EDWARD CHACE TOLMAN.

Slides:



Advertisements
Presentasi serupa
KEMENTERIAN PENDIDIKAN NASIONAL UNIVERSITAS SEBELAS MARET PROGRAM DOKTOR ILMU PENDIDIKAN S U R A K A R T A 2011 Oleh : LUGTYASTYONO BN Tugas.
Advertisements

HAKIKAT BELAJAR dan PEMBELAJARAN di SD/MI
Siti Arofah( ) Fransisca Dwi Listiani( )
LEARNING / BELAJAR.
TEORI BELAJAR.
MODEL PEMBELAJARAN PENEMUAN (DISCOVERY LEARNING)
Belajar Pemecahan Masalah
MODEL PEMBELAJARAN PENEMUAN (DISCOVERY LEARNING)
Rewards & Punishments.
Hakikat Belajar dan Pembelajaran
Sebagai Metode Dasar Psikoterapi
Rewards & Punishments.
SAINS – TEKNOLOGI - MASYARAKAT
Pembelajaran Konsumen
PENGKONDISIAN OPERAN (lanjutan) (sumber: Ormrod,…)
Pertemuan Kedua Belajar dan Pembelajaran
YENI WIDYASTUTI, S.Sos., M.Si
Pembelajaran Konsumen
KONSTRUKTIVISME DALAM PEMBELAJARAN
KETERAMPILAN DASAR MENGAJAR
KONSEP-KONSEP PERILAKU
Pembelajaran Konsumen
Psikologi Behavioristik: Teori Belajar Pavlov, Thorndike, dan Skinner serta Penerapannya dalam Pembelajaran Matematika.
Model discovery learning
PENDEKATAN PERILAKU/ BEHAVIORISTIK
Kondisi Belajar dan Masalah Belajar
Aplikasi, Perspektif & Metode Penelitian Dalam Psikologi
PENDEKATAN PENELITIAN (Strategi Penelitian) KUALITATIF
WINNY PUSPASARI THAMRIN
MOTIVASI BELAJAR Fungsi Motivasi Dalam Belajar Fungsi Motivasi
TEORI BELAJAR Teori Behaviorisme Oleh : Iswadi, M. Pd.
PENDEKATAN PENELITIAN (Strategi Penelitian) KUALITATIF
Pembelajaran berbasis masalah & teori pembelajaran Kognitif (E. C
PSIKOLOGI BELAJAR.
MODEL PEMBELAJARAN PENEMUAN (DISCOVERY LEARNING)
MOTIVASI BELAJAR Fungsi Motivasi Dalam Belajar Fungsi Motivasi
1. Sudah tentu anda pernah SMP dan SMA !
Adhyatman Prabowo, M.Psi
TEORI BELAJAR BEHAVIORISTIK
MODEL PEMBELAJARAN PENEMUAN (DISCOVERY LEARNING)
MODEL PEMBELAJARAN PENEMUAN (DISCOVERY LEARNING)
HAKEKAT DAN TEORI PEMBELAJARAN Oleh : Halimah Af’ida D
Teori Kognitif Dominan
Proses Berfikir dan Pemecahan Masalah Secara Kreatif Dan Konsep Belajar Kelompok 6 : Amelia Agustina Derra Farhan F Dicky Moch Zaelani.
Abigail Christina Mulia
“UPAYA PENINGKATAN KOMPETENSI MENGAJAR MENUJU GURU PROFESIONAL”
MODEL PEMBELAJARAN PENEMUAN (DISCOVERY LEARNING)
Paikologi pendidikan Login.
Metode Penelitian, Aplikasi & Perspektif dalam Psikologi PERTEMUAN 2
MODEL PEMBELAJARAN PENEMUAN (DISCOVERY LEARNING)
Teori Belajar Behavioristik & Penerapannya dalam Pembelajaran
TEORI BELAJAR DAN MOTIVASI
MODEL PEMBELAJARAN PENEMUAN (DISCOVERY LEARNING)
MODEL PEMBELAJARAN PENEMUAN (DISCOVERY LEARNING)
MODEL PEMBELAJARAN PENEMUAN (DISCOVERY LEARNING)
KONSEP BELAJAR DAN PEMBELAJARAN IPA
MODEL PEMBELAJARAN PENEMUAN (DISCOVERY LEARNING)
MOTIVASI BELAJAR Fungsi Motivasi Dalam Belajar Fungsi Motivasi
MODEL PEMBELAJARAN PENEMUAN (DISCOVERY LEARNING)
MODEL PEMBELAJARAN PENEMUAN (DISCOVERY LEARNING)
MODEL PEMBELAJARAN PENEMUAN (DISCOVERY LEARNING)
MODEL PEMBELAJARAN PENEMUAN (DISCOVERY LEARNING)
MODEL PEMBELAJARAN PENEMUAN (DISCOVERY LEARNING)
MODEL PEMBELAJARAN PENEMUAN (DISCOVERY LEARNING)
ManajemenPemasaran.
Classical Conditioning (Pengkondisian Klasik)  Teori Classical Conditioning diperkenalkan oleh Ivan Pavlov, ahli fisiolog dari Rusia.  Teori ini tumbuh.
HOTS (Higher Order Thinking Skills)
Teori Belajar Behavioristik & Penerapannya dalam Pembelajaran Teori belajar behavioristik.ppkm1.
KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN BADAN PENGEMBANGAN SUMBER DAYA MANUSIA PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN DAN PENJAMINAN MUTU PENDIDIKAN MODEL PEMBELAJARAN.
MOTIVASI BELAJAR A.Fungsi Motivasi Dalam Belajar 1.Motivasi adl. Sesuatu yang paling mendasar yang harus ada dalam proses belajar karena hasil belajar.
Transcript presentasi:

