oleh Bagus Mundianianto,M.Pd. Suasana Menyimak oleh Bagus Mundianianto,M.Pd.
Suasana Defensif Suasana bertahan biasanya dimanipulasikan dengan pesan-pesan lisan yang mengandung maksud yang bersungguh- sungguh dan tersirat. Misalnya berupa ; (a) evaluatif, (b) menga- wasi,(c) strategis, (d) netral, (e) superior, dan (f) pasti dan tentu. Sebagai penyimak kita kerap kali tidak sadar sepenuhnya mengapa kita tidak menyimak dengan baik bila kita berada dalam keadaan defensif, gusar, marah, sakit hati, atau tersinggung.
Suasana Suportif Suasana yang mempunyai sifat mendukung yang timbul dari pesan-pesan yang mengimplikasi. misalnya; (a) deskripsi, (b) orientasi permasalahan, (c) spontanitas, (d) empati, (e) ekualitas, (f) profesionalisme.
Saran Praktis Meningkatkan keterampilan menyimak. Menyimak dengan baik menuntut perhatian, pikiran, penalaran, penafsiran, dan imajinasi dari sang penyimak. Menyimak tidak hanya berpusar pada kata-kata tetapi pada nada ucapan pembicara, infleksi bahasa, dan lambang non verbal (gerak-gerik, gerakan. mimik dan raut wajah).
Saran praktis meningkatkan daya simak 1. Bersikaplah secara positif. 2. Bertindaklah responsif. 3. Cegahlah gangguan-gangguan. 4. Simak dan tangkaplah maksud pembicara. 5. Carilah tanda-tanda yang akan datang. 6. Carilah rangkuman pembicaraan terdahulu. 7. Nilailah bahan-bahan penunjang. 8. Carilah petunjuk-petunjuk non verbal.
Upaya menyimak tepat guna 1. Kembangkanlah suatu kemauan. 2. Menyimak lebih lama. 3. Menyimaklah lebih sering. 4. Menyimaklah dengan penuh respek. 5. Menyimaklah dengan umpan balik. 6. Menyimaklah tanpa penilaian. 7. Menyimaklah dengan tenang. 8. Menyimak secara analisis. 9. Menyimaklah tanpa keadaan membela diri. 10. Menyimaklah denga prasangka. 11. Simaklah tanda-tanda non Verbal.
Aneka Kendala menyimak efektif 1) Ke egosentrisan. 2) Ke engganan ikut terlibat. 3) Ketakutan akan perubahan. 4) Keinginan menghindari pertanyaan. 5) Puas terhadap penampilan eksternal. 6) Pertimbangan yang prematur. 7) Kebingungan semantik.
Perilaku menyimak
Menyimak faktual Dalam hal ini otak kita merupakan komputer yang memindahkan serta mengubah materi dan membuatnya logis, masuk akal, dan mudah dipahami. Keterampilan khusus menyimak faktual; 1) Terlibat dalam situasi komunikasi. 2) Menguasai kemampuan membuat catatan. 3) Sarana penunjang dari pembicara. 4) Struktur pembicaraan.
Menyimak Empatik Menyimak ini disejajarkan dengan menyimak aktif dan menyimak pemahaman. Beberapa perilaku yang harus timbul saat menyimak empatik; (1) Memperhatikan isyarat-isyarat non verbal, (2) Menempatkan diri pada posisi orang lain, (3) Memusatkan perhatian pada pesan bukan penampilan.
Lanjutan Cara memusatkan perhatian pada pesan; 1) Buatlah catatan pada butir pesan utama. 2) Pikirkan dan renungkan pesan. 3) Memberikan struktur thp penampilan. Perilaku menyimak yang baik; a) Menunjukan ketertarikan pada pesan. b) Memberikan penilaian thp pembicara. c) Sikap dan gaya yang baik. d) Memperlihatkan keterlibatan.
Meningkatkan perilaku menyimak 1) Menerima keanehan pembicara. 2) Memperbaiki sikap. 3) Memperbaiki lingkungan. 4) Jangan dulu memberikan pertimbangan. 5) Meningkatkan pembuatan catatan. 6) Menyaring tujuan menyimak. 7) Memanfaatkan waktu. 8) Menyimak secara rasional. 9) Berlatih menyimak bahan-bahan yang sulit.
Selesai