Pengembangan Kepribadian Indonesia melalui Bahasa Indonesia
Jika hendak mengenal orang berbangsa Lihat kepada budi dan bahasa (Gurindam Dua Belas, Raja Ali Haji)
Tenaga (ke)Pendidik(an) berkepribadian Indonesia mencintai bahasa Indonesia
Kepribadian Sifat hakiki yang tercermin dari sikap seseorang (bangsa) yang distingtif (KKBI). Ciri khusus (tata pikir, rasa, dan tata laku)
Kepribadian Indonesia: Realita dan Cita-cita Cita-cita: kepribadian pancasilais(bukan pancasialis) Dewasa, agamis, berperikemanusiaan, demokratis, berasa kebangsaan, dan berasa keadilan. Realita?
Mengkhawatirkan….
Bagaimana kepribadian dikembangkan/berkembang? Melalui proses kehidupan alamiah maupun rekayasa. Kepribadiaan merupakan perpaduan sifat bawaan dan pengaruh lingkungan.
Kebutuhan Kepribadian terbentuk dalam upaya memenuhi kebutuhan Kebutuhan: Jasmani, pertumbuhan, rasa aman, pengalaman baru, kasih sayang, pengakuan
Kebutuhan (Ausubel, 1968) penjelajahan manipulasi kegiatan stimuli pengetahuan peningkatan rasa diri
Abraham Maslow (1970) Aktualisasi diri Prestasi dan pengakuan Rasa diterima dan dicintai Rasa aman Kebutuhan jasmani
Sarimin butuh dilindungi dan dicintai.
Hubungan bahasa dengan kebutuhan Menggunakan bahasa untuk berkomunikasi dalam memenuhi kebutuhannya Penguasaan bahasa sejalan dengan pemenuhan kebutuhan
Konteks sosiolinguistik Indonesia Bahasa ibu (wilayah lokal) Bahasa Indonesia (wilayah nasional) Bahasa internasional (wilayah situasional)
Menguasai (tiga) bahasa fungsional secara berlapis Potensi berkembangnya kepribadian Potensi membangun bangsa yang kuat
FUNGSI BI DALAM MENGEMBANGKAN KEPRIBADIAN INDONESIA Meningkatkan DAYA BI Kendala: minimnya kesadaran menggunakan BI secara baik dan benar. Penguasaan BI sebagai prasyarat bekerja?
Kinerja BI Tenaga (ke)Pendidik(an) berkepribadian Indonesia Segi isi: kinerja bahasa menunjukkan (1) karakter Indonesia dan (2) pengetahuan yang luas tentang Indonesia dengan persoalan mutakhirnya. Segi bahasa: menyuguhkan konsep, ide, gagasan, dan sikap dalam BI yang baik (tepat konteks) dan benar (akurat tata bahasa)
Simpulan Cerminan tanggung jawab sebagai warga negara dan rasa cinta terhadap tanah air, bangsa, dan bahasa.
Aktualisasi bahasa Indonesia dengan karakter Indonesia Ekspresi religiositas (keber-agamaan): keoptimisan/keyakinan Keberadaban: santun, lemah-lembut, jujur Membangun soliditas: toleran, menggugah, inspiratif, motivatif Argumentatif dan solutif: bijaksana, rasional, logis, faktual, opsional keberadilan:objektif, moderat, tidak berpihak
Amanat Syaiyidina Ali bin Abi Thalib Amanat Syaiyidina Ali bin Abi Thalib. ”Bahasa yang rusak menggambarkan akhlak yang sudah rusak pula,”
Akhirnya, semoga kecintaan kita terhadap bahasa Indonesia tidak seperti gerak rupiah: fluktuatif, mengkhawatirkan.