MODUL 12. Analisa & Perancangan Kerja 1. Tujuan Instruksional Khusus Diharapkan mahasiswa dapat memahami konsep Faktor Penyesuaian, bekerja wajar, cara menentukan faktor penyesuaian . 2. Daftar Materi Pembahasan 2.1. 2.2. 2.3. Konsep Faktor Penyesuaian Konsep Tentang Pekerja Wajar Beberapa Cara Menentukan Faktor Penyesuaian 3. Pembahasan 2.1. Konsep Faktor Penyesuaian. Selama pengukuran berlangsung, pengukuran harus mengamati kewajaran kerja yang ditunjukkan operator. Ketidak wajaran dapat saja terjadi misalnya bekerja tanpa kesungguhan, sangat cepat seolah-olah diburu waktu, atau karena menjumpai kesulitan-kesulitan seperti karena kondisi ruangan yang buruk. Sabab - sebab seperti ini mempengaruhi kecepatan kerja yang berakibat terlalu singkat atau terlalu panjangnya waktu penyelesaian. Hal ini jelas tidak diinginkan karena waktu baku yang dicari adalah waktu yang diperoleh dari kondisi dan cara kerja yang baku yang diselesaikan secara wajar. Andaikata ketidak wajaran ada maka pengukur harus mengetahui dan menilai seberapa jauh hal itu terjadi. Penilaian perlu diadakan karena berdasarkan inilah penyesuaian dilakukan. Jadi jika pengukur mendapatkan harga rata-rata waktu siklus atau elemen yang diketahui diselesaikan dengan kecepatan tidak wajar oleh operator, maka agar harga rata rata tersebut menjadi wajar pengukur harus menormalkan dengan melakukan penyesuaian. Biasanya penyesuaian dilakukan dengan mengalikan waktu siklus rata rata atau waktu elemen rata rata dengan suatu harga p yang disebut faktor penyesuaian. Besarnya harga p tentunya sedemikian rupa sehingga hasil perkalian yang diperoleh mencerminkan waktu yang sewajarnya atau normal. Bila pengukur berpendapat bahwa operator bekerja diatas normal (terlalu cepat) maka harga p nya akan lebih http://www.mercubuana.ac.id
Terlihat bahwa penyesuaiannya diselesaikan dengan cara yang sangat Sehubungan dengan faktor penyesuaian dikembangkanlah cara untuk mendapatkan harga p termasuk cara-cara yang berusaha seobjektif mungkin. 2.3. Beberapa Cara Menentukan Faktor Penyesuaian Cara persentase adalah cara yang merupakan cara yang paling awal digunakan dalam melakukan penyesuaian. Disini besarnya faktor penyesuaian sepenuhnya di tentukan oleh pengukur melalui pengamatan selama melakukan pengukuran. Jadi sesuai pengukuran dia menentukan harga p yang menurut pendapatnya akan menghasilkan waktu normal bila harga ini dikalikan dengan waktu siklus. Misalnya di pengukur berpendapat bahwa p = 110%. Jika waktu siklusnya terlah terhitung sama dengan 14,6 menit, maka waktu normalnya: Wn = 14,6 x 1,1 = 16,6 menit Terlihat bahwa penyesuaiannya diselesaikan dengan cara yang sangat sederhana. Memang cara ini merupakan cara yang paling mudah dan sederhana, namun segera pula terlihat adanya kekurang ketelitian sebagai akibat dari “kasarnya” cara penilaian. Bertolak dari kelemahan ini dikembangkanlah cara cara lain yang dipandang sebagai cara yang lebih objektif. Cara-cara ini umumnya memberikan “patokan” yang dimaksudkan untuk mengarahkan penilain pengukur terhadap kerja operator. Akan dikemukakan beberapa cara tersebut yaitu cara Shummard, Westinghouse dan objektif. A. Cara Shummard Cara Shummard memberikan patokan-patokan melalui kelas - kelas performence kerja dimana setiap kelas mempunyai nilai sendiri-sendiri ( lihat tabel 10.1 ). Disini pengukur diberi patokan untuk menilai performance kerja operator menurut kelas kelas Superfast, Fast +, Fast, Fast - , Excellent dan seterusnya. Seorang yang dipandang bekerja normal diberi nilai 60, dengan nama performance kerja yang lain dibandingkan untuk menghitung faktor penyesuaian. Bila performance seorang operator dinilai Excellent maka dia mendapat nilai 80, dan karenanya faktor penyesuaiannya adalah p = 80/60 = 1,33 Jika waktu siklus rata - ratanya sama dengan 270,4 detik, maka waktu normalnya : http://www.mercubuana.ac.id
EXCELLENT SKILL GOOD SKILL AVERAGE FAIR SKILL 1. Percaya pada diri sendiri 2. Tampak cocok dengan pekerjaanya 3. Terlihat telah terlatih baik 4. Bekerja teliti dengan tidak banyak melakukan pengukuran pengukuran atau pemeriksaan - pemeriksaan. 5.Gerakan-gerakan kerjanya beserta urutan-urutannya dijalankan tanpa kesalahan. 6. Menggunakan peralatan dengan baik 7. Bekerjanya cepat tanpa mengorbankan mutu 8. Bekerjanya cepat tetapi halus 9. Bekerjanya berirama dan terkoordinasi. 1. Kualitas hasil baik. 2. Bekerjanya tampak lebih baik daripada kebanyakan pekerja umumnya. 3. Dapat memberi petunjuk-petunjuk pada pekerja lain yang ketermpilan lebih rendah. 4. Tampak jelas sebagai pekerja yang cakap 5. Tidak memerlukan banyak pengawasan 6. Tiada keragu-raguan 7. Bekerjanya “stabil” 8. Gerakan-gerakannya terkoornidasi dengan baik 9. Gerakan-gerakan cepat. 1. Tampak adanya kepercayaan pada diri sendiri 2. Gerakan-gerakannya tidak cepat tetapi tidak lampat 3. Terlihat adanya pekerjaan-pekerjaan perencanaan 4. Tampak sebagai pekerja yang cakap 5. Gerakan-gerakannya cukup menunjukkan tiadanya ke ragu- raguan 6. Mengkoordinasi tangan dan pikiran dengan cukup baik 7. Tampak cukup terlatih dan karenanya mengetahui seluk beluk pekerjaannya 8. Bekerjanya cukup teliti 9. Secara keseluruhan cukup memuaskan 1. Tampak terlatih belum cukup baik http://www.mercubuana.ac.id