Penampang Stratigrafi Suatu gambaran urutan vertikal lapisan lapisan batuan sedimen pada lintasan yang dipilih. Setiap titik dalam urutan mengikuti kaidah.

Slides:



Advertisements
Presentasi serupa
PETA & TOPOGRAFI PENGANTAR
Advertisements

(1) METODOLOGI PEMETAAN GEOLOGI KULIAH JURUSAN TEKNIK GEOLOGI
Definisi Penampang stratigrafi terukur (measured stratigraphic section) adalah suatu penampang atau kolom yang menggambarkan kondisi stratigrafi suatu.
BENTUK ENDAPAN Bentuk endapan batubara di alam dapat dikelompokkan menjadi dua. Bentuk endapan batubara ini sangat erat kaitannya dengan gejala geologi.
Stabilitas Lereng (slope stability)
PERPETAAN - 3.
ILMU UKUR TANAH & PEMETAAN (Pertemuan 2)
GELOMBANG Gelombang Transversal Gelombang Longitudinal
Interferensi lapisan tipis dan cincin newton
PENENTUAN POSISI SUATU TITIK
GERAK PARABOLA Coba kalian amati gerak setengah parabola yang di alami oleh benda di samping ini!
KEMANTAPAN LERENG.
RANCANGAN PELEDAKAN.
PENERAPAN DIFFERENSIASI PERSAMAAN GARIS SINGGUNG
Tujuan Instruksional Umum : Tujuan Instruksional Khusus :
GERAK LURUS Hukum-hukum Newton tentang gerak menjelaskan mekanisme yang menyebabkan benda bergerak. Di sini diuraikan perubahan gerak benda dengan konsep.
Soal No. 1 Sebuah gelombang transversal yang merambat di dalam tali dengan rapat massa sebesar 40 gram/m mempunyai persamaan : dengan x dan y dalam cm.
Koordinat Kartesius, Koordinat Bola, dan Koordinat Tabung
TRAVELING WAVE, STANDING WAVE, SUPERPOSISI WAVE
Kinematika Partikel Pokok Bahasan :
10. TORSI.
ILMU UKUR TANAH & PEMETAAN (Pertemuan 4)
m m m s s Usaha Oleh Gaya F F F mg h S
Usaha Oleh Gaya
PENGERTIAN SUDUT JURUSAN
TEKNIK PENGAMATAN Pengamatan Lapangan a. Fosil Makro
PENENTUAN POSISI SUATU TITIK
PENGERTIAN SUDUT JURUSAN
SMK NEGERI 2 DEPOK SLEMAN
PERTEMUAN I ILMU UKUR TANAH II Survei dan Pemetaan
Pengukuran Poligon.
GELOMBANG STASIONER.
Berkelas.
Matakuliah : D0564/Fisika Dasar Tahun : September 2005 Versi : 1/1
JURUSAN TEKNIK SIPIL UNIVERSITAS JAYABAYA
GAYA LORENTZ.
KARAKTER BIOFISIK DAS Oleh Andang Suryana.
Medan dan Dipol Listrik
Lintasan Kompas Ditempuh apabila peta dasar yang diperlukan tidak tersedia. Adanya singkapan detail yang penting tidak dapat dipetakan pada skala peta.
AIR PERMUKAAN.
Science Center Universitas Brawijaya
PENCERMINAN ( Refleksi )
Induksi Elektromagnetik
1.4 SISTEM KOORDINAT EMPAT BIDANG
Medan dan Dipol Listrik
PRAKTEK TACHIMETRI.
Bumi Aksara.
SISTEM KOORDINAT SILINDER
Interferensi lapisan tipis dan cincin newton
STRATIGRAFI SEQUENCE UNIVERSITAS HASANUDDIN PROGRAM STUDI GEOFISIKA
Stratigrafi.
STUDI LAPANGAN PALEONTOLOGI MIKRO OLEH : FAUZUL YUSRI
HUKUM NEWTON Pendahuluan Hukum Newton
HASIL KALI TITIK (DOT PRODUCT)
A. Pendahuluan Metode tambang terbuka merupakan kegiatan penambangan yang diterapkan terhadap endapan batubara yang terletak di dekat permukaan bumi. Dengan.
Bentuk muka bumi Daratan: Bentuk muka bumi daratan dapat kita
Kuliah Mandiri Pemetaan Geologi di Desa Tambaksari dan Desa Kedungbanteng Kecamatan Sumbermanijng Wetan dan sekitarnya pada Kabupaten Malang,Provinsi Jawa.
ALAT-ALAT TAMBANG ANDI PARUNG WANGLOAN.
PENDAHULUAN Pertemuan – 1
Pertemuan 7 Kerangka dasar VERTIKAL
KONSEP DASAR TUMPUAN, SFD, BMD, NFD PERTEMUAN II.
INTERFERENSI & POLARISASI
Peta Konsep. Peta Konsep B. Kedudukan Dua Garis.
Peta Konsep. Peta Konsep B. Kedudukan Dua Garis.
Bab 2 Fungsi Linier.
PERTEMUAN Ke- 5 Matematika Ekonomi I
Teknik Pengukuran dan Perhitungan Pada Pemetaan
Dosen Teknik Pengairan FT UB
N. BANUNAEK T. Pertambangan Undana N. Banunaek, Struktur Geology.
SURVEI DAN INVESITIGASI PERENCANAAN BANGUNAN SABO
Transcript presentasi:

Penampang Stratigrafi Suatu gambaran urutan vertikal lapisan lapisan batuan sedimen pada lintasan yang dipilih. Setiap titik dalam urutan mengikuti kaidah hukum superposisi. Tujuan pengukuran penampang stratigrafi ialah : Mendapatkan data litologi terperinci dari urutan-urutan perlapisan suatu satuan stratigrafi (formasi, kelompok, anggota, dan sebagainya) Mendapatkan ketebalan yang teliti dari tiap-tiap satuan stratigrafi Untuk mendapatkan dan mempelajari hubungan stratigrafi antar satuan batuan dan urut-urutan sedimentasi dalam dalam arah vertikal secara detail, untuk menafsirkan lingkungan pengendapan

Prosedur Pelaksanaan Lapangan Idealnya dilakukan pada tahap akhir pemetaan geologi, dimana informasi mengenai kondisi geologi seperti penyebaran batuan, struktur geologi sudah diketahui sehingga dapat dipilih lintasan-lintasan yang ideal( singkapan menerus,tidak terganggu struktur dll ) Pada waktu bersamaan dengan pemetaan, terutama pada daerah-daerah yang sulit dijangkau

Tahapan tahapan pengukuran penampang stratigrafi Perencanaan lintasan Pengambilan data Menghitung ketebalan

Perencanaan lintasan Kedudukan lapisan (strike dan dip), apakah curam, landai, vertikal atau horisontal.Arah lintasan yang akan sedapat mungkin tegak lurus terhadap jurus. Harus diperiksa apakah jurus dan kemiringan lapisan itu terus menerus tetap atau berubah-ubah. Hal-hal tersebut diatas adalah penting dalam menentukan metoda dan perhitungan pengukuran. Penentuan superposisi dari lapisan.Kriteria untuk superposisi ini umumnya didapat dari struktur sedimen yang ada Meneliti akan adanya lapisan penunjuk(key beds)

Pengambilan data Pengukuran Pengamatan dan diskripsi

Pengukuran Jarak terukur antar patok Azimuth(arah lintasan) Kemiringan lereng Jurus dan kemiringan lereng

Pengamatan dan diskripsi Nama satuan batauan Batuan utama dan sisipan atau perselingannya Pemerian litologi setiap lapisan Hubungan dengan satuan diatasnya

Sketsa dan kolom stratigrafi

Menghitung ketebalan Pengukuran pada daerah datar Pengukuran pada medan berlereng : Kemiringan lapisan searah dengan lereng Kemiringan lapisan berlawanan arah dengan lereng

Pengukuran pada daerah datar Rumus : T= dt x sin ∂ T = tebal lapisan dt = jarak terukur di lapangan ∂ = Sudut kemiringan lapisan

Pengukuran lapisan searah dengan lereng Rumus :T = d sin (∂ - s) (Gambar 9.5b) T = d sin (s - ∂) (Gambar 9.5c) T = Tebal lapisan S = Sudut lereng ∂ = Kemiringan lapisan

Pengukuran lapisan berlawanan arah dengan lereng Rumus : T = d (Gambar 9.6c) T = d sin (∂ + s ) (Gambar 9.6b) T = d sin (180 - ∂ - s ) (Gambar 9.6d) T = Tebal lapisan ∂ = sudut kemiringan lapisan s = Sudut lereng