INTRODUCTIONS OF ENTOMOLOGI Drs. Suyud Abadi, M.Si. Sulton Nawawi, S.Pd., M.Pd.
adalah salah satu cabang ilmu biologi yang mempelajari serangga. Entomologi adalah salah satu cabang ilmu biologi yang mempelajari serangga. Entomon bermakna serangga Logos bermakna ilmu pengetahuan ENTOMOLOGI DASAR 2. ENTOMOLOGI TERAPAN
Entomologi Dasar Morfologi Serangga adalah ilmu yang mempelajari bentuk dan struktur tubuh serangga, biasanya lebih ditekankan kepada bentuk dan struktur luar tubuh serangga. Anatomi dan Fisiologi Serangga adalah ilmu yang mempelajari bentuk dan struktur organ dalam serangga beserta fungsinya. Perilaku (behavior) Serangga adalah ilmu yang mempelajari apayang dilakukan serangga, bagaimana dan kenapa serangga melakukannya. Ekologi Serangga adalah ilmu yang mempelajari hubungan serangga dengan lingkungannya baik lingkungan biotik (organisme lain) maupun lingkungan abiotik, (faktor fisik dan kimia). Patologi Serangga adalah ilmu yang mempelajari serangga sakit baik tingkat individu (patobiologi) maupun pada tingkat populasi (epizootiologi). Taksonomi Serangga adalah ilmu yang mempelajari tatanama dan penggolongan serangga.
Entomologi Dasar Entomologyst mengkhususkan kajian pada satu ordo bahkan satu famili dari serangga yang mereka beri nama ilmu tersebut berdasarkan nama ilmiah kelompok serangga tersebut seperti: Apiology (melittology), adalah ilmu yang khusus mempelajari lebah. Coleopterology, adalah ilmu yang khusus mempelajari kumbang. Dipterology, adalah ilmu yang khusus mempelajari lalat. Hemipterology, adalah ilmu yang khusus mempelajari kepik. Lepidopterology, adalah ilmu yang khususs mempelajari kupu-kupu dan ngengat. Myrmecology, adalah ilmu yang khusus mempelajari semut. Orthopterology, ilmu yang khusus mempelajari belalang, jengkrik, kecoakdan sebangsanya.
Entomologi Terapan Entomologi Forensik, fokus pada penyelidikan kematian manusia dengan menggunakan serangga sebagai petunjuk. Jenis, fase kehidupan dan suksesi serangga yang berasosiasi dengan mayat, misalnya berbagai jenis lalat seperti Cochliomyia macellaria, Hydrotaea aenescens, dan Sarcophaga haemorrhoidalis dan kumbang bangkai seperti Nicrophorus orbicollis dan Necrophila americana dapat digunakan untuk memprediksi saat dan lokasi kematian manusia yang bersangkutan. Entomologi kedokteran (Medical Entomology), fokus pada serangga pengganggu manusia, baik yang langsung (penyengat/menggigit mangsa seperti tawon, lebah, kutu dan serangga berbisa lainnya), maupun yang tidak langsung (vektor penyakit seperti lalat, nyamuk ,kecoak, pinjal/kutu. Entomologi Peternakan (Veterinary Entomology), fokus pada serangga yang mengganggu pada peternakan baik yang bersifat langsung seperti caplak, kutu yang bersifat ektoparasit pada hewan ternak maupun yang berperan sebagai vektor penyakit. Misalnya penyakit malaria dapat ditularkan dari kera ke manusia dan sebaliknya, dengan vektor perantara adalah nyamuk Anopheles. Penyakit flu burung (avian influensa) dapat ditularkan dari unggas ke manusia.
Entomologi Terapan Entomologi perkotaan (Urban Entomology) khusus mengkaji serangga yang menjadi masalah dikawasan perkotaan, terutama serangga yang berasosiasi dengan manusia (fasilitas manusia) yang masih hidup seperti kecoak, lalat, nyamuk, dan rayap diperumahan, hotel, apartemen, gudang, perkantoran, kapal laut, pesawat udara. Entomologi Kehutanan (Forest Entomology) fokus pada serangga yang berada di ekosistem hutan baik serangga yang bermanfaat seperti lebah madu berperan sebagai produsen dan polinator di ekosistim hutan, dan sebagian rayap (Capritermes) dapat berperan sebagai serangga saprofit yang membantu menguraikan materi organik berupa serasah dan pohon tumbang di ekosistem hutan. Sedangkan kelompok rayap lain (Coptotermes) berperan sebagi hama merusak hutan jati. Entomologi Pertanian (Agricultural Entomology) fokus pada serangga yang berasosiasi dengan ekosistem pertanian seperti tanaman hortikultura, tanaman pangan dan perkebunan baik yang menguntungkan seperti serangga pollinator, peredator dan parasitoid maupun serangga herbivor yang berperan sebagai hama yang dapat merusak semua bagian tanaman mulai dari akar, batang, daun, bahkan sampai ke buah dan biji yang sudah tersimpan di gudang.
A. Ciri-ciri Arthropoda ☞ Tubuh beruas-ruas terdiri atas kepala (caput), dada (toraks) dan perut (abdomen). Bentuk tubuh bilateral simetris, triploblastik, terlindung oleh rangka luar dari kitin. Alat pencernaan sempurna, pada mulut terdapat rahang lateral yang beradap- tasi untuk mengunyah dan mengisap. Anus terdapat di bagian ujung tubuh. Sistem peredaran darah terbuka dengan jantung terletak di daerah dorsal (punggung) rongga tubuh. Sistem pernafasan: Arthropoda yang hidup di air bernafas dengan insang, sedangkan yang hidup di darat bernafas dengan paru-paru buku atau permukaan kulit dan trakea. Sistem saraf berupa tangga tali. Ganglion otak berhubungan dengan alat indera. Arthropoda memiliki alat indera seperti antena yang berfungsi sebagai alat peraba, mata tunggal (ocellus) dan mata majemuk (facet), organ pendengaran (pada insecta) dan statocyst (alat keseimbangan) pada Curstacea. Alat eksresi berupa coxal atau kelenjar hijau, saluran Malpighi. Alat reproduksi, biasanya terpisah. Fertilisasi kebanyakan internal (di dalam tubuh).
