MORFOLOGI BAHASA INDONESIA (PBIN4106) PERTEMUAN PERTAMA MORFOLOGI BAHASA INDONESIA (PBIN4106) B. Esti Pramuki
PADA TUTORIAL MATA KULIAH MORFOLOGI BAHASA INDONESIA (PBIN4106) SELAMAT BERJUMPA PADA TUTORIAL MATA KULIAH MORFOLOGI BAHASA INDONESIA (PBIN4106)
KOMPETENSI UMUM Setelah mempelajari mata kuliah ini, mahasiswa mampu menganalisis morfem bahasa Indonesia
KOMPETENSI KHUSUS Berdasarkan kompetensi umum mata kuliah Morfologi Bahasa Indonesia (PBIN4106), kompetensi khusus mata kuliah ini, mahasiswa diharapkan dapat: menjelaskan hakikat morfologi menjelaskan menjelaskan pengenalan morfem menjelaskan wujud morfem menjelaskan proses morfofonemik menjelaskan afiksasi menjelaskan reduplikasi menjelaskan pemajemukan Menjelaskan unsur dan unsur langsung
KOMPETENSI KHUSUS Berdasarkan kompetensi umum mata kuliah Morfologi Bahasa Indonesia (PBIN4106), kompetensi khusus pada pertemuan pertama ini, diharapkan mahasiswa dapat menjelaskan hakikat morfologi
Hakikat Morfologi Perhatikan deretan kata berikut. bermain bermain-main permainan pemain memainkan dimainkan sepermainan
Bila Anda melihat kata-kata tadi, dapatkah Anda menunjukkan unsur yang sama dalam bentuk-bentuk tersebut. Bentuk yang sama itu adalah kata main. Walaupun bentuk-bentuk kata tersebut mempunyai unsur yang sama tetapi maknanya berbeda. Anda tentu dapat memberikan deretan contoh kata yang lain.
Aneka bentuk dan artinya tentu saja akan membedakan kelas katanya. Morfologi dapat dikatakan sebagai salah satu cabang ilmu bahasa yang menyelidiki seluk-beluk struktur kata yang berbeda-beda. Selain itu, morfologi juga menyelidiki kemungkinan terjadinya perubahan golongan dan arti kata akibat dari perubahan struktur katanya.
Kajian Morfologi Satuan lingual yang menjadi objek kajian Morfologi satuan lingual terkecil: bentuk dasar kata dan afiks (morfem dasar dan morfem afiks) satuan lingual terbesar: kata polimorfemis
Morf Morf adalah wujud konkret suatu morfem. Hal tersebut merujuk pada struktur fonemis suatu morfem. Contoh: mengecek menggantung membabat menjemput menyapu Kata-kata tersebut terdiri atas morf: /menge-/ dan /cek/, /meng-/ dan /guntung/, /mem-/ dan /babat/, /men-/ dan /jemput/, /meny-/ dan /sapu/
Morfem Morfem lebih menunjuk pada ciri bentuk dan arti yang dimiliki oleh satuan gramatik terkecil. Contoh: mendududukkan Dalam “mendudukkan”, morfem /men-/ tidak memiliki persamaan bentuk dan arti dengan morfem /duduk/ maupun morfem /-kan/. Morfem /men-/ berarti melakukan sesuatu, morfem /duduk/ berarti tindakan, serta morfem /-kan/ berarti meletakkan. Berdasarkan contoh tersebut, ketiga bentuk tersebut dikatakan morfem.
Alomorf Alomorf merupakan morf-morf yang saling memiliki kemiripan bentuk dan kesamaan arti dari sebuah morfem yang sama. Contoh: Morf /menge-/, /meny-/, /mem-/, /meng-/ yang terdapat pada kata mengebor, menyapu, membabat, menggendong adalah alomorf dari morfem, yaitu morfem {me(N)-}
Kata Kata adalah satuan lingual yang bersifat bebas dan terkecil. Ciri “bebas” menunjukkan perbedaan dengan morfem karena morfem berciri terikat. Sementara itu, “terkecil” dipakai untuk menunjukkan perbedaan dengan frase, klausa, atau konstruksi sintaksis yang lain. Artinya kata memiliki ciri dapat ditersendirikan, diisolasikan, dipindahkan, dan diganti.
Kerja Kelompok Tutor memberikan latihan mahasiswa mencari contoh maksud dari ciri kata dapat ditersendirikan, diisolasikan, dipindahkan, dan diganti.
Refleksi Setelah kerja kelompok dan refleksi ajukan beberapa pertanyaan silang dari kelompok yang berbeda.
SELAMAT BELAJAR