CACAT PERKEMBANGAN Nur Auliyah Firdaus, S.ST
AUTIS
Pendahuluan Autis → bahasa Yunani ‘autos’ yang artinya ‘sendiri’) Publikasi pertama tahun 1943 seorang psikologis Leo Kaner 3 pola gejala yaitu: gangguan menggunakan bahasa untuk berkomunikasi gangguan perkembangan sosial reciprocity keinginan untuk bertindak selalu sama → tindakan repetitif
Epidemiologi Autism Spectrum Disorders (ASD) Endemik di negara-negara maju Prevalensi ASD di Eropa dan Amerika Utara sekitar 6 per 1000 CDC (2007) : angka kejadian ASD pada anak usia 8 tahun berkisar 1:94 anak di USA Studi meta-analisis (2006): prevalensi autism berkisar 1 per 10,000 individu di bawah usia 18 tahun anak laki-laki dibandingkan anak perempuan rasio 3.8:1
Diagnosis DSM-IV-R Kriteria diagnosis autism tegak bila setidaknya memenuhi 6 dari 12 perilaku yang melibatkan 3 domain setidaknya 2 dari gangguan dari domain interaksi sosial 1 dari setiap gangguan dalam domain komunikasi dan perilaku repetitif / stereotipik onset timbulnya gejala sebelum usia 36 bulan
Etiologi Predisposisi genetik Pengaruh lingkungan Kelainan metabolik Predisposisi tinggi pada kembar monozigot, saudara kandung, tuberous sklerosis, neurofibromatosis, Fragile X syndrome Pengaruh lingkungan Periode prenatal, perinatal, postnatal Kelainan metabolik phenylketonuria, histidinemia, defisiensi adenylsuccinate lypase, sintesis purin, defisiensi adenosine deaminase
Tanda-tanda awal Autisme (lanj) 1. Gangguan dalam bidang komunikasi verbal maupun non-verbal Terlambat bicara Meracau / bahasa planet Tidak untuk komunikasi Meniru/membeo Pandai menyanyi → tanpa mengerti artinya Tetap tak bisa bicara (20%) Menarik tangan orang lain
Tanda-tanda awal Autisme 2. Gangguan dalam bidang interaksi sosial Menolak/menghindar bertatap mata Tak mau menengok bila dipanggil Seringkali menolak untuk dipeluk Asik bermain sendiri Diajak bermain → malah menjauh
Tanda-tanda awal Autisme 3. Gangguan dalam bidang perilaku Perilaku berlebihan atau kekurangan Kelekatan pada benda tertentu Perilaku yang ritualistik
Tanda-tanda awal Autisme 4. Gangguan dalam bidang perasaan Tidak dapat ikut merasakan apa yang dirasakan orang lain Kadang-kadang tertawa sendiri, menangis atau marah-marah tanpa sebab Sering mengamuk tak terkendali → agresif & destruktif
Tanda-tanda awal Autisme 5. Gangguan dalam bidang persepsi sensoris Mencium-cium atau menggigit mainan atau benda apa saja Bila mendengar suara tertentu langsung menutup telinga Tidak menyukai rabaan atau pelukan Merasa sangat tidak nyaman bila dipakaikan pakaian dari bahan yang kasar
Kapan autisme biasanya muncul ? Sebelum usia 3 th → kegagalan berbahasa & menjalin hubungan dg orang tua. Tidak ada reaksi kalau dipanggil → tuli ? Anak sebayanya sudah bisa bicara Peristiwa besar Waktu bayi → anak manis
Penatalaksanaan Faktor yang mempengaruhi : Berat atau ringannya gejala Umur Cerdas Bicara dan bahasa Terapi intensif yang terpadu
Penatalaksanaan Terapi terpadu Terapi medikamentosa Terapi wicara Terapi okupasi Terapi perilaku Pendidikan khusus Integrasi sensoris
Gangguan Pemusatan Perhatian / Hiperaktivitas (GPPH)
Etiologi Faktor Neurobiologis Faktor Genetik Kerusakan otak * Aspek neuroanatomis * Aspek neurokimiawi * Aspek neuroendokrin * Aspek neurofisiologis →abnormalitas EEG, gelombang alfa berkurang → maturasi SSP terlambat Faktor Genetik Kerusakan otak Keterlambatan maturasi Faktor Psikososial
Faktor Genetik Tingkat hubungan yang besar diantara kembar monozigot dibandingkan dengan kembar dizigot Saudara kandung → risiko lebih tinggi Riwayat alkoholisme, gangguan kepribadian antisosial → ditemukan pada orang tuanya.