EDWARD CHACE TOLMAN

Behaviorisme purposif Seluruh pola perilaku memiliki makna. Akan hilang jika dilihat dr sudut pandang elementistik (harus ada tujuannya) Perilaku Molar Perilaku diarahkan untuk mendapatkan tujuan (untuk mendeskripsikan perilaku), kognitif dan molar Behaviorisme purposif

KONSEP TEORI UTAMA Apa yang dipelajari Konfirmasi Belajar adalah menemukan hal2 tertentu dalam lingkungan, melalui observasi, eksplorasi menemukan kejadian tertentu akan menimbulkan kejadian lain, satu isyarat akan menghasilkan isyarat lain.Ex: jam 5 sore=jam makan, Motivasi: menentukan aspek yang diperhatikan organisme Kuliah dg bu wira-MK belajar: semangat, akrena suka Psi belajar, tapi tidak semangat pada ABK Cognitif map: gambaran tentang lingkungan dan jika individu mengembangakan peta kognitif ia dapat mengembangkan tujuan melalui banyak arah dan memilih tujuan tercepat. Apa yang dipelajari Selama pengembangan kognitif, ekspektasi dipakai organisme. Ekspektasi adalah perkiraan yang akan muncul. Ekspektasi tentatif awal disebut hipotesis dan jika dikonfirmasi akan tetap dipertahankan dan jika tidak dikonfirmasi/dibantah akan diabaikan. Menjawab di kelas diberi jempol, jawab dijempol kebiasaan jawab. Konfirmasi Dilakukan pendekatan yang berbeda beda secara kognitif sampai solusi didapat, tapi bukan karena mencoba respon satu dan respon lain sampai solusi didapat.dg melihat/berpikir. Mengamati/menilai melakukan X rugi  tidak melakukan/lakukan hal lain. Vicarious trial dan error

Belajar Laten Pelenyapan laten Belajar yang tidak diterjemahkan dalam performa/kinerja. Belajar akan disimpan dlm jangka waktu lama sblm dimunculkan dlm bentuk perilaku/performa Latihan strategi oper bola diamati baru dilakukan saat pertandingan/latihan Tikus A tanpa penguatan performa redah Tikus B diberi penguatan terus  performa meningkat stabil Tikus C dikuatkan dipercobaan 11 saja  meningkat cepat, lebih baik dr B. Belajar Laten Jika individu telah mempelajari ekspetasi (perkiraan s1 memunculkan s2) dan tidak dikonfirmasi dalam pengamatannya. Misal: respon tertentu, ekpektasi akan mendapat makanan. jika tdk ada konfirmasi makanan akan trjd pelenyapan. Tikus jalan dpat makanan.  liihat tikus lain tidak dapat makanan suruh jalan, tidak sampai selesai/berhenti. Pelenyapan laten

