Separasi Membran.

Slides:



Advertisements
Presentasi serupa
Presented by: ERNI SULISTIANA, S.Pd., M.P. NIP
Advertisements

Ervin Dwi Marsha ( ) Pembimbing : Dr. Suryo Gandasasmita
Prinsip dasar pengolahan air.
MATERI.
A. Dispersi Koloid Jika suatu zat dilarutkan ke dalam suatu pelarut tertentu maka zat terlarut tersebut akan terdispersi ke dalam pelarutnya (medium pendispersi).
TEKNOLOGI PROSES Ada tiga kata kunci dalam mengartikan proses, yaitu input, perubahan dan output. Dengan demikian “teknologi proses” merupakan aplikasi.
Oleh : Adhetya Kurniawan, M.Pd.
KONSEP MATERI DAN PERUBAHANNYA
MENUMBUHKEMBANGKAN BUDAYA INVENTIF DAN INOVATIF
Kristalisasi.
Kimia Dasar 1 (Anorganik)
ABSORBSI DAN ADSORPSI.
REVERSE OSMOSIS Zulfa Nailul Ilmi Shelly Trissa R.
Sistem Osmoregulasi Ikan
KD II SISTEM KOLOID.
“OPTIMASI PROSES PRODUKSI DAN KARAKTERISASI MALTODEKSTRINDERAJAT POLIMERISASI MODERAT (DP 3-9) DARI PATI GANDUM” Disusun oleh : Kelompok : 5 Aprilia Dian.
Mekanisme Transpor pada Sel
DESALINASI AIR LAUT KELOMPOK 24.
Aerasi Menghilangkan gas yang tidak bermanfaat (degasification)
Materi Tiga : LARUTAN.
BAB VIII Larutan Sifat dasar larutan Konsentrasi larutan
MEMBRAN DIALIZER Dr. Heru Prasanto, SpPD-KGH, FINASIM
Siklus Hidrologi Pendek
KOLOID.
MUDUL6 KOLOID DAN LARUTAN
K ARANG AKTIF.
Larutan.
Kristalisasi.
Lilis Hadiyati, S.Si., M.Kes.
INFORMASI PRODUK WATER FILTER
Oleh : Hernandi Sujono, Ssi., Msi.
INDUSTRI DAN PROSESSING WHEY
Struktur Sel dan Fungsinya
SIFAT PERMUKAAN Deterjen Buih.
Stoikiometri Larutan + Koloid
KOLOID.
GARIS BESAR PENGOLAHAN SUSU
BAB 2 KLASIFIKASI MATERI
ASSALAMMU’ALAIKUM WR WB.....
Air untuk: proses pencucian alat dan bahan, pengolahan dan sebagai bahan baku. Sumber air: PAM, sumur bor dan sungai harus memenuhi syarat air minum (potable.
Kimia Dasar 1 materi dan penggolongannya
SIFAT PERMUKAAN SISTEM KOLOID PANGAN AKTIVITAS PERMUKAAN.
SISTEM SIRKULASI.
Sistem Koloid Kimia Dasar II Natalia Diyah Hapsari Pendidikan Kimia
Kimia Dasar 1 Pendahuluan, Materi, Teori atom dan Struktur atom
PEMISAHAN GAS DENGAN MEMBRAN BERPORI
MENUMBUHKEMBANGKAN BUDAYA INVENTIF DAN INOVATIF
PENGOLAHAN AIR LIMBAH MENGANDUNG LOGAM BERAT
PRESENTASI RESUME JURNAL
STERILISASI DENGAN PENYARING BAKTERI STERIL
Koloid.
SISTEM KOLOID INDIKATOR CONTOH PENGERTIAN POSTETS
SIFAT-SIFAT KOLOID SEL
SUMBER DAN KARAKTERISTIK AIR
KOLOID KELOMPOK 5: BELLA OKTARI EMMIA YULITA GINTING FELYSIA ALODIA
Kimia Dasar 1 Pendahuluan, Materi, Teori atom dan Struktur atom
Penjernihan Air Dosen Pembimbing: Dra. Hj. Sunarti, M.Pd
Pengolahan Air Bersih secara Fisik PERTEMUAN 14 Nayla Kamilia Fithri
Kimia Dasar 1 Pendahuluan, Materi, Teori atom dan Struktur atom
SURFACE CHEMISTRY INTRODUCTION.
Koloid Ali.
Sistem koloid Sistem koloid terdiri atas fase terdispersi dengan ukuran tertentu dalam medium pendispersi. Zat yang didispersikan disebut fase terdispersi,
ADALAH LAPISAN BIOLOGI YANG MEMISAHKAN ANTARA CAIRAN LUAR
Proses pembuatan caustic soda (NaOH) Skala Laboratorium NaOH sering disebut dengan istilah soda kaustik, dibuat dengan cara Mereaksikan logam Na dengan.
“OPTIMASI PROSES PRODUKSI DAN KARAKTERISASI MALTODEKSTRINDERAJAT POLIMERISASI MODERAT (DP 3-9) DARI PATI GANDUM” Disusun oleh : Kelompok : 5 Aprilia Dian.
KOLOID.
OLEH: MIFTAHUL JANNAH NURDIYATI. Pendahuluan Kristalisasi merupakan teknik pemisahan kimia antara bahan padat-cair, dimana terjadi perpindahan massa (mass.
 Koloid mudah di temukan di mana-mana : susu,agar-agar, tinta, sampo, serta awan merupakan contoh-contoh kolid yang dapat dijumpai sehari- hari.
KIMIA DASAR. Ilmu kimia adalah bagian dari ilmu alam yang mempelajari komposisi dan struktur zat kimia serta hubungan dengan sifat zat tersebut. Struktur.
H2OH2O Al Fe NaCl. PENGENALAN ILMU KIMIA “CAMPURAN”
Transcript presentasi:

Separasi Membran

Pendahuluan: Proses Pemisahan B A B

Sejumlah proses membran telah berevolusi yang memanfaatkan tekanan sebagai driving force dan membran semipermeabel untuk pemisahan komponen dalam larutan atau dispersi koloid. Pemisahan didasarkan pada perbedaan ukuran molekuler Dimensi komponen yang dipisahkan dalam range < 1 nm sampai > 1000nm (1 meter = 109 nano meter)

Proses pemisahan komponen berdasarkan perbedaan berat dan ukuran molekul melalui suatu membran semipermeabel, dimana akan diperoleh komponen dengan ukuran molekul besar akan tertahan (retentate) dan komponen yang melewati membran (permeate)

Faktor kelayakan teknis dan ekonomis: Tingkat separasi Kualitas produk Nilai ekonomi produk Sifat bahan/produk dan bidang aplikasinya Jenis pengotor Konsumsi energi Kondisi lokasi, lingkungan dan kebijakan

Macam separasi membran Reverse osmosis (hyperfiltration) /RO Nanofiltration /NF Ultrafiltration /UF Microfiltration /MF

Perbandingan proses separasi dengan filtrasi

Terminologi Bahan umpan diterapkan ke satu sisi membran dan mengalami tekanan. Dalam kebanyakan kasus, umpan mengalir dalam arah sejajar dengan permukaan membran (filtrasi crossflow) Proses membran dicirikan bahwa aliran umpan dipilah menjadi dua aliran, yaitu aliran permeat/filtrat dan aliran retentat/konsentrat Aliran yang melewati membran dibawah pengaruh tekanan disebut permeat (filtrat) Aliran yang tertinggal (tidak lolos membran) disebut sebagai konsentrat atau retentat

Dead-End Filtration Crossflow filtrasi Feed Konsentrat Membran Filtrat/permeat Dead-End Filtration Konsentrat Crossflow filtrasi

Produk separasi membran Konsentrasi  Sebagai produk adalah retentat Purifikasi Baik retentat ataupun permeat dapat sebagai produk yang dikehendaki, tergantung jenis pengotor yang harus dihilangkan Fraksinasi Baik retentat mapun permeat dapat menjadi produk

