Attention Deficit Hyperactive Disorder (ADHD) Metty Verasari
Definisi ADHD Suatu kondisi yang pernah dikenal sebagai Attention Deficit Disorder (sulit memusatkan perhatian), minimal brain disorder (ketidakberesan kecil diotak), hyperkenesis (terlalu banyak bergerak/aktif), dan hyperactive. ADHD dalam bahasa indonesia disebut dengan GPP (Gangguan Pemusatan Perhatian), yaitu suatu kelainan neurobiologis yang biasanya bercirikan adanya ketidakmampuan memusatkan perhatian (inattention), mudah beralihnya perhatian (impulsivity) dan hiperaktivitas.
Dampak dari ADHD Jika hal ini tidak tertangani dengan baik, maka kemungkinan besar anak ADH tersebut bisa mengalami hambatan kemampuan belajar, menurunnya tingkat kepercayaan diri, problem-problem sosial, kesulitan- kesulitan dalam keluarga dan problem-problem lainnya yang mempunyai potensi berefek panjang. Anak dengan ADHD bukan berarti mereka tidak mampu belajar, tetapi kesulitannya untuk memusatkan perhatian menyebabkan mereka ‘tidak siap untuk belajar’. Bagaimanapun juga anak-anak penyandang ADHD memiliki kesempatan yang sama dengan anak normal lainnya.
Tanda-tanda ADHD Tidak ada perhatian Hiperaktif Impulsif Setiap anak yang seringkali bertindak seperti contoh di atas selama enam bulan berturut-turut, dibandingkan dengan anak seusianya, dapat didiagnosa bahwa anak tersebut mengalami ADHD.
Jenis ADHD Tipe anak yang tidak bisa memusatkan perhatian. Tipe anak yang hiperaktif dan impulsif Tipe gabungan
Penyebab ADHD Secara umum ADHD/GPP disebabkan karena terjadi ketidakseimbangan kimiawi di otak, yang berfungsi untuk mengatur perhatian dan aktivitas individu. Beberapa penelitian menunjukkan adanya kecenderungan predisposisi herediter, tetapi banyak pula penelitian yang menyebutkan bahwa faktor- faktor sosial dan lingkunganlah yang lebih berperan. Ada dugaan kuat bahwa layar televisi, komputer atau videogame mempunyai andil dalam memunculkan atau memperberat gejala ini. Ada anak-anak yang mempunyai gejala seperti anak-anak dengan gangguan pemusatan perhatian, tetapi tidak diketemukan adanya kelainan neurologis, dalam hal ini nampaknya faktor emosi dan pola asuh yang lebih banyak berpengaruh. Bagaimanapun juga masalah-masalah emosi akan menyebabkan lebih kompleksnya permasalahan yang dihadapi oleh seorang anak penyandang ADHD.
Problem lainnya…. Problem lain dari anak ADHD yaitu, problem dalam memperhatikan instruksi, enyelesaikan tugas, berhubungan dengan anak lain, atau duduk tenang. Artinya mereka seringkali membuat masalah di rumah, dijuluki sebagai anak nakal di sekolah, dan diganggu oleh teman-temannya. Keadaan ini seringkali membuat si anak berpikir bahwa dia tidak baik, yang membuatnya rendah diri dan tidak percaya diri.