CARA KONSERVASI ENERGI TERHADAP KENDARAAN BERMOTOR
A. SASARAN PENGAMATAN KONSERVASI. Pemakaiaan BBM sebagai sumber energi bagi kendaraan bermotor adalah hal yang mutlak. Kerena itu konversi energi untuk kendaraan bermotor adalah mengarahkan pemakaian BBM secara lebih hemat, tanpa mengurangi peranan nya, artinya meningkatkan efisiensi pemakaian dan mengurangi kebutuhan yang tidak perlu. Berdasarkan pengamatan faktor penyebab pemborosan pemakaian bahan bakar pada kendaraan bermotor antara lain adalah :
TEKNIK MENGEMUDI. a. Penggunaan kendaraan tanpa tujuan yang jelas dan tidak tepat sehingga trayek terlalu panjang, jalan jelek, dan menemui trafic jam. b. Mengemudikan kendaraan dengan kejutan (melepas kopling dengan mendadak). c. Meletakkan kaki pada kopling (menekan separoh kopling). d. Menyentak-nyentak pedal gas. e. Pemanasan mesin terlalu lama, dan menekan pedal gas secara berlebihan.
f. Kebiasaan membiarkan mesin hidup pada saat sedang menunggu. g f. Kebiasaan membiarkan mesin hidup pada saat sedang menunggu. g. Kebiasaan mengusi tangki bahan bakar terlalu penuh dan sampai tumpah. h. Penggunaan gigi (versnelling ) tidak sesuai dengan kecepatan. Versnelling rendah untuk kecepatan tinggi. i. Kebiasaan mengemudi dengan kecepatan melebihi kecepatan optimal pada jalan rata bebas .
2. PERAWATAN KENDARAAN. a. Penyetelan katup mesin tidak sempurna. b 2. PERAWATAN KENDARAAN. a. Penyetelan katup mesin tidak sempurna. b. Pengapian kurang sempurna. c. Karburator tidak sempurna sering luber. d. Suhu mesin terlalu panas ( air pendingin kurang, minyak pelumas sudah encer). e. Tekanan ban tidak sesuai dengan beban. f. Penyetelan bagian2 kendaraan yg tidak tepat
3. PEMAKAIAN KENDARAAN a. Penggunaan kendaraan tidak sesuai dengan kebutuhan. b. Membebani kendaraan melebih kapasitas. c. Menambah bagasi diatas kendaraan (menambah tahanan angin) d. Menambah peralatan yang memerlukan energi seperti: AC, Fan, lampu lampu, acessories, dll.
4. PENYEDIAAN PRASARANA DAN PERATURAN LALIN a 4. PENYEDIAAN PRASARANA DAN PERATURAN LALIN a. Panjang jalan tidak sebanding dengan jumlah kendaraan. b. Kurang berfungsinya jembatan penyeberangan menghambat lalulintas. c. Sistem parkir yang menimbulkan bottleneck. d. Belum mantapnya sistem rayonisasi perkotaan yang mempengaruhi pusat perbelanjaan. e. Sistem pengaturan lalulintas kurang cermat, adanya macam-macam kendaraan dalam jalur yang sama.
f. Persilangan antara jalan raya dengan jalan raya dan jalan kereta api (menghambat lalulintas). g. Berbaurnya kendaraan cepat dan lambat. h. Kurangnya disiplin para pengemudi / pemakai lalulintas. i. Jumlah kendaraan tua yang beroperasi cukup besar.
B. CARA PENGHEMATAN BAHAN BAKAR PADA KENDARAAN BERMOTOR. Ditinjau dari segi pemakaian kendaraan bermotor, maka penghematan bahan bakar dapat diperoleh melalui 3 cara : Cara mengemudi yang tepat. Penggunaan kendaraan dan pemakaian peralatan yang tepat. Perawatan kendaraan yang tepat.
CARA MENGEMUDI YANG HEMAT ENERGI. a. Jika mengisi bensin, tangki mobil tidak diisi sampai meluap (pemborosan BBM). b. Mengocok pedal gas dapat membanjiri karburator dan pada gilirannya menyebabkan bahan bakar terbuang. c. Hindari pemanasan yang lama, sebaiknya pemanasan dilakukan sambil berjalan dengan kecepatan rendah bbrp km/jam. d. Gunakan Choke hanya apabila BBM tidak naik. e. Biasakan menentukan tujuan terlebih dahulu sebelum bepergian.
f. Atur pemakaian versnelling sesuai dengan kecepatan dan kemampuan mesin. Gigi rendah dengan kecepatan tinggi akan memakan lebih banyak bahan bakar. g. Hindari pengereman yang tidak perlu, bila di depan lampu pengatur lalin. Dengan tetap menginjak pedal gas dan kemudian mengerem bila dekat dengan garis lampu menyebabkan penggunaan bahan bakar yang lebih banyak. Jaga jarak yang cukup aman, membuntuti kendaraan lain dalam jarak terlalu dekat adalah berbahaya dan dituntut lebih sering mengerem.
