KALIMAT Pertemuan Ke-6
Jenis-Jenis Kalimat Kalimat Tunggal Kalimat tunggal adalah kalimat yang hanya terdiri atas dua unsur inti pembentukan kalimat (subjek dan predikat) dan boleh diperluas dengan salah satu atau lebih unsur-unsur tambahan (objek dan keterangan), asalkan unsur-unsur tambahan itu tidak membentuk pola kalimat baru. Kalimat Tunggal Susunan Pola Kalimat Ayah merokok. Adik minum susu. Ibu menyimpan uang di dalam laci. S-P S-P-O S-P-O-K
Kalimat Majemuk Kalimat majemuk adalah kalimat-kalimat yang mengandung dua pola kalimat atau lebih. Cara pembentukan kalimat majemuk: Memperluas bagian-bagian kalimat tunggal Anak itu membaca novel. (Kal.Tunggal) Anak yang menyapu di perpustakaan itu sedang membaca novel. Menggabungkan dua atau lebih kalimat tunggal Susi menulis surat dan Bapak membaca koran.
Jenis-Jenis Kalimat Majemuk Kalimat majemuk setara Kalimat majemuk setara adalah kalimat majemuk yang bersifat koordinatif sehingga tidak ada saling menerangkan. Jenis-jenis kalimat majemuk setara: KMS Gabungan Menggunakan kata hubung dan, serta KMS Pilihan Menggunakan kata hubung atau, baik ... maupun KMS Perlawanan Menggunakan kata hubung tetapi, melainkan KMS Urutan Menggunakan kata hubung lalu, lantas, kemudian
Kalimat Majemuk Bertingkat Kalimat majemuk yang terdiri dari perluasan kalimat tunggal, bagian kalimat yang diperluas sehingga membentuk kalimat baru yang disebut anak kalimat. Sedangkan kalimat asal (bagian tetap) disebut induk kalimat.
Macam-macam Kalimat Majemuk Bertingkat No Jenis Ciri 1. KMB AK Keterangan waktu Menggunakan kata hubung ketika, waktu, saat, setelah, sebelum 2. KMB AK Keterangan sebab Menggunakan kata hubung sebab, karena 3. KMB AK Keterangan hasil (akibat) Menggunakan kata hubung hingga, sehingga, akhirnya 4. KMB AK Keterangan syarat Menggunakan kata hubung jika, apabila, kalau, andaikata 5. KMB AK Keterangan tujuan Menggunakan kata hubung agar, supaya, demi, untuk, guna 6. KMB AK Keterangan cara Menggunakan kata hubung dengan, dalam 7. KMB AK Keterangan posesif Menggunakan kata hubung meskipun, walaupun, biarpun 8. KMB AK Pengganti nomina Menggunakan kata bahwa
KALIMAT EFEKTIF
Pengertian Kalimat Efektif Kalimat efektif adalah kalimat yang mampu dipakai untuk menyampaikan informasi dari pembicara atau penulis kepada lawan bicara / pembaca secara tepat. Ketepatan dalam penyampaian informasi akan membuahkan hasil, yaitu adanya kepahaman lawan bicara atau pembaca terhadap isi kalimat atau tuturan yang disampaikan.
CIRI KHAS KALIMAT EFEKTIF Keutuhan Kesejajaran Ketegasan Kelogisan Kehematan
KEUTUHAN Keutuhan adalah keseimbangan antara pikiran (gagasan) dan struktur bahasa yang dipakai. Mempunyai subjek dan predikat dengan jelas Tidak terdapat subjek yang ganda Kalimat penghubung intrakalimat tidak dipakai pada kalimat tunggal Predikat kalimat tidak didahului oleh kata yang.
Kalimat itu mempunyai subjek dan predikat dengan jelas Kejelasan subjek dan predikat suatu kalimat dapat dilakukan dengan menghindarkan pemakaian kata depan di, dalam, bagi, untuk, dan sebagainya di depan subjek. Contoh : Bagi semua mahasiswa perguruan tinggi ini harus membayar uang kuliah. (Salah) Semua mahasiswa perguruan tinggi ini harus membayar uang kuliah. (Benar)
Tidak terdapat Subjek yang ganda Contoh : Penyusunan laporan itu saya dibantu oleh para dosen Kalimat-kalimat itu dapat diperbaiki menjadi Dalam menyusun laporan itu, saya dibantu oleh para dosen.
