dr. Agustina Sjenny, Sp.KJ

Slides:



Advertisements
Presentasi serupa
NARKOBA Di susun oleh : Ahmad Ali Ridho
Advertisements

GANGGUAN DEPRESI BERAT
A. Pengertian 1. Gangguan psikosis akut dan sementara adalah sekelompok gangguan jiwa yang : Onsetnya akut ( 2 minggu) Sindrom polimorfik Ada stresor.
Dr. Tjhin Wiguna, SpKJ(K) Psikiater Anak
Ruang Lingkup Psikologi
PEDOMAN PENGGOLONGAN DIAGNOSIS GANGGUAN JIWA
GANGGUAN AFEKTIF & BUNUH DIRI
Kegawatdaruratan Psikiatri & Tatalaksana
ZAT ADIKTIF DAN PSIKOTROPIKA
PSIKOLOGI ANAK KHUSUS Minggu 1
GANGGUAN SUASANA PERASAAN ( A F E K T I F )
Praktikum Jiwa 1 Modul Saraf Jiwa
MOOD DISORDER M. Chandika (002) Azka Ananda S (015)
Klasifikasi Kelainan Jiwa
Presentasi Kasus Kertas DT03 Oleh: Calvin Kurnia Mulyadi, Reiva Wisdharila,
PEDOMAN PENGGOLONGAN DIAGNOSIS GANGGUAN JIWA
PSIKOLOGI ABNORMAL & PSIKOPATOLOGI
PSIKOSIS dan DEPRESI POSTPARTUM
PSIKOLOGI ABNORMAL GANGGUAN AFEKTIF (MOOD) OLEH : KELOMPOK VI ROHANA KOMALA SARI UPNI WATI NISA VIRGINIA.
KEHAMILAN DENGAN PENYAKIT GANGGUAN JIWA
PERKEMBANGAN PESERTA DIDIK
ASUHAN KEBIDANAN IV.
MATERI KULIAH PSIKOLOGI KLINIS
MASALAH KESEHATAN MENTAL PD LANSIA
Dissociative disorder
GANGGUAN kepribadian.
depresi Dinas Kesehatan Kota Palembang
NASKAH PSIKIATRI Kuliah 6
dr. ELLY ANGGRENY ANG, SpKJ
SKIZOFRENIA.
Gangguan Psikiatrik akibat Peristiwa Traumatik
Gangguan Psikologis.
Gangguan Jiwa dalam Kehamilan
GANGGUAN SKIZOAFEKTIF
GANGGUAN AFEKTIF BIPOLAR, GANGGUAN PSIKOTIK, GANGGUAN DEPRESI
ASPEK PSIKOLOGIK PADA ANAK DENGAN KELAINAN ENDOKRIN
GANGGUAN CEMAS, FOBIA,PANIK, SOMATOFORM DAN OBSESI KOMPULSIF
Ruang Lingkup Psikologi
Gangguan psikosos akut
Apa? Setelah akhir dari perkuliahan ini, mahasiswa mampu mengembangkan lingkungan pendidikan yang dapat merangsang perkembangan potensi-potensi peserta.
PSIKOLOGI KESEHATAN.
PEDOMAN PENGGOLONGAN DIAGNOSIS GANGGUAN JIWA
PSYCHOSOCIAL PROBLEMS RELATED TO DISASTER AND MANAGEMENT
KONSEP DASAR KESEHATAN JIWA
Apa? Setelah akhir dari perkuliahan ini, mahasiswa mampu mengembangkan lingkungan pendidikan yang dapat merangsang perkembangan potensi-potensi peserta.
Oleh Wildan Fakultas kedokteran Universitas Muhammadiyah Yogyakarta
ZAT PSIKOTROPIKA Pengertian
GANGGUAN ALAM PERASAAN
PSIKOSIS DAN DEPRESI POSTPARTUM
Selamat Sore.
MACAM-MACAM GANGGUAN JIWA
Pembimbing: dr. Dina Fitriningsih,SpKJ, MARS
Laporan Pendahuluan dan Asuhan Keperawatan pada Remaja Ketergantungan NAPZA ADE RIA CARISNA.
GANGGUAN MENTAL & PERILAKU AKIBAT PENGGUNAAN ZAT PSIKOAKTIF
Depresi Dr. Juwita, Sp.KJ.
Attention Deficit Hyperactivity Disorder (ADHD) Mengenal Lebih Dekat dan Penanganannya di Kelas Oleh: Ana Karunia, S.Psi.
MOOD DISORDER REGHINA AMELIA HANIM MUHAMMAD SHIDIQ KRIDANI
PSIKOLOGI ABNORMAL & PSIKOPATOLOGI
OLEH : Dr. Hubertus Kasan Hidajat,Sp.KJ. SEMINAR PROFESIONAL.
Psychological Disorders
GELANDANGAN PSIKOTIK.
ZAT ADIKTIF DAN PSIKOTROPIKA
GANGGUAN WAHAM MENETAP
Sinopsis Setelah merenungkan bunuh diri dengan melompat dari Jembatan Brooklyn , Craig Gilner yang berusia 16 tahun memutuskan untuk pergi ke rumah sakit.
GANGGUAN MOOD MENETAP SIKLOTIMIK & DISTIMIK.
GANGGUAN AFEKTIF TIPE DEPRESI GANGGUAN AFEKTIF TIPE DEPRESI A. Soraya Tenri uleng.
GANGGUAN PSIKOTIK FUNGSIONAL
KONSEP DASAR KESEHATAN JIWA dr. Agustina Sjenny, Sp.KJ.
Transcript presentasi:

dr. Agustina Sjenny, Sp.KJ PPDGJ III dr. Agustina Sjenny, Sp.KJ

PENDAHULUAN Tidak semua perilaku, pikiran, atau perasaan manusia yang nampak atau bermanifestasi secara berbeda, tidak lazim, atau “menyimpang” adalah gangguan jiwa Terutama bila memakai ukuran “normalitas”, nilai-nilai pribadi, nilai budaya atau masyarakat, ataupun perasaan subyektif.

PENDAHULUAN Dikategorikan sebagai gangguan jiwa apabila memenuhi kriteria gangguan jiwa. Bila hanya terjadi penyimpangan atau konflik sosial saja tanpa disfungsi seseorang  tidak dimasukkan ke dalam gangguan jiwa.

Kriteria Gangguan Jiwa Kelompok gejala atau perilaku (yang bermakna), dan dapat ditemukan secara klinis Disertai dengan penderitaan (distress) pada kebanyakan kasus, Berkaitan dengan terganggunya fungsi (disfungsi).

Kriteria Gangguan Jiwa Gangguan jiwa tidak berdiri sendiri berkaitan dengan tubuh dan kondisi tubuh/fisik. Pemeriksaan fisik-psikis  ggn jiwa-fisik; keluhan fisik-psikis Evaluasi secara komprehensif  evaluasi multiaksial

Evaluasi Multiaksial Aksis I : Gangguan Jiwa Aksis II : Ciri Kepribadian /Ggn Kepribadian Aksis III : Kondisi/Penyakit Fisik/Medik Aksis IV : Stresor psikososial Aksis V : Kemampuan Adaptasi Psikososial Tertinggi dlm 1 th terakhir

Penggolongan Ggn Jiwa (PPDGJ III - ICD X) F0 :Ggn Mental Organik, termasuk Ggn Mental Simptomatik F1 :Ggn Mental dan Perilaku Akibat Penggunaan Zat Psikoaktif F2 :Skizofrenia, Ggn Skizotipal dan Ggn Waham (Ggn Psikotik Nonorganik) F3 :Ggn Suasana Perasaan (Mood/Afektif) F4 :Ggn Neurotik, Ggn Somatoform dan Ggn yg Berkaitan dg Stres F5 :Sindrom Tingkah Laku yg Berhubungan dg Ggn Fisiologis dan Faktor Fisik F6 :Ggn Kepribadian dan Perilaku Masa Dewasa F7 :Retardasi Mental F8 :Gangguan Perkembangan Psikologis F9 :Ggn Perilaku dan Emosional dengan Onset Biasanya pada Masa kanak dan Remaja

PPDGJ III F0-F9  hierarkis Ggn jiwa yang terletak dalam urutan di atas mempunyai gejala >> dari yang terletak di bawahnya. Makin ke atas biasanya makin besar tingkat keparahan atau kedaruratannya, khususnya F0, F1, F2, dan F3.

