TATAP X MOTIVASI PRESTASI KEPUASAN Tujuan Khusus Mata Kuliah

Slides:



Advertisements
Presentasi serupa
MOTIVASI.
Advertisements

Motivasi M. EKO FITRIANTO FAKULTAS EKONOMI UNSRI
Faktor Individu dalam Organisasi dan Motivasi
KEPEMIMPINAN DAN MOTIVASI
MOTIVASI SYAFRAWATI.
MOTIVASI PERTEMUAN 8.
MOTIVASI DAN KEPUASAN KERJA
Kepemimpinan dan Motivasi
MEMBANGUN KINERJA MELALUI MOTIVASI
KETERAMPILAN INTERPERSONAL. BAB XIII KEPEMIMPINAN DAN PEMBERDAYAAN Pertemuan 13.
KONSEP MOTIVASI Materi 5 – Part 1.
Materi Motivasi.
PENGANTAR MANAJEMEN NIM : NAMA : TRIA AFSYARI KELAS : C
PERDAGANGAN INTERNASIONAL
TATAP 13 ALAT PENGENDALIAN MANAJEMEN: AKUNTASI DAN ANGGARAN
BAB X MOTIVASI.
Dosen Pengampu : Ali Hanafiah, SE. MM.
MODUL 8 MENGELOLA KARYAWAN (Motivasi Karyawan)
FUNGSI PENGARAHAN.
Mata Kuliah Pengantar Bisnis Fak. Ekonomi & Bisnis Univ. Mercu Buana
MATA KULIAH : Manajemen Strategik
pengendalian yang efektif dan sistem informasi manajemen.
Dosen Pengampu : Ali Hanafiah, SE. MM.
TATAP MUKA 12 KOMUNIKASI ANTAR PRIBADI & KOMUNIKASI ORGANISASI
MOTIVASI , PENGELOLAAN INDIVIDU DAN KELOMPOK DALAM ORGANISASI BISNIS
MOTIVASI Pertemuan 3 1/14/2018.
Motivasi Apakah motivasi itu?
P K K UNIVERSITAS MERCUBUANA JAKARTA
Mata Kuliah Pengantar Bisnis Fak. Ekonomi & Bisnis Univ. Mercu Buana
PKK PENGANTAR BISNIS MODUL 1 OLEH : Ryani Dhyan Parashakti, SE. M.M
CHAPTER 6: MOTIVASI DALAM ORGANISASI
MOTIVASI MOTIVASI  keadaan dalam pribadi seseorang yang mendorong keinginan individu untuk melakukan kegiatan-kegiatan tertentu untuk mencapai tujuan.
P K K UNIVERSITAS MERCUBUANA JAKARTA
menjelaskan pentingnya
PENTINGNYA KEPUASAN DAN MOTIVASI
PENDEKATAN DALAM KOMUNIKASI ORGANISASI Pertemuan 6
MOTIVASI, PRESTASI, DAN KEPUASAN
UNIVERSITAS MERCU BUANA FAKULTAS TEKNOLOGI INDUSTRI
PENGANTAR MANAJEMEN Nama : Rahmadhani putra alfandik
PENGANTAR MANAJEMEN Nama : Rahmadhani putra alfandik
Drs. HASYIM, MM MANAJEMEN SYARIAH DOSEN MODUL ‘12 Manajemen Syariah 1
Peran Manajemen Kinerja
MANAGEMENT RICHARD L. DAFT.
MEMOTIVASI TENAGA PENJUAL FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
MOTIVASI (PROSES) KELOMPOK 5 : ACINTA BUNGA PUTRI
PROGRAM PASCASARJANA - FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
Bab 11 Penyusunan Personalia Organisasi
MOTIVASI By : Wiwik Istyarini.
TPM- Manajemen Pendidikan
TATAP MUKA 8 SUMBER DAYA MANUSIA Bahan Kajian Perencanaan SDM
MOTIVASI USAHA Topik 10 : Motivasi dan Imbalan.
MOTIVASI DAN KEPEMIMPINAN
MOTIVASI DAN KEPEMIMPINAN
MOTIVASI.
Dasar Manajemen dan Bisnis
Dr. H. Achmad Badawi, S. Pd.,SE.,MM UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH TANGERANG
Motivasi, Prestasi, dan Kepuasan
SESI 12 MOTIVASI DALAM ORGANISASI
PENGANTARBISNIS 10 Motivasi menjadi sangat penting bagi kebanyakan karyawan, agar dapat melaksanakan pekerjaannya dengan baik. Agar dapat mencapai tingkat.
PENGANTAR MANAJEMEN MOTIVASI.
PERILAKU ORGANISASI.
MOTIVASI DALAM ORGANISASI
Motivasi Apakah motivasi itu?
Motivasi dan Kepuasan Kerja
MOTIVASI DAN KEPEMIMPINAN
Peran Manajemen Kinerja
Peran Manajemen Kinerja
Perilaku da-lam menen-tukan sasaran
INTERPERSONAL SKILL Pertemuan 6 : MOTIVATING OTHERS
Meningkatkan Produktivitas Kerja Melalui Motivasi.
Transcript presentasi:

TATAP X MOTIVASI PRESTASI KEPUASAN Tujuan Khusus Mata Kuliah · Agar mahasiswa mengerti dan mampu menjelaskan tentang motif-motif orang bekerja, pentingnya memahami motif individu, pengertian dan konsep-konsep dasar motivasi, serta perkembangannya. Sub Pokok Bahasan 1. Memahami Pentingnya Motivasi 2. Pengertian Motivasi 3. Pandangan Awal Mengenai Motivasi 4. Pandangan Kontemporer Mengenai Motivasi Motivasi adalah kondisi psikologis yang merupakan hasil dari interaksi antara kebutuhan individu dan faktor luar yang mempengaruhi perilaku seseorang. Sebagai contoh seseorang yang memiliki kebutuhan untuk makan, perilakunya akan diarahkan untuk melaksanakan kegiatan-kegiatan yang dapat memuaskan kebutuhan makannya. Memahami tentang kebutuhan, perilaku, dan hubungannya dengan motivasi kerja merupakan masalah rumit yang harus dipikirkan manajer. Motivasi menyangkut masalah didalam diri karyawan, bukan persoalan yang secara eksplisit dapat digambarkan dan diselesaikan. Basics of Motivation Diawali dari pandangan tradisional sampai pada pandangan kontemporer merupakan hasil dari usaha-usaha yang dilakukan untuk memahami pentingnya motivasi dan sistem yang dipraktikan manajemen untuk menghasilkan tingkat kinerja karyawan yang tinggi. Manajer dan peneliti manajemen sudah lama percaya bahwa sasaran organisasi tidak mungkin dicapai tanpa komitmen yang bertahan lama dari anggota organisasi. ‘12 Pengantar Bisnis Ryani Dhyan Parashakti, SE. MM 1 Pusat Bahan Ajar dan Elearning Universitas Mercu Buana http://www.mercubuana.ac.id

uang. Model Tradisional Model Hubungan Manusia Model Sumber Daya kreatif, inovatif, dan penuh lebih penting daripada tantangan. kompensasi berupa uang. Kebijakan yang dapat dilakukan Harapan Model Tradisional Model Hubungan Manusia Model Sumber Daya Manajer harus memberi perintah dan mengawasi bawahan dalam setiap pekerjaan. Manajer bertugas untuk menciptakan suasana dimana para pekerja menganggap dirinya penting dan bermanfaat bagi perusahaan. Manajer perlu memastikan bahwa seluruh sumber daya manusia didayagunakan dan dimanfaatkan secara optimal. Manajer harus menerjemahkan pekerjaan kedalam bentuk perintah yang sederhana, spesifik, dan jelas agar mudah untuk dikerjakan oleh bawahan. Manajer perlu untuk selalu mengakomodasi usulan dari bawahan dan memastikan bahwa para pekerja selalu mendapatkan informasi terkini mengenai Manajer perlu mewujudkan suasana pekerjaan yang dapat mendorong seluruh sumber daya manusia bekerja berdasarkan kemampuannya masing- masing. Manajer harus membuat jadual pekerjaan secara rutin dan rinci dan mengkordinasikannya setiap saat. Manajer perlu memberikan kesempatan kepada para pekerja untuk melakukan inisiatif dan kemandirian dalam setiap pekerjaan. Manajer perlu mendukung adanya partisipasi dari para pekerja dalam hal bekerja, berinisiatif, dan melakukan pekerjaan secara mandiri. Model Tradisional Model Hubungan Manusia Model Sumber Daya Manusia Para pekerja akan melakukan pekerjaan jika upahnya memadai dan manajer bertindak adil. Adanya transparansi informasi yang memadai antara atasan dan bawahan serta keterlibatan para pekerja dalam berbagai keputusan akan memuaskan kebutuhan para pekerja untuk diperhatikan dan dianggap penting serta berguna. Peningkatan keterlibatan pekerja dalam berbagai hal yang terkait dengan pekerjaan akan menyebabkan terjadinya peningkatan kinerja dan efisiensi. Jika pekerjaan yang harus dilakukan jelas dan para pekerja diawasi secara ketat, maka para pekerja akan mampu bekerja sesuai dengan standar. Pemuasan terhadap kebutuhan para pekerja untuk dianggap penting dan berguna akan meningkatkan moral dan semangat para pekerja dan pada akhirnya para pekerja akan bersedia untuk bekerja sama. Kepuasan kerja akan terwujud melalui berbagai hasil positif yang dapat ditunjukkan oleh para pekerja dalam setiap kesempatan. ‘12 Pengantar Bisnis Ryani Dhyan Parashakti, SE. MM 3 Pusat Bahan Ajar dan Elearning Universitas Mercu Buana http://www.mercubuana.ac.id

4. Pandangan Kontemporer Mengenai Motivasi Landy dan Becker mengelompokkan banyak pendekatan modern pada teori dan praktek motivasi menjadi lima kategori yaitu: 1. Teori kebutuhan (Need perspectives) 2. Teori keadilan (equity perspectives) 3. Teori pengharapan (expectancy perspectives) 4. Teori penguatan (reinforcement perspectives) 5. Teori menentukan sasaran (Goal Setting Theory) 4.1 Teori Kebutuhan Teori Kebutuhan (need theory), teori motivasi yang menangani apa yang dibutuhkan atau persyaratan orang untuk menjalani kehidupannya, teritama menyangkut pekerjaan. Kebutuhan atau Kesenjangan Kebutuhan Teori Kebutuhan memfokuskan pada yang dibutuhkan orang untuk hidup secara kecukupan. Menurut teori ini, seseorang mempunyai motivasi kalau dia belum mencapai tingkat kepuasan tertentu dengan kehidupannya. Kebutuhan yang telah terpuaskan bukan lagi menjadi motivator. Terdapat beberapa teori yang dikenal, antara lain: ‘12 Pengantar Bisnis Ryani Dhyan Parashakti, SE. MM 5 Pusat Bahan Ajar dan Elearning Universitas Mercu Buana http://www.mercubuana.ac.id