Penelitian Survei Penelitian survei merupakan salah satu jenis metode penelitian yang banyak digunakan dalam praktek sehari-hari. Penelitian survei merupakan suatu penelitian kuantitatif dengan menggunakan pertanyaan terstruktur/sistematis yang sama kepada banyak orang, untuk kemudian seluruh jawaban yang diperoleh peneliti dicatat, diolah, dan dianalisis. Pertanyaan terstruktur/sistematis itu dikenal sebagai kuesioner.
Kuesioner atau angket adalah daftar pertanyaan yang disusun untuk mengetahui pendapat seseorang atau sekelompok orang tentang suatu masalah yang sedang dikaji oleh peneliti. Dalam penelitian survei, biasanya yang menjadi unit analisis adalah individu.
Unit analisis itu bisa saja seorang ibu rumah tangga, seorang mahasiswa, seorang selebritis, pasangan suami istri, yang biasanya harus menjawab pertanyaan atau mengisi satu kuesioner untuk setiap unit analisis tersebut. Hasil pengumpulan data dari unit analisis tersebut dapat digunakan untuk menyimpulkan keadaan atau pendapat dari sekelompok atau lebih masyarakat, yang merupakan asal unit analisis tersebut.
Ada tiga metode dalam penelitian survei yaitu: Unit analisis itu juga bisa sebuah keluarga, sebuah perusahaan, dan lain sebagainya. Ada tiga metode dalam penelitian survei yaitu: Kuesioner yang dikirim kepada responden Wawancara tatap muka langsung Wawancara melalui telepon
Kuesioner yang Dikirim kepada Responden Pada penelitian survei ini, Anda mengirimkan kuesioner melalui pos. Responden (orang atau pihak yang diminta mengisi kuesioner/menjawab pertanyaan) harus mengisi sendiri kuesioner atau pertanyaan yang diajukan oleh Anda.
Keuntungan dari jenis penelitian ini adalah: Anda dapat langsung mengirimkan kuesioner kepada banyak responden, Anda bisa menjangkau wilayah yang sangat luas dengan biaya yang relatif murah dan cepat, Tidak ada campur tangan terhadap opini responden dalam mengisi kuesioner.
Kelemahan dari metode ini, yaitu: Ada kemungkinan responden tidak mengisi semua pertanyaan yang ada di kuesioner, Bisa terjadi yang mengisi kuesioner bukan orang yang menjadi target penelitian, karena Anda tidak bisa memantau langsung hal itu, Kuesioner mungkin membutuhkan waktu yang cukup lama untuk sampai ke tangan responden, bahkan bisa saja kuesioner tidak sampai ke responden,
d. Tingkat pengembalian kuesioner bisa rendah, karena itu Anda harus mempermudah responden mengembalikan kuesioner misalnya dengan menyediakan amplop yang sudah ditulis alamat pengembalian dan sudah ditempeli perangko.
Wawancara Tatap Muka Langsung Wawancara dengan tatap muka langsung merupakan salah satu metode dalam penelitian survei. Untuk melakukan wawancara ini sebaiknya Anda sudah membuat daftar pertanyaan, agar pelaksanaan wawancara tidak keluar jauh dari masalah penelitian. Dapat dibuat daftar pertanyaannya seperti sebuah kuesioner, hanya responden tidak membaca langsung kuesioner itu, tetapi diarahkan oleh pewawancara.
Dengan adanya daftar pertanyaan ini, bila responden yang akan Anda wawancara cukup banyak, maka Anda bisa meminta bantuan dari beberapa orang untuk bertindak sebagai pewawancara. Dalam melaksanakan wawancara, pewawancara harus bisa membuat suasana yang menyenangkan dan membuat responden merasa aman, merasa tidak tertekan, sehingga responden akan memberikan jawaban yang sebenarnya dan tidak merupakan hasil rekayasa.
Wawancara bisa juga digunakan untuk memperkaya informasi yang diperoleh dari pengisian kuesioner. Jadi selain menyebar kuesioner kepada banyak responden, Anda juga perlu memilih beberapa orang saja yang memenuhi kriteria sebagai target responden untuk diwawancara terkait masalah penelitian Anda.
Dalam melaksanakan wawancara, walaupun Anda sudah mempunyai daftar pertanyaan, Anda bisa mengembangkan pertanyaan dari jawaban-jawaban responden yang bisa ditelusuri lebih lanjut untuk memperoleh informasi yang lebih banyak, sehingga memperkaya pengetahuan Anda mengenai masalah penelitian yang sedang diteliti.