F0 : Gangguan Mental Organik Penyebab : Penyakit pada otak, cedera, atau rudapaksa otak  disfungsi otak Penyakit pada tubuh yang mempengaruhi otak secara fisiologis  disfungsi otak

F0 : Gangguan Mental Organik Disfungsi primer, yaitu akibat penyakit, rudapaksa, atau cedera langsung atau yang terjadi di otak, atau Disfungsi sekunder, yaitu akibat penyakit dalam tubuh yang kemudian secara fisiologis/faali (bukan secara psikologis) mempengaruhi fungsi otak sehingga timbul gejala mental.

F0 : Gangguan Mental Organik Gejala : Ggn sensorium : ggn kesadaran, perhatian Ggn fs kognitif : ggn daya ingat, daya pikir, daya belajar Ggn persepsi , isi pikiran, atau suasana perasaan dan emosi Perubahan kepribadian atau perilaku

Delirium (F05,F1x.03,F1x.40/1) Gangguan kesadaran (kesadaran berkabut-koma) dan perhatian (tidak mampu memusatkan, mempertahankan, dan mengalihkan perhatian) Plus: gangguan persepsi, proses pikir, daya ingat, perilaku psikomotor, emosi dan siklus tidur-bangun Onset cepat, perjalanan penyakitnya hilang-timbul sepanjang hari. Dapat bertumpang-tindih dengan demensia.

Demensia (F00, F01, F02, F03, F1x.73) Gangguan fungsi kognitif yg mencakup gangguan daya ingat (segera dan jangka pendek) Dapat disertai: gejala psikotik, depresi, perubahan kepribadian Penyebab: peny. Alzheimer, vaskular, dll. Bukan sekedar proses penuaan biasa

F1 : Ggn Mental & Perilaku Akibat Penggunaan Zat Psikoaktif Zat psikoaktif adalah : F10 : Golongan alkohol F11 : Golongan opioida (misal : candu, morfin, heroin, dsb) F12 : Golongan kanabinoida (misal : ganja) F13 : Golongan sedativa atau hipnotika (misal : obat tidur) F14 : Golongan kokain F15 : Golongan stimulansia lain termasuk kafein F16 : Golongan halusinogenika F17 : Golongan tembakau F18 : Golongan zat pelarut yang mudah menguap F19 : Golongan zat multipel dan penggunaan zat psikoaktif lainnya

F1 : Ggn Mental & Perilaku Akibat Penggunaan Zat Psikoaktif Diagnosis : gambaran klinis  sindrom klinis : Intoksikasi; Penggunaan yang merugikan; Sindrom ketergantungan; Keadaan putus zat; Keadaan putus zat dengan delirium; Ggn psikotik (organik); Sindrom amnestik (organik); atau Ggn mental lainnya (demensia, ggn kepribadian dan perilaku, dll)

Intoksikasi (F1x.0) Kondisi peralihan yg timbul akibat penggunaan zat psikoaktif  ggn kesadaran, fungsi kognitif, persepsi, afek, perilaku, atau fungsi dan respons psikofisiologis lainnya Intensitas intoksikasi berkurang ~ waktu  hilang bila tidak menggunakan lagi Gejala tidak selalu mencerminkan aksi primer zat

Sindrom ketergantungan (F1x.2) Keinginan yang amat sangat kuat untuk menggunakan zat Sulit untuk tdk menggunakan, menghentikan, atau mengendalikan tingkat penggunaannya, meskipun tahu akibatnya merugikan Keadaan putus zat Toleransi Mengabaikan kenikmatan karena zat lain Meningkatnya waktu yang dipakai untuk mendapatkan, menggunakan, atau pulih dari pengaruhnya