Mengemudi tanpa kejutan akan menghemat pemakaian bahan bakar dapat menambah jarak tempuh 1-2 km per liter bahan bakar. h. Jaga agar percepatan berlangsung secara per lahan lahan, jangan mendadak kerena percepatan mendadak memboroskan b.b. i. Menekan gas dengan gaya memompa pedal me mboroskan b.b. j. Bila di jalan raya bebas hambatan, agar dijaga kendaraan melaju dengan kecepatan rata rata 80 km/jam. Kecepatan melebihi 80 km/jam lebih boros energi.
k. Jaga agar setiap kali mulai berjalan (take off) tidak mendadak melainkan perlahan-lahan. l. Pakailah rem tangan pada waktu berhenti di tanjakan. Jangan biasakan merem kendaraan dengan memainkan kopling dan gas. m. Hindari kebiasaan meletakan kaki pada pedal kopling pada waktu mengemudi. n. Pertahankan kecepatan yang moderat, anda dapat menambah jarak tempuh sebanyak 20% pada kecepatan 65 km/jam apabila dibanding kan dengan kecepatan 100 km/jam dengan memanfaatkan BBM yang sama.
2. PERAWATAN KENDARAAN AGAR HEMAT ENERGI 2. PERAWATAN KENDARAAN AGAR HEMAT ENERGI. Dengan merawat kendaraan secara wajar dan mengganti bagian yang sudah tidak berfungsi lagi tepat pada waktunya akan menghemat pemakaian bahan bakar sekitar 10 % . a. Busi harus dirawat dengan membersihkan dan menyetel jaraknya sesuai petujuk normal. b. Pengapian dan distributor harus distel sesuai dengan petunjuk normal. c. Karburator agar dibersihkan dan di stel untuk mencapai campuran bahan bakar / udara yang tepat dan menyala ( stoichiometri).
d. Saringan udara perlu dirawat dengan jalan membersihkan dari debu dan kotoran. Bila sulit dibersihkan sebaiknya diganti saja. e. Saringan bensin supaya dibersihkan agar tidak sukar dihidupkan sehingga pemborosan arus listrik accu. f. Radiator dirawat agar sistem pedinginan berjalan dengan baik.Mesin yang panas kerena pendinginan kurang baik, boros bahan bakar. g.Platina agar dibersihkan dan distel sesuai dgn petunjuk normal. Periksa kondensator.
h. Klep masuk dan buang agar distel sesuai petunjuk normal. i h.Klep masuk dan buang agar distel sesuai petunjuk normal. i. Jaga kopling agar tidak sampai slip. j. Periksa agar pompa bensin, saluran bensin, dan tangki bensin tidak bocor Tutup tangki dengan baik agar jangan terlampau banyak penguapan. k. Minyak pelumas diganti setelah lk 2000 km jln. l. Permukaan air accu agar sering diperksa. m. Rem mobil agar diperiksa untuk mencegah penggesekan sepatu rem roda.
n. Tekanan ban agar sesuai dengan kebutuhan n. Tekanan ban agar sesuai dengan kebutuhan. Tekanan ban yang rendah menyebabkan tahanannya (rolling resistance) bertambah yang berakibat pemborosan energi. o. Ukuran ban yang digunakan agar sesuai dengan ukuran yang dianjurkan pabrik. Ukuran ban yang lebih besar pemborosan bahan bakar. p. Roda harus balance dan di spooring untuk mencegah terjadinya sereten (drag) pada ban yang akan mengakibatkan pemborosan ban dan bahan bakar.
3. CONTOH PEMBOROSAN DAN PENGHEMATAN. a 3. CONTOH PEMBOROSAN DAN PENGHEMATAN. a. Busi yang tidak berfungsi menyebabkan pemborosan bahan bakar, misal pada motor 6 silinder. Apabila 1 busi mati pemakaian bahan bakar akan naik antara 20 % - 25 %. Apabila 2 busi mati menyebabkan pemakaian bahan bakar naik 50 % - 60 %. b. Saat penyalaan/penyemprotan bahan bakar yang kurang tepat menaikkan pemakaian bahan bakar sampai 80 %
c. Kecepatan konstan 65 km/jam akan meng hemat BBM sekitar 9,8 % dibanding dengan kecepatan sebesar 80 km/jam dan seterusnya. d. Kecepatan konstan 80 km/jam dibandingkan dengan kecepatan konstan 110 km/jam akan menghemat pemakaian BBM 25 %.
e. Tekanan ban yang terlalu rendah (< 20% dari pada tekanan yang ditentukan menyebabkan pemborosan bahan bakar 15 %. f. Sebuah mobil 2 tonmenggunakan 40% lebih banyak bahan bakar untuk setiap km nya di banding dengan mobil berat 1 ton.
4. PENGARUH KECEPATAN KONSTAN TERHADAP PENGHEMATAN BAHAN BAKAR. Rata-rata kecepatan yg lebih rendah pada jalan raya berarti pemakaian BBM yang lebih hemat. Kecepatan tetap pada 60 -80 km/jam merupa kan optimum pemakaian energi hemat pada rata2 kendaraan. Di atas 80 km/jam ternyata kehematan pemakaianan bahan bakar semakin menurun.
Setiap perubahan kecepatan 15 km/jam diatas 80 km/jam menunjukkan penurunan yang dramatik dalam penghematan energi. Bertambah besarnya pemakaian BBM pada kece patan di atas 80 km/jam antara lain disebab kan oleh kenaikan daya tahan rol (gesekan jalan) dan tahanan angin yang semakin besar.