GIGITAN DAN SENGATAN BINATANG

Slides:



Advertisements
Presentasi serupa
Epidemiologi Rabies M. Atoillah.
Advertisements

KEDARURATAN SUHU DAN KERACUNAN.
BAB 12 KERACUNAN Tujuan instruksional :
SOSIALISASI DAN PENGENALAN PENYAKIT RABIES
DALAM PERTOLONGAN PERTAMA
Disusun Oleh: Novi Susanti Nursabilla Rahmahwati Sari
OLEH NISWAN ISKANDAR ALAM
Kenali dan Waspadai Demam Berdarah
 TEMPAT KERJA  TERUTAMA PADA MEMBRAN SEL  MENCEGAH PEMBENTUKAN DAN KONDUKSI SARAF (BILA DIKENAKAN SECARA LOKAL PADA JARINGAN SARAF PADA DOSIS YANG.
PALANG MERAH INDONESIA KECAMATAN CINAMBO KOTA BANDUNG
LUKA BAKAR.
ANAFILAKSIS Haryson Tondy Winoto, dr. Msi.Med. Sp.A Bagian Ilmu Kesehatan Anak Fakultas Kedokteran Universitas Wijaya Kusuma Surabaya.
REAKSI ALERGI OBAT DAN PENANGANANNYA
Imunisasi dan vaksin kelompok 5 Astry Estiarini
Akibat Gangguan Sirkulasi Perifer dan Akibat Kelainan Darah
TUGAS ILMU PENYAKIT UMUM Kelompok :  Hilda Baitiyah  Lindayanti  Mona Oktavia  Winda Pusva Lina.
CARA PENYUNTIKAN VAKSIN RABIES
Wahai Penggemar Makan Enak, Awasi Ginjalmu!
LEPTOSPIROSIS I. Defenisi    Leptospirosis adalah penyakit yang disebabkan oleh infeksi bakteri Leptospira berbentuk spiral yang menyerang hewan dan manusia.
Oleh Dr. Nugroho Susanto
Program Pengendalian Penyakit ANTHRAX
MALARIA.
PERTOLONGAN PERTAMA PADA KECELAKAAN DI TEMPAT KERJA
PATOFISIOLOGI SEMESTER IV -14.
Penyakit tetanus Tabita wahyu a.
MEMAHAMI PEMBERIAN IMUNISASI PASIF PADA BAYI, BALITA & ANAK
Syok anafilaktik Nasman Puar Bagian Anestesiologi dan Terapi Intensif
PATOFISIOLOGY SEMESTER IV KE - 12.
Syok.
TUJUAN PEMBERIAN PERTOLONGAN
SATUAN ACARA PENYULUHAN (SAP) Menyembuhkan luka bakar
KERACUNAN.
Dhf (Dengue hemoragic fever)
Kesehatan ternak Beberapa hal yang paling penting diketahui dalam masalah kesehatan ternak adalah sebagai berikut: 1. Ciri-ciri hewan ternak yang sehat.
(penyakit kencing tikus)
Vulnus Laceratum & Vulnus Exoriasi
INFEKSI AKUT KASUS OBSTETRI
PENYAKIT RABIES.
PELATIHAN RUTIN IV SYOK HIPOVOLEMIK & SINKOP
Tanda dan Gejala Anafilaksis
Obat Darurat yang Dapat Digunakan
Penatalaksanaan Diare Berdasarkan MTBS
KELOMPOK 4 : NADILA RIANA PUTRI .S K PUTRI YANTI K TRIA HARYUNI .D K
KEBUTUHAN DASAR MANUSIA
Dr.Yuliani M Lubis, SpTHT-KL
- FIRST AID - PERTOLONGAN PERTAMA PADA KECELAKAAN
PERTOLONGAN PERTAMA PADA LUKA BAKAR
YULIATI FIKES/ KEPERAWATAN
KEDARURATAN SUHU DAN KERACUNAN.
TRAUMA ABDOMEN.
CEDERA JARINGAN LUNAK Yang termasuk dalam kelompok jaringan lunak antara lain kulit, jaringan lemak, pembuluh darah, jaringan ikat, membran, kelenjar,
POLIOMIELITIS (PENYAKIT POLIO)
GANGGUAN KESADARAN (PERUBAHAN STATUS MENTAL)
DR. FARAH m. RIDWAN, SP.PD (promosi kesehatan 24 mei 2017)
PERDARAHAN DAN SYOK Perdarahan : Perdarahan Nadi ( Arteri )
Puskesmas Binangun Dinas Kesehatan Kabupaten Blitar.
LUKA BAKAR ( COMBUSTIO )
Syok anafilaktik PKM ANREAPI. Syok Suatu sindrom klinik yang mempunyai cici-ciri berupa : Hipotensi Takikardi Hipoperfusi (urine
-FIRST AID- PERTOLONGAN PERTAMA PADA KECELAKAAN dr. Margaretha.
 Menyelamatkan jiwa  Mencegah terjadinya hal yang lebih buruk pada korban.  Mempertahankan daya tahan korban sampai mendapatkan pertolongan lebih baik.
PENYAKIT MENULAR SEKSUAL. Apa itu Penyakit Menular Seksual? Penyakit Menular Seksual (PMS) merupakan salah satu jenis Infeksi Saluran Reproduksi (ISR),
ANAFILAKSIS IMTIHANAH AMRI.
PERTOLONGAN PERTAMA PADA KECELAKAAN KERJA
Luka Bakar (Combutio) dr. Ketut Aditya Rahardja Puskesmas Lindi.
Kehamilan di sertai penyakit rubella dan hepatitis
DEFINISI  Syok merupakan kegagalan sirkulasi tepi menyeluruh yang mengakibatkan hipotensi jaringan.  Kematian karena syok terjadi bila kejadian ini.
AGD DINKES Prov. DKI JAKARTA. S H O C K merupakan kondisi mengancam jiwa yang terjadi saat tubuh tidak mendapatkan aliran darah yang adekuat Kumpulan.
Hepatitis Teresa Ejahdan. HATI Dimana letak Hati?
Transcript presentasi:

GIGITAN DAN SENGATAN BINATANG

Anjing, Kera, Kucing tersangka rabies Hewannya : - daerah endemik - sedang memelihara anak - status vaksinasi Korbannya : - Jenis luka - Status vaksinasi

PENANGGULANGAN Hewan diserahkan pada dinas peternakan untuk diobservasi Korban : Lokal : Debridement Sistemik : -Pemberian vaksin -Pemberian ATS -Pemberian analgetik dan antibiotik

Ketentuan ! Bila penderita telah divaksin dengan anti rabies dan dalam waktu 3 bulan digigit lagi oleh hewan positif rabies maka pasien tdk perlu lagi divaksin Bila penderita yang telah divaksin dalam waktu 3-6 bulan digigit lagi oleh hewan positif rabies maka perlu vaksinasi boster Bila lebih dari 6 bulan setelah vaksin digigit lagi oleh hewan positif rabies maka dianggap pasien baru

GIGITAN ULAR

Pengertian Perubahan multi organ secara cepat akibat gigitan ular dengan tanda yang jelas dan dapat menimbulkan kematian secara mendadak Bisa ular mengandung toksin & enzim yang berasal dari air liur ular.

Ciri-ciri ular berbisa Bentuk kepala segitiga Dua gigi taring besar di rahang atas Dua luka gigitan utama akibat gigi taring

Jenis Famili Elapidae : Ular welung, welang sendok, ular cabai Famili Crotalidae : Ular tanah, ular hijau Famili hydropidae : Ular laut Famili Colubridae : Ular pohon

Efek bisa ular Neurotoksik Hemoragik Trombigenik Sitotoksik Antifibrin Antikoagulan Kardiotoksik Gangguan vaskuler (merusak tunika intima) Menghasilkan zat: kinin, histamin, slow reacting substance

SIFAT BISA Neurotoksin : berakibat pada syaraf perifer sentral dan menyebabkan paralyse otot-otot. Haemotoksin : menyebabkan haemolitik Mytoksin : menyebabkan haemotoksin, myoglobulin, uria dengan kerusakan ginjal, hyperkalemia akibat kerusakan sel otot.

Kardiotoksin : merusak serat-serat otot jantung yang dapat menyebabkan kerusakan otot jantung. Cytotoksin : dengan melepas histamin dengan zat-zat lainnya yang dapat menyebabkan gangguan kardiovaskuler. Cytolitik : zat ini dapat menyebabkan peradangan dengan nekrose jaringan pada tempat patukan. Enzim-enzim dengan hyaluronidase : sebagai zat aktif dalam penyebaran bisa.

UNTUK BISA NEUROTOKSIK Kelumpuhan otot pernafasan. Kardiovaskuler terganggu. Kesadaran menurun sampai koma.