Keadaan putus zat (F1x.3) Sekelompok gejala dengan aneka bentuk dan keparahan yang terjadi pada penghentian zat sesudah penggunaan zat yang terus-menerus dan dalam jangka panjang dan/atau dosis tinggi Pasien akan melaporkan bahwa gejala ini akan mereda bila meneruskan pemakaian Onset dan perjalanannya terbatas (waktunya), terkait dengan jenis zat Dapat dengan komplikasi kejang

F1 : Ggn Mental & Perilaku Akibat Penggunaan Zat Psikoaktif Hal lain yg dipakai untuk membuktikan bhw ggn jiwa yang terjadi adalah akibat dari zat psikoaktif berdasarkan : Laporan individu Pemeriksaan darah, urin Bukti lain, misal : adanya zat itu pada pasien

F2 : Skizofrenia, Ggn Skizotipal dan Ggn Waham Ciri khas : gejala psikotik yang cukup bermakna dan yang tidak disebabkan oleh Gangguan Mental Organik (F0) dan Gangguan Mental dan Perilaku akibat Penggunaan Zat Psikoaktif (F1).

F2 : Skizofrenia, Ggn Skizotipal dan Ggn Waham Gejala psikotik : halusinasi, perilaku gaduh gelisah, kacau, aktivitas berlebihan atau retardasi psikomotor berat, perilaku katatonik, pembicaraan yang kacau-tanpa tilikan yang baik waham

F2 : Skizofrenia, Gangguan Skizotipal dan Gangguan Waham Yang tergolong dalam blok ini adalah : F20 : Skizofrenia gejala khas skizofrenia ≥ 1 bulan F21 : Ggn Skizotipal tidak pernah ditemukan gejala psikotik, tapi dimasukkan ke dalam blok ini krn tmsk dlm kelg skizofrenia

F2 : Skizofrenia, Gangguan Skizotipal dan Gangguan Waham Yang tergolong dalam blok ini adalah : F22 : Ggn Waham Menetap hanya terdapat waham yang tidak aneh, ≥ 3 bulan F23 : Ggn Psikotik Akut dan Sementara gejala psikotik yang timbul akut (onset < 2 minggu dari keadaan premorbid yang normal)  sembuh sempurna < 3 bulan

F2 : Skizofrenia, Gangguan Skizotipal dan Gangguan Waham Yang tergolong dalam blok ini adalah : F24 : Gangguan Waham Terinduksi waham pada satu atau lebih orang akibat ia atau mereka diinduksi oleh seorang penderita ggn waham yang akrab sekali hubungannya dengan dirinya/mereka

F2 : Skizofrenia, Gangguan Skizotipal dan Gangguan Waham Yang tergolong dalam blok ini adalah : F25 : Gangguan Skizoafektif terdapat episode psikotik terdapat gejala skizofrenia dan gejala mood/afektif secara bersama-sama dalam episode itu F28 : Gangguan Psikotik Lainnya untuk gangguan psikotik nonorganik tapi tidak memenuhi kriteria F20 – F25

F3 : Ggn Suasana Perasaan (Mood/Afektif) Ciri khas : Perubahan suasana perasaan yg bermakna : depresi (yang dapat disertai kecemasan) elasi/peningkatan suasana perasaan (manik) Sifat episodik, berulang, atau dapat pula bersifat kronis berkepanjangan Dapat disertai gejala psikotik bila gejala psikotiknya mereda/hilang, kondisi manik/depresi masih berlangsung

F3 : Ggn Suasana Perasaan (Mood/Afektif) Yang termasuk dalam blok ini adalah : F30 : Episode Manik F31 : Ggn Afektif Bipolar (manik dan depresif) F32 : Episode Depresif F33 : Episode Depresif Berulang F34 : Ggn Suasana Perasaan (Mood) Menetap F38 : Ggn Suasana Perasaan Lainnya

Kriteria diagnosis depresi Kriteria Mayor : Afek depresi Mudah lelah, kehilangan minat Kehilangan ide Kriteria Minor : Konsentrasi menurun Pesimis thd masa depan Gangguan makan Gangguan tidur Usaha bunuh diri Merasa bersalah, harga diri menurun Merasa hampa

F4 : Ggn Neurotik,Ggn Somatoform & Ggn yg Berkaitan dg Stres Ciri khas : Kecemasan, Fobia, Obsesif-kompulsif, Reaksi terhadap stres, Disosiatif, atau Somatoform

