Aksi dan Aktivitas yang Terarah Pertemuan 23

Slides:



Advertisements
Presentasi serupa
LANGKAH DAN STRATEGI LOBI (II)
Advertisements

INTERPERSONAL SKILL Dra. Yoyoh Hereyah M.Si
KOMUNIKASI EFEKTIF Dirangkum oleh: ANANG HERMAWAN.
Kualitas Layanan Berpengaruh pada Peningkatan Omset Perusahaan Jasa
Aktor dan Karakternya Pertemuan 25 Matakuliah: Professional Image and Acting Tahun : 2009/2010.
Tindakan Sosial  Seluruh perilaku manusia yang dilakukan dengan sadar ataupun tidak sadar untuk mencapai tujuan tertentu. Tidak semua perilaku dapat.
Gestur, Suara dan Artikulasi Pertemuan 17
KOMUNIKASI PUBLIK PERFORMANCES (40-51)
OBSERVASI dalam penelitian kualitatif
Relaksasi dan Konsentrasi Pertemuan 16 Matakuliah: Professional Image and Acting Tahun : 2009/2010.
PERSIAPAN MEMPRODUKSI PROGRAM AUDIO VISUAL Pertemuan 04 Matakuliah: U0152 – Audio Visual I Tahun: 2007.
Berpikir Positif Pertemuan 9 Matakuliah: Professional Image and Acting Tahun : 2009/2010.
Kerjasama Tim Pertemuan 8
Matakuliah : Kalkulus-1
MEMERANKANDRAMA.
PUBLIC RELATIONS, KOMUNIKASI DAN OPINI PUBLIK Pertemuan 11
Pertemuan 2 Subyek diminta untuk menceritakan setiap gambar pada tester, yang meliputi kejadian yang tampak pada gambar, apa yang menyebabkannya terjadi,
Komunikasi Sosial Pertemuan 05
ETIKA BISNIS purwati.
KOMUNIKASI EFEKTIF.
Mengelola Dinamika Kelompok
Struktur Adegan Pertemuan 21
MANAJEMEN KOMUNIKASI PEMASARAN
METODE DAN DESAIN PELATIHAN
Pengantar Professional Image Pertemuan 1
KOMUNIKASI TERAPEUTIK
DISTORSI PESAN dalam KOMUNIKASI ORGANISASI Pertemuan 12
KOMUNIKASI EFEKTIF.
Pengertian gestalt Gestalt merupakan salah satu aliran psikologi yang mempelajari suatu gejala sebagai suatu keseluruhan atau totalitas, data-data dalam.
Menetapkan Prioritas Pertemuan 6
PERCAKAPAN Pertemuan 5 Matakuliah : Komunikasi Interpersonal
KOMUNIKASI EFEKTIF Dirangkum oleh: ANANG HERMAWAN.
POKOK BAHASAN Pertemuan 9
Teori Empat P yang Melandasi Pengembangan Kreativitas Pertemuan 5
Mata kuliah : O Public Relations Management
CITRA dan identitas PERUSAHAAN
PEMBELAJARAN KONTEKSTUAL DAN TEORI BANDURA Oleh : Casutri
PROFIL GAYA BELAJAR.
PERILAKU KESEHATAN.
Penampilan Diri Pertemuan 14
Matakuliah : Desain Komunikasi Visual III – UO276
Matakuliah : L0122 / Kreativitas
Mengenal Diri Pertemuan 2
PENGANTAR PR WRITING SOAL Pertemuan
Pengertian Kreativitas Pertemuan 3
EVALUASI NASKAH RADIO Etika Naskah Jurnalistik Radio Pertemuan 16
MOTIVASI & DINAMIKA KELOMPOK
Aktor dan Naskahnya Pertemuan 20
KONSEP PERABOT Pertemuan 21 – 22
Matakuliah : O0214/ Metode Penelitian Komunikasi Massa
Keputusan (Decision).
KONSEP PENCAHAYAAN Pertemuan 19 – 20
Ordinary Annuity vs. Annuity Due Pertemuan 13
Matakuliah : L0122 / Kreativitas
KOMUNIKASI EFEKTIF Dirangkum oleh: ANANG HERMAWAN.
PENDEKATAN NON DIRECTIVE
3 Paradigma Dasar Komunikasi
Kampanye Public Relations
KARAKTER KOMUNIKASI INTERPERSONAL Pertemuan 2
Dasar-Dasar Analisis Naskah Pertemuan 19
Manejemen Waktu Pertemuan 7
Kerjasama Tim Pertemuan 8
04 Detail Ekspresi Karakter Manusia
08 Detail Ekspresi Karakter Hewan
PENDEKATAN PSIKOANALISIS
3 Paradigma Dasar Komunikasi
Kebutuhan dan Pemodelan Analisis
Mengelola Dinamika Kelompok
Muhammad Nidzomuddin, S.Sos
Mengelola Dinamika Kelompok
Transcript presentasi:

Aksi dan Aktivitas yang Terarah Pertemuan 23 Matakuliah : Professional Image and Acting Tahun : 2009/2010 Aksi dan Aktivitas yang Terarah Pertemuan 23

Mengalirnya Aksi menjadi Aktivitas Aksi dapat dimainkan jika diekspresikan sebagai intention, sesuatu yang ingin dilakukan si karakter Tugas aktor yakni membentuk deskripsi verbal dari intention karakternya Deskripsi verbal cuma alat bantu, kebenaran aksi hanya tercipta jika dialami Aksi dan intention berhubungan dengan karakter aktif yang berusaha mencapai satu tujuan Bina Nusantara University

Aktivitas ini masih menyimpan vitalitas dalam stimulus Setelah pilihan bertindak diambil dan energi menjadi intention/reaksi, bentuknya berubah dari internal ke eksternal dan menjadi aktivitas Aktivitas ini masih menyimpan vitalitas dalam stimulus Aktivitas eksternal menjadi ekspresi gestur total yang timbul dari energi yang sifatnya sangat pribadi Karena sifatnya pribadi, maka aktivitas di atas panggung/kamera menjadi lebih ekspresif sebab dihasilkan dari energi internal, tanpa si aktor perlu mengekspresikan dirinya lagi melalui gestur berlebihan/dialog puitis Bina Nusantara University

Secara sistematis mengalirnya aksi menjadi aktivitas: Fokus utama si aktor ketika menjalani proses ekspresif ini adalah pada aliran energi yang tidak terputus-putus dari stimulus, melalui pilihan, menjadi aktivitas menuju objektif Secara sistematis mengalirnya aksi menjadi aktivitas: Stimulus Pilihan Aktivitas Objektif Haus Minum Ambil Teguk Bina Nusantara University

Subteks Dari sudut pandang seorang aktor, subteks artinya intention yang diekspresikan secara tidak langsung Sepertinya si tokoh karena alasan khusus, tidak dapat mengambil tindakan langsung sehingga memilih mengekspresikan diri melalui pernyataan/tindakan tak langsung Tindakan ini mungkin dilakukannya dalam keadaan sadar ketika situasi tak mengizinkan dia melakukan tindakan langsung (kalau ada rintangan) Bisa juga karena alasan psikologis Bina Nusantara University

Subteks dapat diterka melalui kehidupan internal si karakter Apapun bentuk ekspresinya, penulis akan jalan melalui “tindakan yang tampak” dalam naskah untuk mengekspresikan subteks tersebut Subteks dapat diterka melalui kehidupan internal si karakter Yang terpenting memberikan perhatian sepenuhnya pada “tindakan yang tampak” dan tidak berusaha untuk memainkan keinginan yang tersembunyi Bina Nusantara University

Aksi Utama Peran Sama seperti naskah memiliki aksi utama, peran pun punya aksi utama yang adalah fungsi dramatis peran itu diekspresikan dalam bentuk aktivitas Stanislavsky menyebutnya “super objective” karakter Aksi utama ini sering juga disebut “spine” (tulang punggung) karakter Aksi utama peran lebih sulit didapat karena sifatnya kompleks dan dapat berubah selama naskah berlangsung. Yang penting aksi utama ini diekspresikan secara aktif dan dipahami sebagai fungsi dramatis untuk mendukung plot/pesan naskah Bina Nusantara University