Coding I Icebreaker T Membangun kerja sama tim C Komunikasi

Slides:



Advertisements
Presentasi serupa
Oleh Kelompok 8 : M. Hanafi Rumatiga ( ) Terra Kurnia Desita ( )
Advertisements

MENGELOLA PERUBAHAN ORGANISASI DAN INOVASI
Anggota : 1. Ratri Wahyuning Rahayu. ( ) 2. Riska Nurdianah
Keterampilan Dasar Mengajar
KOMUNIKASI EFEKTIF Dirangkum oleh: ANANG HERMAWAN.
TEKNIK PRESENTASI Seorang trainer atau educator sangat berperan sekali didalam suksesnya suatu pelatihan.
Komunikasi Lisan Kelompok Manajemen Rapat
PROSES PENGAMBILAN KEPUTUSAN
TEORI BELAJAR HUMANISTIK
METODE TANYA JAWAB DAN DEMONSTRASI
BOLA TENIS Bola Tenis  Garis besar Ini merupakan latihan singkat untuk membuat peserta berpikir.  Tujuan Membangkitkan semangat peserta. Membuat peserta.
Nama Permainan : Benda Apa Ini ? Dosen : Drs. Mujiyana, M.Si
1 Pendahuluan Setiap orang mempunyai kepribadian yang unik, demikian juga dengan organisasi Kepribadian mempengaruhi cara kita bertindak dan berinteraksi.
METODE PEMBELAJARAN KEWIRAUSAHAAN DI SMK
PRILAKU & TENIK KERJASAMA DALAM MEMBANGUN PARTISIPASI AKTIF PESERTA
KETERAMPILAN DASAR MENGAJAR
TEKNIK FASILITASI.
KETERAMPILAN DASAR KONSELING
KOMUNIKASI EFEKTIF.
Mengelola Dinamika Kelompok
PENGENALAN PENGEMBANGAN ORGANISASI
Psikologi Behavioristik: Teori Belajar Pavlov, Thorndike, dan Skinner serta Penerapannya dalam Pembelajaran Matematika.
ALAT PERAGA.
KETERAMPILAN INTERPERSONAL
MENGELOLA PERUBAHAN ORGANISASI DAN INOVASI ( bahan ke-5 )
PERTEMUAN 4 HARLINDA SYOFYAN, S.Si., M.Pd
Opini Publik.
KOMUNIKASI EFEKTIF.
KONSELING KELOMPOK.
BELAJAR DAN PEMBELAJARAN
MENGELOLA PERUBAHAN ORGANISASI DAN INOVASI
PERTEMUAN KEEMPAT PERILAKU KOMUNIKASI : ASERTIF DAN MENGATASI MENGATASI HAMBATAN KOMUNIKASI
KEPEMIMPINAN.
KOMUNIKASI EFEKTIF Dirangkum oleh: ANANG HERMAWAN.
KETRAMPILAN INTERPERSONAL
DASAR PSIKOLOGI SOSIAL
Kecakapan Antarpribadi
PROFIL GAYA BELAJAR.
Pendekatan Andragogi dalam Guru Pembelajar Waktu: 2 JP
KETRAMPILAN INTERPERSONAL
METODE PEMBELAJARAN DEBATH.
MEMBANGUN HUBUNGAN PRIBADI DENGAN MUTARABBI
Pengertian Dasar Fasilitasi
TEORI BELAJAR HUMANISTIK
JABATAN PROFESIONAL DAN TANTANGAN GURU DALAM PEMBELAJARAN
Modul 9 : Mengaplikasikan Lembar Kerja Modul 10 : Mengembangkan Pendekatan Abad 21 Modul 11 : Merencanakan dan Melaksanakan Rencana Kerja Anda.
KOMUNIKASI : Memahami komunikasi & keahlian berkomunikasi
Keterampilan Dasar Mengajar
Melibatkan Orang Berpengaruh Dalam Sebuah Ide
KOMUNIKASI EFEKTIF Dirangkum oleh: ANANG HERMAWAN.
METODE PEMBELAJARAN KEWIRAUSAHAAN DI SMK
PRESENTASI : KOMUNIKASI ORGANISASI
Keterampilan Dasar Mengajar
TELECENTER SEBAGAI FASILITATOR PERUBAHAN KOMUNITAS
PERUBAHAN DAN PENGEMBANGAN ORGANISASI
STRATEGI PEMBELAJARAN BERORIENTASI PADA AKTIVITAS SISWA (PBAS)
MENGELOLA PERUBAHAN ORGANISASI DAN INOVASI Perubahan yang direncanakan (Planned Change) Perubahan yang direncanakan (Planned Change) usaha sistematik untuk.
Kata remaja disebutkan sebagai masa peralihan dari masa anak dengan masa dewasa, ada juga istilah asing yang menunjukan masa remaja, antara lain: puberty.
Pembelajaran Manajemen Kinerja
Mengelola Dinamika Kelompok
Pembelajaran Manajemen Kinerja
Pembelajaran Manajemen Kinerja
Pembelajaran Manajemen Kinerja
Muhammad Nidzomuddin, S.Sos
Pembelajaran Manajemen Kinerja
Bagaimana menciptakan lingkungan belajar yang mengasyikkan ini saat kita kekurangan isyarat verbal dan visual ?  Salmon (2002) menunjukkan bahwa kekurangan.
Konseling gizi. Gema didalam/gaung/pantulan bunyi ◦ Gema adalah pikiran yang mungkin kita miliki ketika kita mendengarkan orang lain. ◦ Meskipun kita.
KET. INTER-INTRA PERSONAL
KET. INTER-INTRA PERSONAL
Mengelola Dinamika Kelompok
Transcript presentasi:

Coding I Icebreaker T Membangun kerja sama tim C Komunikasi F Ketrampilan fasilitator/presentasi M Latihan pembangkit semangat L Pembelajaran P Persepsi E Evaluasi S Manajemen diri

I Icebreaker Hampir semua latihan dapat digunakan sebagai sarana untuk memulai pelatihan dengan (icebreaker). Dua tujuan utama menggunakan icebreaker adalah pertama, memberi peluang kepada peserta untuk memperkenalkan diri satu sama lain, dan yang kedua untuk menuntun mereka ke pokok permasalahan. Peserta seringkali mendapati bahwa pokok permasalahan akan lebih jelas dengan penggunaan icebreaker yang tepat.

T Membangun kerja sama tim Latihan ini digunakan untuk memperbaiki hubungan masing-masing individu dan subkelompok di dalam suatu kelompok. Istilah ‘kelompok’ dalam membangun kerja sama tim umumnya mengacu pada kelompok kerja yang didirikan atau sebuah kelompok yang akan bekerja sama.

C Komunikasi Latihan yang digunakan untuk komunikasi dirancang agar peserta dapat mengeahui ketrampilan komunikasi mana yang dapat diperbaiki. Anda, sebagai fasilitator, harus sangat berhati-hati terhadap tujuan sesungguhnya dari beberapa latihan komunikasi, karena kadang-kadang bagi para peserta sangatlah sulit untuk duduk di belakang dan tidak mengatakan apa-apa pada saat segalanya mulai berantakan. Anda juga perlu menyadari bahwa bagi sebagian peserta Anda mungkin dipandang sebagai role-model. Ketika memimpin sebuah program ketrampilan berkomunikasi Anda harus memastikan bahwa apa yang Anda harus memastikan bahwa apa yang Anda berikan benar. Karena merupakan bagian komunikasi yang sangat penting, feedback harus dimanfaatkan dalam semua latihan komunikasi. Feedback harus spesifik dan diarahkan pada tingkah laku yang diamati, serta kemampuan peserta dalam pengendalian tingkah laku tersebut.

