F U N G S I P E N U N J A N G F A S I L I T A S

Slides:



Advertisements
Presentasi serupa
Physical Security and Biometrics
Advertisements

Physical Security and Biometrics
Handout Analisis & Pengukuran Kerja
Keamanan Sistem Komputer
KOMPONEN KEBENDAAN Kebendaan Kebendaan pada lingkungan mikro

MENGHITUNG LUAS LANTAI
SISTEM PRODUKSI TEPAT WAKTU (JUST IN TIME-JIT)
ARC,AAD BY NURUL UMMI, MT.
Penerimaan &Penyimpanan
PERENCANAAN TATA LETAK
Analisis Pemindahan Bahan dan Ongkos
Perancangan Tata Letak
STRATEGI TATA LETAK.
Pengaturan Tata Letak Berdasar Keterkaitan Kegiatan
MATERIAL HANDLING Azizah Aisyati.
PENGELOLAAN BAHAN KIMIA
FUNGSI PENUNJANG FASILITAS
PTLF PENENTUAN AREA PENUNJANG PRODUKSI Iveline Anne Marie
Pergudangan Dan Fasilitas Pendukung Hari Purnomo, Perancangan dan Perencanaan Fasiltas, Penerbit Graha Ilmu,Edisi pertama, /04/2017.
Tata Letak Yang Baik 1. Aliran Bahan Pola aliran terencana

LAYOUT DAN MATERIAL HANDLING
SISTEM PRODUKSI TEPAT WAKTU (JUST IN TIME-JIT)
Teknik Menentukan Lokasi dan Layout
ETIKA OPERASIONAL DRA. SUMIYARSIH,MM.
Pertemuan VI Lokasi dan Desain Tata Letak
Kelompok 7 MATERIAL HANDLING
MANAJEMEN PRODUKSI DAN OPERASI
SISTEM PRODUKSI TEPAT WAKTU (JUST IN TIME-JIT)
STRUCTURING THE MANUFACTURING DATABASE 2
Pengelolaan transportasi dan distribusi dalam rantai pasok
Pokok-Pokok Manajemen Perawatan
HIGIENE, SANITASI dan KESELAMATAN KERJA dalam dunia PERHOTELAN
SISTEM PRODUKSI TEPAT WAKTU (JUST IN TIME-JIT)
Fakultas Teknologi Industri
Pertemuan XII Penjadualan Operasi dan Pemeliharaan
PERENCANAAN TATA LETAK FASILITAS
PERENCANAAN FASILITAS
PTLF PENENTUAN AREA PENUNJANG PERSONIL Iveline Anne Marie
Pergudangan Dan Fasilitas Pendukung
PERGUDANGAN & FASILITAS PENDUKUNG
MANAJEMEN PRODUKSI.
BAB 8 MANAJEMEN OPERASIONAL
Transportasi & Distribusi
Aspek Teknis Analisis teknis bertujuan untuk memastikan bahwa ide atau gagasan yang telah dipilih itu layak, dalam arti kata ada ketersediaan lokasi, alat,
Pengelolaan produksi Pengantar bisnis 20/11/2014
SISTEM PRODUKSI TEPAT WAKTU (JUST IN TIME-JIT)
Fasilitas Penyimpanan
Manajemen Produksi dan Operasi
Aspek Produksi dan Operasi
Warehouse design & layout
PERENCANAAN UNIT PENGOLAHAN Mata Kuliah : PERANCANGAN PABRIK
Pengetahuan Selama Bekerja
ASPEK TEKNIK & TEKNOLOGI
Perancangan Tata Letak
Session 5 MATERIAL HANDLING
Oleh : Agus Triyono, M.Kes
PERANCANGAN FASILITAS
SISTEM PRODUKSI TEPAT WAKTU ( JUST IN TIME -JIT).
MANAJEMEN PERSEDIAAN (INVENTORY MANAGEMENT)
PETA-PETA KERJA UNTUK ANALISA KERJA KESELURUHAN
Kebutuhan Luas Lantai.
Pengantar Bisnis Fakultas Ekonomi Universitas Gunadarma
Penerimaan &Penyimpanan
06. Key Perpormance Indicator (KPI)
SISTEM PRODUKSI TEPAT WAKTU (JUST IN TIME-JIT)
MANAJEMEN OPERASIONAL KELOMPOK 7 o IKA HESTI (B ) o PUTRI SHOLIKHATI (B ) o PRATIWI DEVI N (B ) o LULUK FAUZANI (B ) o.
Pengertian material handling  Menurut Assauri (2008), dalam produksi terdapat bermacam-macam proses yang harus dilalui oleh produk tersebut untuk sampai.
 Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), Zonasi merupakan pembagian atau pemecahan suatu areal menjadi beberapa bagian, sesuai dengan fungsi dan.
Transcript presentasi:

F U N G S I P E N U N J A N G F A S I L I T A S Memahami kegiatan-kegiatan untuk menunjang fasilitas pabrik, kebutuhan fasilitas dan sistem penunjang fasilitas

KEGIATAN PENUNJANG PABRIK Kantor  mencakup daerah perkantoran dan kegiatan yang berkaitan dengannya. Produksi Kegiatan yang utamanya melayani fungsi produksi. Personal  dibutuhkan terutama untuk melayani atau menangani keperluan pekerja. Bangunan/fisik pabrik melayani kebutuhan fisik (bangunan, perlengkapan, peralatan)

F A S I L I T A S K A N T O R Pada pabrik yang besar, kantor umum atau administrasi diletakkan di bagian depan bangunan pabrik. Dalam perancangan tata letak perkantoran, perlu dilakukan analisis tentang pekerjaan yang harus dilaksanakan untuk menemukan jenis pekerjaan apa yang tercakup dan tuntutan khusus dari suatu kegiatan yang harus direncanakan. Penekanan utama pada keterkaitan antar manusia

FASILITAS KANTOR Pada jenis kantor tertentu, perlengkapan yang bising harus dipisahkan. Dengan tekanan pada faktor manusia, perlengkapan kantor dirancang untuk dapat dioperasikan senyaman mungkin misal dengan pemberian karpet, gorden serta langit-langit akustik.

TATA LETAK RUANG KANTOR (1) Dalam menata departemen, seksi, unit kerja, dsb, ingat bahwa garis lurus merupakan jarak terpendek antara dua titik dan kemudian, tata aliran kerja sepraktis mungkin. Pertimbangkan setiap kebutuhan elektrik. Ruang kantor harus dihemat tetapi dengan tidak mengabaikan hasil kerja. Tempatkan bagian yang berhubungan saling berdekatan Lebar gang paling sedikit 1,2 meter Tentukan ruang kerja untuk beban puncak

TATA LETAK RUANG KANTOR (1) Gunakan kenaikan volume kerja masa lalu sebagai dasar perencanaan kebutuhan ruang bagi perluasan mendatang Kelompokkan kegiatan-kegiatan kecil di sekitar kegiatan utama, sehingga jika diperlukan ruangan yang lebih luas kegiatan utama akan lebih dulu diperhatikan. Jenis pekerjaan yang dikerjakan adalah dasar bagi pembagian kantor. Setiap pegawai membutuhkan ruang kerja seluas 7 s.d 9 meter persegi. Semua pegawai harus mengahadap satu arah dengan sinar datang dari arah bahu kiri atau belakang.