Kerusakan otak Kerusakan otak ringan atau minimal pada SSP pada periode natal dan perinatal Gangguan sirkulasi, zat toksik, metabolik, mekanik, stres, serangan fisik terhadap otak selama masa bayi (infeksi, inflamasi dan trauma)
Faktor Psikososial Kehilangan hubungan emosional yang lama Kejadian-kejadian psikis yang sangat menekan Gangguan dalam keseimbangan hubungan keluarga Faktor-faktor lain yang menyebabkan kecemasan
Pedoman Diagnosis Gangguan Pemusatan Perhatian (DSM IV-1994) 1. Tidak Ada Konsentrasi Tidak mampu memberikan perhatian hal-hal kecil, sering membuat kesalahan yang sesungguhnya tidak perlu terjadi pada waktu mengerjakan tugas sekolah Tidak mampu memusatkan perhatian secara terus menerus pada waktu menyelesaikan tugas atau bermain. Sering tampak seperti tidak mendengar. Sering tidak dapat mengikuti perintah dan gagal menyelesaikan tugas sekolah atau tugas lainnya Sering mengalami kesulitan untuk mengatur tugas atau aktifitas lainnya. Sering menolak atau tidak menyukai tugas yang memerlukan perhatian terus menerus Sering kehilangan barang-barang yang diperlukan Perhatiannya mudah beralih oleh rangsang dari luar Sering lupa dalam menyelesaikan tugas sehari-hari. Keterangan : Paling sedikit terdapat 6 gejala yang menetap minimal selama 6 bulan dari gejala di atas.
2. Hiperaktifitas dan Impulsivitas Tidak dapat duduk diam, tangan / kakinya tidak dapat diam. Sering meninggalkan tempat duduk pada waktu mengikuti kegiatan di dalam kelas atau kegiatan lainnya yang mengharuskan tetap duduk. Berlari-lari atau memanjat secara berlebihan Tidak dapat mengikuti aktifitas dengan tenang. Selalu “bergerak terus” atau berlaku bagaikan didorong oleh “mesin”. Sering banyak bicara Impulsifitas Terlalu cepat memberikan jawaban, sebelum pertanyaan selesai didengar. Sulit menunggu giliran Sering melakukan interupsi atau mengganggu orang lain Keterangan : Paling sedikit terdapat 6 gejala yang menetap minimal selama 6 bulan dari gejala di atas
Gejala tersebut terjadi sebelum usia 7 tahun Gejala-gejala tersebut terjadi pada lebih dari satu situasi (di rumah, sekolah, dll) Gejala-gejala tersebut secara klinis nyata menimbulkan hendaya dalam kegiatan sosial, akademik, dan tugas- tugas lainnya Gejala-gejala tersebut tidak diakibatkan oleh gangguan perkembangan pervasif, skizoprenia, gangguan psikosa lainnya dan gangguan jiwa yang lain.
Tatalaksana GPP/H Farmako terapi Terapi perilaku Terapi edukasi Psikoterapi dan konseling Intervensi di sekolah
Farmakoterapi Golongan stimulan SSP *Methylphenidate *Dextroamphethamine *Pemoline Peningkatan metabolisme pada area ganglia basalis, penurunan pada area motorik frontalis
Cerebral Palsy (CP)
Definisi Palsi serebral adalah gangguan gerakan dan postur karena suatu kerusakan/gangguan pada sel-sel motorik pada susunan saraf pusat yang sedang tumbuh/belum selesai pertumbuhannya.
Etiologi Prenatal infeksi intrauterin: TORCH dan sifilis radiasi asfiksia intrauterin toksemia gravidarum DIC Perinatal anoksia/hipoksia perdarahan otak prematuritas postmaturitas hiperbilirubinemia bayi kembar Postnatal trauma kepala meningitis/ensefalitis yang terjadi 6 bulan pertama kehidupan racun: logam berat, CO
Klasifikasi Berdasarkan derajat kemampuan fungsional: Golongan berat Golongan ringan Masih dapat melakukan aktifitas sehari-hari → sama sekali/hanya sedikit membutuhkan bantuan Golongan sedang Aktifitas sangat terbatas , membutuhkan bermacam-macam bantuan/pendidikan khusus agar dapat mengurus dirinya sendiri, bergerak atau berbicara sehingga dapat bergaul di tengah masyarakat dengan baik Golongan berat Sama sekali tidak dapat melakukan aktifitas fisik Tidak mungkin dapat hidup tanpa pertolongan orang lain.
Diagnosis Diagnosis pada anak di bawah 6 bulan → sulit Karena <6 bulan tidak banyak “milestone” perkembangan baru Untuk memudahkan diagnosis → membagi kelainan motorik pada CP menjadi 6 kategori: Pola gerak dan postur (postures and movement pattern) Pola gerak oral (oral motor pattern) Strabismus Tonus otot (tone of muscles) Evolusi reaksi postural dan kelainan lainnya yang mudah dikenal (evolution of postural reaction and landmarks) Refleks tendon, primitif dan plantar. Diagnosis ditegakkan→ minimal 4 kelainan dari 6 kategori motorik tersebut di atas dan disertai dengan proses penyakit yang tidak progresif.