Belajar Ruang bukan belajar respon Hewan belajar dimana sesuatu itu berada. Melalui jalur langsung ketujuan. Bukan mempelajari respon spesifik dr stimulus spesifik Tolman melakukan percobaan pd tikus pada aparatus Hewan berangkat dari S2  F1 dpt makanan, berangkat dari S1  ke F1 juga. Karena mempelajari ruangan itu ada makanan. Bukan belajar belok kiri. Belajar Ruang bukan belajar respon Ketika kita belajar dan mengetahui sesuatu serta yakin (memiliki nilai insentif yang tinggi) pd hal tersebut dan ekpektasi kita tidak dikonfirmasi maka akan menyebabkan disonansi kognitif (dorongan negatif dan orang yang mengalaminya akan berusaha untuk menguranginya) Percobaan tolman melatih tikus melalui jalur teka teki untuk mendapat bubur dan mencari jalur lain untuk mendapat biji bunga matahari. pd hari ke 10 ditukar performa terganggu. Kita biasa makan nasi padang  diberi nasi kuning males. Ekspektasi Penguatan

ENAM JENIS BELAJAR Chatexes: tendensi belajar untuk mengasosiasikan objek tertentu dg keadaan dorongan. Stimuli tertentu diasosiasikan dengan pemuasan dorongan tertentu maka stimuli akan cenderung dicari saat muncul dorongan tsbt Orang Ind, makan ya Nasi, tidak cocok kalo roti, Belajar semangat kalo ada cemilan pemuas belajar, cari cemilan dlu. Keyakinan ekuivalensi: ketika subtujuan memiliki efek yang sama pd tujuan itu sendiri.(pada dorongan sosial). Merasa diri dihargai/diterima lingk pergaulan tidak perlu mencari2 cara untuk disukai orang lain melalui nilai A. Nilai A= rasa suka dari teman. Ekspektasi medan: Organisme belajar bahwa sesuatu akan menimbulkan sesuatu yang lain (yg dibutuhkan berupa konfirmasi hipotesis). Dapat nilai A psi belajar disukai teman dapat nilai A modifper disukai teman terbiasa mengembangkan pencapaian nilai A di berbagai MK. Dikonfirmasi  dipertahankan, tanpa konfirmasi diabaikan.

Mode medan kognisi: strategi atau cara untuk menangani situasi pemecahan problem (bersifat bawaan dan dimodifikasi oleh pengalaman) jika terdapat hasil menangani problem, akan cenderung diujicobakan lagi dalam situasi sama dimasa mendatang. Masak dg resep A, dapat pujian berkali2 akan masak sesuai resp A, bukan ditambah2i Diskriminasi dorongan: Organisme dapat menentukan dorongannya sendiri dan karenanya dapat merespon dengan benar jika kebutuhan dan tujuannya jelas. Jika kebutuhan dan tujuannya tidak jelas bisa jadi perilakunya tidak tepat. Individu dg tujuan (dapat remun tinggi), dia akan melakukan hal2 yg mendorong menuju tujuan (buat seminar, surat tugas banyak,dll), yg tidak bertujuan , dapat info seminar diem aja, atau diambil semua termsk yg tidak relevan

pendidikan Menekankan pentingnya pemikiran dan pemahaman Pembelajar perlu melakukan tes hipotesis/strategi yg efektif dalam situasi problem atau memecahkan problem, bisa melalui diskusi. Pembelajar perlu dihadapkan pada topik dari berbagai sudut pandang yang berbeda  mengembangkan peta kognitif yang akan menjawab topik tertentu atau lainnya. Guru sebagai konsultan & memberi konfirmasi terhadap hipotesis siswa ketika hipotesis benar untuk semakin mengembangkan peta kognitif Murid diberi kesempatan belajar & eval individu/klasikal  uji ide2 strategis, efektif ide dipertahankan Penguatan ekstrinsik tidak diperlukan  yg penting siswa belajar tekun/konstan  membangun peta kognitif.

TERIMAKASIH