KEGIATAN YANG DILAKUKAN PADA FASILITAS PENUNJANG KEGIATAN PRODUKSI Penerimaan (Receiving) Gudang bahan baku (Raw material Storage) Gudang barang jadi (warehouse) Pengiriman (Shipping) Kantor (penyelia) produksi

KEGIATAN YANG DILAKUKAN PADA FASILITAS PENUNJANG KEGIATAN PERSONAL Pelayanan Kesehatan Kebutuhan minimum dalam hal kecelakaan atau sakit, perusahaan memiliki seperangkat P3K, ruangan dengan satu tempat tidur, satu atau dua kursi. Beberapa pabrik besar, memiliki rumah sakit yang lengkap. Pelayanan Makanan Kantin, warung makan ringan, kantin-jalan, ‘jasa boga jalan berjalan’, mesin otomat, kafetaria.

Kamar mandi dan ruang ganti pakaian Pada pabrik kecil, kedua fasilitas ini bisanya berada pada lokasi yang sama. Sering kali, ruang ganti pakaian dekat dengan pintu masuk pegawai dengan tempat absensi pegawai ditempatkan sepanjang jalur antara pintu masuk dan ruang ganti pakaian. Untuk memperoleh perputaran udara yang baik, ruang ganti pakaian umumnya ditempatkan disepanjang sisi tembok Fasilitas utamanya : (1) lemari pakaian, (2) meja, (3) kamar mandi atau cuci, (4) Fasilitas kamar kecil, (5) Pancuran.

Kamar mandi dan ruang ganti pakaian

CAFETARIA

Fasilitas penunjang kegiatan personal lain : Sarana olahraga, seperti lapangan sepakbola, lapangan tening, dll Sarana peribadatan, mushola/mesjid, gereja Sarana hiburan Taman Fasilitas –fasilitas ini tergantung pada dasar pemikiran dan keuangan perusahaan.

KEGIATAN YANG DILAKUKAN PADA FASILITAS PENUNJANG FISIK PABRIK Ruang dan rak perkakas Memelihara dan membuat perkakas, perkakas-bantu, cetakan dsb Pengiriman ke bengkel Pemeriksaan keluar masuk Menentukan kebutuhan Perawatan dan perbaikan

Tergantung pada luas areal yang dimiliki oleh perusahaan 2. Gudang peralatan pemindahan Jika perusahaan membutuhkan lebih dari beberapa peralatan pemindah, seperti lift-truck, traktor, trailer, pallet tambahan, peti kemas, dsb maka lebih baik jika diberikan tempat khusus bagi penyimpanannya. Fasilitas Parkir Tergantung pada luas areal yang dimiliki oleh perusahaan

Prinsip-Prinsip dalam Perancangan Storage dan Warehouse Prinsip Popularity Prinsip Similarity Prinsip Size Prinsip Characterics Prinsip Space Utilization Prinsip Order picking Operation

Untuk memanfaatkan ruangan seefektif mungkin Tujuan perencanaan tata letak storage departemen dan atau warehouse adalah : Untuk memanfaatkan ruangan seefektif mungkin Untuk mendapatkan penanganan material yang efisien Untuk meminimasi storage cost Untuk mendapatkan fleksibilitas yang maksimum Untuk mendapatkan “good housekeeping” Perencanaan storage dan warehouse melibatkan koordinasi antara tenaga kerja, peralatan dan ruangan.

P R I N S I P P O P U L A R I T Y Meminimasi travel distance Travel distance dapat diminimasi dengan penyimpanan popular item dalam deep storage areas dan dengan positioning material untuk meminimasi total jarak perjalanan.

P R I N S I P S I M I L A R I T Y Area penyimpanan disusun berdasarkan kesamaan item Item yang diterima dan dikirimkan bersama-sama harus disimpan bersama-sama juga. Contoh : Pada penyimpanan produk jadi spare part otomotif. Tujuan : Meminimasi travel time untuk order receipt dan order picking.

P R I N S I P S I Z E Prinsip penyimpanan berdasarkan ukuran item. Jika tidak ada kepastian mengenai ukuran item yang akan disimpan, maka rak dan penyusunannya dibuat lebih fleksible sehingga dapat mengakomodir setiap perubahan. Secara umum, material yang berat, besar dan memakan tempat, sulit untuk ditangani harus disimpan terbuka ke titik penggunaannya. Disusun berdasarkan urutan kemudahan penanganan.

