Validitas Nurul Qomariyah
Validity: sejauhmana akuras suatu tes atau skala dalam menjalakan fungsi pengukurannya. Validitas tinggi jika: pengukuran dapat menghasilkan data yang secara akurat memberikan gambaran mengenai variabel yang diukur seperti tujuan pengukuran tersebut. Validitas rendah jika: tes menghasilkan data yang tidak relevan dengan tujuan pengukuran
Prosedur Validasi Empirik Validitas Isi (Content) Validitas Konstruk (Construct) Validitas berdasarkan Kriteria (Criterion Related)
Validitas Isi (Content) sejauhmana elemen-elemen dalam suatu instrumen ukur benar-benar relevan dan merupakan representasi dari konstruk yang sesuai dengan tujuan pengukuran (Haynes, dkk dalam Azwar 2012) Sejauhmana kelayakan suatu tes sebagai sample dari domain aitem yang hendak diukur
Validitas Isi (Content)….lanjutan Validitas isi mencakup: Validitas Tampang (Face Validity) Validitas Logis (Logical Validity)
Validitas Tampang (Face Validity) merupakan titik awal evaluasi kualitas tes, yaitu aitem-aitemnya Tidak menghasilkan statistik validitas seperti koefisien atau indeks Hanya merupakan tahap penerimaan orang pada umumnya terhadap fungsi pengukuran tes tersebut Merupakan kondisi yang perlu dipenuhi pertama kali sebelum membahas sisi lain dari kualitas tes
Validitas Logis (Logical Validity) Menilai kelayakan isi aitem dengan jabaran dari indikator-indikator perilaku yang diukur Penilaian bersifat kualitatif dan judgemental yang dilakukan oleh panel expert Seberapa tinggi kesepakatan di antara experts mengenai kelayakan aitem, akan dapat diestimasi dan dikuantifikasikan, kemudian statistiknya dijadikan indikator validitas isi aitem dam validitas isi tes
Prosedur Penilaian Validitas Logis Koefisien Validitas Isi – Aiken’s V Rasio Validitas Isi – Lawshe’s CVR
Koefisien Validitas Isi – Aiken’s V Expert memberi nilai setiap item, antara 1 (yaitu sangat tidak mewakili atau sangat tidak relevan) s/d 5 (yaitu sangat mewakili atau sangat relevan)
Rumus Validitas Aiken’s V V = s / [n(c-1)] s = r – lo lo = Angka penilaian validitas terendah (yaitu 1) c = Angka penilaian validitas tertinggi (yaitu 5) r = Angka yang diberikan oleh seorang expert Catatan: koefisen V antara 0 s/d 1, maka yang di atas 0,5 bagus
Rasio Validitas Isi – Lawshe’s CVR Expert menilai setiap item, apakah esensial atau tidak Esensial: diperlukan dan sangat penting bagi tujuan pengukuran yang bersangkutan 3 tingkatan esensial: - esensial (3) - berguna tapi tidak esensial (2) - tidak diperlukan (1)
Rumus CVR (Content Validity Ratio) ne = Banyaknya ekspert yang menilai suatu aitem ‘esensial’ n = Banyaknya ekspert yang melakukan penilaian Catatan: rentang cvr antara -1,00 s/d +1,00, bila CVR 0,00 artinya 50% expert dalam panel menyatakan aitem tersebut esensial, semakin besar CVR, maka semakin tinggi validitas isinya CVR = (2ne / n) - 1
CVI Selain CVR, dapat pula dihitung CVI (Content Validity Index) yang merupakan indeks validasi tes. CVI adalah rata-rata dari CVR semua aitem k = banyaknya aitem CVI = (CVR) / k
Validitas Konstruk (Construct) Membuktikan apakah hasil pengukuran yang diperoleh melalui aitem aitem tes berkorelasi tinggi dengan konstruk teoritik yang mendasari penyusunan tes tersebut Ada 2 prosedur: 1. Multitrait – Multimethod 2. Factor Analysis
Validitas berdasarkan Kriteria (Criterion Related) Dalam prosedur validasi berdasarkan kriteria, tes yang akan diestimasi validitas hasil ukurnya disebut sebagai prediktor. Statistik yag digunakan adalah statistik korelasi antara distribusi skor tes sebagai prediktor dan distribusi skor suatu kriteria yang relevan Ada 2 tipe yaitu: 1. Validitas prediktif 2. Validitas konkuren