Hubungan Serikat Karyawan-Manajemen Disajikan oleh: Nur Hasanah, SE, MSc
3 Aktor dalam Kerangka Hubungan Serikat Karyawan dan Manajemen Para pekerja dan wakil-wakilnya (pengurus serikat) Para manajer (manajemen) Wakil-wakil pemerintah dalam bidang legislatif, yudikatif dan eksekutif][]=
Saling Ketergantungan Antara Serikat Karyawan, Manajemen dan Pemerintah
Union Union adalah Perkumpulan atau serikat karyawan. Keberadaan serikat karyawan dapat mengubah lingkungan kerja dan hubungan antara para karyawan dan organisasi, terutama peranan penyelia dan departemen SDM.
Sifat Dasar Serikat Karyawan Labor Union atau Trade Union adalah organisasi para pekerja yang dibentuk untuk mempromosikan atau menyatakan pendapat, melindungi, dan memperbaiki, melalui kegiatan kolektif, kepentingan-kepentingan sosial, ekonomi dan politik para anggotanya. Kepentingan dominan yang diperjuangkan serikat karyawan adalah ekonomi.
Konsep Pergerakan Serikat Karyawan Business unionisms Apabila misi pergerakan serikat bertujuan untuk melindungi para karyawan, meningkatkan kesejahteraan, menuntut kenaikan gaji, memperbaiki kondisi kerja dan membantu karyawan pada umumnya. Social unionism Apabila misi tertuju pada kebijaksanaan-kebijaksanaan sosial, ekonomi dan politik yang lebih luas.
Tipe-tipe Serikat Karyawan Craft Unions Serikat yang anggotanya terdiri dari para pekerja yang mempunyai keterampilan yang sama. Contoh: serikat tukang kayu. Industrial Unions Serikat yang dibentuk berdasarkan lokasi pekerjaan yang sama. Contoh: serikat karyawan dalam sebuah perusahaan atau industri tertentu. Mixed Unions Serikat yang anggotanya terdiri dari pekerja lintas keterampilan dan lintas industri.
Struktur Serikat Karyawan Local Unions (Serikat buruh cabang) Regional Unions National Unions
Tanggapan Proaktif Manajemen SDM Merancang pekerjaan yang memuaskan karyawan Mengembangkan rencana memaksimumkan kesempatan individu dan meminimumkan PHK Memilih karyawan yang qualified Menetapkan standar prestasi kerja yang adil, berarti dan objektif Melatih para karyawan dan manajer Menilai dan menghargai perilaku atas prestasi kerja nyata
Industrial Relations Secara organisasional, departemen SDM diperluas dengan penambahan bagian yang menangani hubungan perburuhan. Bagian ini menangani bidang-bidang kritis seperti negosiasi dan administrasi perjanjian kerja. Bagian ini sering disebut dengan industrial relations atau hubungan industrial.
Collective Bargaining Suatu proses di mana para wakil dari dua kelompok bertemu dan bermaksud untuk merundingkan (negosiasi) suatu perjanjian yang mengatur hubungan-hubungan kedua pihak di waktu yang akan datang. Perundingan kolektif merupakan proses negosiasi antara pihak karyawan yang diwakili oleh serikat karyawan dengan pihak manajemen untuk menetapkan syarat-syarat hubungan kerja.
Dua Tipe Dasar CB Tradisional Mengenai distribusi benefits, yaitu pengupahan, kondisi kerja, promosi, PHK, hak-hak manajemen dsb. Integratif Mengenai berbagai masalah kepentingan timbal balik kedua pihak yang lebih besar dan menyangkut pemecahan masalah dan perdamaian konflik.
Faktor-faktor yang Mempengaruhi CB Cakupan Perundingan Tekanan-tekanan Perundingan Serikat Karyawan Peranan Pemerintah Kesediaan Perusahaan
Proses Perundingan Kolektif Memonitor lingkungan Menyusun rencana perundingan dan membentuk tim perunding Memperoleh persetujuan manajemen puncak Negosiasi dengan serikat karyawan Mencapai tujuan Mengadministrasikan perjanjian kerja Memberi penerangan melalui latihan Menyesuaikan berbagai kebijaksanaan dan kompensasi Mengawasi pelaksanaan perjanjian oleh manajemen dan serikat karyawan
Kerjasama Serikat Karyawan-Manajemen Konsultasi Awal Perhatian Panitia-panitia Kerja bersama Program-program latihan Pihak ketiga