P R I N S I P C H A R A C T E R I S T I C Material yang tidak tahan lama (perishable materials), shelf life material harus menjadi pertimbangan. Oddly shaped dan crushable items  unit load size dan metode penyimpanannya harus mudah disesuaikan. Material yang berbahaya (Hazarous materials)  seperti cat, pernis, propane (sejenis metan), bahan kimia yang mudah terbakar harus memiliki gudang penyimpanan yang terpisah. Untuk keamanan bisa digunakan pengkodean.

Security item  semua item memungkinkan untuk dicuri Security item  semua item memungkinkan untuk dicuri. Akan tetapi, item yang memiliki nilai yang tinggi dan berukuran yang kecil memiliki peluang yang besar untuk dicuri. Compatibility  beberapa jenis bahan kimia ketika disimpan terpisah dari bahan kimia lain tidak berbahaya. Akan tetapi, ketika disatukan penyimpanannya dengan bahan kimia lain bisa berbahaya, misalnya karena penguapan dll.

P R I N S I P S P A C E U T I L I Z A T I O N Tujuan : Memaksimalkan level pelayanan. Beberapa faktor yang menjadi pertimbangan :

RECEIVING DAN SHIPPING The receiving departement is the start of the material flow. The shipping departement is the end of the material flow. Faktor yang menjadi pertimbangan luas area : Karakteristik produk yang dikelola. Jumlah pengiriman dan frekuensi pengiriman per periode. Material handling dan peralatan yang dipergunakan. Lokasi dari area yang tersedia.

APA SAJA YANG DITERIMA DAN DIKIRIMKAN PADA FASILITAS RECEIVING DAN SHIPPING Bahan baku Komponen Perlengkapan Sekrap – merupakan barang atau komponen salah-proses dan tidak dapat digunakan lagi. Buangan (limbah) –sisa produksi biasa, serpihan-serpihan, potongan kecil, ujung-ujung benda yang tidak berguna lagi untuk sesuatu apapun di pabrik.

KEGIATAN YANG TERJADI PADA SAAT RECEIVING Menurunkan barang dari alat angkutan Membongkar peti kemas pengiriman Mengenali dan memilah barang Memeriksa faktur penerimaan terhadap dokumen pengiriman Mencatat faktur penerimaan Menandai/mencatat kekurangan, kerusakan, dsb Memelihara pencatatan yang memadai Mengirimkan bahan/barang ke tempat pemakaian

FASILITAS YANG DIBUTUHKAN PADA RECEIVING Dapat ditentukan dengan tepat bila sifat-sifat fisik semua barang yang diterima dikenali. Perlengkapan minimum yang harus dimiliki terdiri atas satu truk-tangan beroda dua dan truk garpu pengangkat untuk pemindahan dan menyimpan. Juga diperlukan ban pengangkut untuk pemindahan beberapa barang ke, atau melewati pemeriksaan penerimaan

FASILITAS YANG DIBUTUHKAN PADA RECEIVING Dock doors Dock plates, dock levelers, and dock board Aisles Outside area Offices

KEGIATAN YANG TERJADI PADA SAAT SHIPPING Departemen ini berkaitan dengan persiapan-persipan yang bersangkutan dengan stocking daripada produk jadi guna memenuhi permintaan atau order, pengepakan (packing) dan pemutaan ke dalam alat transport yang tersedia untuk kemudian dikirim ke konsumen yang memesannya.

