Imran [3]: 184).

PERSIAPAN DA’I Karena itu, setiap da’i harus mempersiapkan diri dengan sebaik-baiknya, seperti persiapan ilmu agama, ilmu komunikasi, ilmu psikologi, ilmu pendidikan, dan ilmu lainnya yang merupakan pendukung bagi keberhasilan dakwah. Termasuk membiasakan diri melakukan ibadah-ibadah sunnah yang mengundang ridla Allah SWT. Seperti tahajjud, dan membaca al-Qur’an. Firman-Nya dalam QS. Al- Muzammil [73] ayat 1-6 dan QS. Al-Isra’ [17] ayat 79.

FIRMAN ALLAH SWT يَا أَيُّهَا الْمُزَّمِّلُ ﴿١﴾ قُمِ اللَّيْلَ إِلَّا قَلِيلاً ﴿٢﴾ نِصْفَهُ أَوِ انقُصْ مِنْهُ قَلِيلاً ﴿٣﴾ أَوْ زِدْ عَلَيْهِ وَرَتِّلِ الْقُرْآنَ تَرْتِيلاً ﴿٤﴾ إِنَّا سَنُلْقِي عَلَيْكَ قَوْلاً ثَقِيلاً ﴿٥﴾ إِنَّ نَاشِئَةَ اللَّيْلِ هِيَ أَشَدُّ وَطْءاً وَأَقْوَمُ قِيلاً ﴿٦﴾. {المزمل: 1-6}. “Hai orang yang berselimut (Muhammad) (1) Bangunlah (untuk sembahyang) di malam hari, kecuali sedikit (daripadanya) (2) (yaitu) seperduanya atau kurangilah dari seperdua itu sedikit (3) Atau lebih dari seperdua itu. Dan bacalah Al Qur'an itu dengan perlahan-lahan (4) Sesungguhnya Kami akan menurunkan kepadamu perkataan yang berat (5) Sesungguhnya bangun di waktu malam adalah lebih tepat (untuk khusyuk) dan bacaan di waktu itu lebih berkesan (6).” (QS. Al-Muzammil [73]: 1-6).” وَمِنَ اللَّيْلِ فَتَهَجَّدْ بِهِ نَافِلَةً لَّكَ عَسَى أَن يَبْعَثَكَ رَبُّكَ مَقَاماً مَّحْمُوداً. ﴿الإسراء: ٧٩﴾. “079. Dan pada sebahagian malam hari bersembahyang tahajudlah kamu sebagai suatu ibadah tambahan bagimu: mudah-mudahan Tuhan-mu mengangkat kamu ke tempat yang terpuji.” (QS. Isra’ [17]: 79).”

HADITS NABI SAW قَالَ رَسُوْلُ اللهُ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ: عَلَيْكُمْ بِقِيَامِ اللَّيْلِ فَإِنَّهُ دَأْبُ الصَّالِحِيْنَ قَبْلَكُمْ وَقُرْبَةٌ إِلَى اللهِ تَعَالَى وَمَنْهَاةٌ عَنِ الإِثْمِ، وَتَكْفِيْرُ لِلسَّيِّئَاتِ وَمَطْرَدَةٌ لِلْدَاءِ عَنِ الْجَسَدِ. {رواه أحمد عن بلال}. “Rasulullah Saw. bersabda: “Hendaknya kalian bangun malam (melakukan qiyamullail/tahajjud), karena sesungguhnya hal itu sudah menjadi kebiasaan dan kelaziman orang-orang shaleh sebelum kalian; sebagai pendekatan diri kepada Allah; dapat mencegah diri dari dosa; dapat melebur kesalahan; dan dapat mengusir penyakit yang ada pada tubuh kita.” (HR. Ahmad dari Bilal).

HADITS NABI SAW قَالَ حُمَيْدُ بْنُ عَبْدِ الرَّحْمَنِ ، سَمِعْتُ مُعَاوِيَةَ خَطِيبًا ، يَقُولُ : سَمِعْتُ النَّبِيَّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ ، يَقُولُ : " مَنْ يُرِدِ اللَّهُ بِهِ خَيْرًا يُفَقِّهْهُ فِي الدِّينِ ، وَإِنَّمَا أَنَا قَاسِمٌ وَاللَّهُ يُعْطِي ، وَلَنْ تَزَالَ هَذِهِ الْأُمَّةُ قَائِمَةً عَلَى أَمْرِ اللَّهِ لَا يَضُرُّهُمْ مَنْ خَالَفَهُمْ حَتَّى يَأْتِيَ أَمْرُ اللَّهِ. {متفق عليه}. “Humaid bin Abdurrahman RA berkata: Ketika Mu'awiyah menyampaikan khutbah, aku ada mnedengar dia berkata: "Aku mendengar Rasulullah sollallahu alaihi wasallam bersabda: ((Jika Allah ingin memberi kebaikan kepada seseorang, maka Allah akan memberinya dalam bentuk kefahaman mendalam tentang hal-hal agama. Sesungguhnya aku ini hanyalah Qasim (yang membahagikan- hanya menyampaikan ilmu kepada manusia) sedangkan Allah lah yang akan memberi (membuat seseorang itu memahami ilmu yang diterima.) Dan ingatlah, bahawa selama mana umat ini menegakkan agama Allah, tidak akan ada sesiapa pun yang mampu menjatuhkan mereka, dan hal ini akan berterusan sehingga tiba hari Qiamat.)).” (HR. Muttafaq ‘Alaih).