Menempatkan kata penghubung intrakalimat tunggal pada awal kalimat Contoh : Kami datang agak terlambat. Sehingga kami tidak dapat mengikuti acara pertama. Perbaikan: Kami datang agak terlambat sehingga kami tidak dapat mengikuti acara pertama. Atau Kami datang terlambat. Oleh karena itu, kami tidak dapat mengikuti acara
Predikat kalimat tidak didahului oleh kata yang Contoh: Bahasa Indonesia yang berasal dari bahasa Melayu Perbaikan: Bahasa Indonesia berasal dari bahasa Melayu.
Kesejajaran ( Pararel ) kesejajaran adalah penggunaan bentuk kata atau frasa berimbuhan yang memiliki kesamaan (kesejajaran) baik dalam fungsi maupun bentuknya. Jika bagian kalimat itu menggunakan verba berimbuhan di-, bagian kalimat yang lainnya pun harus menggunakan di- lagi dan begitu juga dengan penggunaan verba lainnya Contoh : Kalimat yang salah Kakak menolong anak itu dengan dipapahnya ke pinggir jalan. Kalimat yang benar Anak itu ditolong kakak dengan dipapahnya ke pinggir jalan.
Kehematan Kalimat efektif tidak boleh menggunakan kata-kata yang tidak perlu. Setiap kata haruslah memiliki fungsi yang jelas dan tidak boleh menggunakan kata yang berlebihan. Penggunaan kata yang berlebihan justru akan mengaburkan dan memperlemah maksud kalimat itu. Contoh : Kalimat yang Salah : Dia hanya membawa badannya saja. Sejak dari pagi dia bermenung. Kalimat yang Benar : Dia hanya membawa badannya. Sejak pagi dia bermenung.
KETEGASAN atau KEFOKUSAN Ketegasan atau penekanan ialah suatu perlakuan penonjolan pada ide pokok kalimat. Meletakkan kata yang ditonjolkan itu di depan kalimat Membuat urutan kata yang bertahap Melakukan pengulangan kata (repetisi) Melakukan pertentangan terhadap ide yang ditonjolkan Mempergunakan partikel penekanan (penegasan)
Meletakkan kata yang ditonjolkan itu di depan kalimat (di awal kalimat). Contoh: Presiden mengharapkan agar rakyat membangun bangsa dan negara ini dengan kemampuan yang ada pada dirinya. Penekanannya ialah presiden mengharapkan. Jadi, penekanan kalimat dapat dilakukan dengan mengubah posisi kalimat
Membuat urutan kata yang bertahap Contoh: Bukan seribu, sejuta, atau seratus, tetapi berjuta-juta rupiah, telah disumbangkan kepada anak-anak terlantar. Seharusnya: Bukan seratus, seribu, atau sejuta, tetapi berjuta-juta rupiah, telah disumbangkan kepada anak-anak terlantar.
Anak itu tidak malas dan curang, tetapi rajin dan jujur. Melakukan pengulangan kata Contoh: Saya suka kecantikan mereka, saya suka akan kelembutan mereka. Melakukan pertentangan ide Anak itu tidak malas dan curang, tetapi rajin dan jujur. Menggunakan partikel penegas Saudaralah yang bertanggung jawab.
Kelogisan Yang dimaksud dengan kelogisan ialah bahwa ide kalimat itu dapat diterima oleh akal dan penulisannya sesuai dengan ejaan yang berlaku. Perhatikan kalimat di bawah ini. Waktu dan tempat kami persilakan. Kalimat itu tidak logis (tidak masuk akal). Yang logis adalah sebagai berikut. Bapak Menteri kami persilakan.
Latihan 1 Pilihlah, termasuk jenis kalimat majemuk apa (setara, bertingkat, campuran)? No Kalimat Jenis Kalimat 1 Ketika hujan lebat, Ani tidur pulas 2 Agar Heri lulus ujian, ia harus belajar sungguh-sungguh 3 Ketika hujan turun, Ibu sudah berada di rumah 4 Motor Alif melewati jalan berlubang saat dia pergi ke Wonogiri 5 Perempuan itu menyukai mawar berduri tetapi kekasihnya tidak menyetujuinya 6 Ayah membaca surat kabar sedangkan ibu asyik memasak di dapur 7 Ananda membuat sayur dan sayur itu disukai keluarganya 8 Saat paman datang, ayah sedang membaca majalah dan ibu memasak di dapur 9 Motor Adinda melewati jalan berlubang dan lubang itu sangat dalam saat dia pergi ke Wonogiri 10 Ketika hujan turun dan petir menyambar-nyambar, ibu sedang tidur