The Functions of a Shipping Departement Packaging finished goods for shipping Addressing cartons or containers. Weighing each container Collecting orders for shipping (stage) Spotting trailers Loading trailers Creating bills of lading

SISTEM-SISTEM PENUNJANG FASILITAS Structural System Performance Enclosure Systems Atmospheric Systems Electrical & Lighting Systems Life Safety Systems Sanitation Systems

STRUCTURAL SYSTEM PERFORMANCE Tujuan dari system performance untuk meyakinkan dan menjaga kestabilan bangunan. Derajat kestabilan suatu bangunan tergantung pada load condition. Perencana fasilitas harus cognizant terhadap lingkungan pabrik. Tipe struktural yang biasa digunakan : a. Steel skeleton frame b. Reinforced concrete skeleton frame

Struktur bangunan (desain struktur) akan berpengaruh terhadap tata letak banguna dan Space tata letak struktural akan mengoptimalkan fungsi dari fasilitas bangunan. Banyak faktor untuk memilih jenis/struktur material, seperti faktor daya tahan api. misal. Baja akan berkurang kekuatannya pada panas melebihi 1000F, ramah lingkungan, baja akan rapuh pada suhu dibawah -20F dan akan ambruk. Bangunan/gedung harus memenuh syarat kestabilan berdasarkan syarat-syarat pembebanan : a. Beban tetap (beban mati) dan sementara (beban hidup) b. beban angin c. Gempa

ENCLOSURE SYSTEMS Elemennya terdiri dari floor, walls,roof Enclosure sistem, a. extreme cold or heat b. Lateral forces (wind) c. Water d. Undesirable entries (human, insect) Ada dua area yang dipertimbangkan : a. Above ground b. Below ground

ATMOSPHERIC SYSTEMS Dipersiapkan untuk menciptakan kesehatan dan kenyamanan building equipment, machinery and occupants. Parameter kenyamanan yang digunakan : a. Temperatur b. Kelembaban (humidity) c. Kecepatan udara (air speed) d. Clothing e. Aktivitas Metabolisme

ELECTRICAL & LIGHTING SYSTEMS Kategori beban elektrik : Lighting Miscellaneous power, which includes convenience outlets and small motors Plumbing or sanitary equipment Vertical transportation equipment Kitchen equipment Special equipment

Prosedur perancangan lighting system Step 1 : Determine the level of illumination Step 2 : Determine the Room Cavity ratio (RCR) Step 3 : Determine the Ceiling cavity Ratio (CCR)

Step 4 : Determine the Wall Reflections (WR) AND THE EFFECTIVE Ceiling Reflectance (Lihat Tabel 7) Step 5 : Determine the Coefficient of Utilization (CU) (Lihat Tabel 8) Step 6 : Determine the Light Loss Factor ( LLF) (Lihat Tabel 9) Step 7 : Calculate the Number of Lamps and Luminaries Step 8 : Determine the Location of the Luminaries Mempertimbangkan kualitas penerangan untuk mencegah terjadinya glare (cahaya yang menyilaukan dan difusi yang menyebabkan ketidaknyaman dan fatique pada mata

LIFE SAFETY SYSTEMS Life safety system dirancang untuk mengatasi situasi emergency, seperti : Kebakaran, gempa bumi dan failure power. Fire protection  Uniform Building Code (UBC) Ketika kebakaran terjadi, prioritas : 1. Life of occupants in the facility 2. The Building 3. The Goods and equipment in the building

Menentukan fungsi bangunan dan tipe kontruksi berdasarkan accupancy clasification di bawah ini :

SANITATION SYSTEMS Sistem sanitasi ini terdiri dari : Hot and cold water A distribution network to supply portable and cleansing water. Include : chutes, incinerators, shredders Sanitasi System : The plumbing system Supply air yang dibutuhkan untuk personel, proses dan proteksi kebakaran. Plumbing fixture : water closet, lavatories (kamar kecil), Urinal

The Sewage System (Pembuangan kontoran) The Discharge System  solid waste material and waste water. Problem utama dalam sistem sanitasi adalah mencegah abu masuk kembali ke fasilitas Case Study : Sebuah gedung perkantoran yang memiliki luas area 120’ x 240’ sedang melakukan perencanaan kebutuhan plumbing.