ANGGOTA KELOMPOK Antania Hanjani 115100600111024 Aquar Alan Rizky 115100607111012 Aristo Gumanti 115100601111010 M. Ifdlial 115100600111036 Uni Muninggar 115100613111004 Yusuf Khaharudin 115100600111012 Zenith Tacia Ibanez 115100607111010
Jurnal 1 Jurnal 2 Vitamin C Content of Freeze-Dried Tropical Fruits Nama Pengarang Luanda G. Marquesa, Manoel M. Pradoa; José T. Freireb Freeze-Drying of tert-Butanol/Water Cosolvent Systems: A Case Report on Formation of a Friable Freeze-Dried Powder of Tobramycin Sulfate Jurnal 2 Nama Pengarang SAKCHAI WITTAYA-AREEKUL,1 GREGORY F. NEEDHAM,2 NATHANIEL MILTON,2 MICHAEL L. ROY,2 STEVEN L. NAIL1
OVERVIEW PENDAHULUAN METODOLOGI HASIL PENUTUP
-Butuh proses pengawetan, seperti pengeringan LATAR BELAKANG -Produk pangan seperti buah dan sayur umumnya memiliki kadar air tinggi Mudah rusak -Butuh proses pengawetan, seperti pengeringan -Pengeringan biasa menurunkan kualitas produk -Butuh metode lebih efisien untuk optimasi
Buah – buahan tropis (jambu biji, mangga, pepaya dan nanas) TUJUAN Memahami metode freeze-drying dalam pengawetan makanan di bidang pangan dan farmasi Mekanisme dalam freeze-drying OBJEK PENELITIAN Jurnal 1 : Buah – buahan tropis (jambu biji, mangga, pepaya dan nanas) Jurnal 2 : Tobramycin (antibiotik aminoglikosida) Back
METODOLOGI a. Prinsip Kerja Menghilangkan kadar air pada material beku dengan prinsip sublimasi dan desorpsi pada bahan pangan. b. Alat dan Bahan Jurnal 1 Alat: Bahan: >pisau >Buah-buahan tropis: jambu biji, mangga, nanas, pepaya >freeze dryer tipe L4KR >wadah sirkular 125 mm >Nitrogen cair >Alat titrasi oxalic acid 2 % >termokopel dichlorophenolindophenol >gelas ukur Next
>Tertiary butyl alcohol (TEBOL 99) >Alat titrasi Jurnal 2 Bahan: Alat: >Aquades >Gelas ukur >Tobramycin base >colorimeter >Tertiary butyl alcohol (TEBOL 99) >Alat titrasi >Methanol, isopropanol,and sulfuric acid (96%) >wadah alumunium >Asam sulfur >3 buah tabung reaksi >termokopel >Frezee-dryer METODOLOGI
Yang ada di bagian bawah nampan selama pengeringan c. Mekanisme Pada jurnal I dan II variabel yang dikendalikan sama, yakni mengendalikan tekanan pada ruang vakum dan suhu agar didapati kondisi optimal selama proses Cara kerja Jurnal 1 Start A Bahan/ buah di potong Termokopel mengontrol & memonitoring suhu produk Yang ada di bagian bawah nampan selama pengeringan Ditempatkan di nampan circular Dibekukan dalam nitrogen cair -196°C Pada sublimasi, panas yang digunakan di supply dari plot pemanas Dilakukan di ruang vacum dengan tekanan 1,3x10-1 mbar & suhu -30 °C Di dehidrasi dengan freeze dryer Selesai A
Cara kerja Jurnal 2 Start dengan 50% asam sulfat pH 7,3-7,5. Diikuti pengenceran garam sulfat tobramycin dipersiapkan pada titrasi larutan tobramycin Sampel didinginkan -45°C selama 6 jam Perubahan fase solid pelarut (air) menjadi gas Sublimasi P = 100 mTorr T = -20 o C Selama 50 jam Penghilangan pelarut tidak beku Desorpsi P = 100 mTorr T = 25oC Selama 10 jam Hasil
Video Freeze Drying Video 1 Video 2 Back
HASIL JurnaI 1
JurnaI 2
Back
PENUTUP Dari perbandingan dua jurnal yang ada, dapat disimpulkan bahwa : Pada jurnal pertama, freeze drying itu meminimalisir kehilangan kandungan vitamin C pada buah tropis. Penjelasan pada jurnal ini difokuskan pembahasannya tentang pengawetan pada makanan / buah. Pada jurnal kedua, freeze drying digunakan untuk menghasilkan bentuk kristal/bubuk pada tobramicyn sulfate yang lebih baik dengan bantuan tert-butyl alcohol (TBA). Pada jurnal ini pembahasan difokuskan pada penghasilan bubuk pada larutan campuran antara tobramicyn sulfate dan tert-buytl alcohol. Kedua jurnal menjelaskan pada kita bahwa metode freeze drying berguna untuk mengeluarkan kandungan air seiring meminimalisir berkurangnya kandungan yang diinginkan (vitamin dan TS) dengan menyublimasi bahan yang telah dibekukan dalam tekanan rendah – atau bahkan vakum- .
TERIMA KASIH