Diagnosis Tipe spastik Umur 3 bl: gerakan yang terbatas. Spastik kuadriplegi: tampak anggota gerak bawah ekstensi, lengan terletak kaku dekat badan. Periksa refleks-refleks primitif Usia 4-8 bl amati kualitas dan simetrisitas gerakan anak. Umur >9 perhatikan adanya retardasi mental. Tipe athetoid Tidak bisa terdiagnsosi sebelum gerakan-gerakan athetosis itu timbul. Khas → ekstensi pada siku dan pronasi pada pergelangan tangan. Tonus ekstensor meningkat → kepala terkulai kalau anak dari tidur kemudian didudukkan. Sering kesulitan mengisap dan menelan.
Diagnosis Tipe rigid Rigiditas semua anggota gerak, tidak ditemukan tanda kelainan pada traktus piramidalis. Kelainan umumnya disertai dengan retardasi mental. Tipe ataksia Tanda-tanda ataksia ketika anak meraih benda, pada waktu duduk atau berjalan. Tipe hipotonik Jarang
Penatalaksanaan Aspek medis Aspek non-medis aspek medis umum terapi dengan obat-obatan terapi melalui pembedahan ortopedi fisioterapi terapi okupasi ortotik terapi wicara Aspek non-medis pendidikan pekerjaan problem sosial
Retardasi Mental (RM)
Definisi RM didefinisikan: keadaan di mana inteligensi umum berfungsi di bawah rata-rata, bermula dari masa perkembangan, disertai gangguan tingkah laku penyesuaian. Menurut ICD10: RM adalah perkembangan mental yang terhenti atau tidak lengkap, terutama ditandai dengan adanya hendaya (impairment) keterampilan (skills) selama masa perkembangan, sehingga berpengaruh pada semua aspek inteligensi, yaitu kemampuan kognitif, bahasa, motorik, dan sosial.
Diagnostic and Statistic Manual edisi IV (DSM-IV) Fungsi intelektual yang berada di bawah rata-rata, dengan IQ rata-rata 70 atau kurang Terdapat defisit atau gangguan fungsi adaptif pada minimal 2 area: komunikasi, perawatan diri sendiri, hidup berkeluarga, kemampuan sosial/interpersonal, kemampuan bermasyarakat, kemampuan akademik fungsional dan pekerjaan Timbul sebelum umur 18 tahun.
Etiologi campuran faktor bawaan, lingkungan atau sosiokultural. Selama kehamilan: Kelainan bawaan: kelainan kromosom, sindrom down, dll Kelainan genetik: tuberoussclerosis, penyakit metabolik, fragile-X syndrome dll. Didapat: gangguan pertumbuhan janin dlm kandungan, seperti infeksi, keracunan, insufisiensi placenta Setelah persalinan: hiperbilirubinemia, infeksi, trauma berat pada kepala atau susunan saraf pusat, CVA (cerebrovascular accident), anoksia serebri, keganasan susunan saraf pusat, gangguan metabolik, gizi buruk, kelainan hormonal (mis hipotiroid) Masalah psikososial → penyakit kejiwaan, penyakit kronis lain pada ibu, keminskinan, malnutrisi, penyiksaan (abuse), penelantaran
Klasifikasi RM (DSM-IV) RM ringan (IQ 55-70): terdidik, intensitas bantuan: intermiten) RM sedang (IQ 40-54): terlatih, intensitas bantuan: terbatas) RM berat (IQ 25-29): tidak terlatih, intensitas bantuan: ekstensif) RM sangat berat (IQ < 25): tidak terlatih, intensitas bantuan: pervasif)
Gejala keterlambatan berbahasa gangguan gerakan motorik halus & gangguan adaptasi (toileting, kemampuan bermain) keterlambatan perkembangan motorik kasar, jarang ditemui, kecuali bila RM disertai kondisi lain, mis: CP gangguan perilaku: agresi, menyakiti diri sendiri, deviasi perilaku, inatensi, hiperaktifitas, kecemasan, depresi, gangguan tidur dan gerakan sterotipik.
Kriteria Diagnosis terdapat kendala perilaku adaptif sosial (kemampuan untuk mandiri) gejala timbul pada umur yang kurang dari 18 tahun fungsi intelektual kurang dari normal (IQ <70).
Penatalaksanaan Perawatan umum: Meningkatkan kesehatan: gizi yang baik, cara hidup sehat Memberikan perlindungan terhadap penyakit (imunisasi) Mendeteksi penyakit sedini mungkin Diagnosis dini mis hipotiroid → mencegah kerusakan lanjut Koreksi defek sensoris, stimulasi dini (stimulasi sensoris, terapi wicara, sekolah khusus) Terapi medikamentosa: kontroversial Pemberian prikotropik → jika ditemukan komorbiditas spesifik, misal autisme, GPPH, gerakan stereotipik, skizofrenia
Special Kids TERIMA KASIH