MASALAH PERMUKIMAN PERKOTAAN

Slides:



Advertisements
Presentasi serupa
APLIKASI TEORI PERMINTAAN DAN PENAWARAN
Advertisements

PERENCANAAN DAN PENGENDALIAN PRODUKSI
4. SIAPA : PELAKU PENGEMBANGAN REAL ESTATE
PERMINTAAN UANG & TINGKAT BUNGA EKUILIBRIUM
KEMISKINAN Kemiskinan dapat dilihat dari berbagai aspek kehidupan: Ekonomi, Sosial, Pendidikan, Kesehatan. Menurut Andre Bayo (1981) Kemiskinan bersifat.
ISU-ISU PERENCANAAN KONTEMPORER PERMUKIMAN KUMUH PERKOTAAN
ELASTISITAS PERMINTAAN DAN PENAWARAN
Pasar Faktor Produksi: Tanah & Modal
Aplikasi Teori Permintaan dan Penawaran
12. Tanah, bunga, modal Dtanah= f(luas tanah yang diusahakan,harga tanah, harga substitusi ,harga barang komplementer,pendapatan, t&p, waktu, dsb) .Harga.
Teori Distribusi Pendapatan dan kemiskinan
KEBIJAKAN EKONOMI MAKRO DAN MIKRO Eny Lia purwandari A
Kebijakan Pemerintah dalam Menghadapi Masalah Ekonomi
Ruang Lingkup Makro Ekonomi
Penghitungan Pendapatan Nasional
KESEMPATAN KERJA PERKOTAAN “Perkembangan Yang Sangat Merisaukan”
Hukum Penawaran dan Permintaan Perumahan
MATAKULIAH PENGANTAR EKONOMI
Karakteristik Permukiman dan Lingkungan Pertemuan 2
PENGANGGURAN, INFLASI & KEBIJAKAN PEMERINTAH
Neraca Pembayaran.
PENGANTAR EKONOMI 2 ATA 2016/2017 UNIVERSITAS GUNADARMA
Pasar Faktor Produksi: Tanah & Modal
Aspek Keuangan Dalam aspek keuangan dianalisis kebutuhan dana untuk investasi guna membangun dan mengoperasikan proyek. Baik investasi untuk aktiva tetap.
EKONOMIKA 2 KaitanBerbagai Pengertian dalam Ekonomi Makro
Aliran Barang dan Uang Bekerjanya Mekanisme Pasar
Penghitungan Pendapatan Nasional
Penentuan Kegiatan Ekonomi
Penentuan Kegiatan Ekonomi
Garapan Drs. Puji Suharjoko
PERTEMUAN KE-2 PENDAPATAN NASIONAL
Tugas Ekonomi Pendapatan Nasional dan Inflasi
Aplikasi Teori Permintaan dan Penawaran
INFLASI.
Penghitungan Pendapatan Nasional
KEBIJAKAN PEMBELIAN & PENGADAAN MESIN
UPAH, PRODUKTIVITAS DAN KESEJAHTERAAN PEKERJA
PERMASALAHAN DAN STRATEGI PENGEMBANGAN KOTA
KESEMPATAN KERJA PERKOTAAN “Perkembangan Yang Sangat Merisaukan”
Ekonomi Kota Studi kasus Jakarta.
Penawaran.
Analisis Penggunaan dan Sumber Dana
Draft 2 KAMPUNG SUSUN CATATAN AWAL.
PEMANFAATAN TANAH PERKOTAAN (Individual VS Kolektif)
BAHAN AJAR EKONOMI Kelas X Semester 2.
F. Jenis-Jenis Pengeluaran Pemerintah Pusat dan Daerah
PTE MIKRO Elastisitas Permintaan dan Penawaran
NERACA PEMBAYARAN KURS VALUTA ASING DAN PERTUMBUHAN EKONOMI
ANGKUTAN DAN TRANSPORTASI PERKOTAAN
I. Analisis Makroekonomi
Analisis Penggunaan dan Sumber Dana
PENDAPATAN NASIONAL STIESS BATANG.
Makroekonomi Nama anggota kelompok: Adi Riyanto Sulistiyono
Kemiskinan, Ketimpangan, dan Pembangunan
Ekonomi Mikro dan Makro
BAB 12 Neraca Pembayaran, Kurs Valuta Asing dan Kegiatan Perekonomian Terbuka Neraca Pembayaran : suatu catatan aliran keuangan yang menunjukkan nilai.
Analisis Penggunaan dan Sumber Dana
PERMINTAAN DAN PENAWARAN AGREGAT
PENGANTAR EKONOMI MAKRO
PTE MIKRO Aplikasi Teori Permintaan dan Penawaran
Makro Ekonomi Pasar Komoditi, Investasi, Konsumsi, dan Tabungan
MATAKULIAH PENGANTAR ILMU EKONOMI TRIANI RATNAWURI,S.PD.,M.PD.
Sesi : 3.
PTE MIKRO - PELAKU EKONOMI
STRATEGI ARUS KAS (CASH-FLOW STRATEGY)
KEBIJAKAN PEMERINTAH DALAM MENGHADAPI MASALAH EKONOMI
Materi Kuliah SEJARAH PERTUMBUHAN EKONOMI
03 PEREKONOMIAN INDONESIA PENDAPATAN NASIONAL DAN PERTUMBUHAN EKONOMI
EKONOMI MIKRO dan EKONOMI MAKRO STANDAR KOMPETENSI KOMPETENSI DASAR MATERI PEMBELAJARAN.
Pertemuan Ke- IIX Lingkungan Bisnis Global Oleh: Fikri Hudori Gatot Sugeng Syahbudin Adam.
Transcript presentasi:

MASALAH PERMUKIMAN PERKOTAAN Fatchurrochim Ghany/Jakfar Sadik Fakultas Ekonomi Universitas Trunojoyo

Struktur Permukiman Pengeluaran masyarakat untuk memenuhi kebutuhan permukiman secara umum berkisar 15-20 persen dari penghasilan, kira-kira sama dengan pengeluaran untuk makan. Permukiman merupakan usaha padat tanah (land intensive), kira-kira 50 persen tanah kota biasanya merupakan lahan untuk permukiman.

Permukiman merupakan barang modal tahan lama; investasi pada permukiman hal yang dapat dipertanggungjawabkan karena nilai rumah dapat naik 10 kali lipat bahkan lebih dalam jangka waktu 8-10 tahun. Pada hakekatnya pengeluaran untuk rumah adalah harga dikalikan banyaknya rumah yang dibeli masyarakat. Untuk mengukur pengeluaran dihadapi kesukaran karena tergantung berbagai faktor selain kuantitas dan harga juga kualitas, ukuran, lokasi dsb.

Luas sebuah rumah di perkotaan antara 40-45 m2 yang terkecil dan 500m2 terbesar, sedangkan rata-rata diperkirakan 300m2 tetapi kebanyakan rumah dibangun di atas tanah yang sempit. Tingkat pertambahan penduduk secara alami yang tinggi ditambah adanya urbanisasi akan menambah kebutuhan akan bangunan fisik. Dengan jumlah bangunan banyak sekali dan berdekatan sehingga menimbulkan masalah lain, seperti lingkungan hidup yang buruk, ketegangan sosial, keamanan dan lain-lain.

Permintaan dan Penawaran Permukiman Di negara-negara maju dengan tingkat penghasilan yang tinggi, elastisitas permintaan akan rumah relatif rendah. Sebaliknya di negara berkembang atau mereka yang tingkat penghasilannya rendah, maka elastisitas permintaan akan rumah relatif tinggi.

Dalam pengambilan keputusan berhubungan dengan permukiman, orang selalu akan melakukan perbandingan biaya permukiman tersebut. Orang dapat menyewa rumah dengan konsek-wensi membayar sewa, biaya utilitas serta operasiona. Orang dapat membeli rumah dengan konsek-wensi harus menyediakan sejumlah dana investasi, membayar utilitas, biaya operasio-nal, pajak, asuransi, pemeliharaan, perbaikan, bunga dan lain-lain.

Dalam perbaikan kota secara menyeluruh (urban renewal) pada hakekatnya dapat dilakukan untuk memperbanyak penawaran permukiman dan tempat perdagangan. Pembangunan apartemen atau permukiman bersama (condominium) di pusat-pusat kota bertujuan pokok menambah penawaran permukiman di dalam kota dan menghidup-kan kembali pusat kota (centre bussiness district revival).

Kebijakan Permukiman Secara umum ditujukan pada : 1). Makin memburuknya situasi hidup bertetangga, dan 2). Makin tidak meratanya tingkat permukiman. Permukiman yang buruk disebabkan oleh kemiskinan pada umumnya dan tingginya biaya pembangunan rumah. Perlu diperhatikan bahwa negara sedang berkembang elastisitas permintaan perumahannya relatif tinggi dan usaha manusia untuk ‘memperbaiki’ kondisi rumahnya relatif besar.

Kebijakan permukiman untuk masyarakat miskin dapat dilakukan dengan : Memberikan tambahan uang sewa, tetapi dalam kenyataan mungkin dana ini untuk membeli makanan, pakaian dan lain-lain. Bukan untuk menyewa rumah yang lebih baik. Mengurangi pajak pada permukiman di tengah kota, tetapi mungkin dana ekstra yang diperoleh dikonsumsikan untuk hal lain, karena rendahnya tingkat penghasilan.

Memaksa para pemilik yang menyewakan rumahnya memelihara dengan baik rumah yang disewakan, bila membangkang diberi sangsi. Membersihkan pusat kota dari rumah gubug yang tidak memenuhi syarat, tetapi pemerintah (daerah) perlu menyediakan terlebih dahulu gantinya sebelum melakukan penggusuran permukiman yang buruk tersebut.

Menggalakkan kebijakan pembangunan rumah – murah – sehat, khususnya bagi masyarakat berpenghasilan menengah. Memberikan ‘uang pesangon’ yang cukup besar sehingga mereka yang menerima dapat mengambil keputusan pindah ke permukiman yang lenih layak. Hal ini biasa dilakukan pada pembaharuan kota secara menyeluruh (urban renewal).