ANALISA KESAMAAN JENIS

Slides:



Advertisements
Presentasi serupa
CECEP KUSMANA FAKULTAS KEHUTANAN IPB
Advertisements

Pengaruh Alelopati Eucalyptus camaldulensis Dehnh pada Perkecambahan dan Pertumbuhan Tomat Jurnal Oleh: Ramona Kartika Pendidikan biologi.
Pertemuan ke : 10 HUTAN RAKYAT (PRIVATE FOREST)
Ekologi Tumbuhan.
BAB 6 EKONOMI MIKRO DAN EKONOMI MAKRO.
CARA MEMPELAJARI VEGETASI HUTAN
Apakah mulsa itu? Mulsa adalah sisa tanaman, lembaran plastik, atau susunan batu yang disebar di permukaan tanah. Mulsa berguna untuk melindungi permukaan.
1 Manggala Wanabakti, Jakarta 1 Februari 2011 KOMUNIKASI PUBLIK RISET MENJAWAB TANTANGAN PERUBAHAN IKLIM: IMPLEMENTASI REDD+ DI INDONESIA Kementerian Kehutanan.
REKLAMASI LAHAN BEKAS KEBAKARAN HUTAN
KEBAKARAN HUTAN DAN LAHAN
Peranan dan fungsi hutan mangrove dalam ekosistem pesisir
METODE DAN TEKNIK PENILAIAN ANALISIS KOMPONEN BIOTIK
Teknologi Biobriket.
Dunia Investasi Tanaman Industri Kehutanan
Assalamu’alaikum wr. wb
GILANG BUDI YUDHISTIRA, Pemanfaatan Citra Satelit Landsat 7 ETM+ Untuk Identifikasi Kerusakan Hutan Di Kabupaten Brebes Tahun
STRUKTUR DAN PERKEMBANGAN TUMBUHAN I
Kriteria dan Indikator Tutupan Lahan (Tumbuhan) pada Agroekosystem
KOMPONEN ABIOTIK DALAM BIOSFER
TEKNIK SILVIKULTUR Oleh : Suryo Hardiwinoto, dkk Laboratorium Silvikultur & Agroforestry Fakultas Kehutanan UGM, YOGYAKARTA.
HUTAN DAN PEMANASAN BUMI
* Dapat memberikan efek mengenyangkan, tetapi tidak menyebabkan gemuk.
BAB 6 EKONOMI MIKRO DAN EKONOMI MAKRO.
PENYEBAB BANJIR Perbedaan elevasi (ketinggian tempat) antara pusat kota dengan garis pantai sangat tipis, sehingga aliran air hujan di permukaan tanah.
PENGELOLAAN HUTAN DENGAN PENDEKATAN KEHUTANAN LANSKAP
Asep Andi Suryandi ( ), Eko Aptono Tri Yuwono ( )
TOLERANSI POHON.
KLASIFIKASI POHON.
Ketua : Dr. Ir. Nyoman Jaya Wistara, MS Anggota : Prof. Dr. Ir. Elias
Iskandar Lubis A.Ghozi Manshuri Sri Astuti Rais Heni Purnamawati
SUKSESI.
Dr. Ir. Sri Wilarso Budi R. MSc.
HUTAN Sebuah kawasan yang ditumbuhi dengan lebat oleh pepohonan dan tumbuhan lainnya Kawasan-kawasan semacam ini terdapat di wilayah-wilayah yang luas.
ANVEG TINGKAT POHON Berdasarkan hasil analisis vegetasi tingkat pohon pada hutan sekunder terdapat 4 jenis pohon. Adapun jenis-jenis tumbuhan pada tingkat.
KESIMPULAN DAN SARAN Pada rehabilitasi gambut terbakar > 2 tahun dengan blocking kanal telah tumbuh hutan sekunder bekas terbakar dengan komposisi jenis.
Hasil analisis sidik ragam perlakuan IBA 100 ppm, NAA 100 ppm dan IBA 50 ppm + NAA 50 ppm memberikan pengaruh nyata pada persen tumbuh stek geronggang.
Distribusi karbon Penyebaran Karbon Karbon (ton/ha) Persentase (%)
SEKOLAH TINGGI ILMU KEHUTANAN YAYASAN TEUKU CHIK PANTE KULU 2014
Tanaman belangeran dan jelutung di BTN Sebangau
Pertumbuhan Diameter Batang Anakan
Hibah Kompetitif Penelitian Sesuai Prioritas Nasional BatchII
METODA PENELITIAN Petak contoh pengamatan (PCP) berbentuk persegi panjang dengan ukuran 50 m x 50 m (0.25 ha) yang ditempatkan secara acak pada setiap.
Dampak pengambilan bahan terhadap pelestarian lingkungan
HASIL TAHUN KE-1 1. HASIL PENELITIAN 2. BUKU AJAR
ANALISIS TREND Digunakan jika perbandingan laporan keuangan lebih dari dua periode Analisis ini juga disebut analisis indeks yaitu merupakan teknik analisis.
ENERGI BIOMASSA.
Pondasi di Lahan Rawa Desa Tungkaran
Wahyul Muttaqin E1A Pendidikan Biologi
Hibah Kompetitif Penelitian Sesuai Prioritas Nasional BatchII
1. Kawasan Hutan sebagai ODTW
B. PERSEBARAN FLORA DAN FAUNA
AKSI MITIGASI PERUBAHAN IKLIM DAN PEP RAD-GRK DI BIDANG KEHUTANAN
EKOSISTEM TERESTRIAL.
BAB V. SIFAT BIOLOGI TANAH
ANALISIS PDRB KAB.CIREBON SEKTORAL PERTANIAN
AKSI INTERAKSI Pada saat suatu organisme membutuhkan organisme lain ataupun lingkungan hidupnya, maka dipastikan akan terjadi hubungan yang bisa bersifat.
Perlindungan Hutan I. PENDAHULUAN Ilmu Perlindungan Hutan Adalah ilmu yang mempelajari tentang cara-cara pencegahan dan pemberantasan penyakit yang dapat.
Pelatihan Perubahan Iklim dan REDD+ Bagi Stakeholders Kabupaten
MANAGING SHORT ROTATION TROPICAL PLANTATIONS AS SUSTAINABLE SOURCE OF BIOENERGY (MANAJEMEN HUTAN TANAMAN BEROTASI PENDEK SEBAGAI SUMBER ENERGI TERBARUKAN)
FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PERSEBARAN MAKHLUK HIDUP NAMA KELOMPOK : ELVA MEIROSA MELI WULAN ASIH DEA ANANDA LUSIANA SARI AMELLIA PUTRI RAFIKA S ISTIQOMAH.
PERSEBARAN FLORA DI INDONESIA
Sistem Canal Blocking. Sistem Kanal Air Lahan Gambut  Fungsi : Mengalirkan air menuju lahan gambut agar tidak kering  Kegagalan : Air justru mengalir.
ANALISIS VEGETASI.
BIOMA, KOMUNITAS DAN VEGETASI
Hasil hutan di lokasi penelitian
TIM PENYUSUN MODUL AGRIBISNIS TANAMAN
Hasil Evaluasi Penanaman di HRG Terdegradasi.
Pengamatan Lebar bedengan (m) Tinggi tanaman:   2 MST 11,57a
OLEH : LISNA YOELIANI POELOENGAN A L I M DEDDY
Dampak Perubahan Iklim Bagi Ekosistem Mangrove di Indonesia Muhammad Imran Amin Direktur Mangrove Ecosystem Restoration Alliance Yayasan Konservasi Alam.
Transcript presentasi:

ANALISA KESAMAAN JENIS Strata Vegetasi Peubah Hutan Alam Hutan Sekunder Indeks Kesamaan (IS) Pohon Jumlah jenis (Ind/ha) 18 4 13,64 Indeks keanekaragaman 2,68 1,31 Indeks kekayaan jenis 4,78 1,37 Indeks kemerataan 0,93 0,95 Indeks dominasi 0,088 0,27 Tiang 11 2,34 1,36 6,44 1,01 0,98 0,85 0,099 0,266

Strata Vegetasi Peubah Hutan Alam Hutan Sekunder Indeks Kesamaan (IS) Pancang Jumlah jenis (Ind/ha) 25 8 3,01 Indeks keanekaragaman 3,05 1,05 Indeks kekayaan jenis 6,04 1,65 Indeks kemerataan 0,95 0,51 Indeks dominasi 0,048 0,197 Semai 14 1,93 1,97 1,55 3,33 1,42 0,75 0,74 0,112 Tumbuhan Bawah 4 1,79 1,08 1,52 1,12 1,22 0,78 0,73 0,372 0,204

Distribusi Biomassa Penyebaran Biomassa Biomassa (ton/ha) Persentase (%) Batang 63,55 35 Cabang 37,82 21 Ranting 14,77 8 Daun 18,65 10 Kayu busuk 1,73 1 Serasah segar 32,35 18 Serasah busuk 13,3 7 Biomassa total 182,17 100

Distribusi karbon Penyebaran Karbon Karbon (ton/ha) Persentase (%) Batang 45,63 46 Cabang 23,09 23 Ranting 6,94 7 Daun 6,01 6 Kayu busuk 0,69 1 Serasah segar 11,18 11 Serasah busuk 5,18 5 Karbon total 98,72 100

KESIMPULAN DAN SARAN Kesimpulan Pada lahan gambut yang terbakar > 10 tahun telah tumbuh hutan sekunder dengan komposisi jenis yaitu 17 jenis (tingkat pohon), 24 jenis (tingkat tiang), 33 jenis (tingkat pancang), 31 jenis (tingkat semai) dan 16 jenis (tumbuhan bawah) Komposisi jenis vegetasi yang dominan hutan sekunder yang terbentuk setelah > 10 tahun terbakar adalah tingkat pohon yaitu Tumih, Asam-asam dan Nyatoh (INP 25,65 %); tingkat tiang yaitu Tumih (INP 18,33 %), tingkat pancang yaitu Asam-asam (INP 14,48 %) dan tingkat semai yaitu Jambu-jambu (INP 15,70 %) serta tumbuhan bawah yaitu Bari-bari (INP 27,17 %). Kandungan biomassa pada tipe vegetasi hutan sekunder yang terbentuk setelah gambut terbakar > 10 tahun sebesar 466,2 ton/ha Kandungan karbon (daya serap karbon) biomassa pada tipe vegetasi hutan sekunder setelah gambut terbakar > 10 tahun sebesar 262,2 ton/ha