Teori Komunikasi Massa
Model Wilbur Schramm Massa audiens Berbagai pesan Yang serupa Masukan dari sumber berita Sumber kesenian dsb. Umpanbalik inferensial (bersifat dugaan) Berbagai pesan Yang serupa Massa audiens Banyak audiens yang masing-masing melakukan decoding, interpreting, encoding Masing-masing berhubungan dengan kelompoknya di mana pesan dire-interpreting dan seringkeli ditanggapi dengan tindakan.
Komunikasi massa meliputi proses yang sirkuler. Umpan balik dalam komunikasi massa bersifat dugaan saja. Fungsi-fungsi komunikasi meliputi encoding- interpreting – decoding. Komunikan dalam komunikasi massa merupakan anggota dari primary atau secondary group. Pesan media massa mengalir dari seorang penerima kepada anggota-anggota kelompok di sekelilingnya.
KATZ & LAZARSFELD’S TWO STEP MODEL (1955) Early Mass Communication Model Two-Step-Flow Communication Model Mass Media Mass Media o o o o o o o o o o o o o o o o o o o o o o o o o o o o o o o o o o o o o o o o o o o
PENGARUH KOMUNIKASI MASSA TERHADAP INDIVIDU KATZ & LAZARSFELD’S TWO STEP MODEL (1955) Asumsi dasar: Individu tidak terisolasi dalam kehidupan sosial, tapi merupakan anggota kelompok sosial dan berinteraksi satu dengan lainnya Respons terhadap pesan media tidak terjadi seketika, tapi melalui perantaraan dan dipengaruhi oleh hubungan-hubungan sosial tsb. Terdapat dua proses: Penerimaan dan perhatian Persetujuan atau penolakan Individu tidak bersikap sama terhadap pesan media melainkan memiliki sikap berbeda: Mereka yg aktif menerima dan meneruskan gagasan media Hanya mengandalkan hubungan personal orang lain sebagai panutannya Individu yg berperan lebih aktif (OL) ditandai dengan penggunaan media yg lebih besar, tingkat pergaulan lebih tinggi, anggapan bahwa dirinya memiliki pengaruh, dan memiliki pesan sebagai sumber informasi dan panutan
Kriktik atas Teori Dua Langkah PENGARUH KOMUNIKASI MASSA TERHADAP INDIVIDU PENGEMBANGAN: TEORI MULTI LANGKAH Kriktik atas Teori Dua Langkah Bermanfaat dan jelas, tapi sangat sederhana Teori ini tidak selalu benar Banyak dari informasi yg kita terima berasal langsung dari media Media massa masa kini (TV) punya kredibilitas tinggi Banyak orang menerima informasi dari TV menganggap benar begitu saja tanpa harus lagi perlu pendapat orang lain Konsep OL perlu ditelaah lebih jauh lagi. Ada pemimpin dari pemimpin Ada pemimpin dari para pengikut Ada pemimpin yang menerima informasi dari media, ada juga yang menerimanya dari pemimpin lain (bukan dari media) Banyak OL juga adalah orang media. Maka lahir TEORI MULTI LANGKAH
Teori Ketergantungan Ball Rokeach & DeFleur Sistem Sosial (tingkat stabilitas struktural) Sistem Media (jumlah dan sentralisasi fungsi informasi) Khalayak Komunikan (tingkat ketergantungan pada informasi media) Efek (Kognitif – afektif-konatif)
Teori/model ini menyatakan bahwa: Masyarakat modern cenderung tergantung pada sumber-sumber informasi seperti media massa untuk memperoleh pengetahuan tentang dan berorientasi kepada apa-apa saja yang terjadi di masyarakat mereka. Tingkat ketergantungan ditentukan oleh sejumlah kondisi struktural. Kondisi paling penting adalah tingkat kestabilan sistem sosial. Semakin stabil sistem sosial, ketergantungan semakin kecil dan sebaliknya.
Efek ketergantungan dapat berupa: Fungsi media yang bersifat sentral. Semakin tersentralisasi informasi, semakin tinggi tingkat ketergantungan. Audiens berbeda-beda sehubungan dengan tingkat ketahanan untuk berubah. Efek ketergantungan dapat berupa: Kognitif Afektif Perilaku (tindakan)
Spiral Keheningan Elisabeth Noelle Neuman Opini-opini yang diungkapkan media sebagai opini yang dominan Dukungan interpersonal terhadap opini yang menyimpang Jumlah orang yang secara tidak terbuka mengungkapkan penyimpangan pendapat dan/atau berubah dari pendapat yang menyimpang ke pendapat yang dominan
Proposisi: Umumnya manusia menghindar dari kondisi terisolasi. Manusia mempelajari pendapat-pendapat yang mana yang perlu diikuti (cenderung pendapat yang dominan). Media massa berperan besar dalam menciptakan pendapat yang dominan Pendapat yang didukung media menjadi pendapat dominan dan pendapat yang tidak didukung media menjadi tidak kedengaran (hening).
Information Gap Tichenor, dkk Perolehan informasi Status tinggi Status rendah Waktu
Jurang Komunikasi Sebagai Efek Tichenor dkk (1970) Hipotesis: Jika arus informasi dalam sistem sosial meningkat, maka orang-orang yang lebih berpendidikan, yang lebih tinggi status ekonominya, akan lebih dapat menyerap informasi daripada orang yang kurang berpendidikan dan berstatus rendah. Meningkatnya informasi dengan demikian meningkatkan jurang pengetahuan, bukan menghilangkan jurang itu.
Roger (1976) menambahkan, informasi tidak hanya menyebabkan meluasnya jurang pengetahuan, melainkan juga jurang yang berkaitan dengan tingkahlaku dan sikap. Karena itu ia mengganti istilah menjadi jurang efek komunikasi. Komunikasi massa bukan satu-satunya yang menyebabkan jurang itu. Komunikasi langsung juga dapat menimbulkan efek yang sama.
Potensi Komunikasi Nowak, dkk (1976) Karakteristik Sumberdaya Tujuan nilai-nilai 1 2 3 n 1 2 3 n Yang penting, tetapi tidak selalu cocok untuk mendapatkan nilai-nilai tertentu Karakteristik tertentu membentuk Potensi Komunikasi
Karakteristik Sumber daya: Karakteristik personal seperti kemampuan berbicara dan membaca Posisi sosial dalam masyarakat, misalnya posisi dalam pengambilan keputusan keluarga. Karakteristik struktur sosial, misalnya peran kelompok primer dan sekunder
Dari satu jurang menuju jurang-jurang lain Thunberg (1979) menyatakan: Jurang pengetahuan pada akhirnya akan tertutup bila: Informasi tidak bertambah Aktivitas mencari informasi meningkat dari mereka yang tertinggal
Menurut Donohew dkk (1975) Perkembangan jurang informasi (pengetahuan) tergantung pada : Jika sebuah isyu membangkitkan perhatian umum dalam sebuah masyarakat secara keseluruhan, maka pengetahuan tentang isyu cenderung lebih tersebar secara merata. Ekualisasi ini lebih mungkin terjadi jika isyu tersebut muncul dalam iklim konflik sosial. Ekualisasi pengetahuan seperti itu lebih mungkin terjadi pada masyarakat kecil yang homogen dibanding dengan masyarakat yang besar dan pluralistik.