F4 : Ggn Neurotik, Ggn Somatoform & Ggn yg Berkaitan dg Stres Ggn dlm perasaan, perilaku atau proses pikir yang irasional, egodistonik, namun tidak dapat dikendalikan oleh pasien Tilikan (walau terganggu sampai tertentu) namun masih baik Pasien biasanya datang berobat atas keinginan sendiri

F4 : Ggn Neurotik, Ggn Somatoform & Ggn yg Berkaitan dg Stres Gg. Anxietas Menyeluruh Gg. Panik Gg. Anxietas Fobik Gg. Obsesif-Kompulsif Gg. Somatoform Gg. Disosiatif

F5. Sindrom Tingkah Laku yang berhub dg Gg Fisiologis dan Faktor Fisik Termasuk dalam kelompok ini: Gg Makan (F50) Anoreksia Nervosa, Bulimia Nervosa Gg Tidur Non-organik (F51) Insomnia, hipersomnia, somnabulisme, night terror, nightmare Disfungsi Seksual non-organik (F52) Kurang/hilangnya nafsu seksual, kegagalan respons genital, ejakulasi dini, vaginismus, dorongan seksual berlebihan, dll.

F6. Gangguan Kepribadian Pola perilaku yg tertanam dalam, berlangsung lama, yang muncul sebagai respons yang KAKU bila individu dihadapkan kepada situasi sosial atau personal. Pola ini menunjukkan deviasi bermakna dibandingkan dengan umumnya orang Seringkali berkaitan dengan penderitaan dan masalah dalam fungsi sosial

Gangguan Kepribadian (F60) GK Paranoid GK Skizoid GK Dissosial GK Emosional tak stabil GK Histrionik, narsisistik GK Anankastik GK Menghindar GK Dependen

F7.Retardasi Mental Perkembangan mental yang terhenti atau tidak lengkap Ditandai oleh hendaya ketrampilan selama masa perkembangan Mempengaruhi semua tingkat intelegensi, yi. kemampuan kognitif, bahasa, motorik, dan sosial Dapat terjadi dengan/tanpa gg.jiwa atau gg.fisik lain

Retardasi Mental RM Ringan (F70) RM Sedang (F71) IQ 50-69 Educable, dapat mandiri RM Sedang (F71) IQ 35-49 Lazim ditemui disabilitas fisik Trainable, dapat melakukan fungsi sehari-hari namun memerlukan pengawasan

Retardasi Mental RM Berat (F72) RM Sangat Berat (F73) IQ 20-34 Disabilitas motorik mencolok RM Sangat Berat (F73) IQ <20 Vegetatif Senantiasa memerlukan bantuan

Gangguan Perkembangan (F80-90) Umumnya mempunyai gambaran sbb: Onset bervariasi selama masa bayi/anak Hendaya/kelambatan perkembangan fungsi yang berhubungan erat dengan kematangan SSP Berlangsung terus-menerus tanpa remisi & kekambuhan yg khas untuk banyak gangguan jiwa Gangguannya tidak mempengaruhi seluruh aspek intelegensi Hendayanya berkurang secara progresif dg bertambahnya usia anak

Gangguan Perkembangan (F80-90) GP khas berbicara dan berbahasa (F80) GP belajar khas (F81): Membaca, mengeja, berhitung GP motorik khas (F82) GP pervasif (F84): Abnormalitas kualitatif dalam interaksi sosial & pola komunikasi, minat & gerakan yang stereotipik, berulang dan terbatas Tdd. Autisme, Sindrom Rett, Sindrom Asperger, dll

F9. GPE masa Kanak & Remaja Gg Hiperkinetik (F90) Kurangnya perhatian serta ketekunan dalam suatu kegiatan yang menuntut keterlibatan kognitif Aktivitas berlebih: ber-pindah2 kegiatan tanpa menyelesaikan satu tugas pun, aktivitas tidak beraturan dan berlebihan Harus nyata dalam lebih dari satu situasi (mis. di rumah, di sekolah, di klinik) Onset dini (dalam 5 tahun pertama)

Selamat Belajar!