WELCOME TO OUR PRESENTATION
SITI BALQIS DARA GUSTINA MEDIA PEMBELAJARAN DI SUSUN OLEH: HENDRA PRIATNA PUSPITA AA. SAFRUDIN SITI BALQIS DARA GUSTINA Next>>>
CARA MEMBUAT NASKAH PRODUKSI Next On>>>
APAKAH NASKAH PRODUKSI ITU ?
Naskah Produksi adalah petunjuk operasional dalam pelaksanaan produksi atau pembuatan program Next On>>>
Penulisan naskah secara teoritis merupakan komponen dari pengembangan media atau secara lebih praktis merupakan bagian dari serangkaian kegiatan produksi media melalui tahap-tahap perencanaan dan desain, pengembangan serta evaluasi. Next On>>>
Bagaimanakah cara membuat naskah produksi ?
Di dalam media pembelajaran, naskah produksi dibuat dan dipakai dalam pembuatan beberapa produksi media, yakni media audio dan media audio visual Next>>>
A. Cara Membuat Naskah Produksi Media Audio Petunjuk Umum (Rambu-rambu) Penulisan naskah ini dimaksudkan sebagai penuntun dalam proses perekaman suara. Naskah audio banyak macamnya sesuai dengan bentuk program yang akan dibuat. Namun pada umumnya naskah ini berisi urutan bunyi dan suara yang harus direkam.
Naskah ditulis oleh orang yang dianggap mampu untuk menulis naskah audio. Naskah yang ditulis akan dikaji oleh ahli materi dan ahli media. Ahli materi akan mengkaji kebenaran, kecukupan dan ketepatan pemilihan aplikasi atau contohnya. Sedangkan ahli media akan mengkaji kemenarikan penyampaian materi tersebut sesuai karakteristik media audio, misalnya pemain, perwatakan, pilihan kata/bahasa, konflik, musik, sound effect, dll.
Pesan harus relevan dengan karakteristik kelompok Sasaran Ada Beberapa Hal yang harus diperhatikan pada saat kita akan membuat Naskah program audio, diantaranya adalah: Pesan harus relevan dengan karakteristik kelompok Sasaran Persoalan adaptasi menjadi hal terpenting karena sebuah pesan harus sesuai dengan karakteristik orang yang berbeda-beda Bahasa yang digunakan pada komunikasi publik atau komunikasi massa sebaiknya hanya menggunakan bahasa yang sudah dikenal umum dan mudah pahami.
Musik mungkin bisa dijadikan andalan untuk menarik perhatian siswa (pendengar). Karena musik akan memberikan nuansa yang hidup pada program audio kita sehingga para siswa pendengar tidak akan merasa bosan. Daya konsentrasi orang dewasa untuk mendengarkan berkisar antara 25 s/d 45 menit dan untuk anak-anak 15 s/d 25 menit. Oleh karena itu menurut Arief S. Sadiman tidaklah bijaksana bila membuat program audio yang sangat panjang.
Istilah-istilah Dalam Naskah Audio Istilah-istilah yang biasa digunakan dalam penulisan naskah program audio sebagaimana disarikan oleh Arief S. Sadiman sebagai berikut: Next>>>
3. Musik (background,smash,tema,transisi,bridge) : Announcer (ANN) : Penyiar yang tugasnya memberitahukan bahwa sesuatu acara atau program akan disampaikan . Narator (NAR): Hampir sama dengan penyiar , bedanya apa yang dibaca narator ini sudah memasuki materi program. 3. Musik (background,smash,tema,transisi,bridge) : Menunjukan Kepada sutradara bahwa di baris itu harus diselipkan musik. Next>>>
4. Sound Effect (FX) : Suara-suara yang akan dimasukan ke dalam program untuk mendukung terciptanya suasana atau situasi tertentu. 5. Fade in : Petunjuk bagi sutradara dan pemain bahwa harus diciptakan situasi seolah-olah ada orang datang mendekat. Fade out : Kebalikan dari fade in. Harus diciptakan situasi seolah-olah ada orang yang pergi menjauh. Next>>>
Harus diciptakan situasi seolah-olah ada orang berbicara dari jauh. 7. Off Mike : Harus diciptakan situasi seolah-olah ada orang berbicara dari jauh. 8. Cross Fade : Dua bunyi yang berpapasan Musik : In – Up – Down – Out Musik dimasukan dengan lemah, suara diperkuat, kemudian turun lagi akhirnya hilang dengan halus 10. Musik : In – Up – Down – Under Setelah musik diperlemah ditahan terus untuk melatar belakangi adegan. Next>>>
B. Cara Membuat Naskah Produksi Media Audio Visual Seperti halnya penulisan pada umumnya, penulisan untuk naskah film maupun video ini juga dimulai dengan identifikasi, topik atau gagasan. Dalam pengembangan instruksional, topik ataupun gagasan ini dirumuskan dalam tujuan khusus kegiatan instruksional atau pembelajaran. Konsep gagasan, topik maupun tujuan yang khusus ini dikembangkan menjadi naskah dan diproduksi menjadi program film atau video.
Dalam praktek, rangkaian kegiatan untuk mewujudkan gagasan menjadi program Film atau video ini secara bertahap menurut Arief S. Sadiman, dkk hendaknya dilakukan melalui pembuatan Synopsis, Storyboard (perangkat atau gambar cerita), skrip atau naskah program, scenario atau naskah produksi.
Synopsis : Storyboard : yakni untuk memberikan gambaran secara ringkas dan padat tentang tema yang akan digarap. Storyboard : rangkaian kejadian yang akan divisualkan dalam bentuk gambar atau sketsa sederhana pada kartu berukuran lebih kurang 8 x 12 cm. Next>>>
3. Skrip atau naskah Program : yaitu keterangan-keterangan yang didapat dari hasil eksperimen coba-coba dengan storyboard tersebut kemudian dituangkan dalam bentuk skrip atau naskah program menurut tata urutan yang dianggap sudah benar. Next>>>
4. Skenario atau naskah produksi: yaitu petunjuk operasional dalam pelaksanaan produksi atau pembuatan program. Jadi bedanya dengan skrip adalah bahwa skrip terutama ditujukan untuk bahan pegangan sutradara, sementara skenario sangat bermanfaat bagi teknisi dan kerabat produksi yang akan melaksanakan dengan tanggung jawab operasional. Next>>>
“Peluncuran Kapal Selam Kayu PATI UNUS (Cuplikan : Misbach Y. Biran) Contoh Skenario Film “Peluncuran Kapal Selam Kayu PATI UNUS (Cuplikan : Misbach Y. Biran) VISUAL AUDIO Sekuens 1 Ex. Depan Kompleks Galangan Kapal-Pagi CU. Bendera Merah Putih berkibar OS MUSIK : Lagu, ars Gembira sedang megah. diamainkan oleh Corp musik AL di tempat upacara. 2. FULL VIEW Depan Galangan kapal dari angle KOMENTAR : Sejarah baru alam dunia menampakan kemegahan. Perkapalan. CU. Papan Nama Galangan kapal. KOMENTAR : Di Galangan kapal “Laut ZOOM IN to CU tulisan “ laut Jaya”. Jaya”. Ini ……………. dst
الحَمْدُ للهِ رَبِّ العَالَمِيْنَ