Keunggulan proses membran: Separasi dapat dilakukan secara kontinu Konsumsi energi umumnya rendah Dapat dikombinasikan dengan mudah dengan proses lainnya (hybrid processing) Tidak diperlukan pengubahan fase medium Penggandaan skala (up-scaling) mudah Sifat membran bersifat variable dan dapat dikendalikan Tanpa bahan tambahan

Membran Sebagai jantung proses membran Sebagai permselective barrier atau interface antar dua fase Pemisahan terjadi karena membran memiliki kemampuan mentransport satu komponen dari campuran umpan lebih selektif daripada komponen-komponen lainnya Fase 1 Fase 2 Permeat Feed Membran

Definisi umum: membrane is a selective barrier between two phases, the term ‘selective’ being inherent to a membrane or a membrane process Membran: Ketebalan: dapat tipis atau tebal Struktur: dapat homogen atau heterogen Transport: dapat aktif atau pasif Dapat alami atau buatan

Klasifikasi Membran Asal Bentuk Bahan Morfologi/ Struktur Produksi

Bahan Membran Bahan Organik (Polimer): Bahan anorganik: Polimer untuk Membran berpori Polimer untuk membran tak-berpori Bahan anorganik: Membran keramik Membran gelas Membran metal (termasuk karbon) Membran zeolit

Contoh Polimer untuk membran Polikarbonat Poly(vinylidene-fluoride) – PVDF Poly(tetrafluoroethylene) – PTFE Polypropylene – PP Polyamide – PA Cellulose-Esters Polysulfone – PS Poly(ether-imide) Polyetherether ketone

Proses separasi Transport melalui membran terjadi akibat dari daya penggerak yang dikenakan pada komponen-komponen dalam feed Dalam banyak kasus, laju permeasi (fluks) proporsional terhadap daya penggerak (driving force)

Fluks Tipikal untuk MF, UF, NF dan RO Proses Membran Tekanan (bar) Permeabilitas (L.m-2.hr-1.bar-1) MF 0,1 – 2,0 > 50 UF 1,0 – 5,0 10 – 50 NF 5,0 – 20 1,4 – 12 RO 10 - 100 0,05 – 1,4

Kinerja atau Effisiensi Proses Membran: Ditentukan oleh dua parameter: Selektivitas Fluks atau laju permasi (L/m2hr atau kg/m2hr atau mol/m2hr) atau koefisien permeabiltas (L/m2.hr.bar) Selektivitas umumnya dinyatakan oleh satu dari dua parameter: retensi ( R ) atau faktor pemisahan ( ) cF dan cP masing-masing adalah konsentrasi suatu komponen dalam Feed dan Permeat R=1  pemisahan sempurna R=0  tidak terjadi pemisahan

Selektivitas membran: Selektivitas membran digunakan untuk campuran gas atau campuran cairan organik umumnya dinyatakan dalam faktor separasi (): yA dan yB: konsentrasi komponen A dan B dalam permeat xA dan xB: konsentrasi komponen A dan B dalam feed Jika laju permeasi komponen A melalui membran lebih besar daripada komponen B, faktor separasi dinyatakan sebagai A/B, jika sebaliknya dinyatakan sebagai B/A

0,1 1 10 100 1000 0,0001 0,001 0,01 Ukuran Partikel/Molekul ( m m) Perbedaan Tekanan (bar) Filtrasi Mikrofiltrasi Ultrafiltrasi Nano- filtrasi Reverse Osmosis

Mikrofiltrasi (MF) MF dapat memisahkan partikel berukuran > 0,05 m Bahan berukuran < 0,05 m (garam/ion, gula & protein) melewati membran MF Ukuran pori: 0,08 – 10 m Tekanan : 0,1 – 3 bar Padatan tersuspensi, sel/biomass, koloid Membran Air Garam/ion, Makromolekul

