Kelompok 5 Akbar A. C. A11.2010.05755 Sandhopi A11.2010.05683 Taufan Arianto A11.2010.05661 Ervyn Yoga I. K. A11.2010.05658
Materi Super Enkripsi Algoritma yang Sempurna One-Time Pad Enigma
Super Enkripsi = Substitusi + Transposisi Merupakan suatu upaya untuk mendapatkan algoritma enkripsi yang lebih handal (susah untuk dipecahkan) Digunakan oleh sebagian besar algoritma enkripsi modern Super Enkripsi = Substitusi + Transposisi
Cipher Substitusi dan cipher transposisi dapat dikombinasikan untuk memperoleh cipher yang lebih kuat (super) daripada satu cipher saja.
Plainteks: HELLO WORLD Dienkripsi dengan caesar cipher (k=3) menjadi: KHOOR ZRUOG Kemudian dienkripsi lagi dengan cipher transposisi (k=4) menjadi Maka cipherteks akhir adalah: KROHZGORZOUZ K H O R Z U G
Algoritma yang sempurna Algoritma penyandian yang tidak dapat dibongkar (Unbreakable Cipher) Setiap perancang suatu algoritma akan mengklaim bahwa algoritmanya tidak terpecahkan, namun pada akhirnya selalu ditemukan cara untuk membongkarnya
Algoritma dikatakan Unconditionally Secure, jika berapa pun banyak ciphertext yang dimiliki oleh seorang kriptanalis, maka ciphertext tersebut tidak akan memberikan informasi yang cukup untuk memperoleh plaintext
One Time Pad Tergolong sebagai algoritma kriptografi kunci SIMETRI Pengirim dan penerima pesan memiliki pad yang sama. Satu pad hanya digunakan sekali (one-time) saja untuk mengenkripsi pesan.
Pad akan langsung dihancurkan setelah dia digunakan untuk mengenkripsi pesan. Hal ini bertujuan untuk mencegah penggunaan pad yang sama untuk plainteks yang berbeda
Panjang kunci OTP = panjang plainteks Enkripsi C = (P + K) mod 26 Dekripsi P = (C - K) mod 26
Enkripsi Contoh: Plainteks : SEKARANG Kunci : DBCBEFAA Jika: A = 0 dan Z = 25, Maka: (S+D) mod 26 = V (E+B) mod 26 = F (K+C) mod 26 = M, dst Cipherteks : VFMBVFNG
Keunggulan OTP Sulit untuk dipecahkan, mengingat kunci yang digunakan acak, sehingga menyebabkan cipher yang dihasilkan pun benar-benar acak Jika ciphertext didekripsi dengan menggunakan kunci yang berbeda, bisa menghasilkan plainteks lain yang memiliki makna berbeda dari plainteks sesungguhnya
Contoh: Jika seorang kriptanalis mencoba membongkar Ciphertext: VFMBVFNG dengan kunci: GFUJZRWD akan menghasilkan plaintext: PASSWORD Namun jika ciphertext tersebut didekrip dengan menggunakan kunci MLRXIMTO, maka akan menghasilkan plaintext: JUVENTUS
Sedangkan jika ciphertext tersebut didekrip dengan menggunakan kunci JFVIVENW, maka akan menghasilkan plaintext: MARTABAK Adanya kemungkinan plaintext menghasilkan makna yang berbeda jika dipasangkan dengan kunci yang berbeda, akan menyulitkan kriptanalis dalam menentukan mana kunci yang benar.
Kelemahan OTP Walaupun sangat aman, namun OTP ternyata jarang digunakan dalam prakteknya. Alasan: Tidak efisien Karena kunci dibangkitkan secara acak, maka “tidak mungkin” pengirim dan penerima membangkitkan kunci secara bersamaan. Untuk mengirim salinan kunci dari pengirim ke penerima memerlukan saluran yang sangat aman, saluran ini biasanya Lambat dan mahal.