Komposisi Kimia Telur Protein (%) Lipida (%) Kh (%) Abu/mineral (%)

Slides:



Advertisements
Presentasi serupa
Jika dilihat dari pengertian Lipid
Advertisements

“PROSES PEMBUATAN BEEFBURGER”
TEKNOLOGI PENGOLAHAN HEWANI
TELUR ASIN HERBAL Oleh: Iwan Setiyatmoko, S. Pt THL/TBPP Kec
Materi 4 SIFAT FISIK DAN BIOLOGI TELUR
Adi Magna Patriadi N. Produksi Ternak FP-UNS
TELUR & MANFAATNYA manik eirry sawitri.
Adi Magna Patriadi N., S.Pt., M.P. Produksi Ternak FP-UNS
PRINSIP KERJA PROSEDUR ANALISIS PROKSIMAT
BMT SUMBER ENERGI  Bahan sumber utama energi / tenaga
SEREALIA DAN KACANG-KACANGAN
JENIS, SIFAT DAN MUTU TELUR
Tanggal : 17 September 2012 Ceramah : 50 menit Diskusi : 50 menit
PROSES HIDROGENISASI Proses penambahan atom hidrogen
Departemen Peternakan Fak.Kedokteran Hewan UNAIR
Nanang Prayitno, MPS Universitas Indonusa Esa Unggul Jurusan Gizi
LIPIDA Nanang Prayitno, MPS Universitas Indonusa Esa Unggul Jurusan Gizi.
GIZI WANITA HAMIL SEMESTER VI -10.
SIFAT FISIK KIMIA TELUR
KIMIA PANGAN.
SIFAT SIFAT DAGING.
MENYUSUN RANSUM BROILER
MELAKUKAN PERENCANAAN HIDANGAN HARIAN UNTUK MENINGKATKAN KESEHATAN
“SUSU” KOMPOSISI MIKROBIOLOGI SUSU
SEREALIA DAN KACANG-KACANGAN
Ir. Niken Astuti, MP. Prodi Peternakan, Fak. Agroindustri, UMB YOGYA
PRODUK HASIL PETERNAKAN PART II
NUTRIEN PENYUSUN PAKAN DAN TUBUH TERNAK nick. co
PEMELIHARAAN KESEHATAN
PROSES HIDROGENISASI Proses penambahan atom hidrogen
NUTRIEN PENYUSUN PAKAN DAN TUBUH TERNAK nick. co
10. Pertumbuhan dan Produksi Unggas : Daging dan Telur
LIPIDA.
KOMPOSISI DAN MIKROBA TELUR
LIPIDA DEFINISI : SENYAWA ORGANIK TERDAPAT PADA JARINGAN TANAMAN DAN HEWAN, TIDAK LARUT DALAM PELARUT AIR TETAPI LARUT DALAM ZAT PELARUT ORGANIK ATAU.
Dr. Ir. Dwiyati Pujimulyani, MP
Nanang Prayitno, MPS Universitas Indonusa Esa Unggul Jurusan Gizi
A. Cara menghitung kebutuhan energi dan zat gizi sehari
11. VITAMIN VITAMIN : SENYAWA ORGANIK YANG DIBUTUHKAN TERNAK DALAM JUMLAH YANG SANGAT SEDIKIT, GUNA MENGATUR BERBAGAI PROSES DALAM TUBUH AGAR BERJALAN.
ILMU DAN TEKNOLOGI PENGOLAHAN TELUR
KOMPOSISI DAN STRUKTUR TELUR
KOMPOSISI DAN MIKROBA TELUR
METODE PENGAWETAN TELUR
MANIPULASI PRODUKSI TELUR
PROSES PEMBENTUKAN TELUR.
Pendahuluan.
FISIOLOGI DAN REPRODUKSI
Pertumbuhan dan Produksi Unggas : Daging dan Telur
DASAR – DASAR ILMU GIZI Pertemuan 1.
A. Senyawa organik sintesis
11. Pertumbuhan dan Produksi Unggas : Daging dan Telur
Pertumbuhan dan Produksi Unggas : Daging dan Telur
OLEH : IMBANG DWI RAHAYU
KOMPOSISI SUSU.
Oleh : Ika Fatmawati P, S.TP, MP
PROTEIN OTOT Protein Miofibril Protein Sarkoplasmik Protein Stromal.
PENERAPAN ANATOMI DAN PHYSIOLOGI ALAT REPRODUKSI UNGGAS BETINA
UJI TELUR.
Kelompok 1 : Rahmatul Husna Wiwik Juliandestika
GIZI WANITA HAMIL SEMESTER VI -10.
Rangkuman slide analisis karbohidrat, protein, lemak, vitamin
Pengelolaan dan pengolahan telur
PENGELOLAAN DAN PENGOLAHAN SUSU
BAB IV. SIFAT KIMIA TANAH
PENANGANAN HASIL TERNAK
Itik Cihateup Karkas dan bagian-bagian karkas itik Cihateup yang diberi berbagai antioksidan dalam pakan Peubah yang diamati Perlakuan Pakan K KB KBC.
SIFAT FISIKO KIMIA METIL ESTER OLEIN SAWIT
LIPID Oleh : Guntoro, S.Gz..
LIPID.
LIPID Oleh : Guntoro, S.Gz..
Transcript presentasi:

Komposisi Kimia Telur Protein (%) Lipida (%) Kh (%) Abu/mineral (%) Albumen 9,7 – 10,6 0,03 0,4 – 0,9 0,5 – 0,6 Yolk 15,7 – 16,6 31,8 – 35,5 0,2 – 1,0 1,1 Telur Utuh 12,8 – 13,4 10,5 – 11,8 0,8 – 1,0 0,8 – 1,0 Sumber : Stadelman dan Cotterill, 1995

ulin Bahan organik telur : Protein (albumen: ovalbumin, ovomucoid, ovomucin, ovoconalbumin, dan ovoglobulin; yolk : ovovitelin dan ovolivetin; selaput kerabang : ovokeratin; kerabang : mucin). Lemak (lipida : gliserida, fosfolipida dan sterol; asam lemak : oleat, palmitat, linoleat, stearat, palmitoleat, linolenat dan miristat). Karbohidrat (glukosa, mannosa dan galaktosa, fosfoprotein, fosfolipida, cerebrosida, glikoprotein dan ovoconalbumin). Pigmen (Lipochrome : karoten dan xantophyll ; Liochrome : ovoflavin, porphyrin, oophorphyrin).

Bahan anorganik telur : Mineral (P, Ca, Mg, Cl,K,Na,S, Fe) Vitamin (A, D, E, K, B-kompleks, C, thiamin, riboflavin, niacin).

PENENTUAN KUALITAS TELUR SECARA EXTERIOR Faktor yang perlu diperhatikan : Bentuk Telur : dengan penentuan indeks bentuk telur. Pada ayam normal indeks telur 74. Berat Telur Keadaan kerabang Lebar telur Indeks telur = ------------------------- X 100% Panjang telur  

1. Bentuk Telur Lebar telur Indeks telur = ------------------------- X 100% Panjang telur

2. Berat Telur Tabel penggolongan berat telur ayam berdasarkan beratnya

3. Keadaan Kerabang Berdasarkan USDA Egg Grading Manual kualitas telur diklasifikasikan berdasar bentuk dan tekstur kerabang menjadi tiga, sebagai berikut : Normal : yaitu kerabang telur memiliki bentuk normal, termasuk tekstur dan kekuatan kerabang. Pada kerabang tidak ada bagian yang kasar, sehingga tidak berpengaruh pada bentuk, tekstur dan kekuatan dari kerabang. Sedikit abnormal, yaitu pada kerabang telur ada bagian yang bentuknya tidak/kurang beraturan. Pada kerabang ada bagian yang seadikit kasar, tetapi tidak terdapat bercak-bercak. Abnormal, yaitu bentuk kerabang tidak normal, tekstur kasar, terdapat bercak-bercak atau bagian yang kasar pada kerabang.

Kualitas telur secara eksterior dibagi menjadi 4 yaitu AA (baik sekali), A (baik), B (sedang), C (rendah), dengan memperhatikan kebersihan kerabang berdasar luas permukaannya dan ciri-ciri seperti table berikut : Dalam penentuan kualitas telur, kekuatan kerabang merupakan salah satu pertimbangan ekonomi dalam industry. Hal ini dapat dilakukan dengan pengukuran tebak kerabang. Tebal kerabang minimal 0,33 mm adalah cukup baik atau dapat dikatakan telur tersebut kuat kerabangnya.

PENENTUAN KUALITAS INTERIOR Kondisi Albumen : dengan mengukur Haugh Unit (HU) HU = 100 log (H + 7,57 – 1,7 W 0,7)   HU = Haugh Unit H = tinggi albumen dalam mm W = berat telur dalam gram Kualitas telur berdasarkan HU diklasifikasikan : Grade AA nilainya > 72 Grade A nilainya 60 – 72 Grade B nilainya 31 – 60 Grade C nilainya < 31

Kondisi albumen dapat pula diketahui dengan pengukuran indeks albumen   Index Albumen = ((P + L)/2)/T X 100 % P = panjang putih telur kental (mm) L= Lebar putih telur kental (mm) T=tinggi putih telur (mm)

Kondisi Yolk : Warna Yolk : dengan Yolk Colour Fan Bentuk Yolk : dengan indeks Yolk Kekuatan selaput yang membungkus yolk T Indeks Yolk = ----------------- X 100 % D T = tinggi kuning telur (mm) D = diameter kuning telur (mm)