Membran MF Membran: Simetris atau asimetris Ketebalan: 10 – 150 m Ukuran Pori: 0,05 – 10 m Driving force: Tekanan (< 2 bar) Prinsip separasi: Mekanisme penyaringan Bahan membran Polimer atau keramik Aplikasi: Aplikasi analitis, sterilisasi (pangan, minuman, farmasi, klsrifikasi minuman (juice, bir, wine), pemisahan sel/biomassa/bioreaktor, air ultra-bersih, recovery metal sebagai oksida atau hidroksida koloid, fermentasi kontinu, pemisahan emulsi air-minyak, waste-water treatment, plasma-pheresis

Ultrafiltrasi (UF) UF dapat memisahkan bahan berukuran > 0,005 m UF dan MF adalah identik, hanya membran UF asimetris  membran lebih padat/rapat Molekul berukuran kecil (garam/ion, dan gula) dapat melewati membran UF Tekanan: 1 – 10 bar Garam - garaman /ion, gula Partikel dan Makromolekul Membran Air

Membran UF (Summary): Membran Asimetris Ketebalan  150 m Ukuran pori Driving force Tekanan (1 – 10 bar) Prinsip Pemisahan Mekanisme penyaringan Bahan membran Polimer (e.g. polysulfone, polyacrylonitrile) Keramik (e.g. Zirconium oxide, aluminium oxide) Aplikasi Industri susu (milk, whey, cheese making), industri pangan (pati, protein), klarifikasi minuman, pemisahan emulsi minyak-air, recovery electropaint, dan produk/produk samping, farmasi (enzym, antibiotik, pyrogen), water/ wasteater treatment, daur-ulang air, disinfeksi, penghilangan minyak, membran-bioreaktor

Nanofiltrasi (NF) Terletak diantara UF dan RO Tekanan: 10 – 35 bar Dapat memisahkan ion dwi-valensi (Mg2+ dan Ca2+), penghilangan kesadahan Tipikal rejeksi (5 bar, 200 ppm): 60 % NaCl, 80 %, Ca(CO3)2, 98 % MgSO4, Glukosa, Sukrosa Aplikasi: Pemisahkan gula (sumber C-eksternal), eliminasi warna, dan kesadahan, logam berat Ion bervalensi satu Partikel, makromolekul, ion bivalen Membran Air

NF (Summary): Membran Komposit Ketebalan Sublayer  150 m; toplayer  1 m Ukuran pori < 2 nm Driving force Tekanan (10 – 25 bar) Prinsip Pemisahan Solution-diffusion Bahan membran Polyamide (interfacial polymerization) Aplikasi Desalinasi air payau, penyisihan mikropolutan, pelunakan air, wastewater treatment, retensi pewarna (industry tekstil)

Hiperfiltrasi/Reverse Osmosis (RO) Membran non-porous, hampir hanya air yang dapat melewati membran RO Garam/ion dan bahan organik dapat dihalangi membran RO Tekanan: 20-60 bar, tetapi dapat juga s/d 200 bar Aplikasi: penanganan leachate, penghilangan logam berat, gram-graman, dan bahan organik sintetik

Reverse osmosis/Hiperfiltasi (Summary): Membran Asimetris atau Komposit Ketebalan Sublayer  150 m; toplayer  1 m Ukuran pori < 2 nm Driving force Tekanan: air payau 15 – 25 bar; air laut: 40 – 80 bar Prinsip Pemisahan Solution-diffusion Bahan membran Cellulose triacetate, aromatic polyamide, polyamide dan poly(ether urea) (interfacial polymerizaztion) Aplikasi Desalinasi air payau/air laut, produksi air ultra-bersih (industri lektronik), pengkonsentrasian juice atau gula, milk penyisihan mikropolutan, wastewater treatment

Nanofiltrasi dan Reverse Osmosis Larutan RO NF Ion monovalen (Na, K, Cl, NO3- > 90 % < 50 % Ion bivalen (Ca, Mg, SO42-, CO32- > 99 % Bakteri dan virus < 99 % Microsolute (BM > 100) > 50 % Microsolute (BM < 100 0 – 99 % 0 – 50 %

Peralatan pengujian kinerja membran (contoh)

Instalasi (perspektif)

Terima kasih