Keuntungan digunakannya metode ini adalah: Tingkat perolehan data sangat tinggi, karena data langsung diperoleh oleh pewawancara, Kecil kemungkinan terjadinya kesalahan dalam menjawab pertanyaan, pewawancara dapat mengarahkan responden untuk menjawab pertanyaan secara jujur dan sesuai dengan arah pertanyaan,
Pewawancara dapat melihat langsung ekspresi responden dalam menjawab pertanyaan. Kelemahan dari metode ini adalah: Bisa terjadi pewawancara terlalu mengarahkan responden untuk menjawab pertanyaan sesuai dengan keinginannya, Adanya perbedaan pemahaman antara satu pewawancara dengan yang lain terhadap pertanyaan, untuk itu perlu dilakukan pelatihan terhadap para calon pewawancara,
c. Untuk melakukan wawancara secara langsung ini Anda memerlukan waktu yang cukup lama untuk setiap responden, karena biasanya responden harus dijelaskan secara rinci untuk dapat menjawab pertanyaan secara benar, d. Anda akan memerlukan beberapa orang pewawancara untuk melakukannya secara paralel agar pelaksanaan wawancara ini bisa cepat selesai.
Wawancara Melalui Telepon Metode ini sama saja dengan metode wawancara di atas, hanya dilakukan tanpa tatap muka langsung tetapi melalui telepon. Anda tetap harus menyiapkan daftar pertanyaan sebelum menghubungi responden, agar wawancara berlangsung lancar dan tidak melebar ke arah yang tidak jelas.
Keuntungan dari metode ini adalah: a. Anda tidak perlu pergi ke suatu tempat untuk melakukan wawancara, cukup menggunakan telepon untuk menjangkau responden, b. Anda dapat memperoleh jawaban langsung dari responden, dan bisa menjelaskan kepada responden tentang maksud pertanyaan, sehingga bisa diperoleh jawaban yang lebih tepat,
c. Anda dapat menangkap ekspresi responden dalam menjawab pertanyaan melalui suaranya, d. Anda dapat menghemat biaya dan waktu dengan tidak perlunya melakukan perjalanan untuk menjangkau responden.
Kelemahan dari metode ini, yaitu: Biasanya wawancara yang dilakukan melalui telepon menggunakan pertanyaan yang pendek, tidak terlalu panjang, Anda tidak dapat memastikan identitas responden, karena hanya diketahui melalui suara responden,
c. Anda tidak bisa menjangkau responden yang tidak dapat diakses melalui telepon, baik karena ia sendiri tidak mempunyai telepon atau daerah tempat tinggalnya belum ada jaringan telepon, d. Anda akan menghabiskan cukup banyak dana untuk membayar telepon bila banyak responden yang dihubungi berada di daerah yang jauh dari kota Anda.
Langkah-langkah Penelitian Survei Tentukan metode penelitian survei yang akan digunakan: metode kuesioner yang dikirim kepada responden, wawancara tatap muka langsung, atau wawancara melalui telepon Setelah itu siapkan daftar pertanyaan sesuai dengan metode yang dipilih Sebelum melaksanakan pengumpulan data, lakukan uji coba instrumen agar data yang diperoleh benar-benar sesuai dengan masalah penelitian yang telah dirancang
Tentukan populasi dan teknik penarikan sampel, serta tentukan sampelnya Lakukan pengumpulan data sesuai dengan metode yang dipilih Setelah semua data terkumpul, lakukan pengolahan data
Untuk menganalisis data Anda harus memilih apakah akan menggunakan statistik deskriptif atau statistik inferensial, sesuai dengan data yang tersedia Anda bisa mengambil kesimpulan penelitian setelah melakukan analisis data.
Dalam praktek kepustakawanan penelitian survei ini akan banyak bermanfaat untuk mengetahui opini sekelompok orang, baik dalam jumlah kecil maupun dalam jumlah besar. Sebagai contoh, mungkin Anda ingin mengetahui opini masyarakat tentang layanan yang diberikan oleh sebuah perpustakaan umum daerah tingkat II (kabupaten/kota).
Untuk itu Anda bisa menggunakan penelitian survei, baik melalui penyebaran kuesioner, wawancara langsung dengan sekelompok pengguna perpustakaan tersebut, atau wawancara melalui telepon kepada sekelompok orang yang Anda telah peroleh datanya sebagai pengguna layanan perpustakaan tersebut.
Dengan penelitian survei ini juga Anda bisa mengetahui kebutuhan masyarakat terhadap layanan perpustakaan umum yang ada pada satu atau lebih daerah tingkat II (kabupaten/kota) Begitu juga dengan target responden, apakah Anda akan memilih peneliti, pengusaha, mahasiswa, pelajar atau pegawai instansi pemerintah, bahkan kombinasi dari semua unsur masyarakat yang mungkin membutuhkan layanan perpustakaan umum di tingkat kabupaten/kota.