F Kemampuan Fasilitator/Presentasi Ketrampilan memfasilitasi ditujukan pada orang yangperlu mengembangkan atau memperbaiki kemampuan mereka berbicara di muka umum atau presentasi. Pada saat menggunakan latihan untuk memperbaiki ketrampilan presentasi, Anda harus dapat mengambil keuntungan dalam setiap kesempatan dengan memanfaatkan individu dalam kelompok bila memungkinkan. Artinya suruhlah sebagian dari mereka menjalankan latihan. Yang paling penting, fasilitator memastikan bahwa individu tersebut diamati dan dibahas oleh individu yang lain dalam kelompok tersebut. Melalui pengamatan sederhana ini, anggota kelompok dapat melihat hal-hal yang bisa atau tidak diterapkan bagi mereka. Semakin banyak gaya presentasi yangmereka lihat, akan semakin baik.

M Latihan pembangkit semangat Latihan ini dapat digunakan kapan saja jika Anda melihat bahwa peserta sudah mulai kehilangan minatnya atau mengantuk. Rancangannya hampir sama dengan icebreaker, tapi terkadang diasumsikan bahwa anggota kelompok telah mengenal satu sama lain. Karena alasan ini, mungkin sebagian latihan kelihatan menakutkan bagi beberapa anggota kelompok. Jika ada seseorang yang tidak ingin berpartisipasi, biarkan dia duduk di belakang atau berperan sebagai pengamat. Biasanya mereka akan segera bergabung karena melihat kesenangan yang dialami anggota kelompoknya. Latihan ini digunakan untuk membuat peserta bersemangat, melancarkan peredaran darah, menghilangkan kantuk setelah istirahat makan siang, mengumpulkan orang-orang dengan mudah atau merangsang mereka mau berpikir tentang pendekatan baru terhadap suatu masalah.

L Pembelajaran Latihan ini dirancang bagi para peserta agar dapat melihat sikap atau gaya belajar mana yang memerlukan perbaikan. Latihan ini cenderung lebih bersifat eksperimental dalam penerapannya. Yaitu, peserta biasanya diminta untuk melakukan sesuatu dan mereka bisa memberikan hasil atau jawaban yang bermacam-macam. Setelah fase latihan selesai, fasilitator biasanya menjelaskan cara terbaik dari masing-masing kelompok dalam melakukan sesuatu untuk mendapatkan hasil yang lebih baik.

F Persepsi Latihan persepsi umumnya menyenangkan bagi setiap orang yang menggunakannya. Dirancang untuk melihat bagaimana peserta melihat situasi atau objek yang berbeda. Hasil akhir sebagian besar latihan adalah bahwa peserta menyadari kebutuhan mereka menggunakan pemikiran lateral, untuk melihat segala sesuatunya dengan cara lain, dan untuk mencoba menghilangkan prasangka tertentu dalam melihat sesuatu. Karena latihan ini menyenangkan, maka wajar saja digunakan sebagai icebreaker atau latihan pembangkit semangat.

E Evaluasi Sebagian besar latihan evaluasi ditujukan kepada para peserta untuk mengevaluasi diri sendiri atau program. Bagian pentingdari proses evaluasi harus ditunjukkan kepada para peserta sejak awal latihan. Poin ini adalah setiap evaluasi harus bersifat konstruktif, bukan destruktif. Segala sesuatu dapat lebih mudah diperbaiki atau dibetulkan dengan menggunakan evaluasi konstruktif. Evaluasi destruktif tidak menghasilkan apa-apa kecuali meninggalkan perasaan tidak enak bagi sebagain anggota kelompok. Jika latihan ini digunakan dengan tujuan untuk mengavaluasi program, alangkah baiknya Anda pastikan bahwa para peserta diberitahukan hasilnya, baik lisan maupun tertulis.

S Manajemen diri Latihan ini memberikan peluang kepada para peserta untuk memahami bagaimana mereka dapat memperbaiki tekhnik pengembangan diri mereka sendiri. Tekhnik ini sama dengan tekhnik manajemen waktu, tapi namanya berbeda. Di sini kita mengarahkan pada perbaikan kemampuan berorganisasi para peserta. Peserta memperoleh banyak informasi dan ide-ide baru dari anggota lainnya di dalam kelompok, jadi pastikan bahwa seluruh anggota kelompok mengetahui prinsip apa yang digunakan oleh masing-masing peserta dalam latihan ini.