Pertemuan 2 Karakteristik Studi Pragmatik

Slides:



Advertisements
Presentasi serupa
BHS INDONESIA YANG BAIK DAN BENAR.
Advertisements

PEMBELAJARAN BAHASA BERBASIS TEKS DAN JENIS-JENIS TEKS
PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS TEKS
PARATON.
Wacana Dewi Puspitasari.
KARANGAN ILMIAH Marlina, M.Pd..
BERBAGAI PENDEKATAN DALAM PENGKAJIAN SASTRA
TATA BAHASA BAKU BAHASA INDONESIA
STRUKTUR INFORMASI.
SARANA KOHESI OLEH: HASTARI MAYRITA.
Wacana Dewi Puspitasari.
Wacana Deskriptif Wacana deskriptif adalah wacana/bacaan yang menggambarkan sesuatu dengan jelas dan terperinci dengan cara menjelaskan detail-detailnya.
PENGEMBANGAN PRAGMATIK
RAGAM BAHASA RAGAM BAHASA LISAN RAGAM BAHASA TULIS.
RUANG LINGKUP WACANA: WACANA, SOSIOLINGUISTIK, DAN PRAGMATIK
Kalimat Efektif.
Ragam Bahasa Indonesia
Penerjemahan I Materi I.
BAHASA Bahasa adalah alat komunikasi antar anggota masyarakat berupa simbol bunyi yang dihasilkan oleh alat ucap manusia.
LANGKAH PENULISAN KARANGAN ILMIAH
BAHASA DAN LOGIKA Hartanto, S.I.P, M.A..
FRASE (satuan gramatikal)yang tidak melebihi batas fungsi kalimat.
PEMAKAIAN KALIMAT.
PENDIDIKAN BAHASA DAN SASTRA INDONESIA UNIVERSITAS PEKALONGAN
Seputar Wacana Kritis Teguh Setiawan
RELEVANSI BERBICARA.
TATA BAHASA BAKU BAHASA INDONESIA
Pembangunan Konteks dan Pemodelan Teks Cerita Pendek
Metodologi Penelitian Bahasa
Bahasa Indonesia Kalimat Efektif (kesepadanan unsur gramatikal)
Bahasa Indonesia yang baik dan Benar
Ragam dan Laras Bahasa Indonesia
BAHASA indonesia Pertemuan 2.
PENGERTIAN MENYIMAK.
RAGAM BAHASA.
RAGAM DAN LARAS BAHASA.
TATA TULIS KARYA ILMIAH
Sintaksis Dewi Puspitasari.
Ciri Kebahasaan Teks Cerita Sejarah
Memahami Penggunaan Kata Dalam Bahasa Lisan ataupun Tulisan
TEKOLOGI INFORMASI DAN KOMUNIKASI
PRAGMATIK.
BAHASA Bahasa adalah alat komunikasi antar anggota masyarakat berupa simbol bunyi yang dihasilkan oleh alat ucap manusia.
PENDEKATAN PENELITIAN (Strategi Penelitian) KUALITATIF
alat komunikasi berupa yang dihasilkan oleh alat ucap manusia
Ragam,bentuk, dan makna bahasa
KALIMAT Kalimat: rentetan kata yang disusun sesuai kaidah yang berlaku/bagian teks (wacana) yang mengungkapkan pikiran secara utuh.
KONSEP DASAR KETERAMPILAN BERBICARA 2
LATAR BELAKANG LAHIRNYA FILOLOGI
Pertemuan 7 Pragmatik sebagai Keterampilan Berbahasa
I. TOPIK.
Berdasarkan hasil penelitian Susanti (2015)
SINTAKSIS (1) PERTEMUAN KE-8 Khusnul Fatonah, M.Pd. PGSD.
Oleh : Komarudin Fakultas : Pertanian
SEJARAH ANALISIS WACANA Analisis wacana sebagai sebuah disiplin ilmu (linguistik makro) mulai berkembang sejak tahun 1960-an.
Nura Amelia Herlin Yoni
BAHASA BAKU Kelompok 5 : Nafiatul Ulum ( )
ASSALAMUALAIKUM WR.WB..
TRI YULIANA AYU PERTIWI
LOKAL BAHASA INDONESIA A
MATA KULIAH: BAHASA INDONESIA
PERENCANAAN PENULISAN KARYA ILMIAH
Tri Ningsih Kurniawati, S.Pd., M.Hum
RAGAM BAHASA.
SI, SKL dan Materi Sulit Bahasa Inggris
BBM 3106 TEORI LINGUISTIK Bersemuka II Oleh Prof. Madya Dr
Bahasa dan komunikasi Lia Aulia Fachrial, M.Si.
PARAGRAF/ALINEA DAN POLA PENGEMBANGANNYA
Teks Laporan Hasil Observasi
KELOMPOK 8 TATA KALIMAT BAHASA. TATA KALIMAT / SINTAKSIS Sintaksis adalah Pengaturan hubungan antara kata dengan kata, atau dengan satuan satuan yang.
Transcript presentasi:

Pertemuan 2 Karakteristik Studi Pragmatik Nunung Supratmi

Prinsip-Prinsip Pragmatik Pragmatik lebih mengutamakan makna interpretasi daripada makna representasi Pragmatik umumnya dikendalikan oleh prinsip (retoris) bukan oleh kaidah (gramatikal) Pragmatik pada prinsipnya dimotivasi oleh tujuan percakapan bukan oleh kaidah-kaidah tata bahasa yang bersifat konvensional Pragmatik lebih mengutamakan daya tuturan daripada makna tutur Pragmatik mengutamakan upaya pemecahan masalah daripada memperhatikan kaidah-kaidah Pragmatik lebih menekankan pad fungsi interpersonal daripada ideasional Pragmatik diperikan berdasarkan nilai yang sinabung (kontinum) dan indeterminasi (tidak pasti) bukan berdasarkan kategori-kategori diskret dan determinasi (pasti

Objek Kajian Pragmatik

TEKS Teks Lisan Teks Tulis Kalimat kurang terstruktur Kalimat terstruktur Penataan subordinatifnya lebih sedikit Cenderung menggunakan kalimat majemuk yang subordinatifnya panjang-panjang Jarang menggunakan piranti hubungan karena didukung konteksnya Sering menggunakn piranti hubungan untuk menunjukkan keterkaitan ide. Cenderung menggunakan frase benda yang panjang Jarang menggunakan frase benda yang panjang Kalimat cenderung berstruktur subjek-predikat Menggunakan struktur tema-tema (inti-penjelas) Pembicara dapat mengubah struktur atau memperluas ekspresi yang kurang tepat pada saat itu juga Penulis tidak dapat mengubah struktur atau memperluas ekspresi yang kurang tepat pada saat itu juga Pembicara cenderung menggunakan kosakata umum Penulis menggunakan istilah teknis yang mempunyai makna khusus Sering menggunakan sejumlah filler dan mengulang bentuk yang sama Jarang menggunakan filler dan mengulang bentuk yang sama.

KONTEKS Definisi Konteks Moeliono (1990:458): Situasi yang ada hubungannya dengan suatu kejadian. Hubungan tersebut menambah kejelasan makna. Schiffrin (1993:383): Sulit untuk mendefinisikan konteks, sebab konteks terkait banyak hal dari teks yang berkaitan dengan makna dari latar belakang situasi suatu ungkapan. Brown (1985): konteks mengacu kepada lingkungan dan keadaan yang menggunakan bahasa di dalamnya.

Konteks dalam Penggunaan Bahasa

KO-TEKS Ko-teks merupakan unsur kebahasaan yang terdapat dalam teks Berfungsi membentuk pengertian dari sebuah teks. Ko-teks diwujudkan dalam satuan lingual berupa kata, frase, kalimat, wacana Ko-teks dapat berupa penyebutan (kata ganti), kata kerja bantu, preposisi, konjungsi, deiksis

Saya Tunggu Anda pada pertemuan berikutnya dengan topik “Implikatur , Referensi, dan Interferensi” Jangan Lupa Baca Modul 3 KB 1 muhammadalfisyahrin.blogspot.com