BISA HAEMOLITIK Luka bekas patukan yang terus berdarah Haematoma pada tiap suntikan I.M. Haematuria. Haematemesis. Kegagalan ginjal

Beberapa Jenis Ular Dan Bisanya Cobra  Neurotoksik yang hebat Ancistrodon  Haemolysis yang hebat Lainnya  merupakan jenis campuran Khusus ular laut  bersifat neurotoksin

Derajat Keracunan Bisa Ular Menurut Parrish : 0 : - Tidak Terdapat Keracunan - Nyeri Lokal Minimal 1 : - Keracunan Minimal - Nyeri Lokal Hebat - Gejala Sistemik Tidak Ada 2 : - Keracunan Sedang - Gejala Sistemik Ada; Mual, Neurotik, Parestesia - Pembesaran Kelenjar Getah Bening Regional 3 : - Keracunan Berat - Gejala Sistemik; Hypertensi, ptekiae, ekimosis, syok. 4 : - Keracunan sangat berat; gagal ginjal, koma.

Gejala Dan Tanda Kerusakan dan kematian jaringan yang luas Hemolisa darah Edema Eritema Ptekie Ekimosis Bula

Penanggulangan Prinsip: Menghalangi penyerapan dan penyebaran bisa/racun Menetralkan bisa Mengobati komplikasi

PERTOLONGAN YANG DIBERIKAN : Tourniquet dengan pita lebar untuk mencegah aliran getah bening. Pita dilepaskan bila anti bisa telah diberikan. Imobilisasi penderita trauma yang terkena patuk. Transportasi secepatnya ke tempat diberikannya anti bisa dan tempat dimana resusitasi bisa dikerjakan. Kecuali jenis ular, usahakan ular mati dibawa bersama penderita. Tidak dianjurkan memasang tourniquet untuk arterial dan insisi luka.

PERTOLONGAN SELANJUTNYA : Penting menentukan diagnosa patukan ular berbisa. Bila ragu observasi 24 jam. Dosis tergantung tipe ular dan keparahan gigitan Bila tanda-tanda laryngopasme, bronchopasme, urtikaria, hipotensi : - Adrenalin 0,6 mg I.M - Hydrokortisone 100 mg I.V

Supportif : Awasi kardiovaskuler, pernafasan dan status neurologicus dengan ketat. Apabila terjadi penurunan, anti bisa diberikan lagi atau sesuai dengan simptom. Laboratorium : Darah : - Hb, Ht. O2 diberikan, bila perlu intubasi Cairan untuk koreksi dehydrasi/hypovolemi. Plasma Expander, digitalis kalau perlu. Diuretika untuk mempertahankan diurese; kalau perlu dialyse. Heparin apabila ada D.I.C Antibiotik dan ATS/ Toksoid

Klasifikasi & Tindakan (Schwartz) Derajat 0 (Nol) Luka+Nyeri-/+,edema/ eritema<3cm/12jam SABU belum diberikan , nilai dalam 12 jam,bila     meningkat berikan Derajat I ( Satu) Luka+,Nyeri+,edema/ Belum diberikan,nilai   eritema<3cm/12jam SABU Belum diberikan, nilai dalam 12 jam,bila     meningkat berikan

Klasifikasi & Tindakan (Schwartz) Derajat II (Dua) 1.Luka+,nyeri+++, edema/eritema 12-25 cm/12 jam 2.Neurotoksik,mual   3.Pusing,syok   SABU : 3-4 vial Derajat III (Tiga) Luka+,Nyeri+++     edema/eritema>25cm/12jam, perdahan kulit,syok SABU 3-4 vial   IV (Empat) Luka+, nyeri+++,  edema/eritema>, ektremitas,GGA,koma SABU berikan penambahan 6-8 vial

GIGITAN SERANGGA

Pengertian Sengatan atau gigitan serangga yang meninggalkan bekas pada bagian tubuh dengan variasi bentuk dan menimbulkan gejala yang berbeda

GEJALA KLINIS Kemerahan Bengkak Rasa terbakar Nyeri Enek Muntah Trismus Laringospasme Konvulsi Kesadaran menurun

Sengatan tawon Gradasi Reaksi Ringan : urtikaria,malaese,gelisah Sedang : Edema anasarka,sesak nafas, whezing,nyeri perut,enek,muntah Berat : Reaksi sedang diikuti sesak hebat,disfagia, suara serak,pelo,tidak sadar Syok :Salah satu gejala diatas diikuti dengan sianosis,tensi turun dan tidak sadar

Penatalaksanaan Tindakan A,B,C Atasi anafilaksis dengan epinefrin IM/SC Atasi syok dg IVFD Antihistamin dan kortikosteroid Buang penyengat bersihkan area dengan sabun Kompres es Terapi simtomatik