B. Klasifikasi (penggolongan) Arthoproda Berdasarkan ciri-cirinya, Arthropoda dikelompokkan menjadi 4 kelas, yaitu: 1. Kelas Crustacea (golongan udang). 2. Kelas Arachnida (golongan kalajengking dan laba-laba). 3. Kelas Myriapoda (golongan luwing). 4. Kelas Insecta (serangga).
Mempunyai rangka yang keras b. Terdiri atas CIRI KELAS 1. Crustacea 2. Arachnida 3. Myriapoda 4. Insecta Tubuh a. Mempunyai rangka yang keras b. Terdiri atas 2 bagian : kepala-dada dan perut 2 bagian : kepala-dada dan perut Chilopoda: kepala dan badan gepeng (dorso ventra) Diplopoda : kepala dan badan silindris Terdiri atas kepala, dada dan abdomen (perut) Kaki 1 pasang pada setiap segmen tubuh 4 pasang pada kepala - dada 1 pasang atau 2 pasang pada setiap ruas 3 pasang pada dada atau tidak ada Sayap Tidak ada 2 pasang atau tidak ada Antena 2 pasang Chilopoda : 1 pasang dan panjang Diplopoda : 1 pasang dan pendek 1 pasang Organ Pernafasan Insang atau seluruh permukaan tubuh Paru-paru buku Trakea Tempat hidup Air tawar, air laut Di darat
Insecta = serangga atau heksapoda. Heksapoda ☞ heksa berarti 6 (enam) dan podos berarti kaki. Heksapoda berarti hewan berkaki enam. Jumlah insecta > 900.000 jenis terbagi dalam 25 ordo.
Gambar 1. Berbagai tipe mulut serangga Ciri-ciri Insecta, antara lain: 1. Tubuh dapat dibedakan dengan jelas antara kepala, dada dan perut. 2. Kepala dengan: Satu pasang mata facet (majemuk), mata tunggal (ocellus), dan satu pasang antena sebagai alat peraba. b. Alat mulut yang disesuaikan untuk mengunyah, menghisap, menjilat dan menggigit. 3. Bagian mulut ini terdiri atas rahang belakang (mandibula), rahang depan (maksila), dan bibir atas (labrum) serta bibir bawah (labium) 4. Dada (thorax) terdiri atas tiga ruas yaitu prothorax,mesothorax dan metathorax. Pada segmen terdapat sepasang kaki. Gambar 1. Berbagai tipe mulut serangga 5. Kaki berubah bentuk disesuaikan dengan fungsinya yakni: a. kaki untuk menggali (anjing tanah) b. kaki untuk meloncat (belalang) c. kaki untuk berenang (kumbang air) d. kaki untuk pengumpul serbuk sari e. kaki untuk berjalan (kumbang tanah) f. kaki untuk memegang (belalang sembah)
Pada setiap mesotoraks (mesothorax) dan metatoraks (metathorax) terdapat dua pasang sayap, tetapi ada pula yang tidak memiliki sayap. - Perut (abdomen) memiliki sebelas (11) ruas atau beberapa ruas saja. Pada belalang betina, bagian belakang perut terdapat ovipositor yang berfungsi untuk meletakkan telurnya. Pada segmen pertama terdapat alat pendengaran atau membran tympanum. Alat pencernaan terdiri atas: mulut, kerongkongan, tembolok, lambung, usus, rektum dan anus. Sistem saraf tangga tali. Sistem pernafasan dengan sistem trakhea. Sistem peredaran darah terbuka. Alat kelamin terpisah (jantan dan betina), pembuahan internal. Tempat hidup di air tawar dan darat. Umumnya serangga mengalami perubahan bentuk (metamorfosis) dari telur sampai dewasa.
I. Kelompok serangga-serangga menguntungkan Peranan serangga di dalam kehidupan manusia dapat dibagi menjadi dua kelompok yaitu: I. Kelompok serangga-serangga menguntungkan Serangga yang dapat menghasilkan sesuatu yang akan memberi nilai tambah di dalam kehidupan manusia. Sebagai contoh: Apis spp. (penghasil madu), Bombyx mori (penghasil sutera), Laccifer lucca (penghasil politur). Serangga yang dapat meningkatkan produksi hasil panen (polinator) contoh lebah (Apis mellifera), kupu-kupu (Papilio menon) Serangga sebagai musuh alami seperti predator, contoh Mantis regilosa (walang sembah), Ophius sp. (predator hama buah), parasitoid (beberapa famili Hymenoptera) Serangga yang dapat menguraikan sisa materi organik (detritus dan sampah) misalnya bangsa lalat dan kumbang.
II. Kelompok serangga-serangga yang merugikan Serangga hama tanaman, contoh Nilaparvata lugens (hama tanaman padi), Bactrocera spp (hama/lalat buah), Tribolium sp. (hama gudang) b. Serangga sebagai pembawa penyakit atau vektor, misalnya Anopheles spp. (vektor penyakit malaria), Aedes aegypti (vektor penyakit demam berdarah), Culex quinquifasciatus (vertor penyakit kaki gajah /filariasis, Musca domestica, vektor penyakit diare dan disentri.
Struktur Morfologi Serangga