Pancasila Sebagai Ideologi Nasional Oleh: Yesi Marince, S.IP., M.Si Sesi 6
Pancasila bersifat Integralistik dikarenakan: Mengandung semangat kekeluargaan dalam kebersamaan Adanya semangat kerjasama Memelihara persatuan dan kesatuan Mengutamakan musyawarah untuk mufakat.
Pengertian Asal Mula Pancasila Pengertian asal mula Pancasila ini dibedakan menjadi 2 macam yaitu : Asal mula langsung Kausa Materialis (asal mula bahan) Nilai-nilai Pancasila berasal dari Bangsa Indonesia sendiri, yaitu nilai-nilai adat istiadat kebudayaan serta nilai-nilai religius yang terdapat dalam kehidupan sehari-hari bangsa Indonesia.
Kausa Formalis (asal mula bentuk) Maksudnya adalah bagaimana Pancasila itu dirumuskan sebagaimana termuat dalam Pembukaan UUD ’45. Asal mula bentuk Pancasila adalah Ir. Soekarno dan Moh. Hatta serta anggota BPUPKI lain yang merumuskan dan membahas Pancasila.
Kausa Effisien (asal mula karya) Maksudnya adalah asal mula yang menjadikan Pancasila dari calon dasar negara menjadi dasar negara yang sah, yaitu PPKI sebagai pembentuk negara dan atas kuasa pembentuk negara yang mengesahkan.
Kausa Finalis (asal mula tujuan) Karena tujuannya adalah untuk dijadikan dasar negara, maka asal mula tujuannya adalah BPUPKI dan Panitia Sembilan, termasuk Soekarno dan Hatta. Mereka berfungsi juga sebagai kausa sambungan karena yang merumuskan dasar filsafat negara.
Merupakan sistem pemikiran terbuka. Ideologi terbuka Merupakan sistem pemikiran terbuka.
Ciri-cirinya: Nilai-nilai dan cita-citanya bukan digali dan dipaksakan dari luar tapi digali dari kekayaan rohani, moral dan budaya masyarakat itu sendiri. Nilai-nilai itu dimusyawarahkan dan dikonsensuskan dalam masyarakat itu sendiri, bukan diciptakan oleh negara. Dibutuhkan oleh masyarakat, bukan diharuskan. Isinya tidak operasional. Ia akan operasional jika sudah dijabarkan dalam perangkat yang berupa konstitusi atau peraturan perundangan lainnya. Terbuka untuk proses reformasi dalam bidang kenegaraan yang sifatnya dinamis, maka senantiasa berkembang.
Dimensi Ideologi Dimensi Realis Nilai –nilai yang terkandung di dalam dirinya, bersumber dari nilai-nilai riil yang hidup dalam masyarakat. Dimensi Idealisme Mengandung cita-cita yang ingin dicapai dalam berbagai bidang kehdupan bermasyarakat, berbangsa, dan negara. Dimensi Fleksibilitas Selalu sesuai dengan perkembangan zaman, mempersegar dirinya, memelihara, dan memperkuat relevansinya dari waktu ke waktu.